Seberapa Sulit Mencintai - Bab 103 Kamu Tunggu Aku

Ini pertama kalinya Megan Zhao mengetahui seperti apa penjara itu.

Sebelum Royce Yan dipenjarakan disini, Megan Zhao semalaman mencemaskannya. Namun sekarang, dia baru menyadari bahwa ternyata tempat ini jauh lebih menyeramkan dibanding yang dipikirkannya.

Memakai baju tahanan, berdiri di kamar yang dingin, dimana sekelilingnya sangat gelap dan hanya terdapat sebuah jendela yang kecil saja.

Untung saja di kamar ini hanya terdapat dua orang. Selain Megan Zhao, tersisa satu wanita tua yang berumur empat puluhan tahun.

Wanita itu menatap Megan Zhao dan berkata dingin, “Kamu telah membuat kesalahan apa?”

Megan Zhao duduk disana seakan seperti boneka yang tidak bernyawa. Dia juga tidak tahu harus menjawab apa, dan lebih tidak tahu harus berkata apa.

“Aku bertanya kepadamu! Kamu melakukan kesalahan apa!” Wanita itu berteriak marah Ketika melihat Megan Zhao tidak membalasnya. Wanita itu berjalan ke hadapan Megan Zhao, menunduk kepalanya dan berteriak, “Aku tanya kamu! Jawab!”

“Aku…” ujar Megan Zhao dengan tatapan kosong. Ketika dia baru membuka suara, wanita itu tiba-tiba menjambak rambutnya dengan ganas.

Megan Zhao menjerit, “Royce! Selamatkan aku Royce! Royce!”

Pada saat ini, Megan Zhao hanya teringat Royce Yan. Dia pun berusaha menjerit namanya.

Tapi kamar ini sangat kecil. Megan Zhao ingin bersembunyi, namun itu akan terasa sulit.

Rambutnya telah dijambak dengan ganas. Tidak lama, dia merasakan kesakitan pada kulit kepalanya, wajahnya pun menjadi pucat.

Wanita itu mengangkat tangannya dan beberapa kali meninju Megan Zhao. Dalam sekejap, Megan Zhao dibuat pingsan olehnya.

Begitu dia terbangun, wajahnya terasa sakit dan perih. Dia perlahan-lahan membuka matanya dan melihat kamar yang tetap dingin itu.

Dia bergerak sejenak dan hanya merasakan kesakitan yang parah pada kulit kepala dan wajahnya.

“Sudah bangun?” tanya wanita suram itu di hadapan wajahnya.

Megan Zhao mengecilkan dirinya dan merasa sedikit takut.

Tapi kali ini, wanita itu juga tampak tidak berencana untuk membenarkan Megan Zhao, melainkan hanya duduk di hadapannya dan bertanya, “Aku bertanya denganmu, apa yang sebenarnya telah kamu perbuat sehingga bisa masuk kemari?”

Bibir Megan Zhao gemetar, seakan dirinya sedang berada di ujung kematian. “Mencuri uang…” ujar Megan Zhao.

“Berapa banyak?”

“200 juta rupiah…”

“Ooo, itu masih mending.”

Wanita itu menatap keatas, seakan seperti wanita desa. Begitu dia menatap keatas, dia tampak tidak berbaya. Sebaliknya, juga karena penampilannya terlihat polos, orang-orang akan merasa bahwa dia adalah orang yang dapat dipercayai.

Tapi siapa yang akan menyangka bahwa wanita itu malah memiliki tenaga badak.

Megan Zhao yang sedang menahan sakit, membuka mulutnya dan bertanya, “Kalau kamu? Kenapa kamu bisa masuk kemari?”

Wanita itu tersenyum menatap Megan Zhao dan mengeluarkan dua kata. “Membunuh orang.”

Sekujur badan Megan Zhao menjadi kaku. Dia pun tanpa tersadar mundur dua langkah kebelakang.

Wanita itu juga tidak memberi reaksi apa-apa ketika melihat gerakan kecil Megan Zhao, tapi dia hanya tersenyum dan berkata, “Jangan takut, aku juga sudah lelah melakukannya.”

Megan Zhao tidak tahu mengapa merasa semakin takut.

Jadi kalau tidak lelah… bukankah dirinya akan habis?

Megan Zhao sedikit terbengong. Dia pun merasa telah putus harapan begitu teringat dirinya harus tinggal disini selama enam tahun.

Dia berbaring diatas ranjang yang dingin dan keras itu, diam-diam melihat ke langit-langit kamar. Dia dengan demikian melewati malamnya.

Keesokan pagi, Megan Zhao mendengarkan kegaduhan yang tersalur dari pintu besar.

Wanita yang duduk diseblah itu melihatnya dan berkata dingin, “Tampaknya ada wartawan media yang sedang berlari kemari.”

Megan Zhao pun terdiam.

Dia yang hanya memikirkan dirinya sendiri berkata, “Ini sungguh mengherankan. Bagaimana mungkin ada wartawan yang akan datang ke tempat angker ini.”

Megan Zhao dalam hatinya jelas tahu bahwa ini perbuatan Jessica Zheng.

Tapi Jessica Zheng juga telah berjanji kepadanya bahwa dia tidak akan mengatakan Megan Zhao masih memiliki adik perempuan. Para wartawan media ini begitu telah membuat tuduhan yang besar, tidak akan terpikir mengenai konsekuensinya.

Megan Zhao pun hanya bisa melakukan semampunya. Satu-satu hal yang dapat dia lakukan adalah untuk tidak melibatkan Yunita Li kedalam.

Para wartawan media telah dihalangi di pintu luar, tapi mereka masih bersikeras bertanya, “Mau tanya, disini terdapat seorang penjahat yang dari kecil disiksa orangtua, bolehkah kami pergi mewawancarainya?”

“Betul sekali. Siapapun yang akan melakukan hal yang kejam ini, tetunya harus diwawancarai.”

“Jadi, apakah dia baru dipenjarakan kemari karena membunuh ayah tirinya?”

“……”

Polisi sedang menghadang di pintu masuk dan tidak membiarkan para wartawan-wartawan itu menerobos masuk. Tapi dengan suara yang begitu keras, orang-orang di dalam tentu akan dapat mendengarkannya dengan jelas.

Megan Zhao meringkuk dan menutup telinganya. Tak satu kata pun telah diucapkannya.

Kemungkinan hingga keesokan harinya, mereka pun tahu siapakah “orang” yang disebut meerka itu.

Apakah ada artinya lagi bagi Megan Zhou setelah enam tahun keluar dari sini?

Dia pun merasa sangat putus harapan…

Megan Zhao pun terdiam disana dan setiap hari menjalani hidupnya seperti zombie. Dalam tiga hari, berat badan Megan Zhao turun dua setengah kilogram. Dia yang awalnya hanya memiliki berat empat puluh lima kilogram menjadi kurus kering. Bahkan matanya seperti akan meloncat keluar karena saking kurusnya.

Semenjak hari itu, wanita itu menghajar dirinya, walau dia juga tidak melakukan apa-apa. Selain itu, pada waktunya makan, dia juga yang membawakan makanan untuknya.

Megan Zhao sama sekali tidak memakan apa-apa. Dia hanya meminum sedikit air, duduk sendirian di ujung sudut sambil melihat ranjang dan terbengong seperti orang bodoh.

Wanita itu tidak tahan melihatnya. Dia pun berjalan ke sebelah Megan Zhao dan berkata dingin, “Kalau ingin mati, kamu sebaiknya curi lebih banyak sedikit. Dengan begitu, itu akan menjatuhkanmu pada hukuman mati.”

Megan Zhao melihat wanita itu. Wajahnya yang pucat pun menunjukkan sebuah senyuman.

Pada saat ini, pintu tiba-tiba telah terbuka.

Sipir masuk kedalam dan berkata, “Megan Zhao, ada yang datang menjengukmu.”

“Ooo…” kata Megan Zhao. Dia pun bangkit berdiri dan mengikut sipir itu keluar.

Orang yang sedang menunggu di ruang tunggu itu adalah Anthony Xu.

Begitu Anthony Xu melihat Megan Zhao, matanya seketika menjadi merah. Dia pun berjalan ke sebelah Megan Zhao, menggertakan giginya dan berkata, “Megan Zhao! Aku kalah! Aku mengakui kekalahanku! Aku akan menyelamatkanmu keluar!”

Megan Zhao mengangkat kepalanya melihat Anthony Xu. “Memangnya kamu siapa?” katanya sambil tersenyum.

Anthony Xu tertegun dan sekujur badannya menjadi kaku. Dia pun segera memeluk Megan Zhao.

Megan Zhao merasakan sebuah kehangatan dalam pelukan Anthony Xu. Bibirnya bergerak sedikit dan bergumam, “Anthony, kamu sendiri yang mengirimku ke penjara. Kamu tidak mungkin bisa mengeluarkanku, jadi jangan menganggap dirimu sangat hebat.”

“Aku akan menanyakan sesuatu kepadamu, apakah kamu masih akan bersikap angkuh jika aku adalah paman?”

Megan Zhao menggelengkan kepalanya begitu melihatnya matanya Anthony Xu membengkak. “Anthony Xu, aku juga adalah manusia, jangan mengganggap aku sebagai orang jahat dan juga jangan menganggap aku sebagai orang baik. Perasaan seseorang itu tidak bisa dikendalikan, seperti kamu…”

Tubuh Anthony Xu bergemetaran. Dia pun mengepalkan kedua tangannya dengan erat sambil menggertakkan giginya. “Akan akan menarik gugatanku, aku akan menyelamatkanmu keluar.”

“Aku tidak memiliki bukti apapun. Selain itu, kalian sudah menunjukkan semua buktunya. Mau betapa hebatnya dirimu, itu juga tidak akan berguna.”

Anthony Xu merasa sangat menyesal. Dia hanya ingin Megan Zhao menyatakan kekalahannya, tapi ujungnya malah memasukkan orang yang dicintainya ke dalam penjara.

Dia sangat menyesalinya, apalagi Ketika melihat wajah Megan Zhou membengkak. Ini jelas terlihat bahwa Megan Zhou pernah dipukul di dalam penjara.

“Waktu jenguk sudah selesai.”

Megan Zhou mengangguk kepalanya dan berkata, “Pulanglah.”

Anthony Xu memegang erat tangannya dan berkata, “Tunggu aku!”

Megan Zhao tersenyum, membalik badannya dan berjalan pergi.

Sesampai di lorongan, dia mendengarkan diskusi orang-orang.

“Apakah kamu pernah mengetahuinya? Direktur LY Corp tiba-tiba menghilang dari pernikahan. Dengar-dengar dia pulang kembali ke negaranya.”

“Inilah orang kaya. Untuk apa dia pulang Kembali?”

“Tidak tahu. Tapi katanya dia juga membawa tim pengacara yang terkemuka dari luar negeri, namanya Siped apa itu. Selain itu, katanya mereka pulang kemari untuk melakukan siding.”

“Apakah itu Sipedang? Tim pengacara ini memiliki catatan tidak pernah kalah, loh. Ini untuk sidang internasional, kali.”

“Pastinya begitu. Kalau tidak, orang yang memprovokasi mereka dengan status seperti ini… sama saja seperti sedang menunggu kematian saja.”

Novel Terkait

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu