Cinta Di Balik Awan - Bab 309 Tidak Mengerti Arti Cinta

Begitu Remi melihat Mulan pulang, langsung bertanya: “Bagaimana? Apakah dia sudah setuju?”

Melihat ekspresi wajah pria yang dihadapan penuh harapan, Remi menundukkan kepalanya dengan perasaan bersalah: “Maaf, dia menolak, semalam dia mengatakan bahwa ingin memutuskan hubungan persaudaraan, ternyata dia bukan bercanda… …”

Tiba-tiba suasana menjadi hening, Remi merasa lebih kaget dibandingkan Mulan, Remi tidak pernah menyangka bahwa Dion akan menolak kakaknya sendiri, selama ini dia yang selalu bertindak semena-mena, hanya karena dia memiliki ‘Remi” Kartu as di tangannya, Saat dia mendengar Mulan berkata bahwa Dion akan memutuskan hubungan persaudaraan bersamanya, akhirnya Remi mulai merasa cemas.

Satu minggu telah berlalu, tindakan Dion melahap Perusahaan Delko semakin bertambah, Remi benar-benar sudah tidak berdaya, sehingga dia memutuskan untuk bernegosiasi secara langsung dengan Dion.

Remi datang ke Perusahaan Stenheim, Dion duduk diatas kursi kantor, menatap Remi dengan tatapan dingin, berkata: “Aku sudah lama menunggu mu.”

“Apa yang harus aku lakukan agar kamu bisa berhenti?”

“Bercerai dengan kakakku, apabila kamu bercerai dengan dia, aku akan membebaskanmu.”

“Mulan tidak akan menyetujuinya.”

“Aku mengetahui bahwa Mulan pasti tidak akan setuju, apabila Mulan setuju, pada hari itu dia tidak akan membuat pilihan yang seperti itu, sehingga aku ingin kamu mengambil inisiatif untuk mengajukan perceraian bersamanya.”

Ekspresi wajah Remi penuh amarah: “Mengapa kamu ingin kami bercerai? Apakah ini adalah kata-kata yang pantas diucapkan oleh seorang adik?”

Dion menepuk meja dengan kedua tangannya, kemudian berdiri: “Karena kamu hanya bisa menyakiti dia saja, kalian berdua sudah menikah banyak tahun, apakah kamu pernah melakukan kewajibanmu sebagai seorang suami? Aku terus terang memberitahukan mu, aku tidak bisa menahan lagi kalau Mulan terus hidup seperti ini!”

Setelah Remi berpikir matang, dan ternyata Remi menganggukkan kepala: “Baiklah, aku berjanji kepadamu, aku akan bercerai dengan Mulan.”

“Huh, lihatlah, keputusan aku memang benar, demi untuk melindungi kekayaan sendiri, meskipun kehilangan kakakku, kamu sama sekali tidak peduli.”

“Bukan demi untuk melindungi kekayaan, tetapi karena aku tidak pernah mencintainya, apabila bukan karena pernikahan ini ditentukan oleh kedua belah pihak keluarga, kami tidak akan menikah, sehingga tidak perlu mengorbankan perusahaan yang dengan susah payah didirikan oleh ayahku untuk pernikahan yang tanpa cinta.”

“Seorang wanita yang menelan segala penghinaan dan selalu berada disisimu selama bertahun-tahun, kamu tidak pernah mencintainya, itu tandanya kamu adalah seorang pria yang tidak mengerti apa itu cinta, keluar, setelah bercerai dengan kakakku, kamu lanjut berfoya-foya dan bermain dengan wanita lain, mulai hari ini, keluarga Bishen dan Stenheim tidak ada hubungan lagi!”

Remi mendengus hina: “Benar, aku tidak mengerti apa itu cinta, hanya kamu saja yang mengerti.”

Remi membalikkan badannya dan berjalan keluar, setelah melangkah beberapa langkah, tiba-tiba membalikkan badannya lagi, sengaja berkata: “Lupa mengingatkan mu, meskipun pada malam itu Kelly dan Leheon sudah sama-sama mabuk, tetapi itu tidak sesuai dengan yang kamu pikirkan, mereka berdua tidak terjadi apapun, apabila begitu, tidak ada yang namanya hubungan percintaan saat keadaan mabuk, dan setahuku, Leheon sudah lama memiliki maksud lain terhadap wanitamu, lihat saja foto-foto ini.”

Remi mengeluarkan setumpuk foto dari sakunya, kemudian melemparnya ke hadapan Dion, melihat ekspresi Dion yang berusaha menahan rasa sakit itu, Remi mengangkat sudut bibirnya, membalikkan badan kemudian keluar.

Puluhan foto bugil yang diambil dari berbagai sudut terletak di atas meja, foto wanita yang sedang memeluk pria, pria menimpa wanita, Dion tidak bisa menahan lagi, memejamkan matanya penuh dengan rasa sakit, kemudian meremas foto-foto tersebut dan melempar ke dalam tempat sampah.

Beberapa saat kemudian, Dion mengangkat kepalanya, kemudian membakar foto-foto yang di dalam tempat sampah, api membara membuat kedua mata Dion memerah, dan perasaan marah membuat sendi di sekitar pergelangan tangannya menonjol.

Maxim masuk ke dalam ruangan Dion, ketika melihat api yang membara di dalam tempat sampah, dengan penuh rasa kaget dia melangkah maju untuk melihat, masih ada sisa foto-foto yang belum habis dibakar, seketika di dalam hati Maxim langsung mengerti semua, Maxim hanya berdiri di samping dan tidak bersuara, ingin menghibur Dion tetapi apapun yang dia katakan sekarang itu tidak berguna, ketika hal tersebut terjadi pada pria, itu benar-benar sangat menyakitkan.

Ketika Dion pulang ke Taman Bunga Wisteria sudah larut malam, Kelly sedang menunggu Dion diluar pintu, setelah turun dari mobil, melihat bayangan Kelly yang sedang menunggu dirinya, Dion menarik nafas yang dalam, jalan menuju ke arah Kelly.

“Kenapa kamu belum tidur selarut ini?”

“Sudah berjanji padamu, akan menunggumu pulang.”

“Malam ini ada acara, lain kali jika ada acara aku akan meneleponmu, agar kamu tidak menungguku lagi.”

“Baiklah.”

Mereka berdua satu per satu masuk ke dalam rumah, Kelly mengikuti Dion dari belakang, di dalam hati Kelly terasa sedih, apabila hal tersebut tidak pernah terjadi, Dion akan menggandeng tangannya masuk ke dalam rumah.

Sampai di lantai atas, Dion jalan lurus menuju ke arah ruang baca, Kelly berdiri di depan pintu kamar tidur, bertanya dengan nada tinggi: “Sudah larut malam, masih perlu lembur?”

Dion sedikit menoleh ke samping: “Iya, kamu tidur dulu.”

Berbaring di atas kasur yang empuk dan nyaman, bagaimana mungkin Kelly bisa tidur, bolak-balik badannya di atas kasur, Kelly merasa dia sendiri perlu membicarakan hal tersebut dengan Dion lagi, Kelly bangun dari tempat tidur dan memakai mantel, pergi ke ruang baca.

Mengetuk pintu dengan pelan, terdengar suara rendah yang berasal dari dalam: “Masuk.”

Kelly mendorong pintu, jalan masuk ke dalam, memindahkan kursi dan duduk di samping meja Dion, berkata: “Membutuh waktu berapa lama untuk menyelesaikan ini?”

“Ada apa?”

Dion menatap Kelly dengan tatapan mata penuh makna.

“Aku ingin membicarakan denganmu, tentang hal yang di hotel, sepertinya di antara kita berdua belum pernah membicarakan hal tersebut dengan baik.”

“Silahkan.” Dion meletakkan berkas-berkas yang di tangannya.

“Aku mengetahui bahwa ini tidak realistis, apabila menyuruhmu untuk melupakan sekarang, apabila gantian aku sendiri, aku tidak mungkin bisa dengan mudah memaafkan dan melupakan semua ini, tetapi aku bersedia memberikan waktu untukmu, jika sekarang suasana hatimu belum stabil, resepsi pernikahan kita ditunda saja, apabila begitu… … kamu juga mempunyai waktu untuk berpikir dengan matang, apakah masih perlu melanjutkan pernikahan… …”

Setelah selesai berkata, Kelly menahan nafasnya sambil menunggu jawaban dari Dion.

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu