Seberapa Sulit Mencintai - Bab 368 Mengejarnya

Rumah Keluarga Ning tertata dengan sangat jelas, kamar siapa di mana, bisa langsung terlihat dengan mudah, kamar Kimmy ada di sebelah kiri.

Sangat gelap, basah, kurang lebih sama seperti kamar-kamar di pedesaan lainnya.

Namun Kimmy sangat cinta kebersihan, kamarnya sangat rapi dan bersih, hanya cahayanya saja sedikit kurang bagus, sehingga kelihatannya agak sedikit gelap, dan harus menyalakan lampu.

Saat James masuk ke dalam, ia pun mengeluarkan barang-barang bawaannya, "Ini bolpen dan pensil untukmu, ini buku-buku catatan dan buku-buku pelajaran, satu kantong yang ini adalah baju-baju untukmu."

"Ba, baju?" mata Kimmy terbelalak melihat James yang sedang membongkar-bongkar barang bawaannya itu, barang-barang yang tergeletak di atas mejanya itu adalah barang-barang yang hanya pernah ia miliki di dalam mimpinya saja.

Contohnya pensil dan buku catatan, juga buku-buku pelajaran itu.

Dan yang paling paling berharga adalah baju.

Baju yang sangat baru, dan baju-baju itu cocok untuk gadis berumur delapan belas tahun, foto artis perempuan di dalam lacinya itu juga memakai baju seperti ini.

Melihat wajah Kimmy itu, James pun menopang tangan kanannya ke atas meja, lalu mengangkat baju yang baru ia beli itu dengan tangan kirinya, sambil tersenyum ia berkata, "Kenapa kau ini, tidak mau kah?"

"Aku mau!" Kimmy sangat kurus, sangking kurusnya sampai matanya itu terlihat sangat besar, saat kedua mata itu menatap ke arah James, tampangnya sangat mirip seperti seorang anak kecil yang berumur dua belas tiga belasan tahun, "Berapa harganya semua ini, aku besok akan memetik beberapa jamur di atas gunung, setelah kutukar dengan uang nanti, akan kukembalikan padamu."

"Kalau begitu kau harus memetik sampai kapan." kata James blak-blakan, "Daripada memikirkan cara untuk mengembalikan uangku, lebih baik kau memikirkan cara bagaimana membalasku."

"Me, membalas......?" seketika Kimmy pun terkejut, kalau harus membalas, bagaimana caranya!

Kimmy segera memikirkan barang-barang paling berharga di rumahnya, tapi setelah dipikir-pikir, selain beberapa lahan tanah dan beberapa ekor babi, sepertinya tidak ada barang berharga lainnya lagi.

Melihat rupa Kimmy yang panik dan canggung itu, James pun menggigit bibirnya dan berkata, "Aku sudah ke sekolah SMA di kabupaten dan menemui kepala sekolah di sana, aku memberitahunya bagaimana keadaanmu sekarang, ia bilang kau bisa mengikuti Ujian Nasional sebagai anak murid SMA kelas tiga tahun ini, kalau kau ingin membalasku, kau harus bisa masuk ke universitas."

Kimmy putus sekolah saat ia lulus SMP kelas tiga dan hendak masuk ke SMA, ia hanya belajar satu bulan saja di SMA kelas satu, lalu mundur dari sekolah dengan sendirinya.

Di kabupaten hanya ada satu sekolah SMA saja, nilai-nilai Kimmy sangat bagus, saat ia lepas sekolah, sang kepala sekolah dan sekretarisnya sempat datang ke rumah Keluarga Ning untuk berkomunikasi dengan Ibu Ning dan Ayah Ning, namun karena mereka tidak bisa membujuk kedua orang tua Kimmy itu, akhirnya mereka pun pergi.

Waktu itu, Kimmy juga mengundurkan status pelajarnya, oleh karena itu kalau ingin masuk sekolah lagi tidak gampang.

Tapi dari perkataan James tadi, rasanya hanya dengan pergi ke kabupaten sebentar saja, ia bisa langsung mengikuti ujian dengan mudah.

Kimmy tercengang, ia terdiam selama beberapa menit, setelah itu ia pun menatap James dengan sedikit ketakutan, ingin bertanya tapi tak berani membuka mulutnya.

"Jangan lihat aku saja, Kimmy, kalau kau berani, coba ikutlah ujian dan masuklah ke universitas."

Perkataan James itu terus terngiang-ngiang di telinga Kimmy dan tertancap di dalam hatinya, ia berpikir, kalau waktu itu James sama sekali tidak muncul, mungkin saja, seumur hidup ini ia akan terus tinggal di desa yagn terpencil ini, menikah, melahirkan anak, lalu menjadi seorang ibu-ibu desa.

Lalu, James pun memberikan baju di tangannya itu ke tangan Kimmy, pakaian dalam, sepatu, kaos kaki, lengkap semua.

"Coba pakailah, aku keluar, kalau sudah selesai, panggil aku."

Setelah memberikan barang-barang itu ke tangan Kimmy, James pun berjalan keluar, tiba-tiba, handphone James pun berdering.

Kimmy melihat James mengangkat telepon itu, katanya, "Tuan, Anda ini benar-benar hebat, kau menyuruhku untuk datang ke tempat ini, Jing State sangat tidak aman sekarang, setidaknya Anda juga harus memperbolehkanku untuk menemanimu......"

Apa yang dikatakan James setelah itu, Kimmy tidak bisa mendengarnya lagi, ia hanya melihat bayangan punggung James saja, seketika hatinya merasa sangat hangat.

Baju-baju itu adalah baju-baju bermerk, tapi merk apa, Kimmy tidak tahu.

Setelah mengganti pakaiannya, Kimmy pun membuka pintunya dan berjalan keluar, lalu melihat James berdiri di depan pintu sambil bermain dengan anjing kuning besar miliknya.

Setelah Kimmy berteriak memanggilnya, James pun berhenti dan menoleh ke belakang.

Jaket yang Kimmy kenakan adalah jaket kulit pendek berwarna merah, panjangnya tepat sampai ke pinggang Kimmy, bawahannya adalah sebuah rok selutut berwarna hitam, sepatunya adalah sepatu boots pendek berwarna hitam pula, rambutnya ia ikat satu.

Sekilas, Kimmy tampak seperti seorang putri konglomerat di perkotaan, rupanya tidak lebih buruk dari Kelly, ia tampak sangat cantik dan manis.

James melihatnya dengan bangga, sambil mengangguk-anggukkan kepalanya ia berkata, "Bagus, kau terlihat cantik."

Mendengar pujian James, wajah Kimmy pun memerah, ia menatap James dengan hati-hati, "Apa aku benar-benar cantik?"

"Iya." James menganggukkan kepalanya, "Cepat ambil bukumu keluar, ayo belajar."

Pujian dari James itu seperti katalisator yang terasa hangat di hati Kimmy, ia tak bisa menjelaskan perasaannya itu dengan kata-kata, yang jelas sangat hangat dan nyaman.

Sejak saat itu, Kimmy selalu mencari James setiap hari, kemajuannya sangat cepat, ia juga sangat rajin.

Ia juga mengenakan pakaian yang diberi oleh James itu setiap hari, tak pernah dicuci, James yang melihatnya itu merasa sedikit kasihan.

Pernah sekali ia melihat lengan bajunya itu sudah kotor, ada tanahnya, tapi Kimmy tetap tidak melepasnya.

Sampai akhirnya, karena dipakai setiap hari, baju itu pun mulai sobek, James pun pergi ke kabupaten lagi dan membelikan Kimmy beberapa baju baru, ia menyuruhnya untuk berganti-ganti setiap hari.

"......"

"Katakan, apa maksudnya kau menyuruh James untuk pergi menyelidiki Keluarga Ning?" Megan duduk di atas ranjang sambil menata rambutnya.

Royce duduk di ujung ranjang, membaca buku Dongeng Grimm dengan sangat khusyuk, ia tersenyum dan berkata, "Duh, sekarang aku menyadari bahwa nenek sihir ini sangat mirip denganmu, memiliki wajah lonjong dan mata yang besar."

"Sana, sana." Megan memelototinya, "Aku serius, untuk apa kau menyuruhnya untuk pergi ke tempat yang sangat miskin dan terpencil itu."

"Kenapa kau begitu peduli pada James!" Royce menggertakkan giginya dan meletakkan buku di tangannya itu ke atas meja, lalu ia memeluk Megan di dekapannya, berpura-pura kesal, "Jangan ungkit pria lain di hadapanku."

Megan tersenyum, "James adalah seorang adik kecil, kau tidak lihat berapa perbedaan usiaku dengannya, kau juga cemburu pada hal seperti ini."

"Dia sudah tidak kecil lagi, sebentar lagi dia dua puluh." Royce menutup mulutnya dengan sedikit kesal, "Beberapa tahun ini wajah anak itu sudah mulai tumbuh, lumayan tampan juga, wanita-wanita yang mengejarnya jgua tidak sedikit."

"Tapi dia tidak setampan suamiku." Megan mencium wajah royce, "Suamiku adalah pria tertampan di dunia ini, saat kau berdiri bersama James, aku hanya bisa melihat dirimu saja."

Setelah tinggal bersama Royce, Megan pun mulai menyadari, semakin lama Royce semakin mudah cemburu, semakin pelit.

Ia mulai tidak suka kalau pengurus rumahnya adalah seorang pria, setelah menggantinya, ia mulai tidak suka pada James, Megan merasa, Royce menyuruh James pergi ke tempat terpencil seperti itu karena Royce cemburu.

Dan akhirnya, Royce juga mulai cemburu pada Gabriel.

Oleh karena itu, Megan pun memikirkan satu cara untuk mengatasinya, yaitu memujinya, memujinya sampai setinggi langit.

Dan ternyata benar, setelah Royce mendengar pujian Megan barusan, sorotan matanya pun berubah, meskipun ia tetap berpura-pura marah, tapi senyuman di wajahnya itu tidak dapat ia sembunyikan, sambil memeluk Megan ia berkata, "James sudah besar, ia tidak boleh terus ikut denganku, jangan kira dia tidak serius pada hal apapun, sebenarnya ia sangat suka pada Kelly Ning, dulu ia menanggap Kelly sebagai kakanya, tapi lama-kelamaan, setelah ia tumbuh dewasa, perasaan itu pun mulai berubah."

Megan tercengang, tak bisa berkata apa-apa.

"Kalau Kelly tidak melakukan hal seperti ini, percaya atau tidak, James pasti akan mengejarnya."

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu