Seberapa Sulit Mencintai - Bab 227 Sangat Mencurigakan

Royce Yan sebenarnya tidak terlalu menyukai anak kecil, jadi ketika dia melihat pria itu merangkul Gerwin ke dalam pelukkannya, dia merasa Royce Yan pasti sudah tidak waras.

Mata hitamnya melirik ke arah Megan Zhou, dan seolah-olah dirinya bisa menebak apa yang sedang dipikirkan wanita itu dalam hatinya, dia berkata dengan nada yang sedikit dingin: “Kerjakan tugasmu dengan baik.”

Megan Zhou mengepal kedua tangannya dengan erat, tetapi dia memilih untuk tidak bertengkar dengan Royce Yan karena memikirkan anak itu.

Anak itu ternyata sangat cerdas, sambil bersarang di dalam pelukkan Royce Yan dan mencengkram pakaian pria itu, dia menatap pria itu dengan tatapan polos dan jernih miliknya itu sambil berkata: “Wajah kakak benar-benar tampan.”

“Wah, sini, kakak ceritakan sebuah dongeng tentang kelinci kecil putih……”

Megan Zhou tidak pernah ingat bahwa Royce Yan bisa mendongeng, ditambah lagi dongeng untuk anak-anak.

Jadi dia mengira pria itu hanya bercanda saja, tetapi diluar pikirannya, pria itu tiba-tiba mulai bercerita dengan ekspresi wajah yang sangat serius.

“Pada jaman dahulu kala, ada seekor kelinci kecil putih yang pintar dan imut, hanya saja, dia sedikit bodoh.”

“Pintar, tetapi bodoh?” Tanya anak itu sambil mengangkat kepalanya melihat Royce Yan.

Royce Yan tertawa lalu mengelus hidung anak itu: “Iya, tentu saja ada orang yang pintar sekaligus bodoh, contohnya, seorang yang selalu percaya dengan apapun orang lain katakan kepadanya, menurutmu, bodoh atau tidak?”

Anak itu berpikir sejenak lalu mengangguk-anggukkan kepalanya.

Megan Zhou selalu merasa bahwa Royce Yan sedang menyindirnya dengan ceritanya itu, hal itu membuatnya teringat kembali akan kejadian kemarin malam, dan membuat dirinya kesal.

Setelah mengganti perban anak itu, dia berbalik dan pergi dari sana.

Dan waktu dirinya sampai di bangsal keperawatan, tanpa dia sangka, Royce Yan datang dan menepuk-nepuk meja bangsal keperawatan sambil menggendong anak itu, lalu dengan nada suara yang dingin, pria itu berkata: “Hei, kamu jangan berpura-pura seperti tidak ada hal apapun pernah terjadi, mana uang dua ratus empat puluh ribu ku?”

Megan Zhou langsung kembali ke kamar Harland Gu untuk tidur selesai makan kebab kemarin malam, dan paginya, dia juga bangun dengan terburu-buru, bagaimana mungkin dirinya punya waktu pergi menarik uang?

Sambil menggigit bibirnya, Megan Zhou mengeluarkan dua lembar uang seratus ribu yang hanya dimilikinya waktu itu lalu memberikannya kepada Royce Yan: “Empat puluh ribu nya akan aku kembalikan sore nanti.”

Baru saja Royce Yan akan memasukkan uang dua ratus ribu yang baru diterimanya itu ke dalam kantong, dirinya langsung mendengar suara dari belakang: “Rian Zhou?”

Royce Yan lalu berbalik dan melihat Kelly Ning yang mengenakan pakaian untuk pasien itu berdiri di belakangnya.

Dirinya refleks menyerahkan anak itu kepada Megan Zhou lalu berjalan ke depan wanita itu dan bertanya: “Kenapa keluar?”

“Aku kangen sama kamu.” Ucap Kelly Ning sambil tersenyum, senyum yang sangat lebar dan menawan, kalau seandainya dia tidak cacat dan buta, Megan Zhou merasa pasti tidak ada orang yang bisa menolak wanita seperti Kelly Ning itu.

Kelly Ning bukanlah orang yang suka bertele-tele, dia tidak pernah berusaha menyembunyikan perasaan sukanya kepada Royce Yan, dan seperti sekarang ini, dia akan menyuarakan apa yang dirasakannya dalam hatinya.

Hanya saja, melihat hal itu di depan hadapannya membuat Megan Zhou merasa dadanya terasa sedikit sesak.

Royce Yan menghela napas panjang dan berkata: “Ayo aku antar kamu kembali ke kamar, hari-hari menjadi semakin dingin sekarang.”

Kelly Ning mengelus perutnya sambil tersenyum dan berkata: “Menurutmu, kapan berita itu akan datang?”

Tawa Kelly Ning itu membuat Megan Zhou merasa benar-benar jijik.

Meskipun dirinya tahu jelas bahwa Royce Yan lah yang ingin memberikan anak itu kepada Kelly Ning, tetapi dirinya masih tidak bisa menahan rasa tidak sukanya kepada wanita itu.

Sambil menggendong anak itu, dirinya hanya bisa berbalik dan pergi meninggalkan tempat itu.

Kemudian, diluar dugaannya, Kelly Ning tiba-tiba berteriak: “Megan kan? Apa kamu bisa tolong ganti obatku sebentar?”

Megan Zhou menahan seluruh emosinya dan mengendalikan suaranya, lalu berkata: “Baiklah, aku akan segera kesana.”

Setelah mengantar anak itu kembali ke kamarnya, Megan Zhou mengambil obat di bangsal keperawatan dan pergi untuk mengganti obat Kelly Ning.

Ketika sampai di depan kamar itu, dia mendengar Kelly Ning berkata: “Royce Yan, kalau seandainya aku hamil, apa kamu bisa memberikanku sebuah keluarga?”

Keluarga?

Dirinya yang dulu juga pernah menginginkan sebuah keluarga, tetapi baginya, keluarga adalah sesuatu yang tidak akan pernah bisa dimilikinya.

Dia lalu mengalihkan pandangannya ke bawah, berusaha mengubur perasaan sakit dan tidak tenang dalam hatinya itu.

Royce Yan tidak bersuara, sambil berdiri setengah bersandar di dinding dekat wanita itu, dia mengangkat tangannya dan menyalakan sebatang rokok.

Mencium bau rokok itu, Kelly Ning mengerutkan alisnya dan berkata: “Royce Yan, apa kamu bisa tidak merokok?”

“Kamu tahu kalau aku tidak bisa mengubah kebiasaanku.” Setelah menghisap dan menghembuskan kepulan asap rokok itu dari mulutnya, Royce Yan berkata: “Kelly, aku tahu kematian Edrick Ning itu meninggalkan trauma yang sangat besar untukmu, aku juga pernah berkata kalau seandainya kamu terluka, aku akan menjagamu seumur hidupmu, tetapi ini bukanlah keluarga, aku bisa menjagamu seumur hidupmu, tetapi aku tidak bisa memberikanmu sebuah keluarga.”

Royce Yan kejam kepada semua orang, baik itu Megan Zhou maupun Kelly Ning, semuanya sama.

Mungkin dalam pemikiran pria itu, tidak ada yang namanya ‘keluarga’.

Megan Zhou masuk dan memotong percakapan mereka.

Raut wajah Kelly Ning terlihat sedikit murung, tetapi wanita itu dengan cepat kembali tersenyum dan berkata: “Megan kan? Kakiku hari ini sudah jauh lebih baik, hanya saja perutku masih terasa sedikit sakit, apa kamu bisa memberikan aku obat untuk aku makan dulu?”

Megan Zhou memberikan obat itu kepada wanita itu.

Setelah wanita itu memakan obatnya, Megan Zhou juga tidak banyak bertanya, dia langsung pergi setelah mengganti obat wanita itu.

Dia juga tidak peduli dengan apa yang dibicarakan Royce Yan dengan Kelly Ning setelah itu.

Kelly Ning masuk ke UGD pada jam tiga sore, Megan Zhou mendengar kabar itu langsung dari Harland Gu sendiri.

Pria itu dengan wajah yang pucat berkata kepada Megan Zhou: “Kelly Ning keracunan, obat yang kamu berikan kepadanya siang tadi itu bukanlah obat yang dokter berikan kepadanya, melainkan racun tikus.”

Semua obat yang diberikan kepada pasien itu sesuai dengan resep dokter, sebagai perawat mereka hanya mengikuti saja.

Dan obat itu sudah disiapkan oleh kepala perawat, jadi bagaimana mungkin oabt itu berubah menjadi racun tikus ketika dia berikan kepada Kelly Ning?

Megan Zhou menjadi panik, dirinya langsung mengikuti Harland Gu pergi ke UGD.

“Racun tikus seperti ini paling lama akan beraksi dalam waktu dua jam, Megan Zhou adalah seorang mahasiswa kedokteran, dirinya pasti tahu apakah obat itu racun tikus atau bukan, jadi dia sudah meminumnya dari tadi, dan sudah menahannya berjam-jam, apa kamu tidak takut dengan penahanannya?”

Royce Yan tidak tahu sedang berbicara dengan siapa, ketika pria itu datang setelah menutup teleponnya itu, wajah Megan Zhou sudah sangat pucat, dia tidak tahu harus bagaimana menjelaskan kejadian itu kepada Royce Yan.

Yang diberikannya kepada Kelly Ning itu jelas-jelas adalah obat, bagaimana mungkin bisa…… bisa berubah menjadi racun tikus?

Melihat jelas kepanikan wanita itu, wajah Royce Yan menjadi dingin, mata hitam gelapnya menatap Megan Zhou dengan lurus.

Megan Zhou panik dan takut, semenjak peristiwa malpraktik terakhir kali itu, rasa percaya dirinya sebagai seorang mahasiswa kedokteran sudah hampir musnah.

Mungkin…… dia benar-benar sudah salah mengambil?

Tetapi, dari mana datangnya racun tikus itu?

“Aku, aku tidak sengaja, aku…… aku benar-benar tidak ada maksud sama sekali, aku tidak tahu bahwa itu adalah racun tikus……”

Ucap Megan Zhou berusaha menjelaskan dengan panik.

Tidak tahu mengapa, dirinya benar-benar merasa takut ketika melihat tatapan mata penuh rasa jijik dan terkejut yang diberikan Royce Yan kepadanya itu.

Seperti dirinya…… adalah seorang kriminal.

Dia panik sampai matanya mulai merah.

Dia takut orang-orang tidak akan percaya, dia takut…… orang-orang mengira bahwa dirinya benar-benar memberikan racun kepada Kelly Ning.

Siapa yang mengira bahwa Royce Yan akan mengulurkan tangannya dan menghapus air matanya dengan sangat hati-hati.

Sentuhan tangan pria itu sangat ringan dan hati-hati, seperti dirinya sedang menghapus sebuah benada yang sangat berharga.

Lalu suara berat dan serak itu berkata: “Pergi pukul Harland Gu sana.”

Megan Zhou langsung tertegun……

Apa maksudnya?

Harland Gu berdeham dan merasa sedikit canggung.

“Hal ini pada dasarnya juga tidak ada hubungannya denganmu, kenapa dia pergi memanggilmu datang?”

Melihat Royce Yan yang berbicara dengan sangat santai itu, hati Megan Zhou yang awalnya sudah dingin seperti es itu langsung seperti diselimuti dengan semacam kehangatan.

Baru Royce Yan selesai melontarkan ucapannya, Megan Zhou langsung mendengar sebuah suara dari belakang: “Maaf CEO Zhou, aku akan menangani sendiri masalah kakakku.”

Mendengar suara itu, Megan Zhou berbalik dan menjadi sangat terkejut.

Orang yang berdiri di belakangnya itu adalah Yunita Li yang sudah tidak dijumpainya selama empat tahun.

Wanita itu sudah menanggalkan kepolosan dan kekanak-kanakkannya, dengan tubuh yang berbalut pakaian profesional wanita, dia berdiri di depan Megan Zhou sambil tersenyum dan berkata: “CEO Zhou, saya sangat curiga bahwa wanita ini sudah menjebak kakak saya, saya harap anda tidak akan menentang kalau seandainya saya ingin memukulnya.”

Rasa ingin tertawa muncul dibalik ekspresi Royce Yan, dia lalu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya dan berkata dengan perlahan: “Baiklah.”

Novel Terkait

Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu