Cinta Di Balik Awan - Bab 213 Siapa Yang Menyerah Terhadap Cinta (1)

Darah makin lama makin banyak, mukanya juga makin lama makin pucat, sampai akhirnya tidak bisa menahannya dan terjatuh di lantai, diatas lantai kayu, setangkai bunga bermekaran jatuh.

Pandangannya yang kabur menjadi jelas, lalu dari jelas menjadi kabur lagi, suara pisau terjatuh dari tangan, dengan suara serak mengangis dan menjerit : “Dion, kamu lebih memilih mati dan tidak menyerah untuk balas dendam ? Baiklah, aku akan menemanimu mati bersama !”

Kelly putus asa, dia bergetar mengambil pisau dari lantai, saat ingin menyelesaikan diri sendiri, malah ditahan oleh Dion, dia mengambil pisau dengan kuat melemparnya dari tangannya, membuat tangannya terluka, setitik demi setitik darah mengalir dari pisau.

Darah, penuh dengan darah, di pandangan Kelly hanya ada darah.

Dia perlahan - lahan membuka tangannya, mengangkat Dion, setengah berlutut di hadapannya, memeluk kepalanya dan menangis berkata : “Kenapa kita harus berjalan sampai tahap hari ini ? Kenapa...”

Jelas mereka mempunyai banyak jalan lain, tapi kenapa malah berjalan pada jalan yang buntu ini.

“Kamu bilang kamu tidak ingih bertaruh lagi, maka biarkan aku bertaruh, aku dengan nyawaku, bertaruh kamu menetap.”

Tangan Dion menutup dadanya, hanya satu tangan bergetar yang bergerak menuju mukanya, mengusap air matanya yang berkilauan.

Kalau ini satu - satunya taruhannya, kalau begitu dia menang, Kelly berupaya sesaat, akhirnya dengan menangis menganggukkan kepala : “Baik, aku janji kamu, aku beri kamu waktu sebulan.”

Ada kalanya berkompromi karena bukan melihat harapan lagi, tapi karena menunduk pada takdir.

Kalau takdir memilih, maka beberapa orang akan dibuang terhadap hasil yang buruk, tidak peduli betapa kuatnya, akhirnya tetap sama, maupun nenek atau dia.

Dia menelepon ke Maxim, Dion dibawa pergi olehnya, hari itu dari sore hingga larut malam, dia hanya duduk diatas lantai, duduk diantara banyak darah, sampai langit cerah.

Bibi Yu juga pergi ke rumah sakt, hanya ada dia di dalam taman bunga Wisteria, dia tidak tahu Dion hidup atau mati, dia tidak bertanya dan juga tidak berani untuk bertanya, dia teringat dengan sumpahan Jesan, suatu hari kamu akan jatuh dalam neraka, tidak akan hidup kembali.

Mungkin saja, ini adalah harga dari cinta, disaat kesalahan terjadi, menghasilkan hasil yang buruk, meskipun Dion hidup, mereka berdua akan sulit untuk kembali seperti sebelumnya.

Ada luka, meskipulan melewati kebersihan selama bertahun - tahun tapi tidak mungkin bisa dibersihkan dengan sangat bersih, bekas luka untuk memperingatimu, pengkhianatan waktu itu.

Dia mendengar suara langkah kaki, adalah suara satu - satunya dalam dunia yang kosong, bibi Yu berjalan ke hadapannya dan berjongkok, mengatur poni di dahinya yang berantakan dan berkata : “Nona muda, tuan muda sudah tidak apa - apa...”

Dia sudah tidak apa - apa, jarinya dengan bergetar kecil, dengan serak berkata : “Bibi Yu, aku kedinginan.”

Bibi dengan sakit hati membawanya dalam pelukan, merasa seluruh tubuhnya seperting sebatang es, tidak ada sedikit pun panas, setengah tahun lebih ini berhubungan dengan dekat, dari dalam hatinya menyukai gadis ini, juga tahu dia dan tuan muda menjalin percintaan yang tidak baik, dan sekarang terjadi masalah seperti ini, benar - benar menyusahkannya...

“Cepat berbaring di atas tempat tidur.”

Dia membawanya bersandar di atas tempat tidur dan menyelimutinya, menggenggam tangannya dan dengan penuh perasaan berkata : “Nak, aku mengerti kepahitan dalam hatimu, tapi tuan muda juga ada kesulitannya, sebagai seorang anak melihat kematian orang tua yang tidak jelas, dia tidak mungkin bisa menganggap sama sekali tidak terjadi apa - apa, harus ada kehilangan, diantara cinta terhadap keluarga dan pacar, aku pikir tuan muda juga ada perjuangan dalam kesakitan, dia bukan pria yang biasa, maka pernikahannya dan percintaannya juga tidak bisa biasa.”

Sudah lupa ini sudah ke berapa kalinya ada orang yang mengatakan padanya, Dion bukan seorang pria yang biasa, makanya baru bisa merasakan kepahitan seperti ini, hanya karena dia adalah seorang wanita biasa ?

Pisau tuan muda itu benar - benar bahaya, jaraknya dengan jantung hanya tersisa lima cm, “kamu sedih kalau dia menikah dengan nona Jesan, tapi kalau dia meninggal kamu tidak sedih ?”

“Bibi Yu, kamu sebenarnya ingin bilang apa padaku...”

Kelly dengan tanpa ekspresi melihat ke loteng, dengan lemah bertanya.

Dia mengerti, perkataan bibi Yu ini, hanya mengarah ke bagian yang penting, dan bagian penting itu meskipun dia tidak bilang, dia juga tahu.

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu