Seberapa Sulit Mencintai - Bab 491 Seperti Yang Di Duga

Sejujurnya, saat Andy Liang melihat Joen Wang, ia ingin segera memeluknya erat-erat dan mengatakan betapa ia merindukannya.

Tapi tidak alasan lagi dan tidak mungkin lagi baginya untuk mengatakan hal itu kepadanya. Joen Wang sudah memiliki pria lain, dan hal yang bisa ia lakukan hanyalah mendoakannya diam-diam.

Ia mengepalkan tangannya sambil menahan semua emosi, dan berdiri tidak jauh dari situ untuk menatapnya: "Apa yang kau lakukan mencariku ... apakah kau ada masalah?"

"Andy...kau dan aku ... apakah perlu sampai ke titik ini?" Joen Wang menatapnya dengan matanya yang merah. "Tidak bisakah kau datang di hadapanku dan berbicara denganku?"

Andy Liang mengerutkan kening dan berpikir lama sebelum berjalan ke Joen Wang untuk menemuinya: "Aku masih memiliki urusan di perusahaanku...jika kau memiliki sesuatu untuk dikatakan, cepat katakan, aku harus segera kembali bekerja ..."

"Andy, kau menjadi kurus..." Sebelum Andy Liang menyelesaikan kata-katanya, Joen Wang memotongnya dan mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah Andy Liang dengan lembut: "Akhir-akhir ini kau pasti sedikit makan? Aku bahkan mengatakan padamu untuk tidak bekerja terlalu keras. Pergilah makan malam di restoran, dan jangan sampai kelaparan."

Kata-kata ini sangat akrab, seperti yang biasa ia katakan setiap harinya, ‘Sudah waktunya makan’. Kata-kata tidak asing yang tak dapat dijelaskan ini membuat Andy Liang sangat tidak nyaman.

Ia tidak ingin kehilangan wajahnya di depan Joen Wang, ia juga tidak ingin mengatakan padanya bahwa ia masih tidak bisa melupakan cintanya, dan hanya bisa bertahan dengan putus asa: "Eung, aku tahu, apakah masih ada hal lain?"

"Apakah kau akan begitu kejam kepadaku?" Joen Wang menatapnya: "Apakah kau akan mengusirku? Aku hanya ingin melihatmu. Hal baru-baru ini pasti telah memberimu sangat banyak tekanan, aku khawatir kau akan merasa tidak nyaman, dan tidak bisa menahannya. "

"Kau peduli padaku?" Andy Liang sedikit mengernyit: "Bagaimana dengan pacarmu? Apakah ia datang?"

"Ia tidak datang..." Joen Wang menundukkan kepalanya: "Aku bertengkar dengannya, dan juga aku pikir ia tidak cocok untukku...selama bertahun-tahun, hanya kau yang terbaik bagiku. Hanya kau yang benar-benar mengerti aku, kau tahu apa yang kusukai, aku..."

Andy Liang menundukkan kepalanya, dan ia melihat bahwa air mata mengalir di wajah Joen Wang. Ia memutar alisnya, mencoba untuk meraih dan menghapusnya, tetapi ia tidak tahu identitas apa yang harus dirinya gunakan. Akhirnya, ia hanya bisa meletakkan lagi tangannya dan menepuk pundaknya: "Sudahlah, semuanya sudah berlalu ... jangan dipikirkan lagi..."

"Andy..." Joen Wang dengan lembut memegang lengan bajunya: "Bisakah kau...bisakah kau tidak memperlakukanku seperti ini ... kau tidak seperti ini sebelumnya ..."

Andy Liang tidak tahu harus berkata apa. Ketika ia melihat Joen Wang hatinya sangat tertekan dan tidak nyaman, tetapi ia juga tahu bahwa hal-hal ini sudah berlalu, dan sekarang tidak ada artinya untuk mengenang kenangan masa lalu. Setelah mengalami banyak hal, Andy Liang juga sepenuhnya memahami bahwa dirinya dan Joen Wang memiliki jalan yang berbeda.

Ia sangat mencintainya, tetapi ia tidak bisa bersamanya.

Memikirkan ini, Andy Liang mundur perlahan: "Joen Wang, hari ini cukup sampai di sini, kau cepatlah kembali, jangan bertengkar dengan pacarmu, dan salinglah mengalah."

Begitu kata-kata itu terucap, ia lalu mendengar seseorang berbicara di belakangnya: "Andy Liang? Apa yang kau lakukan di sini? Apakah kau tidak kembali ke perusahaan?"

Keduanya menoleh ke belakang, mereka melihat Kimmy Ning datang dengan ponselnya dan menatap Andy Liang dengan tercengang, terutama ketika ia melihat Joen Wang berdiri di belakangnya, ia semakin merasa terkejut.

Hal yang sama juga terjadi dengan Andy Liang. Ia sangat tidak menyangka bahwa Kimmy Ning akan muncul di sini. Ia lalu tertegun beberapa saat sebelum berkata: "Kenapa kau bisa datang kesini?"

"Bukankah kau baru saja mengirimiku pesan? Kau mengatakan bahwa kau ada di sini, di taman, lalu tidak ada mobil untuk kembali, dan memintaku untuk menjemputmu?" Kata Kimmy Ning sambil menyerahkan ponsel ke Andy Liang.

Andy Liang megambil ponsel itu dan melihatnya sambil sedikit mengernyit: "Ini bukan nomorku. Apakah baru saja ponselmu disentuh oleh seseorang? Lalu mengubah nomor asing menjadi nomor ponsel milikku?"

Setelah menyelesaikan kata-katanya, Andy Liang tiba-tiba terkejut: "Pergi! Seseorang mengambil foto!"

Setelah mengatakan itu, Andy Liang segera meraih tangan Kimmy Ning dan berlari ke samping tanpa berpikir tentang Joen Wang.

Joen Wang diam-diam menatap bayangan mereka yang menyingkir, dan tidak tahan untuk tidak mengepalkan tangannya...

Andy Liang, bagaimana bisa kau meninggalkanku pergi begitu saja...apakah Kimmy Ning benar-benar penting di hatimu?

Andy Liang menggandeng tangan Kimmy Ning dan pergi berlari ke luar sepanjang jalan. Mereka lalu langsung memanggil taksi untuk kembali ke perusahaan.

Setelah kembali ke perusahaan, Andy Liang hanya duduk di kantor, terdiam, dan tidak mengatakan apapun.

Meskipun Kimmy Ning tidak memahaminya, ia bisa melihat bahwa Andy Liang sedang dalam suasana hati yang buruk, jadi ia hanya berdiri dan juga tidak berbicara sama sekali di sisinya.

Andy Liang terdiam sesaat, dan tiba-tiba bertanya: "Apa yang terjadi dengan ponselmu? Mengapa ada pesan seperti itu? Siapa yang menyentuh ponselmu selama beberapa waktu ini? Kau sebaiknya mengingatnya."

Kimmy Ning berpikir sejenak: "Aku...aku tidak tahu siapa yang menyentuh ponselku. Aku hanya meletakkannya di meja ketika pergi ke toilet sebelumnya. Apakah ponselku disentuh oleh orang?"

"Ya." Andy Liang bangkit berdiri dan berjalan ke sisinya: "Nomor yang disimpan di ponselmu ini bukan milikku, terlihat sangat jelas bahwa seseorang telah menyentuh ponselmu, lalu menggunakan nomor lain untuk berpura-pura menjadi pesan teks yang ku kirimkan kepadamu, dan membawamu ke taman. "

"Membawaku ke taman?" Kimmy Ning sedikit mengerutkan kening: "Untuk apa membawa aku ke taman...sepertinya juga tidak ada sesuatu yang terjadi ..."

"Tidak, beberapa orang mengambil gambar, ini bukan hanya untuk mengantarmu keluar. Pasti ada beberapa tindakan kecil di belakangnya. Lihat, akan ada berita yang keluar dalam beberapa hari ke depan, dan berita utama ini pasti akan diarahkan pada kita berdua."

Kata-kata Andy Liang tiba-tiba membuat Kimmy Ning merasa gelisah...ia tiba-tiba menyesal bahwa dirinya membaca pesan teks itu dan pergi ke taman. Ia merasa sangat ceroboh sehingga ia tidak membaca nomor dengan jelas.

Benar saja, beberapa hari kemudian, daftar berita terpanas itu menyiarkan kabar gosip bahwa kekasih CEO Culture Mo menampar mantan kekasihnya.

Dalam foto itu, Kimmy Ning memegang telepon seluler tampak sedang mempertanyakan Joen Wang, dan Andy Liang yang berdiri di sana terlihat jelas agak pasif.

Gambar selanjutnya adalah ekspresi memohon Joen Wang, tapi Kimmy Ning justru mengangkat tangannya, layaknya ia benar-benar menampar Joen Wang.

Yang terakhir adalah gambar sosok Andy Liang yang menggenggam tangan Kimmy Ning sambil pergi.

Sebuah gambar terlihat menampar mantan pacarnya, dan gambar yang lain menampilkan pria yang tak berperasaan untuk menggambarkan Andy Liang.

Ketika hal-hal itu terjadi, Kimmy Ning merasa bingung.

Ia telah tinggal di perusahaan selama beberapa hari dan tidak berani pulang. Ketika Andy Liang datang, ia tampak terburu-buru.

"Andy Liang!" Kimmy Ning bangkit berdiri dengan panik: "Apa yang harus di lakukan, mengapa bisa muncul berita seperti ini, dan aku bahkan tidak menamparnya. Bagaimana bisa kau adalah pria tak berperasaan? Apa yang terjadi dengan para wartawan ini, siapa orang yang menulis laporan ini!"

Andy Liang juga terlihat sangat kesal dan menggosok dahinya: "Aku hanya tahu bahwa orang yang melakukan ini pasti seseorang di sekitar kita, yang dapat menyentuh ponselmu, lalu mengundangmu ke taman, dan juga mengetahui hubungan antara kita. Setelah pertunjukan yang bagus ini, aku pikir orang-orang di balik layar tidaklah mudah. Aku harus mencari pamanku, kau jangan khawatir. "

Setelah berbicara, Andy Liang keluar dari perusahaan lagi dan lagi dengan terburu-buru.

Novel Terkait

Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu