Si Menantu Buta - Bab 493 Denny Menyerang Kembali

"Kamu masih bisa melihat dengan jelas? Sonny tertawa sinis.

"Denny, kamu memilih untuk melanjutkan pertandingan ini?" Wasit berdiri di depan menatap mata Denny.

"Iya, aku bisa." ujar Denny datar.

Saat ini, kedua mata Denny tidak lagi buram, hanya saja tubuhnya masih sangat kaku.

"Denny, jangan lanjut bertarung lagi." ujar Nikita dari samping.

Denny akan mengalami kerugian yang cukup besar jika kalah dari kompetisi ini. Tetapi bagi Nikita semua ini jauh tidak penting dari keselamatan Denny. Meskipun saat ini Denny sudah bangkit kembali, tapi pelipisnya mengalami serangan kuat, bahkan kondisinya sekarang juga tidak akan baik.

Denny sudah sangat beruntung bisa bangkit kembali dari pukulan Sonny tadi. Jika lanjut bertarung, ia sangat mungkin bisa mengalami luka serius oleh Sonny. Nikita sangat khawatir kepada Denny.

"Aku akan terus mempertahankannya." Denny mengepalkan tangannya.

"Aku menghormati pilihanmu. Selanjutnya, aku akan tetap berusaha sebaik mungkin." ujar Sonny sambil tertawa pelan.

Baru selesai berkata, Sonny pun lanjut menyerang Denny.

Sekarang kondisi Denny sangatlah buruk, energinya juga terkuras banyak.

Dipukul juga sangat menguras energi, tapi ia masih ada kesempatan. Ia hanya perlu menahan sekitar sepuluh detik. Karena sisa sepuluh detik lagi, ronde ini pun akan berakhir.

Tunggu hingga selang ronde tersebut, Denny pun ada waktu untuk beristirahat dan mempersiapkan dirinya untuk ronde terakhir.

Jelas Sonny juga mengetahui ini dan sekarang adalah kondisi terburuk Denny. Saat semangat bertarungnya sedang lemah, itulah waktu terbaik untuk merobohkan Denny, maka itu Sonny pun langsung menjalankan penyerangan.

Serangannya pun menjadi sedikit tergesa-gesa, tetapi pukulannya memang sangat cepat, itupun membuatnya mengeluarkan kondisi terbaiknya.

Pukulan ganas Sonny mendarat di rahang Denny. Denny pun tidak mempunyai taktik lain, ia tahu bahwa serangan Sonny sangatlah tajam. Selama Sonny merobohkannya sekali lagi, Denny pun kalah dari kompetisi ini.

Jadi satu-satunya peluang Denny adalah mencari kesempatan untuk memeluk Sonny. Bila ia berhasil memeluk Sonny sekali, maka ia pasti bisa bertahan selama sepuluh detik.

Hanya saja dari pukulan pertama, Denny pun tidak ada kesempatan dan ia pun mundur selangkah ke belakang.

Sonny pun lanjut melakukan pukulan berayun panjang dihadapan Denny. Denny pun mundur sekali lagi.

Sonny tahu Denny yang terus mundur juga bisa menghabiskan waktu. Jadi ia pun melompat ke depan saat di serangan ketiganya. Ia dengan ganas mempersempit jaraknya dengan Denny, lalu melakukan serangan kepada Denny.

Dengan begini Denny tidak mungkin mundur ke posisi yang aman. Siapa sangka, Denny menghindarinya dan datang kehadapan Sonny. Sonny segera melontarkan pukulan uppercut di rahang Denny.

Denny dengan sakit menggertakkan gigi dan memeluk erat Sonny, lalu ia juga menggunakan pukulan uppercut terus memukul bagian tulang rusuk Sonny.

"Taktik licikmu tidak dikit juga ya." ujar Sonny.

Denny tidak berkata apa-apa lagi. Setidaknya ia sudah berhasil mengundur ronde ini.

"Denny sudah tidak ada kesempatan untuk menang. Harapan dalam hatinya telah menjadi patah semangat." ujar Tuan Muda Ning.

Kenny tersenyum sekilas, "Denny sangat gigih dalam bertarung, tapi bertarung dengan patah semangat, rasanya pasti sangat sedih."

Denny sudah menguras terlalu banyak energi, bisa dibilang sudah kelewatan lelah. Namun energi yang terkuras oleh Sonny jauh lebih sedikit daripada Denny.

Sonny sendiri memang memiliki kekuatan dan taktik yang lebih jago daripada Denny, ditambah dirinya mempunyai kondisi dan tenaga fisik yang lebih baik. Mau dilihat berapa kali, bertarung dengan Denny, ia sudah pasti menang.

"Bertarunglah seperti biasanya pada ronde terakhir." Kenny hanya memperingatkan Sonny dengan mudah.

"Sedikit disayangkan, pukulan tadi tidak menyebabkan dampak yang besar bagi Denny. Jika ada kesempatan, berilah banyak pukulan kearah pelipisnya." ujar Matthew dengan memasang wajah suram.

"Aku tahu harus bagaimana." Kedua mata Sonny menatap kearah Denny lekat.

Dome tidak mengatakan apapun saat berada di samping Denny, ia tahu bahwa Denny tidak akan mudah menyerah. Tetapi kondisi Denny saat ini sangat mungkin mengalami kecelakaan saat bertarung dengan Sonny.

Mark, Nikita dan Fendi semua memijat Denny sehingga otot-ototnya tidak terlalu kencang. Kedua mata Denny juga sedang melihat kearah Sonny. Ia juga mengerti situasi saat ini, Sonny sudah menempati posisi yang unggul. Tak peduli betapa kuatnya Denny untuk dipukul, ia juga tidak bisa menahan pukulan yang terus menerus dari Sonny.

Ronde terakhir dimulai.

"Sonny sudah pasti menang." Senyuman melintas sekilas pada seorang pengusaha tua Wall Street.

Energi kedua orang ini telah habis banyak. Setelah naik ke ring, Sonny pun langsung menyerang Denny. Ronde terakhir, energi Sonny jauh lebih banyak daripada Denny. Selama Sonny dapat menggunakan serangan tajamnya mendesak Denny, maka ia bisa memenangkan kompetisi ini dengan mudah.

Meskipun Sonny berada di posisi yang sangat unggul, ia juga tidak ingin memberi satu pun peluang kepada Denny. Ia tidak akan membiarkan Denny lanjut bertarung dengannya.

Denny memutar badannya dan menghindari lontaran pukulan dari Sonny.

Sonny dengan cepat memberi pukulan uppercut lagi. Pukulan uppercut dari sisi ini membuat Denny merasa terkejut. Tetapi ia juga berhasil menghindarinya dengan memutar pinggangnya.

Ia juga melontarkan sebuah pukulan yang mendarat ke bahu Sonny dan ini membuat Sonny mundur selangkah.

Sonny sama sekali tidak panik, Denny bertarung dengan gigih. Tetapi ia tahu, serangan dari Denny tidak bisa bertahan lama. Keringat di dahi Denny pun menjadi semakin banyak.

Saat ini, wajah Denny dan Sonny sudah berdarah dan luka memar.

"Denny masih bisa tahan berapa lama lagi?" Seseorang tak tahan dan bertanya.

"Denny tidak akan menang." ujar orang lain.

Setelah Sonny mundur, ia tiba-tiba menyerah untuk menyerang. Ia sengaja mengundur waktu hingga kompetisi selesai, dan Denny juga pasti akan kalah. Sekarang orang yang harus cemas adalah Denny, bukan Sonny.

Membiarkan Denny yang melakukan serangan lebih mudah menguras energinya. Jika Denny ingin memenangi kompetisi ini, maka ia harus terus menyerang. Namun di saat Denny melakukan serangan, itupun akan mempercepat menguras energinya. Sonny berencana untuk menunggu saat dimana Denny kelelahan dan melakukan serangan dengan keras.

Denny melihat senyuman yang melintas sekilas di wajah Sonny.

Dalam kompetisi ini, Denny bertarung dengan puas. Meskipun berdarah dan berkeringat, lalu tubuhnya terasa kesakitan dan kelelahan yang luar biasa, tetapi bertarung dengan Sonny membuat Denny merasakan kesenangan yang berbeda. Sonny adalah musuh yang sangat hebat.

Serangan Denny sama seperti sebelumnya, tak ada yang berbeda, bahkan kecepatannya menjadi lebih lambat.

Denny juga tahu bahwa tenaga fisiknya kurang baik dan ia masih berada di posisi yang kurang unggul. Ia perlu membuat peluang saat melakukan serangan. Tetapi pada saat yang sama, ia harus menghemat energi dan melakukan pukulan yang mematikan pada waktu tepat.

Sonny sama sekali tidak perlu menebak serangan Denny, dan ia sudah bisa menangkisnya.

Denny sudah terus menerus mengeluarkan serangan sebanyak sepuluh kali lebih. Tetapi tidak ada satu kali serangan pun yang berhasil.

"Kamu juga hanya bisa sampai sini saja." ujar Sonny.

Denny merasa kedua kakinya menjadi berat. Saat ini, ia dapat mendengar suara nafasnya dengan jelas. Tapi ia masih tersenyum, "Benarkah?"

Serangan Denny tetap sangat biasa, bahkan sangat lambat, dilihat tidak ada yang istimewa. Tapi...

Saat ini serangan Denny berada di luar sangkaan Sonny. Tampaknya mirip seperti Sonny lah sengaja menabrak dirinya sendiri pada serangan Denny.

Pukulan Denny mendarat di titik akupunktur taixi Denny. Seketika Sonny merasa dadanya sesak nafas dan lemas, lalu Denny lanjut menyerang dan memukul kearah rahang Sonny.

Sonny buru-buru mengangkat kedua lengannya.

Tetapi Sonny akhirnya tertabrak ke tepi ring karena pukulan Denny.

"Apakah pukulan tadi itu hanyalah kebetulan?" Seketika Sonny merasa kaget.

Novel Terkait

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu