Seberapa Sulit Mencintai - Bab 91 Hampa

Senyumannya bagaikan cahaya matahari, sangat tampan dan bercahaya, tapi orang ini, mungkin takkan bisa dilihatnya lagi selama sisa hidupnya.

Di belakangnya, Anthony Xu sedang memasukkan barang-barang ke dalam mobil, tiba-tiba pandangannya terarah pada Royce Yan yang berdiri di depan pintu, dan Megan Zhao di hadapannya.

Ia tanpa bersuara menghampiri ke sisi mereka, menunduk, dan bertanya: “Kenapa kau tak mengenakan alas kaki?”

Selesai ia berbicara, terdengar suara Michelle Sun, “Rian Zhou, ayo!”

Royce Yan mengangguk, tapi Megan Zhao tiba-tiba meraih lengannya, dan menatapnya dengan ekspresi sedih dan memprihatinkan.

Royce Yan terdiam sejenak, belum sempat ia berbicara, Anthony Xu memotongnya: “Jangan membuat paman terlambat naik pesawat.”

Megan Zhao akhirnya tak bisa menahannya, air matanya mengalir deras.

Anna Zhou dan Andrew Xu berdiri di belakang mereka, Royce Yan mengalihkan pandangannya, dan mengeluarkan sesuatu dari kantongnya, menggenggamnya dalam telapak tangannya, dan menyerahkannya ke tangan Megan Zhao: “Maaf telah membuatmu kacau, ini untukmu.”

Setelahnya, ia berbalik dan masuk ke dalam mobil.

Megan Zhao perlahan membuka kepalan tangannya, dan di dalamnya, terlihat sebuah liontin murahan.

Masih sempurna tanpa kurang suatu apapun.

Mobil itu melaju pergi, meninggalkan debu beterbangan.

Megan Zhao menatap lekat-lekat liontin di telapak tangannya, dan teringat bertahun-tahun lalu, saat ia membelikannya untuknya, ia mencibirnya: “Kau begitu mempercayai hal seperti ini, kalau begitu, aku harus pergi ke gunung dan bersembahyang pada dewa, supaya membantuku untuk mendapatkan banyak rejeki.”

“Aku sudah membuang 20.000 untuk ini, jadi sebaiknya bawa saja.”

Meski mencibirnya, Royce Yan tetap menghargai liontin ini bagaikan nyawanya sendiri, dan ia mengenakannya di lehernya.

Hari ini, ia memberikannya padanya.

Megan Zhao perlahan mendongakkan kepalanya, menatap mobil yang bergerak menjauh itu, tiba-tiba, bagaikan orang gila, tanpa mengenakan alas kaki, ia mengejarnya. Di hadapan Andrew Xu dan Anna Zhou, ia mengejar mobil itu.

Melihatnya, Anthony Xu mengepalkan kedua tangannya dan berteriak, “Megan! Kembali!”

Megan Zhao mengejar mobil itu sekuat tenaga, telapak kakinya lecet oleh kerikil-kerikil jalanan dan mengeluarkan darah, tapi ta tak peduli. Ia bagaikan sepotong kayu yang mengapung di tengah laut, tak punya arah, ia hanya bisa mengejarnya sekuat tenaga.

“Royce! Royce! Jangan pergi! Aku salah, aku seharusnya tak mendengarkan perkataanmu, aku seharusnya mengikuti kata hatiku sendiri, aku seharusnya sejak awal memutuskan bersamamu, kembalilah! Kembalilah!”

Mobil itu tiba-tiba menambah kecepatannya, dan tak peduli bagaimana keras Megan Zhao berusaha mengejarnya, ia tak bisa mengejarnya.

Ia hanya bisa melihat mobil itu melaju kencang meninggalkannya.

Dan ia berdiri terpaku di tempat, tak dapat melakukan apa-apa.

“Kau membohongiku... kau membohongiku.” Megan Zhao mengepalkan kedua tangannya, berdiri sendirian di tengah jalan, dan bergumam: “Kau telah berjanji, kau takkan pergi, kau membohongiku...”

Anthony Xu yang mengejarnya, melihat jejak darah Megan Zhao di sepanjang jalan, ia sangat terkejut.

Dengan marah ia menghampirinya dan mencengkeram lengan Megan Zhao, “Apa kau gila, kau sedang hamil, kenapa berbuat seperti ini?”

Ini pertama kalinya Anthony Xu membentak Megan Zhao, tapi Megan Zhao tak merasakan perasaan apapun.

Ia hanya menatap Anthony Xu, terus menatapnya, lalu menangis, tapi setelah menangis, ia tersenyum lagi.

Ia berkata: “Anthony Xu, apakah kau tahu, kurasa, seumur hidupku aku takkan bisa mencintai orang lain.”

Ini adalah pertama kalinya Megan Zhao begitu berterus terang pada Anthony Xu.

Anthony Xu mencengkeram pundaknya erat-erat dan berkata dengan tegas: “Kau pasti bisa! Seumur hidup adalah waktu yang sangat panjang, jangan gegabah membuat keputusan!”

Megan Zhao tersenyum, tapi tiba-tiba pandangannya menjadi gelap, dan ia jatuh pingsan.

Waktu, berjalan sangat lama dan panjang, ingatannya kembali ke 5 tahun silam, saat ia dan Royce Yan sangat bebas dan tak terikat, lalu ingatannya kembali ke 5 tahun berikutnya, saat ia bertemu dengannya lagi.

Tapi dalam sekelebat mata, ia lagi-lagi pergi?

Perjalanan ini, kehidupan ini, sangatlah panjang...

Megan Zhao akhirnya siuman, saat siuman ia menemukan dirinya berada di kamar pengantinnya, kakinya telah dibubuhi obat, terasa agak nyeri.

Di dapur, Anthony Xu membuatkan dimsum untuk Megan Zhao, begitu mendengar suaranya terbangun, ia segera masuk sambil membawakan dimsum hangat.

“Sudah siuman? Apa kau lapar?”

Dan sama seperti dulu, Anthony Xu meletakkan dimsum itu di sebelahnya, meniup-niupnya sejenak, lalu menyuapkannya ke mulutnya.

Megan Zhao memakan segigit, lalu air matanya mengalir.

“Kenapa? Tidak enakkah?”

Megan Zhao menggeleng.

“Besok kau tak usah pergi ke kantor, kau sedang hamil, di rumah saja beristirahat, masalah kantor, aku akan memintakan cuti untukmu.”

“Tak perlu meminta cuti, ialah yang mencarikan pekerjaan ini untukku, aku keluar saja.” Megan Zhao menarik nafas panjang, berusaha menahan tangisnya.

Anthony Xu tertegun, ia mengangguk, lalu keluar.

Setelah ia pergi, Megan Zhao perlahan mengeluarkan tangannya, dan membuka genggaman tangannya.

Liontin yang ditinggalkan Royce Yan untuknya.

Michelle Sun berkata, di luar negeri, ia membuat satu yang sama persis seperti itu.

Tapi, bagaimana ia bisa tahu, miliknya telah dihancurkan?

Megan Zhao menggenggam liontin itu erat-erat, merasa sangat dramatis, lima tahun lalu, ia pergi, dan membawa pergi semuanya, kecuali liontin ini, dan lima tahun kemudian, ia pergi, lagi-lagi hanya meninggalkan liontin ini.

Mungkinkah, Tuhan sengaja mengaturnya seperti ini?

Malam itu, Megan Zhao menghabiskan waktu dengan melihat foto-foto Royce Yan.

Ia berpikir, Royce Yan masih hidup, dan ia juga, tapi kenapa mereka berdua tak bisa bersatu?

Keesokan harinya, Anthony Xu pergi untuk megajukan pengunduran diri Megan Zhao, dan Megan Zhao menerima undangan untuk pertemuan wali murid untuk mengumumkan hasil ujian tengah semester Yunita Li.

Saat Anthony Xu mengetahuinya, awalnya ia tak mengijinkan Megan Zhao pergi, tapi Megan Zhao bersikeras, dan karena Anthony Xu juga sedang sibuk belajar hukum untuk gelar masternya, maka ia juga tak bisa mengantar Megan Zhao.

Megan Zhao memanggil taksi, dan pergi sendiri ke sekolah Yunita Li.

Yunita Li sejak pagi berdiri di gerbang untuk menjemput Megan Zhao, tapi saat ia melihatnya, ia merasa Megan Zhao seolah telah tersedot jiwanya, ia terlihat hampa, bahkan tatapan matanya pun tampak kosong.

“Kak, kau kenapa?”

Megan Zhao tak menjawab, seperti seorang mayat hidup, ia berjalan ke kelas sambil dibantu oleh Yunita Li.

Sangat banyak wali murid yang hadir, dan Yunita Li berada di kelas unggulan, maka sebagian besar wali murid ini adalah orang terpelajar, dan seperti Anthony Xu, banyak diantara mereka adalah pebisnis.

Mereka semua berkumpul, saling membicarakan pencapaian dan masa depan putra putrinya.

Teman sebangku Yunita Li juga seorang anak perempuan, saat wali muridnya datang, Megan Zhao sama sekali tak memperhatikan.

Barulah saat ia duduk, dan bertanya: “Apakah kau Nona Megan Zhao?”

Megan Zhao menoleh, dan melihat bahwa orang itu adalah Jenny Zheng.

Megan Zhao tak ingin mempedulikannya, maka ia segera mengalihkan pandangannya, menatap ke depan lagi, tatapan matanya kosong.

Jenny Zheng merasa sedikit canggung, tapi ia sambil tersenyum lanjut berkata: “Sungguh kebetulan, kemarin, kudengar kau sedang hamil?”

Megan Zhao tetap diam.

“Jangan salah paham, saat itu aku bersama Anthony Xu hanya untuk menemaninya membeli sesuatu, tak ada maksud lain.”

“Cukup.” Megan Zhao menyemburkan satu kata itu dengan dingin. “Bisakah kau tak bicara lagi?”

Jenny Zheng sungguh bawel.

“Aku hanya ingin memberitahumu, Anthony Xu... sepertinya ia mempunyai seorang wanita lain.”

Novel Terkait

Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu