Seberapa Sulit Mencintai - Bab 328 Hati Wanita Paling Kejam

"Kakak ipar!" Yunita bergegas dari dalam kamar mengambil tissue, lalu dengan panik menyeka telapak tangannya: "Kakak ipar, kenapa kamu bisa muntah darah!"

Wajah tampan Royce menunjukkan senyuman yang pucat, lalu melihat ke depan dan berkata: "Kakakmu adalah orang yang egois, dari kecil dia ingin mendapatkan semuanya, karena dia apapun tidak ada, jadi dia menginginkan semuanya, saat aku bertemu dengannya, dia bilang padaku, dia ingin ikut aku selamanya."

Yunita pernah dengar kisah Royce dengan Megan, tapi bagaimana mereka bisa mengenal, dia tidak begitu tahu.

Yunita dalam hati merasa sedih saat mendengar Royce berkata seperti ini.

Pertama kali melihat Royce sangat lemah, tidak berdaya dan tidak sehebat dulu lagi.

William merasakan ada yang aneh, jadi berjalan ke sampingnya bertanya: "Kamu ini bercanda ya, Megan tidak mungkin bercerai denganmu, dia sangat mencintai kamu."

Royce dengan pelan mengeluarkan surat cerai yang ditulis Megan, lalu dengan senyum berkata: "Dulunya aku ingin menjauhinya, tidak ingin mendekati kehidupannya, tapi saat melihat dia kesusahan, aku tidak tahan ingin membantunya, tapi dia tidak puas, jadi aku hanya bisa mundur, mundur sampai tidak ada jalan lagi, lalu menggunakan seumur hidupku menjadi taruhan, aku bertaruh aku bisa bersama dengannya selamanya."

William dari tangan Royce merebut surat cerai itu, dia membaca tapi tidak mengerti.

Karena Bahasa Mandarinnya sangat terbatas.

Yunita bergegas merebut, melihat tulisan ini, ini memang tulisan Megan.

Royce dengan gemetar mengeluarkan rokok lalu menyalakan rokok dan menghisap.

Kemudian dia batuk lagi.

Yunita dengan sakit hati merebut rokoknya dan berkata: "Kakak ipar, tubuh kamu sudah begini, kamu jangan merokok lagi, jika di lihat kakak, kakak pasti akan sedih."

"Yunita kamu tidak mengerti, aku menggunakan semua keberanianku untuk menikah dengannya."

Orang lain tidak tahu, tapi William tahu, perkataan Royce ini adalah fakta.

Dia sama sekali tidak berencana menikah dengan Megan, jadi saat membuat keputusan ini, dia pasti menggunakan semua keberaniannya.

Tapi tidak disangka, Megan malah meminta cerai.

William menjadi tidak tahu harus mengatakan apa, hanya bertanya: "Megan di mana? Aku harus bertanya padanya."

"Tidak tahu." Royce hanya melihat keluar, lalu berkata: "Tebakanku, dia seharusnya diancam seseorang, jadi saat menulis namanya disurat cerai ini, tangannya bergetar dan ragu, menurutmu, dia karena hal apa menulis surat ini?"

William mengerutkan dahi, lalu melihat surat cerai ini.

"Tidak peduli dia terjadi masalah apa, ada satu hal yang nyata, yaitu, semuanya pasti ada kaitan dengan Nickson, William, kamu ke sini dulu, ada yang ingin aku sampaikan."

William mendekatinya, tapi tidak mendengar Royce mengatakan sesuatu, tapi tangannya diberi satu kertas.

"Pulang dulu, ada waktu bantu aku mencarinya." Royce menepis bahu Willian, lalu masuk ke dalam.

Sambil jalan sambil batuk.

William merapatkan mulut, hanya dengan tenang memasukkan kertas ini ke dalam kantongnya, tidak lama Kelly juga masuk ke dalam, tangannya memegang buah.

"Tuan William, ayo kemari makan buah."

Melihat senyuman Kelly, Yunita merasa tidak nyaman, lalu melihat ke arah William dan dengan suara kecil berkata: "Kita kembali duku ya."

"Iya." William menganggukkan kepala, saat keluar dari koridor, terdengar suara batuk Royce.

William langsung teringat, mendadak mendorong Yunita lalu dengan marah berkata: "Ini semua gara-gara kamu, kamu sudah mencelakai Michelle, aku suruh kamu jangan ikut, suruh kamu berlutut, kamu malah dengan tidak tahu malu mengikuti aku! Benar-benar tidak tahu malu! Tunggu aku pulang pasti memberimu pelajaran!"

Selesai bicara, dia menarik baju Yunita dan keluar, tampaknya yang marah ini membuat Kelly terkejut.

Setelah masuk ke dalam mobil, William menarik dasinya, lalu tersenyum pada Yunita: "Bagaimana dengan akting aku?"

Yunita mengerutkan dahi: "Bukannya kamu membenci aku? Benci aku sudah membunuh kekasih kamu?"

William juga kaget lalu berduduk tegak dan berkata: "Benci."

Tidak lama, dia berkata lagi: "Tapi aku benci dijebak orang, kemudian melihat mereka sangat senang dengan keberhasilannya."

Jujur saja, Yunita merasa kaget karena William bisa memahami hal ini.

Bagaimana pun dia sudah mencintai Michelle sangat lama dan Michelle mati juga karena dirinya.

Yunita tertawa: "Terima kasih."

"Apa yang dikatakan Royce benar, Nickson dan Kelly bersekongkol, tujuan mereka hanya ingin membuat aku menyulitkan kamu, kemudian dengan Royce berkelahi, aku benci mengikuti jalur yang sudah direncanakan dan benci mereka anggap aku sebagai orang bodoh!"

"Iya, kamu sangat pintar." Yunita tersenyum, senyuman dia lebih bersinar dari matahari, membuat William kaget.

Dia mendadak mengerutkan dahi dan berkata: "Kamu lain kali jangan senyum lagi, sangat jelek."

"Oh." Dia dengan senyum menjawabnya.

William batuk sekali kemudian membuka kertas yang ditangannya.

Informasi yang tertulis ini membuat William sakit hati.

"Royce...... diberi racun oleh Kelly, karena dalam kondisi pingsan, jadi dia terus menggunakan, saat sadar, sama sekali tidak betenaga untuk melawan, kelihatannya yang dia bilang benar, Megan pasti terpaksa meninggalkan nya."

Yunita mengerutkan dahi, dengan ekspresi serius: "Jadi, dia ingin mengendalikan kakak ipar?"

"Tidak, Kelly ingin membuat dia kehilangan kemampuan, agar bisa membantu Nickson mendapatkan semuanya." Royce menggumpalkan tangannya: "Untungnya aku tidak begitu bodoh, jika tidak pasti akan dipermainkan mereka, bisanya dia bilang dirinya pintar, akhirnya hampir dipermainkan seorang wanita, namun Kelly ini benar-benar kejam, di saat nyawa Royce terancam, dia memberi racun padanya, di China ada satu kata yang cocok untuknya yaitu, hati wanita paling kejam."

Yunita juga pelan-pelan menyimpan senyuman dan berkata: "Jadi kakakku ke mana? Mungkinkah dia terjadi masalah?"

"Tidak mungkin." William berkata: "Kamu harus tahu, meskipun Royce sedang sakit, tapi kemampuan dia sangat hebat, semua orang takut padanya, sekarang dia adalah seekor harimau yang sedang tidur, kamu memberi dia makan obat tidur masih bisa, tapi tunggu dia sadar, tahu orang yang dicintainya dicelakai orang, maka dia akan membunuh orang itu, jadi Nickson tidak begitu bodoh, aku hanya penasaran, Megan di dalam kondisi apa menulis surat cerai ini."

William tahu, Megan sangat mencintai Royce dan sikap dia keras kepala juga berani, seharusnya tidak ada orang yang bisa memaksanya menulis surat cerai.

Yunita merasa ada yang aneh, dia memegang tangan berkata: "Kakak aku pasti terjadi sesuatu, jika tidak dia tidak akan mengalah."

"Kamu tenang saja, aku akan menyuruh orang mencarinya, Nickson sudah membunuh wanita tercinta aku, aku harus dengan baik mempermainkan dia."

Saat Yunita mendengar kata 'Wanita tercinta', Yunita menundukkan kepala, tidak berbicara apapun.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu