Seberapa Sulit Mencintai - Bab 145 Aku Datang Menjemputmu Pulang ke Rumah

Ternyata Lucy Wu, Megan Zhao menggenggam ponselnya. Nomor teleponnya adalah nomor yang diberikan oleh Sonny Bai dan dititipkan ke dokter untuk diberikan untuknya . Setelah dia keluar dari Kota Shui Ling, dia tidak pernah menggantinya.

Bagaimana Lucy Wu bisa mengetahui nomor ini.

Megan Zhao memegang ponselnya , “Bagaimana kamu bisa tahu nomor teleponku?”

“Oh, Anthony Xu yang memberikannya padaku.”

Anthony Xu? Mengapa Anthony Xu memberikan nomor teleponnya kepada Lucy Wu? Apa yang ingin dia lakukan?

Jika Anthony Xu tahu Lucy Wu dan Handoko Li ingin datang melayat, bukannya dia seharusnya meolak mereka?

Bagaimanapun dia telah mengetahui karakter Handoko Li.

“Kami telah tiba di Jing State, Anthony Xu memberitahu kami bahwa ayahnya dimakamkan di atas Longcheng Mountain, kami berencana untuk pergi. Kamu juga harus datang dan bawa kita kesana.”

Megan Zhao merasa aneh, tetapi dia tidak tahu mana yang aneh. Mendengar bahwa mereka sedang menuju ke Longcheng Mountain dan memikirkan tempat itu, Megan Zhao merasa mereka seharusnya tidak akan membuat masalah di depan orang meninggal.

Setelah dipikir-pikir, Megan Zhao menyetujuinya dan keluar untuk menaiki taksi. Lalu, dia berangkat ke Longcheng Mountain.

Anthony Xu membelikan sebidang tanah yang memiliki fengshui bagus untuk Andrew Xu. Kali ini, dia mendengarkan segala perkataan Anna Zhou dan mencari seorang peramal terkenal di Jing State untuk membuatkan tanah itu.

Sesampainya di kaki Longcheng Mountain, Megan Zhao melihat ada sebuah mobil yang sedang diparkir.

Lucy Wu dan Handoko Li yang sudah lama tidak bertemu.

Setelah Handoko Li dipukul oleh Andreas Ma, sepertinya Handoko Li sudah tidak pernah pergi mencari cewek dan hubungannya dengan Lucy Wu tampak harmonis.

Keduanya masih bergandengan tangan dan kelihatannya hubungan mereka sangat baik.

Lucy Wu mengira bahwa Megan Zhao selalu berada di Jing State dan dia juga pernah mendengar bahwa dia telah melahirkan seorang anak. Awalnya, dia ingin datang melihat-lihat, tetapi keluarga Xu menyuruh mereka untuk tidak datang karena kondisi tubuh Megan Zhao yang kurang baik.

“Megan, sudah lama tidak bertemu. Kamu kelihatan semakin cantik.”

Lucy Wu tersenyum sambil menggandeng tangan Megan Zhao.

Megan Zhao sedikit tidak terbiasa, dia sudah lama tidak sedekat ini dengan Lucy Wu. Sama seperti Handoko Li, dia tidak lagi melihatnya seperti musuh dan tersenyum seperti seorang ayah, “Ayo, kita sudah membawa barang untuk melayat. Ayo, jalan. Kamu yang pimpin jalan.”

Aneh......Sungguh aneh.

Bisa dikatakan bahwa keanehan ini sudah terlalu ekstrem.

Megan Zhao juga bukan orang bodoh, bagaimana bisa dia tidak mengetahui sikap Handoko Li? Bagaimana ini bisa terjadi, sikapnya berubah drastis......

Pasti ada konspirasi di antara mereka, tetapi Megan Zhao tidak bisa menebaknya.

Handoko Li mengangkat sebuah keranjang di tangannya, di dalamnya ada uang palsu, lilin dan buah-buahan.

Semuanya terlihat normal.

Mungkin dia terlalu banyak berpikir, lagipula Andrew Xu telah meninggal. Mungkin saja mereka telah menemukan hati nurani mereka dan datang melayat, seharusnya tidak ada masalah.

Mereka langsung berjalan menuju atas Longcheng Mountain. Mereka menempuh sampai setengah jalan ke puncak gunung dan tiba di tempat pemakaman Andrew Xu.

Handoko Li, yang kelihatan normal seperti memang datang untuk melayat, mengeluarkan uang kertas dari keranjang dan menumpahkannya di sepinggir jalan sambil berkata, “Pergilah dengan tenang, besan, kamu juga harus berbahagia di akhirat.”

Sungguh aneh, mengapa Handoko Li berubah begitu drastis.

Uang kertas itu tersebar di depan kuburan Andrew Xu, keduanya juga mengeluarkan uang palsu, lilin, kue-kue dan buah-buahan dan meletakkannya di depan kuburan Andrew Xu.

Selanjutnya, keduanya berlutut dan memberi penghormatan kepada Andrew Xu.

Megan Zhao melihat mereka berdua dan merasa lega. Mungkin saja, mereka memang datang untuk melayat Andrew Xu dan tidak ada maksud lain......

Dia terlalu banyak berpikir.

Setelah Lucy Wu memberikan penghormatan, dia berdiri dan berkata, “Megan, perutku sakit. Aku ingin pergi ke toilet di bawah gunung ini. Setelah kamu dan ayahmu selesai melayat, tolong simpan dan bawa barang-barang tersebut turun ke bawah.”

Sebelum Megan Zhao menjawabnya, Lucy Wu telah berbalik dan meninggalkan mereka.

Megan Zhao merasa aneh. Dia baru saja ingin mengikutinya, Handoko Li langsung memegang tangannya, “Kemana kamu mau pergi?”

“Lepaskan aku!” Megan Zhao meronta dan ingin melepaskan tangan Handoko Li, “Apa yang ingin kamu lakukan!”

“Apa yang ingin aku lakukan?” Handoko Li tersenyum dan menatap Megan Zhao, “Menurutmu, apa yang ingin aku lakukan?”

Megan Zhao mengerutkan keningnya dan tiba-tiba menyadari kejanggalannya......

Handoko Li bukan datang untuk melayat Andrew Xu, dan Lucy Wu...... juga sengaja pergi meninggalkan mereka.

Apakah mereka berdua berkonspirasi?

Megan Zhao sedikit panik, dia meronta mati-matian dan ingin menghempas tangan Handoko Li, tetapi mengapa tangannya tidak bisa disingkirkan.

Handoko Li menggunakan tenaganya untuk menarik Megan Zhao.

Kejadian ini yang terjadi mendadak membuat Megan Zhao langsung jatuh ke dalam pelukan Handoko Li.

Sebelum Megan Zhao bereaksi, Handoko Li ingin menciumnya, “Sini, putriku. Ayah sudah lama tidak bertemu denganmu. Sini, ayah cium.”

Megan Zhao merasa jijik dan langsung menendang selangkangan Handoko Li. Handoko Li menjerit kesakitan dan langsung melepas Megan Zhao.

Setelah mendengar jeritan kesakitan itu, Megan Zhao tidak berani menoleh dan langsung berlari.

Jeritan Handoko Li di tengah-tengah hutan yang tenang terdengar sangat keras, Megan Zhao sangat panik dan bergegas berlari menuruni gunung.

Sedangkan Handoko Li terjatuh ke tanah menutupi selangkangannya dan menjerit kesakitan, “Istri sialan, apakah kamu sudah menmotretnya?”

“Sudah.” Lucy Wu yang bersembunyi di tengah rerumputan berdiri perlahan dan dengan hati-hati melirik sekeliling, “Apakah sungguh baik-baik saja? Megan Zhao...... tidak akan senang.”

“Yang penting kita punya uang. Jika terjadi sesuatu, kita hanya perlu membagikan sedikit uang kepadanya!”

……

Megan Zhao yang berlari pulang ke rumah terengah-engah di depan pintu masuk, jantungnya berdebar kencang.

Anthony Xu perlahan berjalan menuruni tangga dan menatap Megan Zhao sambil tersenyum, “Apakah kamu tahu anak yang dilahirkan bibi untuk paman itu adalah laki-laki atau perempuan?”

Megan Zhao membeku.

“Laki-laki.” Anthony Xu menatapnya dari atas, “Apakah kamu tahu alasan paman tidak membawa bibi pulang?”

Dia dengan perlahan berjalan menghampiri Megan Zhao, “Itu karena bibi hamil lagi. Ketika kamu masuk penjara sebelumnya, apakah kamu pikir paman kembali hanya untuk membantumu?”

“Bukankah begitu?”

Megan Zhao selamanya tidak akan melupakan kejadian ketika dia di penjara hari itu. Royce Yan-lah yang berdiri di depan pintu sel dan berkata kepadanya, “Aku datang menjemputmu pulang ke rumah.”

“Kamu tahu, orang tua Jessica Zheng mempunyai usaha di luar negeri. Pamannya Jessica Zheng pernah melecehkan bibi.” Nada bicara Anthony Xu sedikit dingin, “Menyelamatkanmu itu sangat mudah bagi paman dan tidak perlu. Kebangkrutan keluarga Zheng juga dilakukan oleh paman. Kamu hanyalahsebuah umpan yang memberi paman kesempatan saja.”

Tubuh Megan Zhao menegang.

Maksud dari perkataan Anthony Xu adalah alasan Royce Yan kembali ke China untuk menolongnya karena pamannya Jessica Zheng pernah menyinggung Michelle Sun dan pas sekali Megan Zhou masuk ke dalam penjara. Royce Yan membalas keluarga Zheng dan membuat mereka bangkrut hanyalah untuk balas dendam.

Menolongnya hanya karena kebetulan.

Melihat wajah Megan Zhou yang pucat, Anthony Xu perlahan menghampirinya dan berkata dengan dingin, “Megan, di dunia ini, hanya aku satu-satunya orang yang bisa membantumu. Paman tidak pernah memedulikanmu. Dia hanya ‘memperalatmu’ saja.”

Selesai berbicara, sebuah suara terdengar dari pintu luar, “Yo, apa yang kamu maksud dengan hamil lagi, kapan itu terjadi? Jika aku tidak salah ingat, aku telah menceraikan ‘bibimu’ bulan lalu.”

Novel Terkait

Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu