Seberapa Sulit Mencintai - Bab 189 Jangan Merasa Bersalah Pada Aku

Saat berjalan keluar dari Hotel Jing State, Megan masih dalam kondisi terkejut.

James berdiri disampingnya, hanya berkata: "Tuan, aku merasa kamu telah salah menggunakan bakat aku, masa suruh aku buat ini hal ini."

"Tidak ada cara, soalnya dia bodoh? Orang bodoh, harus dimaklumi sedikit."

Megan dengan dingin menatap Royce, tapi menatap lama air mata juga mengalir keluar, dengan nangis katakan: "Maaf, Royce aku sudah tahu salah."

"Salah dimana?" Mata Royce yang hitam ini menatap dia.

"Aku, aku seharusnya memohon pada kamu."

Royce dengan senyum mengelus kepalanya: "Kamu memang bodoh.....

Sampai membuat aku ingin marah atau pukul juga tidak bisa, sudahlah, pulang dulu."

"Jadi kamu?"

"Aku masih ada urusan."

Selesai bicara, Royce pergi lalu menyuruh James mengantar Megan pulang ke rumah.

Duduk didalam mobil, ekspresi James sangat tidak senang.

Megan melirik dia, lalu dengan hati-hati bertanya: "Tuan kamu, apakah ada mengatur seseorang disamping aku?"

Nada bicara dia sangat kecil, seolah-olah takut James marah.

James terkejut, baru tahu dalam hati Megan merasa bersalah, jika dengan nada bicara dia mana mungkin selembut ini?

Dia dengan tidak senang jawab: "Kalau tidak, kamu kira setiap kamu terjadi masalah, tuan bisa muncul tepat waktu? Kamu terlalu bodoh, bukan dipukul orang itu, pasti dimarah orang ini, tuan merasa jika kamu tidak ada yang lindungi, takut baru lewat beberapa hari sudah terjadi masalah lagi."

Sindiran James ini Megan juga mengerti.

Hanya saja kali ini Megan tidak melawan, hanya menunduk kepala.

James terkejut, merasa sangat aneh, jika sesuai dengan sikap Megan, seharusnya melawan dia baru benar ah?

Akhirnya dia menoleh kepala melihat, hanya melihat Megan dengan marasa bersalah melihat kakinya lalu berkata: "Aku benar.......sepertinya aku yang selalu merepotkan dia, setiap kali ada masalah pasti dia yang bantu aku selesaikan, James jika tidak kamu ajari aku judo, aku ingin belajar."

"Kamu......"

"Aku tidak ingin merepotkan dia lagi, sebenarnya aku tahu, dia tidak mungkin setiap hari melindungi aku, dia sekarang sudah berbeda......"

Perkataan Megan juga membuat James terkejut, dia menggerutkan dahi berkata: "Baik, aku ajari kamu, setelah selesai ajari kamu aku juga termasuk menyelesaikan tugas dan juga tidak perlu setiap hari ikuti dibelakang kamu untuk menyelesaikan masalah."

Apa yang dikatakan James benar.

Bisanya dia tadi didepan Royce mengatakan hal seperti itu......

Sebenarnya dalam hati dia merasa tidak nyaman.

Terpikir sampai sini, Megan juga ingin memberi dirinya tamparan.

Sampai dirumah, Anthony masih panik berpikir harus lapor polisi atau tidak, atau cari temannya bantu, dengan wajah yang memar berjalan didalam rumah.

Saat mendengar suara buka pintu, Anthony bergegas berdiri, menoleh kepala melihat orang yang datang adalah Megan, dia juga menunjukkan ekspresi yang senang, bergegas berjalan kearah dia, memeluk pinggangnya.

"Megan! Kamu tidak apa-apa kan!"

"Anthony." Megan menghadapi kegembiraan Anthony ini, tidak tahu harus mengatakan apa.

"Kamu tidak apa-apa, anak juga tidak apa-apa, sangat baik." Anthony melepaskan Megan lalu melirik dia dari atas sampai bawah, tatapan penuh dengan kegembiraan.

"Anthony, aku ingin mengatakan sesuatu dengan kamu."

"Kamu bilang saja."

"Kita......" Dia menggerakkan bibir, kemudian dengan pelan berkata: "Cerai saja."

Selesai mendengar ini, Anthony duluan terkejut, lalu dengan senyum berkata: "Jangan bercanda, Megan......"

"Aku tidak bercanda." Megan merapatkan bibir, menatap Anthony: "Menghindar tidak ada gunanya, hari itu aku sudah mendengar percakapan kamu terhadap Jessica dan Jenny."

Tubuh Anthony juga terlihat kaku: "Megan.......aku dengan mereka hanya......"

Megan menggendong anak berjalan ke depan sofa duduk, dia sangat jelas hubungan dia dengan Royce juga Anthony, cepat lambat harus buat keputusan."

Dia tidak ingin Anthony sedih karena dia terluka parah ketika melompat dari sebuah gedung.

Tapi menahan dan mengalah hanya bisa membuat Anthony lebih sedih, yang dia bisa buat adalah segera membuat keputusan.

Apalagi setelah Royce muncul beberapa kali, dia baru menyadari hubungan dia dengan Anthony tidak boleh terus begini lagi.

Dia tidak ingin menjadi orang jahat, tapi kenyataan membuat dia harus melakukan begini.

Anthony terkejut sejenak, pura-pura tidak mendengar, masuk kedalam dapur, mulai membungkus pangsit, sambil bungkus sambil berkata: "Aku sudah pesan tiket, lusa kita akan berangkat ke Australia, makan lobster, melihat laut."

"Anthony......" Megan dengan tenggorakkan sangat sakit, meskipun begini, dia tetap memegang erat tangan berkata: "Aku benar-benar tidak ingin kamu sedih, juga tidak ingin kamu menjalani pernikahan yang tidak nyata ini."

"Oh, oh iya, kamu tahu tidak buaya Australia sangat besar, bukannya kamu bilang ingin main ke pantai? Kita harus hati-hati."

"Anthony!" Megan berdiri memanggilnya.

Anthony dengan senyum berjalan keluar, berkata: "Megan besok adalah hari ulang tahun aku, apakah kamu sudah lupa? Bisakah......bisakah tunggu aku melewati ulang tahun, kita baru membahas masalah ini?"

Meskipun dia tertawa, tapi suara itu seperti memohon.

Megan bisa melihat tatapan dia yang sedih dan menahan ini.

Pria ini mencintai dia dari masa kuliah sampai sekarang.

Meskipun dipertengahan dia membuat kesalahan, tapi bagaimanapun ini semua adalah bukti terlalu cinta padanya.

Megan tidak tega, dia tidak berani terus mengatakan lagi.

Anthony berbalik ke dapur, saat membungkus pangsit, matanya memerah berkata: "Megan, kamu tahu tidak, sebenarnya aku bisa membuat makanan yang enak juga makanan kesukaan kamu seperti sweet and sour pork ribs, pineapple fried rice juga west lake fish in vinegar gravy......"

Megan tidak sanggup mendengar lagi, dia masuk kedalam kamar.

Hubungan yang tidak normal ini, harus diakhiri.

Tidak peduli dia lain kali bisa bersama dengan Royce atau tidak, tetapi hubungan pernikahan ini harus berakhir juga tidak boleh terus menyakiti Anthony.

Tidak cinta ya tidak cinta.

Tidak boleh dipaksa, juga tidak boleh diberi.

Hari kedua, Megan bangun sangat pagi, yang tidak sangka adalah Anthony juga bangun sangat cepat.

Jam lima mereka dua sudah bangun.

Atau bisa dikatakan, Anthony sama sekali tidak tidur.

Saat Megan bangun, meja sudah diletakkan pangsit yang masih panas.

Mata Megan memerah berkata: "Kamu kenapa tidak tidur?"

Anthony tersenyum padanya: "Aku sedang tulis surat cerai, aku mengalihkan semua harta aku untuk kamu dan anak."

Sambil berkata, dia terus menunduk kepala menulis.

Tapi Megan melihat tangan Anthony sedang gemetar.

Dia ingat tulisan Anthony sangat cantik.

Times new roman, small seal script, regular script, semua Anthony tulis dengan bagus.

Tapi sekarang dia bahkan menulis tulisan biasa saja juga tidak bisa tulis bagus.

Mata Megan memerah, dia berjalan ke sampingnya, merebut pulpen dan kertasnya berkata: "Aku yang tulis saja, aku tidak akan menerima harta kamu."

"Megan......" Suara Anthony sangat serak: "Berikan aku sedikit martabat, aku......aku didepan kamu masih Anthony yang dulu, apakah kamu akan melihat rendah aku? Aku bahkan memegang pulpen juga tidak ada tenaga."

Megan mengerutkan dahi, menahan rasa ingin menangis: "Aku tidak pernah melihat rendah kamu, hanya saja hubungan kita dari awal memang sudah salah."

"Megan, apakah aku masih boleh memeluk kamu?"

Megan dari belakang memeluk Anthony, dengan menangis berkata: "Anthony, jika ada kehidupan selanjutnya, tolong kamu ingat datang mencari aku."

Anthony menepis bahu dia, meneteskan air mata.

Megan jika masih ada kehidupan selanjutnya, aku pasti tidak akan melepaskan tangan kamu.

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu