Si Menantu Buta - Bab 506 Aku Ingin Membawanya Pergi

Denny lalu menggenggam tangan Nikita.

“Sepertinya kamu pulih dengan baik, kamu sangat kuat.” Nikita tersenyum manis.

Denny dengan lembut memeluk Nikita, "Aku akan menghabiskan waktu denganmu hari ini."

"Aku sangat puas dengan kompensasimu." Kata Nikita.

Denny tersenyum tenang: "Tunggu aku pergi ke rumah Keluarga Feng untuk melamarmu."

"Baiklah."

...

Denny mengucapkan selamat tinggal pada Nikita. Perpisahan singkat ini juga demi pertemuan yang lebih membahagiakan di masa depan.

Setelah pulang ke rumah, Denny membuat sebuah keputusan. Dia berencana untuk menemui semua wanita yang pernah dekat dengannya.

Denny sudah menyinggung banyak orang saat dia kecanduan narkoba. Dia juga sudah melukai banyak orang di sekitarnya yang membantunya. Sekarang dia sudah mengakui kesalahannya pada gurunya, Dome, dan dengan bantuan Dome dia berhasil lepas dari obat-obatan.

Selain itu, pembangunan di Alock juga sedang berjalan dengan lancar dan semuanya juga sudah kembali normal, tatanan sosial mereka juga sudah kembali stabil. Denny tidak terlalu sibuk lagi, dan sekarang dia memiliki waktu kosong di tangannya.

Jadi setelah mengucapkan selamat tinggal pada Nikita, Denny juga pergi dari Alock.

Denny ingin pergi ke Jepang untuk menjemput Kawada.

Denny tidak memiliki banyak perasaan pada Kawada, saat itu dia hanya merasa Kawada adalah wanita yang cantik. Setelah berpisah dengan Kawada, Denny tidak pernah menghubungi Kawada lagi. Sekarang Denny sangat ingin bertemu dengannya.

Selain itu, Kawada juga sudah melahirkan anak Denny, dan Denny tidak ingin anaknya tumbuh di Jepang. Status Kawada di Jepang sangatlah rendah, tidak mudah baginya untuk membesarkan anak itu sendirian, Denny ingin melindunginya.

Pesawat Denny tiba di Jepang tengah malam.

Sambil melihat langit malam, Denny berencana untuk mengajak Mario untuk menemui Kawada besok.

Denny dan Mario tiba di hotel dan memesan kamar.

"Kali ini kita harus menghadapi Geng Naga Hitam Jepang." Kata Mario.

"Aku ingin melihat sikap mereka dulu besok." Kata Denny ringan.

Tempat yang akan didatangi Denny adalah pusat Geng Naga Hitam Jepang, dan kalau bisa, dia ingin menghindari kekerasan. Lagi pula, orang asing akan sulit mengalahkan kekuatan orang lokal. Denny rela mengeluarkan uang, kalau dia bisa membawa Kawada pergi tanpa kekerasan,.

Denny bukan orang yang suka kekerasan, dia biasa menyelesaikan masalah melalui negosiasi. Tapi tentu saja, kalau lawannya tidak setuju Denny dan bersikeras menentang Denny, Denny tidak akan takut.

"Pemimpin Geng Naga Hitam Jepang, Masada, bukan orang yang baik untuk didekati." Mario sudah menyelidikinya sebelum dia datang.

"Seorang wanita seperti Kawada tidak status tinggi Jepang, dia pasti akan tersiksa di Jepang." Kata Denny dengan suara berat.

Dengan penampilan Kawada, pasti banyak pria di Jepang yang menyukainya. Masada adalah orang yang sangat mementingkan reputasi, setelah tahu kalau Kawada adalah milik Denny, dia pasti tidak akan melepas Kawada dengan mudah, dan dia mungkin akan menahan Kawada di rumahnya.

"Kali ini, aku pasti akan membawanya pergi."

...

Keesokan harinya, rapat Geng Naga Hitam Jepang.

"Kawada, cepatlah masak." Seorang pria berkumis berkata dengan suara keras.

"Kawada, apa bajuku sudah dicuci?" Kata orang lain.

"Kawada, cepat bersihkan lantai, sebentar lagi Ketua akan memulai rapat." Kata seseorang.

Sekelompok orang terus memerintah Kawada, menyuruhnya melakukan banyak hal.

Setelah Kawada berpisah dengan Denny. Kehidupanya di Geng Naga Hitam Jepang berjalan cukup baik, tapi setelah Masada tahu dia adalah wanita milik Denny, Kawada diperintahkan untuk bekerja pada banyak orang di pusat mereka. Kawada sangat lelah, tapi demi bertahan hidup dan membesarkan anaknya dan Denny, dia harus mematuhi perintah orang-orang ini.

Orang-orang berstatus besar dan kecil di Geng Naga Hitam Jepang selalu melampiaskan kekesalan mereka pada Kawada dengan memukulnya. Hari-harinya sangat sulit dilewati, Kawada harus bisa menahan dirinya setiap hari.

Pagi-pagi, Denny membawa Mario ke pintu pusat Geng Naga Hitam Jepang.

"Siapa kamu? Kenapa kamu kesini?" Kata seorang pria berkumis.

Denny terlihat tampan dalam setelan jas dan sepatu kulitnya. Melihat penampilan mahal Denny, Si Kumis bertanya dengan ramah.

"Menemui seseorang." Kata Denny santai.

"Siapa yang kamu cari? Aku bisa masuk dan memberitahumu." Lanjut Si Kumis.

"Kawada." Kata Denny.

Mendengar nama itu, ekspresi wajah Si Kumis langsung berubah masam, dia lalu memanggil dua pria bertubuh besar.

“Apa kamu Denny?” Seorang pria besar bertanya sambil menunjuk hidung Denny.

Masalah Denny dan Kawada cukup terkenal di Geng Naga Hitam Jepang, dan insiden itu adalah hal yang memalukan anggota Geng Naga Hitam Jepang, jadi mereka semua sangat membenci Denny.

Mario dengan tenang menekan jari pria besar itu: "Tolong bersikap lebih sopan."

Denny mengabaikan pria besar dan Si Kumis, melihat sikap mereka, dia langsung mengkhawatirkan keadaan Kawada, jadi Denny langsung melewati dua pria bertubuh besar itu dan langsung berjalan masuk ke pusat Geng Naga Hitam Jepang.

Kedua pria bertubuh besar itu masing-masing langung meraih lengan Denny.

“Apa kamu mau membuat kekacauan di Geng Naga Hitam Jepang?” Si Kumis menendang tubuh Denny dengan ekspresi sombong.

Tiba-tiba Denny melemparkan dua pria bertubuh besar itu di depannya. Mereka mendarat di kaki Si Kumis.

Kedua pria besar itu memiliki kekuatan yang besar, otot-otot mereka bahkan terlihat jelas dari baju mereka. Mereka tidak mungkin bisa dilempar oleh Denny begitu saja. Tapi mereka sendang lengah dan mereka meremehkan Denny, Denny juga memiliki kekuatan otot yang kuat, sehingga mereka bisa terlempar seperti itu.

Denny menatap orang di hadapannya dengan acuh tak acuh, lalu menepuk tangan.

Kemudian selusin orang berpakaian hitam keluar, mereka membawa pisau parang dan mengacungkannya ke tiga orang di depan Denny.

Saat Denny datang ke Jepang, dia tidak bisa mendapatkan pistol untuk anak buahnya. Denny juga tidak bisa sembarangan mengeluarkan pistol di sini, jadi orang-orang berpakaian hitam ini mengeluarkan pisau parang.

Daerah ini adalah wilayah Geng Naga Hitam Jepang, Si Kumis dan dua orang bertubuh besar ini sudah terbiasa mengancam, dan mereka hampir tidak pernah diancam balik oleh orang lain. Tidak ada yang berani mengarahkan pisau ke kepala mereka.

Tapi saat ini, melihat ujung pisau yang tajam, dalam hati mereka merasa ketakutan.

“Kamu, apa kamu berani membunuh orang di depan gerbang Geng Naga Hitam Jepang?” Si Kumis berbicara dengan berani.

Denny sama sekali tidak peduli dengan orang kecil seperti mereka, dia langsung berjalan masuk ke pusat Geng Naga Hitam Jepang.

Sedangkan Si Kumis dan kedua pria bertubuh besar itu hanya berdiri di sana, dan tidak pernah berani menyerang Denny lagi.

Denny membuat adegan yang besar di gerbang pusat Geng Naga Hitam Jepang, anggota Geng Naga Hitam Jepang yang lainnya dengan cepat menyadari kedatangannya. Begitu Denny masuk ke pusat Geng Naga Hitam Jepang, sekelompok preman dengan parang langsung menghadangnya.

Geng Naga Hitam Jepang memiliki kekuatan besar, tapi Si Kumis berani menyerang Denny karena perintah dari Masada.

Denny memimpin anak buahnya dan melanjutkan langkahnya.

Para preman dari Geng Naga Hitam Jepang tidak langsung menyerangnya, saat Denny naik ke lantai atas, mereka mengepung Denny lagi. Saat itu Denny menemukan Kawada dan anaknya. Melihat Kawada, Denny lalu tersenyum, "Aku datang."

Mata Kawada terlihat agak lembab, dia hanya menundukkan kepalanya, dan tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Denny melangkah maju dan merangkul Kawada dengan lembut, saat itu Masada berjalan keluar.

"Denny, kamu masuk ke pusat Geng Naga Hitam Jepang tanpa izin, kamu harus memberiku sebuah penjelasan."

Denny merangkul Kawada: "Aku ingin membawanya pergi."

Novel Terkait

Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu