Seberapa Sulit Mencintai - Bab 3 Apakah Masih Menginginkanku?

Megan Zhao menjilat rasa darah dari dalam mulutnya, lagipula ini bukan pertama kali lagi, dia sudah tidak merasakan apa-apa.

Membuka mulutnya tertawa, berkata: "Kenapa, membuat kacau bisnismu, kamu tidak senang?"

Anthony Xu memandang Megan Zhao dalam kebingungan.

Dia memanggil pelan: "Megan Zhao......"

"Begini saja." Megan Zhao menjinjing tas, membalikkan badan berjalan keluar, dia sama sekali tidak ingin mengurusi masalah yang rumit.

Royce Yan, kamu pergi mati saja!

Megan Zhao dengan cepat pergi ke pintu, memberhentikan sebuah taksi dan pergi.

Duduk diatas mobil, Megan Zhao tiba-tiba menangis.

Supir dengan berhati-hati melihat ekspresi Megan Zhao, berkata: "Nona, mau pergi kemana?"

Megan Zhao menjawab dengan tersedu-sedu: "Pak, jalan saja terus, jangan berhenti."

Dia tidak ingin menemui orang-orang itu, lebih tidak mau menemui Anthony Xu dan Royce Yan.

Supir mengemudikan mobil, mengelilingi kota, akhirnya menghabiskan gaji Megan Zhao satu bulan tiga ribu dolar lebih.

Megan Zhao melihat dompetnya sendiri, kosong melompong, dia berpikir, lagipula gaji ini juga keluarga Xu yang memberikan, kalau habis ya sudahlah.

Tengah malam jam tiga berdiri di jalan besar yang kosong, Megan Zhao tidak punya rumah untuk pulang, seperti pertama kali datang ke Venice bersama Royce Yan, mereka berdua berdiri di jalan besar, saling memberikan kehangatan.

Tapi, Royce Yan sudah pergi, meninggalkan dia seorang diri......

Saat ini, telepon berdering, Megan Zhao mengambilnya dan melihat, sebuah nomor tak dikenal, dia menekan tombol menerima panggilan, tapi dari dalam telepon tidak terdengar suara apapun.

"Aku tutup kalau tidak bicara."

"Tunggu dulu......"

Seluruh tubuh Megan Zhao terpaku, suara ini......

"Megan Zhao, kamu tidak mengganti nomor?"

"Aku suka, perlu kamu urusi? Kamu ini siapa, Megan Zhao juga kamu panggil?"

Suara "Tut" Megan Zhao menutup telepon, kemudian berlutut dan kembali menangis hebat.

Nomor telepon ini diberikan oleh Royce Yan, penghasilan pertamanya bekerja sebagai buruh bangunan, membelikan sebuah telepon bekas dan sebuah kartu telepon untuknya.

Dia berkata, saat merindukannya bisa menelepon, Kalau tidak, tidak tahu bagaimana melewati hari-hari di tempat bekerja.

Setelah Royce Yan pergi, dia terus tidak menggantinya, dari dalam hati merasa suatu hari Royce Yan pasti akan kembali.

Dia berlutut menangis sangat lama, tidak tahu berapa lama, diatas tubuhnya tiba-tiba bertambah sebuah pakaian.

Dia mengangkat matanya yang bengkak dan merah, dan melihat wajah Royce Yan yang familiar tapi juga asing.

"Megan Zhao, lama tidak bertemu."

"Bertemu ibumu!" Megan Zhao melemparkan pakaian yang Royce Yan berikan, dengan menggila berlari ke arah berlawanan.

Tapi tidak berlari beberapa langkah, sudah ditarik kembali oleh Royce Yan, begitu ditarik langsung memeluknya dengan erat didalam pelukannya.

Sama seperti dulu, dia sama sekali tidak punya cara menolak dan lepas dari hadapan Royce Yan yang tinggi besar.

"Lepaskan aku! Lepaskan aku!" Megan Zhao berontak dengan sekuat tenaga.

"Megan Zhao, jangan ribut lagi." Suara Royce Yan yang dalam berdengung di telinganya.

Dengan erat, Royce Yan menggendong Megan Zhao, langsung berjalan ke hotel disekitar, memesan sebuah kamar.

Dan setelah meletakkan Megan Zhao yang berontak di atas ranjang, dia memelototinya dengan pandangan yang dalam, berkata: "Patuhlah sedikit, jangan ribut."

"Demi apa!" Megan Zhao berkata satu per satu, air mata tidak berhenti mengalir kebawah: "Lumayan juga, Royce Yan, beberapa tahun tidak bertemu, bisa tinggal di hotel kelas atas seperti ini, semalam perlu beberapa ribu kan, kenapa, sekarang sudah sukses? Sudah berhasil sukses menggaet wanita kaya?"

Setiap perkataan Megan Zhao, seperti sayatan di dalam hatinya sendiri, sakit sekali.

Alis Royce Yan berkerut pelan: "Megan Zhao......"

"Jangan panggil aku, tidak kenal denganmu, kamu menggaet wanita kaya, melewati hari dengan baik, sekarang pasti sudah menjadi jutawan, jangan menempel dengan orang sepertiku."

Royce Yan sudah berubah banyak, menjadi lebih dewasa, menjadi tampan, juga sudah menjadi...... Orang asing.

Dia menjulurkan tangan, memeluk Megan Zhao didalam pelukannya.

Saat itu, dia seperti kembali ke waktu dulu, kembali tenang didalam pelukannya.

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu