Seberapa Sulit Mencintai - Bab 81 Menghilang

Sekilas membuka berita, didalamnya ada foto Sonny bai dengan seorang wanita memasuki dan meninggalkan hotel yang diambil oleh wartawan gosip.

Gambarnya sangat buram, tetapi baju dan riasan yang dipakai oleh wanita itu sangat mirip dengan Megan Zhao, terutama wajahnya nampak samping, lensa yang buram itu membuatnya sangat mirip.

Itu adalah...Yunita Li!

Megan tampak terkejut, ia lalu menghubungi kantor kepala sekolah Yunita Li.

Beberapa saat kemudian telepon terhubung: "Halo, kepala sekolah, saya adalah kakak Yunita Li, kita pernah bertemu terakhir kali."

"Oh, saya mengingatnya, bukankah anda berkata seminggu setelah itu akan mentransfer akun saudari anda? Ini sudah beberapa waktu."

"Mohon maaf, saya punya banyak hal yang harus diurus beberapa waktu ini, sampai tak terpikirkan, saya sungguh minta maaf."

"Tidak apa-apa, seseorang telah membantu mengurusnya untuk saudari anda."

"Siapa?"

"Tidak tahu, tetapi sudah ada yang mengurusnya dan juga memintakan ijin saudari anda untuk tidak masuk beberapa hari. Saya baru saja akan memberi tahu anda tetapi baru teringat bahwa saya tidak memiliki kontak anda, ini terlambat!"

Setelah menutup telepon, Megan langsung terpikirkan oleh Sonny Bai.

Melihat berita utama gosip hari ini yang begitu menggempar, ia langsung tahu bahwa Sonny Bai membalas dendam padanya. Di satu sisi, ia menggunakan suara media untuk membuatnya tertekan dan mencemarkan nama baiknya, di sisi yang lain agar kebersamaannya dengan Yunita Li tersorot.

Memikirkan Yunita Li yang bersama dengan Sonny Bai membuat Megan merasa gelisah. Ia lalu meminta ijin dan pergi menuju hotel tempat dimana foto itu diambil.

Baru saja keluar dari mobil dan membuka pintu, ia melihat Sonny Bai keluar disusul Yunita Li yang berada disampingnya.

Megan Zhao pergi menemuinya, ia lalu meraih tangan Yunita dan menariknya pergi ke pintu luar.

Sonny Bai melangkah maju dan menghentikan Megan, lalu ia berkata dengan dingin: "Apa yang kamu lakukan."

Megan Zhao terlalu malas untuk berbicara omong kosong dengannya, lalu menoleh menatap Yunita Li: "Apa yang kamu lakukan di sini bersamanya?"

Yunita Li tidak menyangka bahwa kakaknya akan muncul tiba-tiba. Ia menatapnya dengan takut-takut dan tidak berani mengatakan apapun.

Sonny Bai menarik Yunita Li: "Aku berani memukulmu terakhir kali dan kali ini aku sama beraninya untuk melakukannya lagi. Jangan berpikir bahwa kamu hebat karena memiliki dukungan dari tuan Zhou. Ia akan segera kembali ke Amerika Serikat, dan tidak ada lagi yang akan melindungimu. "

Megan Zhao tertegun, Royce Yan akan kembali ke Amerika Serikat? Bukankah ia pernah berjanji padanya bahwa ia tidak akan kembali ke Amerika?

Ia teringat bahwa Michelle Sun pernah berkata, Royce Yan ingin memberi anaknya kewarganegaraan ganda, mungkinkah...

Megan Zhao kehilangan akal sehatnya, sementara itu Sonny Bai telah menarik Yunita Li keluar dari pintu hotel.

Megan Zhao kembali ke kewarasannya dan bergegas mengejar ke depan, ia meraih tangan Yunita Li: "Kamu sudah gila, kamu bersama dengan seorang playboy dan kamu bahkan tidak pergi ke sekolah!"

"Kakak, aku ..." Yunita Li tidak berani menatap Megan Zhao, ia tahu betul berapa besar upaya yang dibayar Megan untuknya.

Sonny Bai tertawa licik melepaskan tangan Yunita Li dan melihat Megan Zhao dengan penuh kemenangan: "Asal kau tahu, Yunita Li tidak akan pergi, jadi jangan buang-buang waktumu. Playboy? Ia menyukai ini, untuk kembali ke sekolah, pertama-tama ia harus mempelajari dulu cara ... "

"Ambilah uangku, jangan menyentuhnya!" Megan Zhao menatap Sony Bai dengan mata merah dan sinis.

Melihatnya seperti ini, Sonny Bai tertawa dan berjalan ke arahnya, berkata: "Aku tidak menyentuh, ia yang memintaku untuk menyentuhnya, kalau tidak percaya, tanyalah padanya."

Megan Zhao megikuti tangan Sonny Bai dan menatap Yunita Li.

Yunita berdiri di sana dengan lemah. Megan Zhao merasa seolah ia dapat melayang dalam hembusan angin yang bertiup. Ia sedikit enggan dan perlahan mendekat ke hadapan adiknya, ia bertanya: "Apakah yang ia katakan itu benar?

"Kakak ..." Yunita Li perlahan mengangkat kepalanya dan baru menyadari bahwa matanya sudah merah: "Aku tidak ingin kau bekerja terlalu keras, aku mendengar bahwa ayah di rumah sakit membuatmu... matamu sudah tidak lagi terlihat."

“Lalu apakah kamu harus begitu murah!” Megan Zhao menggertakkan giginya dan berteriak padanya: "Apakah kamu tahu siapa dia? Apakah kamu tahu bahwa di mata mereka, kita tidak ada bedanya dengan sampah, kamu mengirimnya sendiri ke pintumu, itu setara dengan membuang semua upayaku selama ini!"

"Aku hanya ingin ... untuk tidak membuatmu khawatir, katanya ... ia bilang akan membantuku dengan akunku, ia juga berkata ..."

"Baiklah, bukankah kamu mempercayainya." Megan Zhao mengeluarkan rokoknya dari sakunya dengan gemetar, menyalakannya, menyesap, menoleh memandang Sonny Bai dan berkata sambil tersenyum: "Tuan Bai, kalau adik perempuanku ingin menikah denganmu, apakah kamu bersedia? "

"Apakah kamu bercanda?” Sonny Bai terkikih: Aku, Sonny Bai tidak membutuhkan wanita manapun, orang yang bisa masuk ke keluarga Bai hanyalah orang-orang terkenal, lihatlah jati diri kalian."

Megan Zhao menarik napas dalam-dalam dan menoleh melihat Yunita Li: "Ini adalah jawaban yang kamu inginkan. Apakah jawaban yang kuberikan padamu sudah cukup?"

Tapi Megan tidak menyangka apa yang dilihatnya justru tatapan mata Yunita Li yang jernih.

Menyakitkan, tidak nyaman, dan sulit untuk percaya. Pada saat itu, ia bisa melihat wajah Yunita Li yang mungil dan runcing menunjukkan banyak emosi.

Tubuhnya yang mungil bergetar sedikit, lalu perlahan mundur.

Segera setelah itu, ia menjatuhkan tas sekolahnya dan berlari ke depan.

Megan Zhao menatap punggungnya, tangannya yang bergetar membuat rokoknya jatuh.

Sonny Bai meletakkan tangannya di saku celananya dan berkata sambil tersenyum: "Sebagai kakak perempuan, dirimu benar-benar kejam. Mendorong adikmu menjual tubuhnya tanpa mengatakannnya dan masih menyakiti hatinya."

"Kalau tidak mengatakan yang sebenarnya, bisakah dia mengerti? Sama seperti aku ..." Megan bergumam pada dirinya sendiri, dan melangkah mengambil tas sekolah Yunita Li: "Terima kasih, tuan Bai, setidaknya kamu tidak berbohong hari ini . "

Sonny Bai mengangkat bahu dan tidak peduli.

Lagi pula ia sudah mendapatkan Yunita Li, apa lagi yang masih ia pedulikan.

Sebelum melukainya, Megan berpikir apa yang membedakan dirinya dengan Yunita Li, itu karena Yunita Li pergi menjual diri dan mulai berkelahi dengannya. Tampaknya ini karena ia masih muda dan memiliki sedikit permainan yang berbeda.

Sonny Bai berbalik naik ke mobil dan pergi tanpa ragu.

Megan berjalan mondar-mandir, ia tahu bahwa Yunita Li tidak tahan dengan semua ini, terlihat dari matanya bahwa ia menyukai Sonny Bai.

Bagaimana itu bisa terjadi, melihat latar belakang keluarga Bai, Yunita Li tidak mungkin bisa bersama dengannya.

Megan kembali ke sekolah Yunita Li dan menemukan guru kelasnya. Ia baru mengetahui bahwa Yunita Li tidak kembali ke sekolah sama sekali, dan karena Sonny Bai, ia sudah tidak kembali selama beberapa hari.

Megan Zhao dengan cepat mengeluarkan ponselnya dan mengetik nomor telepon Yunita Li, tetapi ponselnya telah dimatikan.

Ia mulai panik dan menelpon Anthony Xu.

Setelah beberapa waktu yang lama, Anthony Xu menjawabnya.

"Halo, Anthony, Yunita Li menghilang...bisakah kau membantuku menemukannya?"

"Aku sedang ada kelas, aku tidak bisa keluar." Suara Anthony Xu terdengar sedikit datar.

Megan baru teringat Anna Zhou peernah berkata bahwa Anthony melanjutkan kuliah hukumnya.

"Kalau begitu ... aku akan menemukannya sendiri."

"Mm, aku akan melihat apakah aku punya waktu nanti."

Setelah selesai berbicara, Anthony menutup teleponnya.

Ini adalah pertama kalinya... Anthony mengakhiri teleponnya.

Megan meremas ponselnnya dan berlari keluar.

Kota Jing State ini sangat luas, betapa sulitnya menemukan seseorang ...