Si Menantu Buta - Bab 275 Kenny yang Licik

Sekitar bar sangatlah sepi, lampu neon warna warni sedang bersinar kesepian, dan bar hanya terdapat Sumanto, Fristy dan Kenny sekelompok orang.

Sumanto kenal dengan bawahan Kenny, ada Lexy, Sonny, Tristan, Darius, Farzan dan Kawada...

Mereka semua merupakan ahli-ahli jago di dalam negeri.

Sekarang mereka semua tengah mengarahkan puluhan pistol kepada diri sendiri, sedangkan Sumanto sendiri hanya memiliki satu pistol. Ia pun menjadi sedikit takut.

“Sebenarnya apa yang ingin kalian lakukan?” tanya Sumanto sambil mengerutkan dahi.

“Kamu tanya apa yang ingin kulakukan?” Kenny tertawa.

“Aku sekarang adalah pemilik kekuasaan terbesar di negara bagian utara. Aku memiliki tiga puluh ribu anak disini, Ibukota ada sebanyak delapan ribu anak. Jika kalian berani menyentuhku, aku jamin kalian tidak bisa kabur dari Ibukota.” ujar Sumanto.

“Sial!” Kenny mengeluarkan satu kata kasar, sambil tersenyum mengeluarkan sebatang cerutu yang sedang terbakar.

Farzan yang berada di belakangnya meletakkan pistol dan melangkah besar mendekati Sumanto.

“Fristy, kamu pergi dulu, masalah ini tidak ada hubungan denganmu.” Tatapan Sumanto berubah dan langsung mengambil sebotol minuman keras, siap menyerang Farzan.

Tinggi Farzan kira-kira ada 2.1 meter, tubuhnya kekar dan melebihi setengah dari Sumanto. Tanpa menunggu botol minuman keras jatuh pada tubuhnya, Farzan pun langsung menarik kerah baju Sumanto dan melemparnya keluar.

Terdengar suara jatuh dan Sumanto seketika memecahkan peralatan seduh teh, lalu terbaring kesakitan di lantai, hingga tak bisa mengatakan apapun.

Kenny masih tersenyum dan membakar cerutu.

Setelah Sumanto memegang bagian tulang punggungnya dan bernafas kesakitan di lantai, ia pun bangun dan berteriak berlari menuju Kenny.

Trsitan pun dengan cepat berjalan dari belakang Kenny.

Saat Sumanto semakin mendekati Kenny, Tristan langsung mengangkat kakinya dan menendang dada Sumanto. Sumanto tidak kuat dan menyemburkan darah dari mulut, lalu tubuhnya terbang jauh jatuh ke belakang.

“Sialan Kenny......” Sumanto terjatuh di lantai dan darah mengalir dari mulutnya. Ia menggunakan satu tangannya untuk bertahan di lantai dan berusaha bangkit kembali, ingin lanjut menyerang Kenny.

Ia baru saja bangkit setengah, lalu tubuhnya terjatuh lagi ke permukaan lantai.

“Kalian lihatlah baik-baik. Ini lah orang yang berkuasa di negara bagian utara.” Kenny tersenyum melihat kearah cerutu yang terbakar baik, lalu mengisapnya pelan dan berjalan ke sofa yang berada di sebrang Sumanto.

Ia meletakkan kakinya di pangkuan dan sepasang matanya bersinar.

Seluruh bawahan yang dibawa Kenny pun tertawa.

Sumanto lihat Kenny yang begitu sombong, ia pun marah besar dan berusaha bangkit lagi. Darius dengan cepat berjalan ke hadapan Sumanto, lalu menodong pistol ke arah kepalanya dan memukul kepala Sumanto dengan pistol, sehingga Sumanto lagi-lagi terjatuh di lantai.

Terdengar suara Kenny menggertakan jarinya.

Lalu ada seseorang yang mengambil beberapa koper masuk dan membuka kopernya, sehingga tertampak banyak ikat tunai. Ia membiarkan para bawahannya menaruh koper di hadapan Sumanto dan tersenyum berkata, “Jika kamu setuju untuk bekerja sama denganku, aku akan memberimu dua ratus triliun.”

“Apakah itu uang kertas sembahyang?” Sumanto menatapnya dengan kesal.

“Bukan, ini adalah tunai yang sesungguhnya.” Kenny tersenyum.

“Sumanto, kamu benar-benar belum menyadari kemampuan kita ya? Kita sekarang itu tombak dan Denny itu perisai. Aku, alias pangeran Kota Harayu, merupakan orang terkaya di negara bagian selatan. Brigil yang sebelumnya berasal dari kekuasaan gelap, dari Kota Gana hingga selatan merupakan wilayahnya. Tuan Muda Ning, merupakan tokoh besar yang memiliki kekuatan kejahatan di luar negeri. Ia melakukan bisnis perperangan. Kita bertiga bergabung akan menghasilkan uang yang cukup banyak. Apa yang dimiliki Denny itu? Ia hanya memiliki Dome si orang tua itu dan juga Monica. Ia hanya memiliki dua orang yang melindunginya, ia tidak dapat menyerang kita.”

Sumanto terbaring di lantai dan tidak mengatakan apapun.

Melihat Sumanto terdiam, Kenny tertawa. Ia mengambil satu gelas dan ada seseorang yang membawa sebotol anggur, lalu menuang anggur ke dalam gelas.

Kenny menggoyang pelan gelasnya, sambil melihat anggur di dalam gelasnya berkata, “Kita semua bekerja demi menghasilkan uang. Aku menghasilkan uang, Tuan Muda Ning mengingkan kekuasaan, Brigil hanya ingin dilindungi oleh kita. Untuk apa kamu bekerja sama dengan Denny? Berapa banyak uang yang bisa ia berikan kepadamu? Apakah ia bisa memberi banyak wanita cantik untukmu? Ia tidak bisa memberimu apapun. Ia hanyalah seorang pengecut, ia hanya ingin memperoleh keuntungan kecil.”

“Kamu lihat bisnis perperangan kita, betapa banyak keuntungan yang kita peroleh? Kamu saja bisa memperoleh seratus triliun dari kita, kalau kamu menyediakan barang selama tahun untuk kita. Jika kamu lanjut bekerja untuk kita, kamu juga bisa memperoleh lebih banyak uang. Sedangkan kamu hanya perlu membantu kita membunuh Denny. Bahkan jika kamu tidak banyak menganggu saat kita sedang membunuh Denny, aku juga bisa memberikan seratus triliun ini untukmu.”

“Bagaimana? Bukankah kerja sama ini sangat menguntungkan? Pikirlah baik-baik.” ujar Kenny sambil tersenyum.

“Sialan si pendek! Kamu ingin aku mengkhianati Denny? Mimpi saja kamu! Pft!” Sumanto bangkit kembali dari lantai dan menyemburkan ludah darah kearah Denny.

Melihat tangan dan anggurnya telah ternodai ludah Sumanto, raut wajah Kenny pun menjadi garang.

Tristan yang berada disamping Kenny langsung mendekati Sumanto. Tanpa menunggu Sumanto menyerang kearahnya, pukulan Tristan pun langsung jatuh di atas wajah Sumanto.

Kondisi Sumanto semakin ganas, lalu Tristan dengan cepat memberi tendang pada lutut dan juga wajah Sumanto, sehingga Sumanto terjatuh lagi di lantai.

Selanjutnya Tristan menggunakan kaki menginjak wajah Sumanto dengan keras.

Kenny berdiri dan berjalan kearah Sumanto. Ia berjongkok di hadapan Sumanto dan menatap Sumanto cuek, lalu menyemburkan segelas anggur di tangannya ke wajah Sumanto.

“Sialan! Denny menjadi kaya karena dirimu. Ia mengambil dua ratus miliar darimu, lalu menggunakan uang tersebut untuk menghasilkan ratusan triliun. Ia menjadi orang terkaya di China, tetapi ia hanya membagi seratus triliun untukmu dan membiarkanmu menjadi kepala pemimpin kekuasaan gelap yang tidak dikenal banyak orang. Bahkan ia tidak memperbolehkanmu pergi ke Kota Kimraden, karena merasa dirim jijik. Kita memberi seratus triliun untukmu, menganggapmu sebagai teman, memberi tahumu yang sebenarnya, dan kamu bisa-bisanya marah kepada kita, membuang ludah kepada kita. Dasar bajingan!”

Kenny mengayunkan gelasnya dan langsung memecahkan gelas itu diatas wajah Sumanto.

Selanjutnya ia menekan tangkai gelas yang sudah pecah kearah wajah Sumanto.

Sumanto seketika berteriak kencang dan darah segar mengalir dari wajahnya.

“Jangan kira kita sedang bermohon kepadamu. Kamu sekarang telah jatuh ke dalam jebakan kita dan nyawamu berada di tangan kita. Apakah tiga puluh ribu bawahanmu itu sangat hebat? Sialan, kita juga memiliki tiga ratus ribu bawahan di negara bagian selatan! Aku tanya sekali lagi, apakah kamu ingin bekerja sama dengan kita? Kalau setuju, kamu bisa memiliki banyak uang dan wanita yang kamu inginkan. Tidak setuju, kamu akan mati langsung disini.” ujar Kenny cuek.

“Tuan Kenny, kamu kira siapa diriku ini?” Sumanto menatap Kenny dengan wajahnya yang penuh darah.

“Haha.” Kenny tertawa pelan.

“Aku akui bahwa diriku adalah sampah. Aku sangat mesum, sejak kecil hingga kini, sama sekali tidak pernah melakukan hal besar. Aku tidak bisa apapun, selain minum dan mencari wanita. Untuk Denny, aku cukup tidak suka saat bertemu dengannya untuk pertama kali dan memperlakukannya seperti orang biasa. Bahkan kita pernah bertengkar, aku mau memberi ajaran untuknya. Aku juga pernah menyukai istrinya dan menaruh niat licik pada istrinya.” ujar Sumanto sambil menggertakan giginya.

“Tapi sekarang semuanya sudah berbeda. Denny adalah orang yang baik. Aku benar-benar dibuat kagum dengan kepribadiannya. Ia juga pernah menipu orang, memperoleh banyak keuntungan dengan serakah, tapi ia tidak pernah menyerang orang baik, tidak seperti kalian, begitu jijik dan memalukan.”

“Ia adalah sahabatku. Kalau aku sudah setuju untuk menjadi sahabat dengannya, maka kita adalah sahabat untuk selamanya. Jangan menyuruhku mengkhianati Denny demi uang, bahkan menyuruhku untuk berpura-pura bekerja sama dengan kalian demi uang, aku akan merasa bersalah untuk selamanya!”

“Bajingan!” omel Sumanto kasar.

“Bunuhlah ia!” Kenny menggunakan sepasang tangannya menggosok wajahnya.

Novel Terkait

Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu