Seberapa Sulit Mencintai - Bab 60 Kehilangan Semuanya

"Apa kamu sengaja?" tanya Michelle. Begitu mendengar teriakan Michelle, semua orang segera mengelilinginya.

Michelle tampaknya benar-benar kesakitan, sehingga ia tidak dapat menahan amarahnya dan mengatakan bahwa itu adalah kesalahan Megan.

Megan tiba-tiba tersadar, kemudian ia melihat dahi Michelle yang berdarah.

Kap lampu sebenarnya adalah benda ringan, tetapi yang menimpa dahi Michelle adalah sudut tajam dari kap lampu, tentunya itu cukup menyakitkan.

Raut wajah Royce berubah menjadi sangat muram. Kemudian, ia segera meminta orang untuk mengantar Michelle ke rumah sakit untuk diperban. Di satu sisi, ia berjalan menghampiri Megan.

Anthony secara tidak sadar berdiri di depan Megan untuk menghalangi Royce dan berkata: "Paman, Megan kurang istirahat kemarin. Dia tidak sengaja."

"Minggirlah," kata Royce dingin sambil mengerutkan bibirnya. Walaupun ia hanya mengucapkan satu kata, tetapi aura yang dipancarkannya itu membuat semua orang menjadi takut.

Megan menggigit bibirnya, lalu mendorong Anthony ke samping dan menatap langsung mata Royce.

Ia akhirnya mengerti sekarang apa maksud Royce ketika berkata bahwa dirinya tidak akan jatuh cinta dengan siapa pun. Michelle telah mengandung anaknya. Tentu saja, Royce tidak mungkin jatuh cinta pada siapa-siapa lagi.

Hanya saja, mengapa ia merasa sangat sakit hati…… Bahkan dibutuhkan keberanian yang sangat besar hanya untuk melihat Royce.

"Aku……" jawab Megan dengan suara lemah. Tetapi, sebelum ia selesai berbicara, Royce mendekat dan berkata: "Aku tidak punya banyak kesabaran lagi. Lain kali, kamu sebaiknya memikirkan baik-baik akibatnya!"

Hidung Megan terasa nyeri dan air matanya pun menetes.

Ia menggertakkan giginya dan berusaha keras menahan emosinya. Ia merasa bersalah, lalu berkata: "Aku tidak sengaja. Aku melakukannya dengan kurang baik."

"Kamu ini orang dewasa, bukanlah anak kecil. Apa begitu sulit untuk mengakui kesalahan?"

Megan tidak sakit hati dengan tuduhan Royce itu. Yang membuatnya sakit hati adalah karena tuduhan tersebut diucapkan oleh Royce demi Michelle.

Anthony tidak tahan melihatnya, ia pun melindungi Megan di belakangnya: "Paman, Megan tidak sengaja. Aku akan bertanggung jawab jika sesuatu terjadi pada Bibi. Jangan menyalahkan Megan."

"Kamu bertanggung jawab? Tanggung jawab apa?" Royce berkata sambil menyipitkan matanya: "Kamu bahkan tidak bisa menjaga dirimu sendiri, tapi masih berusaha untuk menjaga orang lain? Dia harus minta maaf pada bibimu hari ini!"

Anthony tertegun, ia telah mengenal Megan begitu lama. Bagaimana mungkin ia tidak tahu kepribadiannya? Suka berterus terang dan keras kepala. Setelah melihat hal-hal yang tidak disukainya, apalagi yang tidak bisa diterimanya, kemudian ingin supaya Megan minta maaf pada Michelle? Bagaimana mungkin?

Di luar dugaan, Megan menganggukkan kepala, lalu mengucapkan satu kata: "Baik."

Ia bukan menunjukkan kelemahannya dan juga bukan bersedia untuk minta maaf. Akan tetapi pada saat ini, ia mengerti kalau dirinya telah kehilangan segala sesuatunya.

Royce menatapnya, tetapi tidak berkata apa-apa, kemudian ia berbalik dan pergi.

Anthony memeluknya erat-erat dan menghiburnya dengan berkata: "Megan, jangan menangis. Paman hanya sedang emosi saja, tidak apa-apa."

Tetapi, tak satu pun dari kata-kata Anthony itu yang didengar oleh Megan. Ia seolah telah kehilangan seluruh jiwanya.

……

Rumah sakit.

Luka Michelle itu adalah luka kecil, tetapi itu membuatnya mengalami pendarahan.

Royce memeriksa luka Michelle, dan sebelum ia selesai berkata-kata, Michelle telah memeluknya, lalu berkata dengan manja: "Rian, ada yang ingin kubicarakan."

Royce mengusap-usap kepalanya seperti mengusap hewan peliharaannya.

Michelle menatap Royce dengan bangga dan sedikit manja, lalu berkata: "Aku hamil."

Royce mengangkat alisnya, dan dengan senyum penuh arti di wajahnya, ia berkata: "Oh? Hamil?"

Ekspresi itu…… Mengapa ia tidak senang sama sekali?

Melihat Michelle yang tampak ragu-ragu, Royce tersenyum dan membelai wajahnya: "Apa itu ketika Brian memberimu obat dan aku membawamu pulang waktu itu?

Wajah Michelle memerah dan mengangguk malu, tetapi dengan segera, wajahnya kembali memucat, lalu ia berkata: "Rian, jangan salah paham. Waktu itu, jika bukan karena Megan yang mengajakku keluar, aku juga tidak akan tertipu. Jangan khawatir, aku dan Brian…… Anak ini, pasti adalah anakmu. Malam itu, bukankah kita juga……"

Royce tersenyum. Ada sesuatu yang tersirat di dalam matanya, tetapi Michelle sama sekali tak mengerti.

Selama mengenal Royce bertahun-tahun lamanya, ia tidak pernah bisa memahami suasana hati Royce. Ia selalu merasa kalau hati Royce lebih dalam dari lautan yang dalam.

"Ah, hamil, harus istirahat baik-baik. Kalau begitu, lain kali saja kita mengambil foto pernikahan itu."

Michelle mengelus perutnya, kemudian tersenyum dan mengangguk.

Perkataan Rian ini, bukankah berarti ia telah mengakui hubungan anak ini…… Kalau begitu, mereka akan segera memetik hasil yang baik. Dengan adanya anak ini, Rian tidak mungkin menyangkal perbuatannya, meskipun ia menginginkannya.

Memikirkan hal ini membuat Michelle tersenyum.

Setelah kembali dari rumah sakit, di tempat kejadian sore itu masih berantakan. Mereka terburu-buru pergi dan tidak sempat membereskannya.

Tetapi, karena respons Royce barusan membuat Michelle sangat puas, ia pun menunjukkan senyuman hangat pada Megan yang masih berdiri di tempat semula dan berkata: "Megan, kemarilah, ada sesuatu yang ingin Bibi katakan."

Di lorong, Royce dan Michelle duduk bersama. Anthony memegang tangan Megan dengan sedikit khawatir. Kemudian, ia berjalan ke hadapan Michelle dan berkata: "Bibi, aku minta maaf mengenai Megan……"

"Tidak, Anthony," kata Megan sambil menarik tangan Anthony. Kemudian, ia menatap Michelle dengan sedikit membungkuk dan berkata: "Bibi, maaf. Aku tidak sengaja menjatuhkannya. Aku minta maaf."

Tindakan Megan yang tiba-tiba dan sangat tenang itu, membuat orang-orang terkejut.

Semua orang yang ada di sana menjadi tenang begitu mendengar permintaan maaf dari Megan ini.

Megan mengepalkan kedua tangannya dengan segenap kekuatan untuk menjaga akal sehatnya. Ia sangat mengerti bahwa ketika Michelle telah memiliki anak, maka segala sesuatu yang terjadi di antara dirinya dan Royce akan berakhir.

Semua yang terjadi di masa lalu menjadi seperti asap, semuanya telah lenyap.

Oleh karena itu, Megan berusaha mati-matian untuk bertahan. Ia memberi tahu dirinya sendiri supaya tidak membuat kekacauan lagi dan supaya tidak lagi membiarkan Royce merendahkan dirinya.

Tetapi, itu sangat sakit, menyakitkan hingga terasa seperti mengalami kram pada tubuhnya. Meski demikian, ia mampu menahan seluruh emosi yang dirasakannya.

Anthony memandang Megan dengan keheranan. Bagaimana mungkin ia tidak memahami sifat Megan? Sejak kapan ia mau menundukkan kepala untuk orang lain? Tetapi, pada saat ini, ia menundukkan kepalanya……

Michelle juga tidak menyangka kalau Megan akan menundukkan kepala dan mengakui kesalahannya. Ini membuatnya terdiam untuk beberapa saat sebelum akhirnya ia berkata: "Me, Megan, lupakanlah, aku tidak apa-apa. Jangan khawatir, dahiku hanya terluka sedikit. Mengenai foto pernikahan ini, sepertinya harus pelan-pelan dilakukan. Aku takut hasilnya akan jelek, lalu malah menyesal di kemudian hari."

Megan berdiri dan termenung, tatapannya kosong, ia sama sekali tidak mendengarkan perkataan Michelle.

Anthony menggenggam tangannya dengan penuh perhatian: "Megan, apa kamu baik-baik saja?"

Megan menggelengkan kepala dan menjawabnya: "Kepalaku agak sakit. Aku kembali dulu untuk beristirahat."

Setelah itu, ia membalikkan badan, tetapi begitu berbalik, air matanya langsung menetes.

Ketika Anthony hendak mengejar Megan, Michelle memanggilnya dan berkata: "Anthony, kita berencana untuk pergi ke Kowloon Bay besok. Ajaklah Megan pergi bersama untuk bersantai."

Kowloon Bay…… Raut wajah Anthony langsung berubah, kemudian ia menggelengkan kepalanya dan berkata: "Tidak, Megan…… Dia tidak bisa pergi."

Novel Terkait

 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu