Seberapa Sulit Mencintai - Bab 403 Sangat Lezat

Si botak menangkap Kimmy Ning kembali, mengangkatnya seperti anak ayam, berjalan menuju kamar.

Kimmy Ning sudah delapan belas tahun, mengerti tentang kebijaksanaan duniawi, semunya sudah dia pahami, perihal pria dan wanita, hatinya juga mengerti.

Melihat si botak membawanya ke dalam kamar, dia ketakutan sampai menggigit tangan si botak, sangat kuat, sampai merasa bau darah mengalir masuk ke dalam mulutnya, dia masih tidak menutup mulutnya.

Dia mendengar si botak berteriak dengan keras di telingannya, beradu pandang dan menampar Kimmy Ning, langsung memukul Kimmy Ning yang kurus dan lemah ke tanah.

Dia memandang si botak dengan bingung, melihat dia memegang pergelangan tangannya dengan kesakitan, wajahnya ganas, seperti hantu di buku hantu yang dia baca, Kimmy Ning ketakutan sampai gemetaran.

“Tidak mau melakukannya sampai dipaksa untuk melakukan yang lebih, lihat aku kalau tidak akan membereskanmu dengan baik, membereskankan sampai bersih!” Si botak berkata dan langsung berjalan ke arah Kimmy Ning, langsung mengangkatnya, berjalan ke sebelah ruangan barang rongsokkan, setelah membuangnya masuk ke dalam, dia menguncinya.

Kimmy Ning jatuh ke lantai, setelah beberapa saat, kesadarannya baru pulih, setelah dia pulih, pintunya sudah ditutup, dan sekelilingnya gelap, bahkan mengulurkan tangannya pun juga tidak bisa melihat lima jarinya.

Di luar pintu terdengar suara si botak: “Aku lapar beberapa hari dulu, jika aku benar-benar lapar, baru aku mengeluarkanmu!”

Kimmy Ning bangun dengan tergesa-gesa, berjalan ke sisi pintu dengan tergesa-gesa, memukul pintu dengan sekuat tenaga dan berteriak dengan keras: “Kamu keluarkan aku! Aku mau pulang ke rumah! Kamu keluarkan aku!”

Tetapi di luar pintu, tiidak ada respon dari siapapun, Kimmy Ning berteriak dengan sekuat tenaga, sampai tenggorokannya serak, tetapi masih tidak ada respon apapun.

Dia mundur dengan terhuyung-huyung, duduk di rongsokan di belakangan, air matanya jatuh.

Di benaknya muncul sosok orang tuanya juga adiknya, keluarga yang terus dipercayainya, bahkan yang memberinya menjadi istri si botak seperti itu.

Pada saat itu, keputusasaan Kimmy Ning sudah mencapai puncaknya, dia bahkan tidak tahu apa yang harus dilakukan selnjutnya, kelaparan di sini, atau menunggunya melepaskannya keluar, kemudian sesuai dengan perkataannya, menjadi istrinya, melahirkan anak untuknya, melewati seumur hidup dengan begini.

Tetapi ini bukanlah kehidupan yang Kimmy Ning inginkan……

Dia perlahan-lahan menyeka air matanya dan bergumam pada dirinya sendiri: “Tidak boleh menangis…… Aku pernah mengatakannya, aku harus melaluinya, aku harus meninggalkan tempat ini, aku tidak boleh jatuh……”

Kimmy Ning mengepalkan kedua tangannya dengan erat, memperingatkan dirinya lagi dan lagi bahwa dia jangan sampai berkecil hati, tidak boleh menyerah harapan, selama dia masih hidup, dia pasti memiliki harapan dapat keluar dari tempat ini.

Memikirkan hal ini, Kimmy Ning menyeka air matanya, duduk di sudut, meringkuk, diam tak bersuara.

Tidak tahu sudah berapa lama, di pintu luar terdengar suara si botak: “Bagaimana? Terganggu tidak?”

Kimmy Ning segera menjawab: “Tidak teganggu, kamu keluarkan aku.”

“Benar-benar tidak terganggu? Kamu tahu, aku memukul wanita, tidak akan lemah, kalau aku mengeluarkanmu dan kamu berani untuk membuat keributan, atau berani melarikan diri, hati-hati dengan hidupmu, ayahmu membawa pergi uang dua puluh juta milikku, sama dengan menjualmu padaku, tidak peduli aku memukulmu atau membuatmu mati, keluargamu tidak akan peduli.”

Perkataan si botak tak berperasaan, tetapi benar-benar mengatakannya sampai ke lubuk hati Kimmy Ning.

Sebenarnya yang dia katakan benar, saat ini, tidak peduli apakah dia memukulnya, atau membuatnya mati, orang tuanya sendiri tidak akan peduli, bahkan melihatnya pun tidak.

Setelah mengetahui fakta ini, Kimmy Ning menggigit bibirnya dan berkata: “Baik, aku mengerti, kamu keluarkan aku.”

Setelah perkataannya jatuh, tak berama lama pintunya terbuka, cahaya masuk, meskipun tidak terang, tetapi Kimmy Ning sudah terlalu lama tinggal dalam kegelapan, masih sedikit tidak terbiasa, sedikit menahannya dengan tangan, setelah terbiasa, dia baru menurunkan tangannya, memandang si botak, berjalan keluar dengan tenang.

Si botak melihatnya dari atas ke bawah dan berkata: “Sudah bisa melahirkan bayi, toh sudah delapan belas tahun.”

Baru saja di dalam, Kimmy Ning sudah berpikir terlalu banyak, contohnya mengenai masalah si botak ini, mengalihkan pandangannya, melihatnya dan berkata dengan sangat serius: “Sekarang aku tidak bisa melahirkan anak denganmu, beberapa waktu yang lalu, aku dan ibuku pergi memeriksakan penyakit di kota, dokter itu mengatakan bahwa kalau aku melahirkan anak, makan akan mati dua jiwa.

Begitu mendengarnya, si botak menggenggam lengannya dan mengangkatnya ke atas: “Kamu bilang apa?”

Melihat raut wajahnya yang serius dan dingin, Kimmy Ning takut sampai gemetaran, berusaha untuk mengendalikan emosinya dan berkata: “Dokter mengatakan bahwa aku terlalu lemah, sudah berusia lima belas tahun aku baru datang bulan, petumbuhan tubuhku tidak seimbang.

Si botak sangat jelas tidak percaya, wajah yang penuh dengan keriput sangat serius, seperti akan mengulurkan tangan dan memukulnya seketika.

“Kamu, kalau kamu tidak percaya, kamu pisa pergi bertanya pada mamaku.”

“Kamu pergi ke kota untuk memeriksakan penyakit apa dengan ibumu? Dokter mengatakan ini padamu?”

“Tentu saja, kamu kira ayah dan ibuku baru ingin menikahkanku hari ini? Kimmy Ning berkata dengan berani: “Umur enam belas tujuh belas tahun ayah dan ibuku sudah ingin menikahkanku, saat itu, mereka menyukai penagih hutang, ingin menikahkanku, jadi mereka membawaku ke kota, penagih hutang itu menyukaiku, dan melihat ayah dan ibuku begitu tidak sabar ingin menikahiku, tidak perlu dikatakan berapa banyak maharnya, penagih hutang itu merasa ada yang aneh, membawaku untuk melakukan pemeriksaan, melihat apakah aku bisa melahirkan, hasilnya dokter mengatakan seperti itu.”

Si botak percaya juga ragu.

Lagipula ayah dan ibu keluarga Ning benar-benar ingin menikahkan Kimmy Ning, beberapa kali pergi ke mak comblang di desa untuk menemukan seseorang, hal ini, si botak juga tahu.

Memikirkannya, dia melepaskan Kimmy Ning dengan keras: “Tidak apa-apa, selang beberapa hari, aku akan membawamu lagi pergi melakukan pemeriksaan, kalau benar, aku bisa menunggu umurmu dua puluh tahun, kalau tidak benar…… Lebih baik kamu mencubit erat kulitmu!”

Kimmy Ning melihat ekspresinya, tidak bisa menahan untuk takut: “Periksa, periksa ya periksa, siapa yang takut, toh emas sejati tidak takut api!”

Si botak memelototinya, menunjuk sebuah kamar yang ada di sampingnya: “Bereskan sendiri, setelah selesai tidur.”

Kimmy Ning menyesap bibirnya, melihatnya dengan takut-takut: “Aku, aku hari ini belum makan, kamu mengurungku seharian, aku lapar……”

“Lapar?” Si botak menatapnya dengan aneh, membuatnya takut hingga mundur selangkah.

Dia mengira si botak akan melakukan sesuatu terhadapnya, tetapi melihatnya masuk ke kamar, mengambil mantao dingin dan melemparkannya ke tangannya: “Makan!”

Tidak peduli benda apa itu, Kimmy Ning lampar sampai seperti bisa memakan satu ekor sapi, jadi dia tidak terlalu peduli, dia mengigit mantao dingin yang tak berbentuk itu, lagipula itu juga terasa sangat lezat.

Tak berapa lama, Kimmy Ning menghabiskan mantao itu, melihat si botak, melihatnya mengasah pisau di pintu.

Menggosoknya, mencuri sinar.

Dia berjalan ke sebelahnya, bertanya dengan takut-takut: “Apa yang kamu lakukan?”

Si botak meliriknya: “Kalau kamu berani melarikan diri, aku akan memotongmu mati dengan pisau, kalau tidak bisa memotongmu, aku akan memotong mati seluruh keluargamu, membiarkanmu mengubur semua keluargamu.

Pandangan si botak ganas, ditambah dengan pisau itu, Kimmy Ning yang melihatnya gemetar.

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu