Seberapa Sulit Mencintai - Bab 323 Kebencian Kamu Tidak Bisa Dilampiaskan

Kemudian Yunita baru tahu, Sonny terus memperhatikan dia, sebenarnya kabar Michelle meninggal sudah diketahui semua orang.

Orang kelas tinggi juga tahu, orang yang membuat Michelle meninggal bukan Yunita.

Tapi mereka tidak berani balas dendam pada Nickson, jadi membalas ke Yunita.

Setelah tahu masalah ini, Sonny bergegas sampai ke sini.

Hanya saja tidak menyangka, sampai rumah duka, sudah melihat adegan ini.

Saat Sonny mengulur tangan pada Yunita, Yunita juga ragu.

Karena dia merasa tidak boleh merepotkan Sonny lagi, jika sudah memutuskan untuk tidak berhubungan dengan dia, maka tidak boleh merepotkan dia lagi.

Dia menggeleng kepala, tapi Sonny tidak mempedulikan banyak, sekejap memegang tangannya, lalu menarik dia berdiri, dengan sakit hati melihat dia: "Kamu kenapa dipukul sampai begini?"

Yunita baru ingin bicara, Ibu Sun sudah berjalan ke sini, berkata: "Tuan Muda Bai, aku tidak tahu rupanya kamu dengan wanita ini ada hubungan, tapi aku juga membujuk kamu, membunuh orang harus digantikan dengan nyawanya, ini hal yang wajar, dia mencelekai putri aku meninggal, aku pukul dia juga wajar."

Meskipun Keluarga Sun tidak sehebat Keluarga Bai, tapi sekarang sangat banyak orang berdiri di sini, jadi Ibu Sun juga tidak takut.

Karena orang yang meninggal adalah putrinya.

Sonny mendorong Yunita ke belakang, lalu berkata pada Ibu Sun: "Aku ingin melindungi dia, aku bilang pada kalian, Keluarga Sun ingin melawan Keluarga Bai, pasti akan kalah, berani menyentuh wanita aku, kalian coba saja."

Yunita sangat berterima kasih pada Sonny karena dia bisa disaat ini datang, lalu berdiri di depan dia tanpa mempedulikan tatapan dan tekanan orang itu.

Tapi dia bisa membedakan mana yang benar dan salah.

Dia tidak ingin merepotkan Sonny lagi, jika masalah ini diketahui Keluarga Bai, orang tua Sonny pasti tidak akan membiarkan dia.

Masalah beberapa tahun lalu, dia tidak ingin terulang lagi.

Jadi dia dengan pelan mendorong Sonny, lalu menghadapi semua orang Keluarga Sun, kemudian membungkukkan pinggang: "Maaf, kematian Nona Sun karena aku, aku juga akan menerima hukuman dari kalian, tapi ada satu hal jangan menyentuh karyawan aku, kalian boleh menggantikan posisi aku, boleh menghukum aku, tapi para karyawan itu tidak bersalah, kalian ingin bagaimana menghukum aku, terserah kalian."

Dalam kesan Sonny, Yunita tidak pernah berani, penakut, selalu berdiri di belakang Megan dan mengeluarkan kepala melihat orang.

Menghadapi dunia ini, dia selalu dengan tampak khawatir dan takut.

Dia tidak pernah melihat Yunita berani, percaya diri bahkan tidak takut.

Apakah dia tidak tahu, perkataan dia ini berarti apa?

Sonny memegang tangannya lalu berkata: "Kamu sudah gila ya? Kamu tahu tidak perkataan kamu ini, bisa membuat kamu mati!"

"Mati aku juga akui, karena aku tidak ingin dengan kamu memiliki hubungan apapun lagi." Yunita dengan senyum melihat Sonny, perkataan ini juga membuat Sonny merasa merinding.

Iya, dia tidak pernah bayangkan, Yunita yang kelihatan lemah ini, rupanya adalah sosok yang keras kepala.

Sejak orang tua dia melakukan masalah itu terhadap Yunita, Yunita juga menjaga jarak dengan dia.

Jaga jarak sampai......rela mati juga tidak ingin menerima bantuan dia.

Saat itu Sonny mengerti, sebenarnya Yunita dan Megan adalah orang yang sama, masalah yang mereka pastikan, pasti akan buat sampai selesai.

Meskipun jalan ini adalah jalan mati.

"Yunita!" Sonny berkata: "Kamu jangan keras kepala, apakah seperti dulu tidak baik? Patuh sedikit."

"Masalah yang dulu, aku sudah lupa." Yunita dengan pelan mendorong Sonny: "Aku hidup dimasa kini, kamu juga."

Selesai bicara, dia menghadapi semua orang Keluarga Sun berkata: "Kalian ingin bagaimana menghukum aku, aku tidak peduli."

Baru selesai bicara, paman dari Keluarga Sun ke depan menampari Yunita dengan kuat: "Tidak peduli! Ini adalah satu nyawa! Bisanya kamu dengan kata tidak peduli menyelesaikan hal ini!"

Sonny juga dengan mata besar melihat Yunita yang ditampar dan ekspresi menjadi tidak senang.

Yunita tidak melawan.

Kemudian beberapa orang Keluarga Sun juga ke depan memukul Yunita.

Dia hanya diam, membiarkan mereka memukul dia dan memarahinya.

Sonny yang melihat ini, mata memerah dan tubuh kaku, ingin ke depan membantu dia, tapi mendengar dia berkata: "Jangan datang!"

Keras kepala dia membuat William kaget.

Seorang wanita berada dalam situasi begini, pasti akan minta ampun, tapi dia tidak.

Yang penting dia tidak pernah melihat wanita seperti Yunita, kelihatan lemah, rupanya begitu kuat, jelas-jelas bisa meminta perlindungan pada Sonny, tapi dia malahan menolak.

Semua orang Keluarga Sun juga maju ke depan, mungkin melihat Michelle berbaring di sana, jadi berpikir jika memukuli Yunita bisa membuat dia pergi dengan tenang.

Dia dengan lemah berdiri di depan orang, membiarkan orang memukulinya.

Pukulan dan marahan ini berlanjut selama lima enam menit.

Setelah semua orang bubar, Yunita dengan tubuh yang penuh darah jatuh di lantai, membuat orang melihat kaget!

Sonny melihat tampak dia, memegang erat tangan dan memarahi dia: "Kamu gila ya? Kamu bodoh ya? Mengapa begitu keras kepala? Apakah kamu membenci aku karena aku tidak memilih untuk membantu kamu di depan orang tua aku, jadi kamu dengan cara ini balas dendam pada aku?"

Yunita sedikit menoleh kepala, dengan sekuat tenaga melihat Sonny.

Sebenarnya waktu itu dia memang benci.

Saat Ayah Bai dan Ibu Bai mengusir dia, Sonny hanya terdiam.

Tepatnya waktu itu dia benar-benar benci, sampai ingin Sonny mati saja, tapi juga sakit hati waktu itu dia tidak memilih dirinya.

Kemudian dia juga sudah mengerti, perkataan Ayah Bai dan Ibu Bai benar, mereka tidak mungkin bisa bersama.

Pergi ke luar negri juga karena hal ini.

Sekarang dia tidak ingin minta tolong padanya karena dia sudah mengerti, terlibat sekali, pasti ada kedua kali dan ketiga kali.

Satu-satunya hal yang dapat dia lakukan adalah menempatkan dirinya dalam kondisi bahaya tapi tidak dalam hubungan yang berbahaya.

Orang Keluarga Sun sudah memukul sampai puas, lalu bubar bersiap mengantar Michelle ke kremasi.

Sonny dengan tidak tenang berdiri di samping, melihat Yunita begini dalam hatinya merasa sangat sedih.

Dia bahkan berpikir, jika bisa kembali ke waktu itu, dia pasti akan memilih Yunita.

Jawaban dia juga sangat yakin.

William mengerutkan dahi, melihat adegan ini dengan pelan berjalan ke depan Yunita.

Saat menunduk kepala melihat dia hanya berkata dua kata: "Tidak waras."

Yunita tidak bisa melihat jelas William, karena darah yang mengalir ini menutupi pandangannya, jadi hanya tersenyum.

Kemudian dia merasa dirinya digendong orang.

Dia membuka mata melihat dirinya sedang di dalam pelukan William.

"Aku belum menyiksa kamu, jangan mati dulu, aku harus menolong kamu, baru menyiksa kamu!"

Saat Yunita mendengar perkataan William, dia hanya tersenyum lalu berkata: "Tidak perlu repot-repot......jika benci aku, maka buat aku mati, sebenarnya......aku juga tidak ingin hidup lagi......"

Tidak tahu kenapa, saat mendengar perkataan Yunita ini, dalam hati William merasa tidak senang.

Dia mengerutkan dahi, dengan dingin berkata: "Aku suka menyiksa kamu dan harus menyiksa kamu sampai aku senang, kamu baru boleh mati, tahu tidak?"

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu