Seberapa Sulit Mencintai - Bab 310 Obat Bius

“Nak...” Harry Zhao perlahan menarik baju Megan Zhao, “Siapa itu di dalam?”

Sekujur tubuh Megan Zhao menjadi kaku.

Ia sangat familiar dengan suara ini.

Kalau bukan Kelly Ning, siapa lagi?

Megan Zhao tak bisa mengendalikan diri dan segera membanting pintu hingga terbuka.

Dan adegan yang terjadi di hadapannya membuatnya terkejut.

Ia melihat Kelly Ning meringkuk di pelukan Royce Yan dan terisak, “Tuan, aku benar-benar menyukai tuan, semua yang terjadi saat itu salahku, maafkan aku.”

Entah kenapa, Royce Yan juga hanya berdiri terdiam.

Megan Zhao melihat tangan Kelly Ning memeluk pinggang Royce Yan.

Dengan segera amarahnya memuncak.

“Wanita jalang!” serunya, ia berjalan ke samping Kelly Ning dan mendorongnya, “Tidak tahu malu! Dia telah menikah denganku, apa lagi yang kau inginkan?”

Begitu Megan Zhao mendorongnya, Kelly Ning meneteskan air mata dan terisak, “Megan, aku hanya terlalu merindukan tuan, maka aku berbuat seperti ini, jangan salahkan aku.”

Megan Zhao tak mengerti, bagaimana bisa Kelly Ning begitu tidak tahu malu dan berkata seperti ini di hadapannya.

Megan Zhao berdiri terpaku menatap kejadian ini, tak tahu harus berbuat apa.

Tatapan mata Kelly Ning diam-diam mengarah ke arah Harry Zhao, ia menatapnya dari atas sampai bawah, dalam hati ia segera mengerti, ia mengusap air matanya dan berkata dengan sedih, “Kalau begitu aku pergi dulu, oh ya Megan, beritahu tuan, besok aku akan menunggunya di rumah sakit.”

Setelah berkata, Kelly Ning pergi.

Megan Zhao menatap sosoknya dari belakang, ia mengerutkan kening, ia merasa ada sesuatu yang aneh, tapi ia tak tahu apa.

Ia menoleh menatap Royce Yan, tapi belum sempat ia mengatakan apapun, Royce Yan terjatuh tak sadarkan diri ke atas sofa.

“Royce!” jerit Megan Zhao, ia segera menghampiri Royce Yan dan meraba nadinya.

“Ada apa ini.” Harry Zhao menjadi cemas, “Ada masalah apa?”

Megan Zhao menggeleng, “Tak ada masalah, bagaimana bisa tiba-tiba pingsan.”

Setelah pingsan sekitar sejam, akhirnya Royce Yan siuman.

Saat ia siuman, ia masih belum bisa berpikir jernih.

Gabriel Yan membawa segelas air dan menyerahkannya pada Royce Yan, “Ayah, minumlah.”

Royce Yan mengerutkan kening, bersandar di sofa, dan berkata dengan parau, “Ada apa denganku?”

“Kau sendiri tak tahu apa yang kau perbuat?” kata Megan Zhao dengan marah saat teringat kejadian tadi, “Sebenarnya ada apa antara dirimu dengan Kelly Ning?”

Begitu mendengar kata ‘Kelly Ning’, raut wajah Royce Yan segera berubah, dan ia bergegas naik ke atas.

Megan Zhao merasa heran melihat tingkah lakunya yang aneh ini.

Tak lama kemudian, setelah berganti baju Royce Yan berjalan ke arah pintu dan berkata, “Aku akan pulang agak malam, makanlah dulu, jika aku tidak pulang, kau juga tak perlu khawatir.”

Setelah berkata, Royce Yan segera naik ke mobilnya dan pergi.

Megan Zhao menatap sosoknya dari belakang, dengan marah ia mengepalkan tangannya dan bergumam, “Royce Yan, kau meninggalkanku begini saja, apakah kau pernah mempertimbangkan bagaimana perasaanku?”

Gabriel Yan juga sangat bisa memahami ekspresi orang lain, ia menatap Megan Zhao, lalu menarik-narik roknya, “Ayah pergi karena ada urusan, ibu jangan khawatir.”

Megan Zhao menghela nafas panjang, tidak bagus marah-marah di depan anak kecil, maka ia juga tak melanjutkannya.

Royce Yan pergi sangat lama, dan seperti yang dikatakannya, ia sama sekali tidak pulang seharian.

Apakah ia pergi mencari Kelly Ning? Atau karena ada urusan penting?

Megan Zhao hanya bisa menebak-nebak, tapi ia tak bisa menebak apa yang sedang dilakukan Royce Yan.

Pukul 11 malam, pintu terbuka, dan Royce Yan yang tampak lelah berjalan masuk.

Megan Zhao menatapnya.

Royce Yan tersenyum padanya dan merentangkan tangannya, dan berkata dengan suara parau, “Kemarilah.”

Megan Zhao tiba-tiba merasa terharu, seluruh amarah dan kesedihan yang tadi memenuhi hatinya segera sirna karena perkataan Royce Yan ini.

Ia berdiri, berjalan ke hadapannya, dan memeluk pinggangnya, “Kenapa kau pergi.”

“Untuk membelikan hadiah untuk istriku.” Lalu Royce Yan mengeluarkan sebuah kotak kecil dari sakunya, “Buka dan lihatlah.”

Megan Zhao menerimanya dan membukanya dengan hati-hati.

Di dalamnya ada sebuah kalung.

Kalung itu sangat mewah dan jarang ditemui di pasaran.

Matanya memerah, “Kau pergi sepanjang hari untuk membeli ini?”

“Tentu saja tidak.” Royce Yan memeluknya dari belakang, “Aku takut istriku marah dan memukuliku, maka aku pergi bersembunyi seharian.”

Ketika Megan Zhao mendengarnya, ia tertawa, “Kau tau aku marah.”

“Haha, jika tidak tahu aku adalah idiot, kau menatapku seperti akan mencincangku begitu, mana mungkin tidak marah.” Royce Yan tersenyum, “Aku merasa takut maka aku bersembunyi.”

Meskipun Megan Zhao tahu, ia berkata seperti ini hanya untuk menghiburnya, Royce Yan pasti bukan pergi hanya karena takut.

Ia berbalik, memeluk Royce Yan, dan mendongak lalu bertanya, “Tahukah kau apa yang kau lakukan hari ini?”

Royce Yan pura-pura berpikir, “Tidak menciummu?”

Megan Zhao mengepalkan tinjunya dan meninju kecil dadanya, dengan manja berkata, “Bukan!”

“Oh...” Royce Yan tersenyum licik dan berkata, “Tidak ‘melayani’mu.”

“Royce Yan!” Megan Zhao berpura-pura marah dan mengangkat tangannya, tapi Royce Yan menangkapnya dan memeluknya, dan berkata dengan parau, “Baiklah, bukan bersembunyi darimu, aku pergi mencari Kelly Ning.”

Hati Megan Zhao mencelos.

“Untuk apa kau mencarinya?”

“Ia memberiku sebuah obat, sebuah obat bius yang terkenal di Qing State.”

“Obat bius?” Megan Zhao tiba-tiba teringat ekspresi kaku Royce Yan tadi, ia juga berdiri tak bergerak dan juga tak menolak Kelly Ning.

Rupanya, obat bius?

“Kau belum pernah ke Qing State, tempat itu belum dihuni banyak manusia, banyak tanaman liar tumbuh di sana, Kelly Ning sangat cerdik, ia membentuk sebuah tim untuk melakukan riset.”

Kata Royce Yan sambil perlahan melepaskan pelukannya, berjalan ke arah sofa dan duduk bersandar.

“Kurasa aku harus kembali ke Prancis, Megan, beberapa hari ini kau akan sendirian di Jing State, jangan pergi kemana-mana.”

Entah kenapa, Megan Zhao merasa sangat tidak tenang mendengar Royce Yan akan pergi.

Seolah... jika ia pergi ke Prancis, akan terjadi sesuatu.

Ia menghampirinya dan memeluknya erat-erat, “Bisakah tidak usah pergi?”

“Paling lama 5 hari.” Royce Yan mengecup keningnya. “Aku hendak mengurus sesuatu, dan aku akan segera pulang.”

Royce Yan telah memutuskan, dan begitu ia telah memutuskan sesuatu, takkan ada yang bisa mengubahnya.

Di malam saat ia akan pergi, ia memeluk Gabriel Yan dan Cole Zhao, bersenda gurau di atas ranjang sambil berkata dengan serius, “Kalian harus menjaga ibu baik-baik, oke?”

Melihat ekspresi Royce Yan yang setengah bercanda, setengah serius, jantung Megan Zhao berdegup kencang.

Novel Terkait

My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu