Si Menantu Buta - Bab 366 Bersulang Untukmu

Tidak ada yang menyangka kalau Denny Wang akan menjadi presiden dari suatu negara. Beberapa bulan yang lalu, Denny Wang sedang berada di posisi yang sulit untuk menentukan masa depannya, tapi beberapa bulan kemudian dia sudah menjadi pemimpin suatu negara.

Setelah memperlihatkan buktinya, ekspresi wajah Gissel Chen terlihat jelek, tapi beberapa saat kemudian, Gissel Chen berpikir dalam hatinya, dia masih tidak percaya pada Denny Wang, dia merasa Denny Wang sedang membohonginya.

Untuk meyakinkan Gissel Chen tentang identitasnya, Denny Wang masih memerlukan beberapa bukti.

Glen Ye mencari beberapa informasi terbaru di Internet, dan ternyata ada banyak hasil pencarian yang membuktikan identitas Denny Wang.

Melihat berita di Internet, ekspresi Gissel Chen berubah semakin jelek.

Dia mulai percaya kalau Denny Wang adalah presiden yang datang untuk mengunjungi rumah Keluarga Ye hari ini.

"Denny Wang, bukannya KTT di Kota Gangnam berakhir sekitar sepuluh hari yang lalu? Kenapa kamu baru pulang sekarang, apa kamu tinggal di kedutaan?" Dome dengan sengaja bertanya pada Denny Wang.

"Iya, masih banyak pekerjaan yang harus kukerjakan di Alock, dan aku juga banyak teman bisnis di China. Jadi aku tinggal di kedutaan selama beberapa saat, dan menyibukkan diri dengan perkerjaan di Alock." Kata Denny Wang.

“Kalau begitu apa kamu akan langsung kembali setelah makan?” Dome bertanya.

"Tidak, selama di luar negeri aku sangat merindukan Friska Ye dan anakku, sebelum kembali ke China, aku secara khusus sudah meminta izin pada para menteri, aku ingin tinggal di sini beberapa hari untuk menemani istri dan anakku." Kata Denny Wang.

“Pria hebat, kamu sangat bertanggung jawab.” Dome mengacungkan jempolnya pada Denny Wang.

“Guru, jangan memujiku seperti itu.” Denny Wang merasa malu.

"Kalau kamu ingin tinggal di rumah Keluarga Ye, bukankah kamu harus menelepon ke kedutaan? Kamu adalah presiden Negara, kalaui mereka tidak mengetahui keberadaanmu, mereka pasti akan khawatir." Kata Dome.

"Baiklah, aku akan menelepon ke sana." Kata Denny Wang.

Di depan Gissel Chen, Denny Wang menelepon Kedutaan Besar Alock di China dan berbicara pada kedutaan dengan bahasa asing kalau dia tidak akan kembali ke sana. Karena presiden Alock adalah orang China, baru-baru ini para menteri dan banyak orang di Alock ikut belajar bahasa Mandarin. Sebelum menutup telepon, Denny Wang berkata dalam bahasa Mandarin lagi, "Alock di sana, aku percayakan pada kalian."

"Baik, Tuan Presiden."

Denny Wang lalu menutup telepon.

Melihat semakin banyak bukti yang menunjukkan identitas Denny Wang sebagai presiden, Gissel Chen ternganga kecil, dan wajahnya terlihat agak pucat.

Ada pepatah yang mengatakan tiga generasi menghasilkan satu bangsawan, banyak orang menafsirkan makna kalimat ini sebagai, jika sebuah keluarga yang kaya selama tiga generasi, pada generasi ketiganya, anak-anak mereka akan menjadi sangat sopan seperti seorang bangsawan, karena mereka kaya dan bermartabat.

Tapi sebenarnya, kalimat itu tidak benar.

Arti sebenarnya dari kalimat itu adalah kekuasaan lebih berarti dari kekayaan, tak peduli seberapa kaya seorang pengusaha, dia akan selalu bekerja untuk negaranya. Kerja keras tidak ada artinya tanpa pendidikan tinggi. Sebuah keluarga memiliki anak yang dapat belajar dengan baik, tapi kalau dia berhasil masuk ke pemerintahan, masa depannya akan lebih menjanjikan dibandingkan dengan menjalankan bisnis. Tapi tidak mudah bagi orang-orang untuk masuk ke pemerintahan, jadi mereka berusaha menghasilkan uang, mereka bekerja keras untuk melatih anak-anak mereka agar berhasil masuk ke pemerintah. Ini adalah generasi pertama dan kedua.

Saat tiba di generasi ketiga, keluarga itu akan memiliki uang dan seorang pejabat kecil, tapi mereka tidak akan puas begitu saja, mereka akan berusaha untuk mendorong anak-anak di generasi ketiga untuk menduduki posisi yang lebih menjanjikan di pemerintahan, saat anak mereka mendapatkan kekuasaan, dan keluarga mereka juga sudah kaya, mereka akan dikenal sebagai orang-orang di kelas atas, atau biasa disebut bangsawan.

Orang-orang seperti Denny Wang, Kenny, dan Nikita mereka sudah dilatih oleh keluarga sejak mereka masih muda, mereka mahir dalam semua jenis piano, catur, kaligrafi dan lukisan, mereka juga mendapatkan pendidikan yang sangat baik, keluarga mereka memiliki kerabat asing yang duduk di pemerintahan, tapi Denny Wang, Kenny, dan Nikita lebih tertarik pada uang, jadi mereka tidak terjun ke pemerintahan dan masuk ke dunia bisnis.

Orang-orang yang mereka temui di dunia bisnis adalah orang-orang besar, mereka juga pernah bertemu dengan gangster seperti Brigil Qin, seorang preman biasa tentu tidak akan bisa dekat dengan mereka.

Denny Wang menjadi presiden suatu negara karena perputaran nasibnya, hal ini tentu sangat membanggakan bagi Keluarga Wang dan Keluarga Ye, bahkan Tiga Keluarga Besar di Kota Kimraden dan keluarga-keluarga lainnya di Kota Lemuria yang memiliki hubungan erat dengan Keluarga Wang menganggap Denny Wang sebagai kebanggaan mereka.

“Denny Wang, apa kamu benar-benar menjadi presiden?” Gissel Chen menatap Denny Wang dengan ragu.

"Aku harus berterima kasih pada Ibu, karena Ibu selalu merasa tidak puas dengan pencapaianku, aku terus bekerja keras supaya Ibu bisa menganggapku berguna, sekarang akhirnya aku memenuhi keinginan Ibu dan menjadi presiden dari suatu Negara." Kata Denny Wang.

"Bagus sekali!" Kata Gissel Chen.

"Ini adalah keberuntunganku, kalau aku tidak berhasil menjadi Presiden Alock, aku akan merasa tertekan untuk pulang ke China." Kata Denny Wang sambil tersenyum.

“Anak ini, kenapa kamu sangat pandai merendah?” Wajah Gissel Chen memerah, dia meletakkan Sakura ke baby boxnya, lalu berjalan mendekati Denny Wang, dan mencubitnya dengan keras.

Denny Wang lalu menyeringai kesakitan.

“Hebat sekali, kamu sangat bisa diandalkan!” Gissel Chen begitu bersemangat, dia lalu mencubit lengan Denny Wang lagi.

"Bu, cubitanmu sangat sakit." Kata Denny Wang.

"Ya Tuhan! Putriku menikah dengan seorang presiden, dan aku adalah ibu mertua seorang presiden sekarang!" Gissel Chen hampir menangis karena bahagia.

"Dari dulu sudah aku katakan, putriku yang cantik, baik, dan lembut, tidak akan ada gadis lain di Kota Kimraden yang bisa dibandingkan dengannya, dia pasti akan menikah dengan seorang presiden. Sekarang yang kukatakan benar-benar menjadi nyata, dia adalah istri seorang presiden sekarang, benar-benar beruntung."

"Denny Wang, biarku beri tahu, kamu tidak boleh melupakan kami setelah kamu menjadi presiden, kamu bisa hidup seperti ini juga karena kami. Coba kamu pikirkan apa yang terjadi padamu saat baru menikah ke Keluarga Ye? Matamu buta dan kamu juga dikeluarkan dari Keluarga Wang. Tapi Keluarga Ye kami memperlakukanmu dengan baik dan tidak pernah meninggalkanmu. Karena Keluarga Ye, kamu bisa sukses hari ini."

"Biar kukatakan, saat Friska Ye masih kecil, ketika aku menggendongnya pulang ke rumah, aku diberitahu oleh seorang peramal kalau Friska Ye akan memiliki masa depan yang baik dan dia menikah dengan presiden. Bahkan jika pria yang dia nikahi bukan presiden, setelah menikahi pria itu, pria itu akan menjadi presiden. Haha, saat itu aku tidak percaya, hanya menanggap peramal itu asal bicara. Tapi coba lihat kamu, setelah menikahi Friska Ye, kamu menjadi orang terkaya di China, dan sekarang kamu berhasil menjadi seorang presiden, kamu adalah seorang bangsawan sekarang, jangan sampai kamu melupakan kami." Gissel Chen berbicara panjang lebar pada Denny Wang dengan penuh semangat.

"..." Denny Wang...

"..." Hera, Dome, Janu Ye, Friska Ye dan lainnya...

"Menantuku, sudah sampai di rumah sendiri, untuk apa kamu masih memakai banyak pakaian? Bukankah kamu tidak akan pergi lagi nanti, dan akan tidur di rumah malam ini. Cepat lepas mantelmu, Ibu akan minum denganmu. Aku sangat senang, menantuku adalah seorang presiden. Kalau aku bertemu dengan beberapa saudariku, mereka pasti akan sangat iri padaku, kalau mereka mengetahui hal ini. Kalau punya waktu, aku harus kembali ke Kota Harayu untuk menyembahyangi para leluhur Keluarga Chen dan Keluarga Ye, lalu aku akan mengajak para bibi dari Keluarga Chen untuk bertemu dan mengobrol." Wajah Gissel Chen yang dirias tebal berkerut, dia lalu mendorong Janu Ye dari kursinya, dan duduk di sana.

“Nak, ibu bersulang untukmu!” Gissel Chen mengambil segelas anggur putih dan meminumnya habis dengan sekali teguk.

Novel Terkait

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu