Seberapa Sulit Mencintai - Bab 346 Terjadi Hal Seperti Ini

Wajah Yunita Li berubah drastis, wajahnya terlihat kaget.

Banyak sekali berita-berita tentang William Jing, di waktu bersamaan William Jing bisa menjadi pacar 5 sampai 6 orang wanita, yang paling berlebihan adalah, pria itu mungkin saja memiliki puluhan pacar di waktu bersamaan.

Dimata orang lain, William Jing adalah seseorang yang suka mempermainkan wanita, bukan hanya jumlah wanita di sisi-nya yang banyak, bahkan pria ini sering keluar masuk kamar hotel.

Siapa yang menyangka, ini hanyalah penampilan luar dari pria ini, ternyata pria ini sama sekali tidak pernah melakukannya?

Jika hal ini dikatakan, tidak ada seorangpun yang bisa mempercayainya, meskipun ada orang yang bisa mempercayainya, ini seperti cerita 1001 malam.

Mata William Jing terlihat membara, membuat Yunita Li semakin ketakutan, dia tahu, kalau William Jing sudah menganggapnya sebagai Michelle Sun.

Ini semua, bukanlah hal yang wanita itu harapkan dari pria itu.

Wanita itu bergerak mundur, pria itu kemudian bergerak maju, sesampainya di ujung tempat tidur, ketika wanita itu tidak lagi memiliki tempat untuk kabur, wanita itu dengan keras mengatakan: William Jing Michelle Sun sudah meninggal, meskipun kamu merindukannya, dia juga sudah meninggal, jika kamu menganggap orang lain sebagai penggantinya, itu sama saja seperti kamu tidak menghormati Michelle Sun, lebih baik kamu segera sadar!

Diteriaki seperti itu, William Jing kemudian tertegun, kebingungan terlihat jelas di wajahnya, bergumam mengatakan: Meninggal, sudah meninggal? Tidak, tidak......

Yunita Li melihat kalau William Jing memperlihatkan kesedihan yang tidak sangat mendalam, yang kemudian disusul dengan amarah, pria itu pun menyerbunya!

Dia tidak meninggal! Tidak meninggal! William Jing menghardik keras tiba-tiba saja pria itu menyerbu, mengunci pergerakan Yunita Li: Kamu belum meninggal! Kamu baik-baik saja! Kamu hidup baik-baik saja bukan? Jawab aku! Benar tidak!

William Jing sangat jarang marah kepada wanita, apa lagi sampai mengamuk.

Dia selalu tersenyum pada wanita, jangan katakan kalau dia menyerbu wanita dengan marah, dia bahkan sangat jarang bersifat impulsif seperti ini.

Melihat William Jing seperti ini, Yunita Li baru menyadari, sebenarnya dia tidak pernah berhenti mencintai Michelle Sun.

Sebelumnya pria ini hanya menjadi berikan keterangan dengan terperinci, dia tahu pada kematian Michelle Sun, Yunita Li sama sekali tidak memiliki andil besar di dalamnya.

Tapi ini sama sekali bukan berarti, pria itu tidak keberatan akan kematian Michelle Sun.

Sebenarnya dia sangat keberatan, benar-benar sangat keberatan, William Jing adalah orang yang sangat pintar menyembunyikan perasaannya sendiri, orang-orang di luar selalu melihat dia berbahagia, dan tidak memiliki banyak beban pikiran, sebenarnya, dia sangat peduli.

Jadi pada malam-malam yang orang-orang tidak pernah tahu, William Jing baru bisa mengeluarkan perasaan dirinya sendiri, dan tidak pernah ada orang yang tahu.

Yunita Li kemudian berteriak: William Jing! Kamu tidak bisa melakukan hal ini padaku! Jika kamu mencintainya, kamu tidak bisa menggunakan cara seperti ini melukai diri sendiri, melukai orang lain!

Memangnya kenapa! Memangnya kenapa! William Jing menghardik keras mengatakan: "Sudah 1 tahun! Kamu sudah pergi 1 tahun! Apa kamu tahu betapa sedihnya aku setiap hari? Tapi aku malah masih harus tetap tersenyum dengan orang lain, mengatakan aku baik-baik saja...... Wanita yang ku pacari, mereka semua benar-benar sangat persis denganmu, apa kamu menyadarinya?

Mendengar hal ini, sekujur tubuh Yunita Li kemudian berubah tegang, tidak tahu entah mengapa, matanya tiba-tiba saja berkabut.

William Jing melihat wanita itu menangis, ketika kedua matanya melihat mata wanita itu, pria itu kemudian gemetar, memiringkan tubuhnya, kemudian meletakkan kepalanya pada leher wanita itu, dengan serak mengatakan: “Michelle Sun, aku tahu, sebenarnya kamu bukan wanita seperti itu, kamu hanya terlalu menyukai Royce Yan, oleh karena itu aku tidak peduli, aku serius, kamu berbaliklah dan lihat aku, lihatlah aku, aku masih berdiri disini menantikanmu, asalkan kamu berbalik, aku pasti masih menginginkanmu.

William Jing pria playboy, pacarnya sangat banyak.

Siapa yang percaya, bahwa pria ini sebenarnya adalah orang yang paling setia, dia mencintai Michelle Sun, mencintainya untuk waktu yang sangat lama, meskipun wanita itu telah pergi, pria ini masih juga belum melupakannya.

Tidak bisa mengatakan apa yang dirasakannya, Yunita Li hanya merasakan kalau hatinya benar-benar sangat sesak, ada perkataan yang tidak bisa dikatakannya.

Disusul kemudian, William Jing tiba-tiba saja berbalik, mencium bibir wanita itu, ketika wanita itu bingung dan tidak tahu harus melakukan apa, pria itu kemudian melepaskan baju wanita itu......

Malam itu, Yunita Li mendengar pria itu mengerang berkali-kali.

Dalam erangannya pria itu tidak henti-hentinya memanggil nama Michelle Sun. Dia ingat, di hari kematian Michelle Sun, wanita itu meninggal di dalam pelukan Royce Yan, oleh karena itu bisa dikatakan, kenangan ini bukanlah kenangan yang baik untuk diingat oleh pria itu.

Dan dalam luapan kemarahannya ini, mungkin saja bagi pria ini hal itu terlalu menyakitkan, benar-benar sangat menyedihkan.

Bingung, tertidur, kesakitan, semua perasaan ini, bermunculan.

Ketika Yunita Li terbangun, hari sudah siang, bayangan pria itu sudah tidak terlihat, tapi pria itu pergi dengan meninggalkan singletnya.

Bisa dilihat, kalau pria itu meninggalkan tempat ini dengan buru-buru, ada banyak barang-barang di lantai yang tidak di bawahnya ketika pria itu pergi.

Rasa hangat di sebelah tubuhnya tidak lagi terasa, mungkin pria itu sudah pergi untuk waktu yang cukup lama.

Wanita itu lantas membuka selimutnya dan turun dari ranjang, kemudian muncul rasa sakit yang melandanya, wanita itupun menggertakkan giginya dan berjalan menuju ke kamar mandi, membersihkan tubuhnya.

Apa yang terjadi semalam, satu persatu muncul dihadapannya, di bawah guyuran air, wanita itu menutup mulutnya kemudian menangis.

1 tahun ini, William Jing sudah sangat jarang membahas tentang Michelle Sun, dia pikir pria itu mulai melupakannya, sebenarnya sama sekali tidak.

Kehidupan mereka sangat datar, selama setahun ini William Jing juga sangat sibuk dengan pekerjaan, tapi siapa yang bisa menyangka, bisa terjadi hal seperti itu semalam.

Kepergian William Jing kali ini, membuat pria itu tidak kembali selama beberapa hari, Yunita Li merasa kalau William Jing mungkin sudah tidak ingin melihatnya.

Karena itu adalah kali pertama pria itu melakukannya, pria itu ingin memberikan dirinya pada Michelle Sun, tetapi ketika dia terbangun, pria itu malah menemukan dirinya berada di sampingnya.

Oleh karena itu Yunita Li merasa, William Jing pasti sangat kecewa, bahkan berpikir untuk membunuhnya.

5 hari kemudian, Yunita Li mendapatkan sebuah panggilan telepon.

Telepon itu dari klien namanya di kantor, kliennya sangat puas bekerja sama dengannya, makanya meskipun Yunita Li tidak diizinkan bekerja di perusahaannya, klien itu tetap saja mengingatnya.

Kali ini klien itu menghubunginya, berharap untuk bekerja sama dengannya.

Nilainya tidak besar, mengenai produk kecantikan sebelumnya, modalnya hanya di sekitar 40 jutaan.

Uang seperti ini, Yunita Lin masih memilikinya.

Setelah mendengar nilai kerjasama dari klien itu, dia naik ke atas, mulai mempersiapkan perencanaan.

Membuat perencanaan ini membutuhkan waktu satu harian.

Ketika sudah tengah malam, dari ruang tamu terdengar suara, wanita itu kemudian melihat jam dengan bingung.

Melihat jam, dia baru sadar sudah jam 12 malam.

Wanita itu segera berdiri, menarik nafas dalam.

Membuka pintu berpikir untuk turun ke bawah untuk minum susu, dia tidak menyangka, begitu pintu dibuka William Jing yang sudah menghilang selama berhari-hari muncul dihadapannya.

William Jing mungkin berpikir kalau Yunita Li sudah tertidur, tidak disangka suara langkah kakinya yang sudah sangat pelan masih membuat wanita itu membuka pintu.

Mereka bertatapan, William Jing merasa sangat gugup, begitu pula dengan Yunita Li.

Mereka berdua terdiam tidak mengatakan apapun. Setelah kira-kira tidak melakukan apapun selama beberapa menit, William Jing kemudian membuka mulutnya, mengatakan: Aku, aku kembali...... tidak, aku pulang kerumah, pulang tidur di rumah.

Sudah bersembunyi beberapa hari, kamu tidur di mana? Yunita Lin mengangkat wajahnya melihat pria itu.

William Jing di luar dugaan tidak berani bertatapan dengan wanita itu, pria itu lantas berbohong: Aku, aku pergi ke tempat pacarku, kamu tahu, pacarku sangat banyak."

Jika bukan karena kejadian malam itu, Yunita Li tentu akan menganggap kalau pria itu sudah sangat terbiasa dengan wanita.

Tapi setelah kejadian malam itu, wanita itu sudah tahu, pria itu sama seperti harimau kertas.

Oleh karena itu wanita itu tersenyum mengejek mengatakan: Begitu ya."

Juga tidak tahu entah mengapa, William Jing merasa senyuman wanita itu benar-benar sangat cantik.

Kejadian malam itu, sebenarnya dia juga masih mengingatnya.

Dia masih mengingat......

Malam itu, Yunita Li sangat berbeda dari biasanya.

Cantik, benar-benar sangat cantik!

Novel Terkait

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu