Si Menantu Buta - Bab 392 : Denny Wang dan Anggi

Anggi sudah lama tidak berhubungan dengan Denny Wang dan belum melihat kegilaan Denny Wang sebelumnya. Dia tidak terlalu heran dengan kekuatan Denny Wang, dia hanya tahu kalau Denny Wang sangatlah pintar, banyak orang yang takut dengan Denny Wang. Teman-temannya dia sudah mengetahui dengan jelas kekuatan Denny Wang, mereka sudah tahu dia yang kejam.

Tidak bicara Denny Wang, sebut saja Mario yang berada di sampingnya sudah tidak terhitung lagi orang yang dibunuhnya.

Kenny adalah orang terkenal di Kota Lemuria dan merupakan orang jahat terkenal di kalangan China. Denny Wang berani membawa anak buahnya untuk menembak Kenny dengan pistol, mereka tahu jika mereka menyinggung Denny Wang, Denny Wang tidak masalah jika membunuh orang.

Bos hiburan malam tersebut Melihat Denny Wang dengan tatapan dingin dan ekspresi yang tidak enak. Dia kemudian menatap mereka semua dengan tatapan dingin, Kenny palsu berpikir sejenak dan pucat serta berkata “Ternyata kamu adalah Denny Wang?”

“Kenapa?” tanya Denny Wang dengan dingin.

“Paman Wang, mohon maaf, aku tidak menyangka bahwa kamu adalah Denny Wang, tidak menyangka bahwa nasib saya begitu baik bisa bertemu dengan orang besar sepertimu. Kalau saja tadi aku tahu kalau kamu adalah Denny Wang, aku juga tidak akan berani memarahami walaupun dipinjam 100 keberanian.” Kenny palsu segera meminta maaf pada Denny Wang.

“………”Denny Wang………

“Mohon maaf, Paman Wang.” beberapa perempuan terlihat berdiri dan segera berkata dengan ketakutan.

“Mohon maaf, Paman.” Teman Anggi lainnya pun segera berdiri.

Denny Wang melihat anak muda yang berumur tujuh hingga delapan tahun lebih kecil darinya tanpa bersuara. Mario dengan tatapan anehnya terlihat tersenyum.

Dalam waktu sejekap, Denny Wang akan berumur setengah abad, dia memang sudahlah menjadi paman tua, bukan lagi anak muda.

“Bos Anggi, setelah setengah harian ternyata pamanmu yang datang mencarimu, kamu hampir saja membunuh kami.” Kenny palsu berpikir sejenak dan mengatakannya pada Anggi.

“Ya, pamanmu Denny Wang sudah kemari mencarimu, kenapa kamu tidak ngomong dari awal? Taukah kamu Pamanmu adalah siapa? Beruntung saja kami tidak terlalu menyinggungnya parah, jika tidak kami sudah tidak bisa makan dan keluar dari sini.” bisik seorang wanita kecil.

“Pamanku kenapa?” tanya Anggi dengan pucat.

“Ada apa dengan pamanmu? Taukah kamu siapa dia? Juga paman yang berkacamata ini, dia harusnya adalah Mario kan? Taukah kamu siapakah Mario sebelumnya?” kata seorang wanita kecil kepada Anggi.

“Orang seperti apa dia?” tanya Anggi.

“Mario, dia adalah mantan kepala Perusahaan Fintech Culture Neo, asisten Denny Wang yang paling hebat, didalam perusahaan Fintech Culture Neo dengan sepuluhan ribu orang dan dia adalah bos gelap dari keseluruhan utara, bahkan Kenny dari Kota Lumeria dan Brigil Qin dari Kota Gana pun harus menghormatinya ketika bertemu. Dia punya banyak anak buah, dan aku dengar dia sudah membunuh banyak orang.” kata Wanita itu.

“Apa? Dia begitu hebat?” kata Anggi tertegun.

“Juga Pamanmu, dia orang yang tidak bisa kamu singgung. Sudahlah, intinya kamu dengarkan nasehat pamanmu, segera pulang, kami sudah tidak berani bermain denganmu lagi. Kami sangat iri padamu yang ternyata mempunyai paman yang begitu hebat, kamu jangan membuat emosi pamanmu lagi.” bujuk wanita itu pada Anggi.

Dengan cepatnya, Kenny Palsu dan teman-temanya membujuk Anggi, anak muda ini masih terhitung pengertian, setelah melihat Denny Wang datang mereka pun tidak berani menyinggungnya lagi, semuanya meminta maaf pada Denny Wang.

Kesombongan Anggi sangatlah tinggi, dia melihat bahwa wanita dan pria ini ketakutan dengan Denny Wang, sikap terhadap Denny Wang juga mulai berubah. Dia merasa sangat terhormat memiliki Paman seperti Denny Wang, bisa bersama dengan orang seperti Denny Wang sangatlah bergengsi. Secara perlahan dia mulai mendengarkan nasehat mereka dan memutuskan untuk tidak bermain lagi dengan mereka malam ini dan pulang dengan Denny Wang.

“Namun, aku ada syarat. Aku hanya pulang ke rumahmu dan tidak akan pulang ke rumahku. Tidak peduli dimanapun kamu tinggal, bawa aku, yang penting aku tidak ingin pulang ke rumah ibuku, kalau tidak aku akan pergi dari rumah.” kata Anggi setelah berpikir.

“Kenapa kamu tidak pulang ke rumah ibumu?” tanya Denny Wang.

“Intinya, aku tidak pulang ke sana.” kata Anggi sambil menundukkan kepalanya.

Denny Wang melihat Anggi dengan diam tanpa berkata apapun, dia dapat melihat ada kemaluan dari mata Anggi. Dia tahu setelah Anggi memukul ibunya, dia tidak pulang lagi ke rumah ibunya. Dia malu dengan status ibunya, juga karena sebelumnya dia menyesal memukul ibu yang merawatnya dari kecil. Sebenarnya dia dan Denny Wang sama saja, Denny Wang yang sekarang juga karena membuat emosi gurunya, tidak berani lagi pulang ke keluarga Ye. Dia sudah tahu kalau Dome emosi hingga muntah darah karenanya, dia tidak berani pulang ke Keluarga Ye, juga tidak punya keberanian untuk bertemu dengan Dome.

“Baiklah. Kalau begitu ikutlah aku, aku akan jadi walimu, kamu tidak boleh mencari Nikita lagi.” kata Denny Wang pada Anggi.

“Baiklah.” Anggi melirik temannya yang iri padanya, dia merasa bergengsi bisa dijaga oleh Denny Wang.

“Kedepan, kamu tidak perlu memberi Anggi uang jajan lagi, sekarang anak ini sudah tidak punya hubungan denganmu lagi. Aku yang merawatnya.” telpon Denny Wang pada Nikita.

“Baiklah.” Nikita meresponnya dengan sedikit saja.

“Terima kasih.” Denny Wang kemudian menutup telepon.

Dalam perjalanan pulang ke kedutaan, Denny Wang merasa sedikit tidak enak. Karena telah kehilangan Nikita, dia sudah putus dengan Nikita. Baru saja dia menelepon Nikita membuatnya sedikit rindu padanya. Dia menyadari bahwa dirinya masih mencintainya. Dia ingin mendapatkan Nikita, bukan karena menyukai badannya namun karena dia mencintainya.

Malam itu, dia meninggalkan Anggi di kedutaan. Sekarang dia sama dengan Anggi yaitu orang yang tidak punya rumah lagi untuk pulang.

Beberapa hari kemudian, Denny Wang berusaha dengan keras untuk bertanggung jawab sebagai orang tua, merawat Anggi dengan penuh perhatian. Anggi sekarang sudah kaya dan memiliki temperamen yaitu wanita generasi kedua yang cantik. Dia sangatlah pintar, mereka hidup dengan baik selama di Kedutaan, setiap harinya ada wanita pintar yang selalu membujuknya bahagia.

Kecanduan Anggi pada narkoba tidaklah separah Denny Wang. Dia terpapar dengan obat-obatan lunak, yang tidak separah Opium dan suntikan jarum yang dihisap Denny Wang. Dia menunjukkan hal yang positif selama Denny Wang menemaninya untuk berhenti menggunakan barang itu. Kecuali wajahnya yang selalu pucat dan keringat di dahinya, dia tidak kesulitan seperti Denny Wang.

Ada ratusan orang di kedutaan, semuanya adalah saudara dan anak buah Denny Wang. Terkadang dia mulai kecanduan ketika melihat Anggi dan dia pun memerintahkan anak buahnya untuk menjaga Anggi sedangkan dirinya bersembunyi di gudang untuk menggunakan barang itu.

Setelah seminggu dengan hari yang begitu tenang, semuanya berjalan baik, dan waktu semakin dekat dengan Festival Musim Semi. Walaupun Denny Wang membuat gurunya emosi hingga muntah darah, namun Keluarga Ye tetap mengundangnya pulang untuk makan bersama.

Waktu dapat melupakan semuanya, ketika hari dimana Denny Wang pulang ke sana, semuanya akan lupa dengan sikap Dome, dia akan meminta maaf pada Dome sehingga semua orang akan memaafkannya.

Tapi, dia meremehkan kecanduan Anggi.

Dia lupa walaupun pil ataupun balon, selama barang itu adalah narkoba., tidak peduli itu keras ataupun lunak, semuanya akan membahayakan tubuh manusia. Ketika seseorang sudah berhubungan dengan barang ini, orang ini akan mempunyai tekad dan ketekunan yang kuat dan tidak akan bisa lepas dari hal semacam ini.

Ada beberapa orang yang merasa barang ini sangat menyenangkan dan berpikir mereka bisa mengendalikannya, menyentuh saja tidak masalah. Dia sudah salah, barang seperti ini tidak boleh disentuh, harus segera menjauh ketika sudah melihat barang ini.

Juga karena Anggi, Kehidupan Denny Wang semakin masuk ke dalam jurang yang besar.

Dia hampir saja terbunuh dalam tekanan ini.

Malam ini, Anggi sangatlah patuh menemani Denny Wang. Denny Wang duduk di Kedutaan dan memeriksa dokumen serta menandatanganinya dengan serius.

Anggi membawakannya secangkir teh dan tanpa ragu langsung meminumnya.

Setelah meminum the, dia merasa kelopaknya semakin berat dan tubuhnya berangsur melemah. Dia menggelengkan kepalanya dengan kuat dan melihat Anggi yang menatapnya dengan senyuman jahat.

Dia sudah terlambat ketika menyadari apa yang dilakukan Anggi padanya.

Dengan suara pecah, dia menjatuhkan cangkir teh yang ada dimeja ke lantai.

Novel Terkait

Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu