Seberapa Sulit Mencintai - Bab 425 Sudah Dijual Habis

"Di Western Gate adalah tempat orang berjudi, kamu yakin menjual di sana?" Tampaknya Leo tidak senang: "Ganti tempat, jangan pergi ke Western Gate."

Kimmy dengan penasaran melihat Leo, sejak kapan dia dengan nada membahas berbicara padanya?

Dia berpikir sejenak kemudian berkata: "Baik, Paman Wu, aku turuti kata kamu, kamu ingin ke mana?"

"Kita pergi ke tempat yang banyak orang." Selesai berkata Leo juga memikul keranjang berjalan keluar dan berkata: "Pergi ke Kampung Lotus, di sana banyak orang juga ada kuil."

Kampung Lotus......itu adalah kampung yang dekat dengan rumahnya dan di sana memang banyak kuil.

Tidak tahu kenapa, saat baru datang Keluarga Wu, dia sangat ingin pulang, tapi sekarang dia tidak ingin pulang lagi, karena dia tidak merindukan rumah itu, hanya ada rasa sakit hati saja.

Mengikuti di belakang Leo, melihat dia berkeringat dia juga berkata: "Paman Wu, perlu istirahat sebentar tidak, keranjang ini sangat berat, bahkan aku saja tidak sanggup mengangkatnya."

Leo tidak menjawab, tapi setelah melewati jalan ini, dia juga berhenti dijalan, lalu mengambil handuk menyeka keringat dan berkata pada Kimmy, "Apakah uangnya sudah kamu simpan baik?"

Kimmy kaget, mengira Leo ingin mengambil uangnya, baru ingin menjawab, Leo sambil merokok sambil berkata: "Simpan uang dengan baik, jika kamu sudah memastikan hidup bersamaku, aku tidak akan menyakiti kamu, asalkan kamu tulus terhadap aku, aku juga akan tulus padamu."

"Paman Wu......" Kimmy melihat Leo: "Kamu......kamu tidak menyalahkan masalah aku yang sebelumnya......"

"Siapa yang tidak ada masa lalu." Leo melihat sawah yang di sana, lalu dengan ekspresi sedih berkata: "Jika dibilang kembali, aku sama sekali tidak cocok denganmu, tapi Kimmy kamu ingin menikah dengan orang kaya juga tidak mungkin, meskipun dengan pria muda di kampung juga tidak berarti, meskipun aku tua tapi aku punya uang, jika kamu sudah melahirkan anak aku bisa memastikan kehidupan kalian akan tenang."

Jujur saja saat mendengar Leo berkata ini, dalam hati Kimmy merasa terharu, Leo juga tidak sekejam yang dibilang mereka, dia hanya sudah takut karena perbuatan mantan istrinya jadi baru bisa ragu, khawatir dan sensitif.

"Paman Wu aku sudah tahu, yang kamu bilang benar, aku ingin menikah dengan orang kaya juga tidak mungkin, apalagi mereka juga tidak akan suka padaku, aku lebih baik mengikuti kamu, tunggu nanti kita sudah punya anak, kita simpan uang untuk membuka usaha di kota, bagaimana menurut kamu?"

Mengatakan tentang masalah masa depan, Leo juga menunjukkan senyum yang senang, seolah-olah berharap dengan masa depan yang dibilang Kimmy.

Ada anak, ada keluarga, ada masukan......masalah yang sangat baik......

Setelah Leo menghisap rokok, dia juga membuang rokok ke dalam tanah lalu mengangkat keranjang dan berkata: "Baik, Kimmy, uang ini kamu harus simpan dengan baik, nanti aku ada luang waktu pasti menemani kamu menjualnya."

"Ai, terima kasih Paman Wu." Kimmy menjawab dengan manis dan mengikuti dia.

Melihat bahu dia yang lebar, dalam hatinya mendadak merasa bersalah, sebenarnya perkataan dia tidak tulus, dia tidak ingin selamanya bersama dengan Leo, juga tidak mungkin akan terus di dalam kampung ini, mimpi dia adalah menyimpan uang banyak lalu keluar mencari Andy.

Tidak peduli kehidupan di luar pahit atau manis, dia sudah memastikan kemauan sendiri dan tidak akan berubah.

Saat sampai Kampung Lotus, acara kuil sudah dimulai, dengar-dengar kali ini adalah ulang tahun Dewi Guanyin, yang datang ke sini sangat banyak, dan orang sepuluh kampung juga berkujung di Kuil Dewi Guanyin sampai dalam kuil penuh dengan orang.

Leo dan Kimmy meletakkan bakcang di depan Kuil Dewi Guanyin, lalu berteriak: "Semua orang boleh datang ke sini mencoba bakcang, makan ini sangat sehat untuk fisik, bisa dicoba dengan gratis."

Setelah mendengar teriakan Kimmy, segerombolan orang juga datang dan bertanya: "Ini bukannya adalah bakcang?"

"Biasa saja, ayo pergi dulu, bukannya baru melewati Dragon Boat Festival, di dalam rumah masih banyak bakcang, mau makan pulang makan saja."

"Iya iya."

Semua orang melihat ini adalah bakcang menjadi tidak ingin beli dan pergi, namun mereka dipanggil oleh Kimmy dan berkata: "Para kakak, kalian pasti sudah lama berjalan di kuil ini, tentu saja capek, kalian makan satu bakcang dulu, gratis, jika kalian merasa enak beli satu, jika tidak enak anggap saja untuk mengenyangkan diri, yang penting tidak ada perbedaan, benarkan."

Mulut Kimmy sangat manis, memanggil mereka para kakak, bibi, paman dan memberi bakcang pada mereka dengan gratis.

Mereka mendengar ini gratis juga bergegas menjawab: "Benar-benar gratis? Kalau kita seorang makan satu kalian pasti rugi."

"Kita ini datang dari berbagai kampung, meskipun memberi pada para kakak juga termasuk melakukan kebaikan, apalagi aku juga tidak berharap bisa dapat uang. Hanya ingin ramai dan senang saja."

Leo duduk di samping tanah dan sedang melihat Kimmy menarik tangan mereka untuk mempromosi bakcangnya.

Perkataan Kimmy ini benar-benar membuat mereka bingung.

Dia hanya dengan tenang melihat Kimmy, saat ini dia baru menyadari dia berbeda dengan wanita kampung lain, kata dan keberanian ini sangat jarang ditemui.

Setelah mendengar perkataan Kimmy, mereka juga tidak bisa menolah, ditambah mereka sudah lama berjalan di kuil, benar-benar merasa capek dan ini barang gratis jadi siapapun mau.

Setelah semua orang membuka bakcang baru tahu di dalam ada warna.

"Ya, bakcang ini berwarna merah!"

"Punyaku berwarna hitam!"

"Ih, punyaku ini berwarna kuning!"

Mendengar suara kaget mereka dan setelah melihat mereka makan, ekspresinya juga sangat senang, dia baru merasakan hal yang dia buat ini benar.

"Adik, bagaimana kamu menjual ini?"

"Iya rasanya sangat enak."

"Empat ribu satu, sepuluh ribu tiga."

"Bolah, kamu beri aku beberapa biji!"

Semua orang bergegas ke sini dan mengeluarkan uang untuk membeli bakcang, sekejap bakcang dijual habis, seperti saat di Kampung Shilin.

Kimmy dengan senang menghitung uang, dia sama sekali tidak memperhatikan Leo ke mana.

Saat dia sadar kembali, baru panik dan berteriak: "Paman Wu? Paman Wu? Kamu di mana?"

Apakah dia sudah pulang......

Kimmy juga mengerutkan dahi, merasa tidak mungkin, mungkin saja dia pergi ke Western Gate berjudi.

Beprikir begini dia baru tenang kembali.

Setelah menyimpan uang ke dalam kantong, dia juga mengangkat keranjang bersiap pulang, tapi dari belakang ada yang menepis bahunya.

Novel Terkait

Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu