Si Menantu Buta - Bab 258 Kenny Beraksi

"Kakek, Nenek, aku tidak boleh menerima kalian seperti ini." Tatapan Denny pun menunjukkan kecanggungan. Ia duduk diatas kursi sambil menyalakan sebatang rokok.

Ia melirik sekilas kearah Anita. Tak tahu mengapa, dalam hatinya merasa semakin muak terhadapnya. Ia bagaikan lalat yang membuat orang merasa jijik.

Di saat ini, perasaannya terhadap Anita pun benar-benar menghilang.

Bagaikan pasangan yang telah lama putus.

hubungan yang memudar, tidak dihargai, memudar, tidak dihargai...

Dalam proses yang berulang kali terjadi diantara kedua belah pihak, semua perasaannya benar-benar hilang, yang tersisa hanyalah kebencian.

"Denny, tolonglah Kakakmu. Kita semua tahu masalah di sebelumnya, kamulah orang yang membantu Keluarga Li. Karenamu Keluarga Li pun tidak terlibat dalam masalah. Aku tahu kamu sangat berkemampuan, bisa dekat dengan Nona Monica. Masalah ini terjadi karena Nona Monica, kamu hanya perlu memohon kepadanya. Dengan itu, Kakakmu pun pasti bisa dibebaskan dari penjara. Katakan saja beberapa kata yang baik, agar Herry dapat bebas dari penjara." Lisa pun memohon kepada Denny sambil menangis.

"Saat aku buta, bahkan kamu tidak pernah meneteskan satupun air mata." Denny berkata.

Lisa menunduk kepala.

Ia sudah tidak memperdulikan siapa yang benar dan salah, ataupun perselisihan antara ia dengan empat keluarga besar. Ia sudah menang dan sekarang ia adalah pemenang terbesar diantaranya.

Tidak peduli seberapa baiknya Lisa dan Keluarga Wang terhadapnya, ia percaya bahwa ia pasti tidak diperlakukan sebaik seperti mereka memperlakukan Herry. Didalam hati orang-orang ini tetap masih pilih kasih kepada Herry.

"Denny, tolong bantu aku untuk menolong Devian." Anita dan orang tuanya pun ikut berlutut dihadapan Denny.

"Aku dan Monica hanyalah teman biasa. Kalian menyuruhku untuk berkata apa?" Denny mengerutkan dahinya.

Monica pun tertawa dan duduk di sofa yang berada di sampingnya.

Ia menaruh satu kakinya diatas kaki lainnya.

"Cukup pendek juga kakinya." Denny berkata dengan memasang wajah meremeh.

"Tidak ada yang bilang kamu bisu, jika kamu tidak berbicara!" Seketika wajah Monica yang cantik itupun memerah, lalu ia melihat Denny sekilas dengan tatapan tajam.

Yian, Tyas dan Kay pun memasang wajah menderita. Mereka ingin tertawa, tetapi tidak berani tertawa.

Bahkan orang yang ingin mendekati Monica saja sangatlah susah. Tetapi Denny dapat mengejeknya dengan sesuka hati. Melihat hubungan Denny dan Monica yang begitu baik, dalam hati Yusef, Lisa dan Anita pun merasa sangat tidak enak.

"Mereka sampai datang kemari untuk memohon. Setidaknya tidak boleh membiarkan mereka terus berlutut. Namun mereka adalah Kakek dan Nenekku. Meskipun pilih kasih, aku tetap tidak bisa membenci mereka. Monica, jagalah sedikit harga dirinya, lepaskan Herry saja." Denny pun menghisap rokok.

"Berapa nilai harga dirimu?" Monica bertanya dengan dingin.

Denny hanya mengerutkan dahi tanpa banyak cakap.

"Kamu sengaja menyuruh mereka untuk datang kemari?" Monice bertanya.

"Aku juga sengaja menyuruhmu untuk datang kemari." Denny berkata dengan kesal.

"…………" Monica………

"Jika kamu merasa kesal, biarkan saja. Biarkan Kakakku menerima hukuman yang layaknya mereka dapatkan. Lagipula aku juga tidak ada kaitan dengan masalah ini. Aku membenci Herry karena ia merebut istriku. Meskipun aku tidak menyukai tunangan ini, tetapi aku masih merasa sedikit tidak nyaman atas hal ini, tapi setidaknya ini juga bisa membalas dendamku." Denny berkata.

"Herry, Devian, Billy dan Kelvin mereka melanggar hukuman yang tegas. Terutama Devian, pelaku kejahatan yang ia sembunyikan yang disembunyikannya itu di bagian utara cukup banyak. Keluarga kita bukanlah orang yang tidak berperasaan. Dalam beberapa masalah ini juga ada prinsip yang memang harus dipatuhi. Bahkan orangnya saja sudah dikirim ke kurungan, bagaimana caranya aku untuk melepaskannya? Apakah aku orang yang mendirikan seluruh penjara di Kota Kimraden?" Monica bertanya.

"Mereka juga masih ada masalah lain."

"Bukankah belum dijatuhkan hukumannya? Selama belum dijatuhi hukuman, maka masih bisa diakomodasi. Devian adalah dalang dari kasus perampokan ini. Bagaimanapun sudah delapan tahun, salahkan saja semua masalah ini kepada ia. Maka Herry, Billy dan Kelvin dijatuhkan hukuman karena dipaksa untuk melakukan kejahatan. Setelah tinggal di kurungan selama sebulan, seharusnya juga sudah boleh dikeluarkan. Zona Twokim sana pun harus bangun jalan tol. Aku akan mengeluarkan uang untuk membangun jalan tol tersebut." Denny berkata.

"Kamu mengatakannya dengan sangat mudah ya." Monica berkata dengan dingin.

"Aku jugalah seorang korban. Keluargaku sendiri telah melanggar hukuman dan dirinya sendiri pun terkena masalah. Apa yang harus kulakukan kepada mereka? Kalau tidak, aku akan menerapkan beberapa hukum keluarga saja. Lima puluh cambukan untuk satu orang, lalu mengurungnya di rumah selama setahun untuk merenungi kesalahan dirinya sendiri. Sudah cukup kan?" Denny berkata.

"Hukum Keluarga ini harus dilaksanakan dibawah tanganmu." Monica berkata.

"Aku pasti akan melakukannya. Untung saja mereka tidak merugikan masyarakat. Hanya kamu dan aku yang dirugikan. Jika mereka benar-benar merugikan masyarakat, jangan bilang kamu tidak membiarkannya bebas. Aku sebagai kerabatnya saja merasa sangat malu. Kita tumbuh besar bersama dari kecil. Bahkan, bukankah orang yang terhormat sepertimu saja mengenal kita juga? Jika Anda melihat ke bawah, Anda tidak dapat melihatnya. Biarkan saja." Denny berkata.

"Kalian semua ingatlah. Beri tahu Tuan Muda kalian untuk berhati-hati. Kali ini, karena Denny sudah memohon. Kalau tidak, apapun yang kalian katakan kepadaku, aku juga tidak akan membiarkannya bebas." Monica pun berdiri.

"Terima kasih Nona Monica, terima kasih." Tatapan mata Yusef dan Lisa pun menunjukkan ketidakterdugaan, seperti mendapatkan amnesti. Mereka terus berterima kasih kepada Monica dan Denny.

"Tetapi harus ada orang yang menanggung kasus ini. Devian adalah dalang dari masalah ini, sudah pasti tidak dapat dimaafkan. Bahkan ia membantu para pelaku kejahatan yang lain. Hukuman selama delapan tahun sudah pasti tidak dapat dihindari." Monica berkata.

"Nona Monica, selama kamu bersedia untuk memaafkan Keluarga Lin, kita pun bersedia untuk bertanggung jawab sesuai dengan hukum dan peraturan yang ada." Orang tua Devian pun dengan tulus berlutut dan bersujud hingga kepala menyentuh tanah.

"Iya, biarkan ia merenung kesalahan sendiri di penjara." Monica pun berjalan keluar dari kantor dengan memasang raut wajah buruk.

"Nona Monica, mari kita makan bersama nanti siang." ujar Denny.

"Tidak berani makan makanan darimu." Monica berkata dengan dingin.

Setelah Monica berjalan masuk kedalam lift dan keluar dari pintu perusahaan, Denny pun ikut menyusulnya dari belakang.

Ia melihat Monica sambil tersenyum, lalu mengangkat tangan kanannya kepada Monica.

Monica hanya menatapnya cuek dan dengan kesal menggigit bibirnya sendiri. Kemudian menepuk tangan besar Denny dengan tangannya yang kecil dan putih itu.

"Cukup baik kerja samanya." Denny berkata sambil tersenyum.

"Ini adalah terakhir kali, jika ada lain kali, aku tidak akan ingin bertemu denganmu lagi. Jangan kira aku tidak tahu apa yang sedang kamu pikirkan. Kamu takut dikalahkan oleh Kenny, Brigil dan Tuan Muda Ning. Lalu menjadikanku sebagai jalan akhir, agar aku bisa melindungi Friska untukmu. Aku akan melindungi keamanan Friska dan Keluarga Ye untukmu. Tetapi aku tidak akan membantumu dalam hal perbisnisan." Monica berkata.

"Mendengar kata-katamu ini, aku akan berterima kasih padamu untuk seumur hidupku." Denny berkata dengan tulus.

"Aku akan memeras uangmu tanpa ampun. Nanti siang, kamu traktir aku makan KFC saja." Monica berkata.

"Aku paling benci makan KFC." Denny mengerutkan alisnya pelan.

"Sudah kaya pun mulai hidup sehat." Monica berkata.

"Tidak, aku telah menetap terlalu lama di luar negeri. Sudah lama tidak pernah memakan hidangan China." Denny berkata.

"Kalau begitu, aku harus memerasmu lebih banyak lagi." Monica tersenyum.

Tiga hari kemudian, Keluarga Wang dan Keluarga Yang dari empat keluarga besar di Kota Harayu pun menyerah kepada Denny secara resmi, lalu secara sukarela menyerahkan semua perindustriannya kepada Denny untuk diurus olehnya. Alokasi aset pun akan dilakukan oleh Denny.

Herry, Billy dan Kelvin pun secara resmi dibebaskan dari penjara di sore hari itu. Mereka semua pun dihukum oleh Denny sebanyak lima puluh cambukan tanpa ampun, lalu dikurung didalam rumah dan dilarang untuk keluar selama satu tahun.

Satu harapan dari Denny pun terwujud lagi. Ia berhasil menyatukan empat keluarga besar dan dunia bisnis di Kota Kimraden.

Kenny yang berada di Kota Harayu pun tidak bisa menahannya lagi.

Ia kira mata Denny tidak akan kembali sembuh untuk selama-lamanya. Ia pun terus menipu selangkah demi selangkah untuk mendapatkan empat keluarga besar. Sekarang Denny telah datang ke Kota Kimraden, lalu menghancurkan rencana yang ia rancang selama tiga tahun dan memperoleh semua empat keluarga besar. Usahanya selama tiga tahun pun dihancurkan oleh Denny.

"Mulailah beraksi pada Denny." Seorang pria paruh baya yang mengenakan kacamata dengan wajahnya yang pucat berkata kepada Kenny.

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu