Seberapa Sulit Mencintai - Bab 350 Hebrew

Yunita Li berpikir keras dia tidak mengerti mengapa William Jing tiba-tiba menanyakan hal seperti ini. Wanita itu hanya menggelengkan kepala: “Aku tidak tahu...... karena aku sendiri juga belum pernah merasakan hal seperti pernikahan, ini tidak bisa di tanyakan padaku.

Perkataan Yunita Lin ini terdengar agak menyedihkan, sebenarnya bukan karena dia yang terlalu merendahkan dirinya sendiri, hanya saja setelah semua yang telah dialaminya, perasaan minder yang sudah tertanam begitu dalam dalam dirinya dan sudah menjadi bayang-bayangnya.

Ditambah lagi setelah hal buruk yang terjadi antara dia dan Sonny Bai, hatinya juga sudah hancur.

Dia tidak lagi mendambakan sebuah cinta yang sempurna, dia tidak berani, benar-benar tidak berani, takut bisa bertemu pria seperti Handoko Li, dia juga takut bertemu pria seperti Sonny Bai, oleh karena itu dia takut, benar-benar sangat takut......

William Jing kemudian mengernyitkan dahinya, setelah berpikir panjang untuk beberapa saat mengatakan: Apakah kamu pernah berpikir untuk hidup bersama dengan seseorang, berkeliling dunia, apakah kamu pernah berpikir, disaat kamu mengalami masa-masa sulit, terluka, ada orang yang menemanimu? Mencintaimu tanpa syarat, mendukungmu?

Aku......" Yunita Li tertawa getir: Bagaimana mungkin memikirkan hal ini, ini adalah hal yang tidak realistis, jangan dipikirkan.

Mendengar hal ini, William Jing sepertinya merasa sedikit marah, pria itu kemudian berhenti, tidak lagi melangkah ke depan.

Yunita Li berjalan beberapa langkah, dia kemudian menyadari pria itu tidak mengikutinya, lantas dia berbalik melihat, bertanya: Ada apa?"

Aku ulang tahun, apakah kamu sama sekali tidak ingin mengucapkan selamat untukku? William Jing merapatkan bibirnya, akhirnya pria itu mengatakannya.

Yunita Li sedikit terkejut, tadi di rumah, para anggota keluarganya memberinya hadiah, kamarnya dipenuhi oleh hadiah.

Jika hadiahnya bukan emas dan perak, maka akan ada perhiasan mutiara dan sebagainya, barang-barang mewah yang sama sekali tidak mudah didapatkan orang-orang biasa, hanya ulang tahunnya, dia sudah mendapatkan begitu banyak.

Dia masih menginginkan kado? Apa yang diinginkannya? Apa yang bisa diberikannya pada pria itu?

Setelah berpikir, Yunita Li kemudian mengeluarkan sebuah gantungan kunci dari kantong bajunya, sebuah gantungan kunci dengan bentuk kucing.

Oh, barang yang dibeli dengan harga 1 Euro.

Jujur saja, hadiah seperti, ini di mata William Jing, diberikan padanya, meskipun ditambahkan dengan uang, dia juga tidak akan menganggap kalau itu berharga.

Tapi yang terpenting adalah barang itu tidak terlalu sesuai dengan statusnya.

Tapi di hari itu, ketika Yunita Li menyerahkan gantungan kunci itu ke tangan pria tersebut, sambil tersenyum manis: Aku, hanya memiliki ini, dia sudah mengikutiku selama bertahun-tahun, sejak aku memulai karir sampai sekarang, di saat-saat paling sulit, dia selalu menemaniku, aku berikan padamu.

William Jing tiba-tiba merasa kalau gantungan kunci itu sangat berharga, pria itu kemudian menggenggamnya, lantas memasukkan gantungan kunci itu ke dalam saku bajunya, tersenyum mengatakan: "Aku suka, oleh karena itu kamu juga pilihlah salah satu hadiah yang kamu sukai dari rumahku, kamu boleh memilih apapun.

Yunita Li kemudian menggeleng, barang-barang dirumah William Jing, yang paling sederhana harganya saja sudah ada puluhan ribu Euro, dia tidak berani menginginkannya.

Sesaat setelah berjalan di lapangan rumput, tiba-tiba saja muncul seorang dengan kaki yang panjang dari sebelah air mancur, postur tubuhnya seperti postur tubuh wanita barat.

Yunita Li ingat, ini adalah salah satu pacar William Jing.

Karena dia dan pria itu memiliki hubungan kerjasama, dia membantu pria itu, mengusir wanita lain yang mendekatinya.

Kabarnya wanita itu sangat berusaha keras untuk mendapatkan William Jing, di mana ada William Jing, di situ ada dia, hatinya selalu menginginkan William Jing untuk memperistri dirinya, belakangan tidak tahu entah mengapa, dia sudah sangat jarang kelihatan, mungkin karena Yunita Li yang berpura-pura menjadi calon istri William Jing untuk menghentikan wanita itu, benar-benar membuatnya terluka.

Sekarang, wanita itu muncul lagi...... terlebih lagi wanita itu muncul di kediaman rumah William Jing, hal ini membuat Yunita Li merasa agak kaget.

Wanita itu juga sepertinya sudah melihat William Jing, oleh karena itu dia berlari kearah William Jing, wanita itu juga mengatakan: Honey!"

William Jing sedikit mengernyitkan dahinya, melihat wanita itu menyerbu ke arahnya, pria itu lantas bersembunyi, memarahinya menggunakan bahasa inggris.

Berikutnya pria itu lantas menarik tangan Yunita Li, berjalan menuju ke arah villa.

Wanita itu masih juga tidak putus asa dan mengikutinya, William Jing menjerit keras, pengawal yang berada di rumah segera keluar, kemudian mengelilingi wanita itu.

Ketika Yunita Lin berbalik untuk melihatnya, dengan suara kecil mengatakan: Tidak apa-apa, untuk apa dia datang mencarimu?"

Siapa tahu, ayo jalan, kita ke kamarku, jangan sampai aku eneg melihat mukanya. William Jing kemudian merapikan pakaiannya, berjalan keatas menggenggam tangan Yunita Li menuju ke kamarnya.

Setelah tiba di kamarnya, William Jing baru saja seperti menyadari sesuatu, melepaskan tangan Yunita Li, dengan tidak enak hati mengatakan: Aku, aku bukan bermaksud seperti itu, kamu jangan salah paham, aku hanya merasa wanita diluar sana sudah terlalu bising, lebih nyaman kalau berada di dalam kamar.

William Jing dengan gugup menjelaskannya, seperti takut kalau Yunita Li mengingat kembali kejadian buruk yang terjadi di malam itu, oleh karena itu dia pun menjelaskannya, semakin dijelaskan maka semakin tidak jelas.

Melihatnya seperti ini, Yunita Li merasa kalau pria itu benar-benar sangat menggemaskan.

Jujur saja, setelah mereka berinteraksi, dia benar-benar menemukan, kalau sebenarnya pria ini adalah seorang anak kecil, seorang anak kecil besar yang sangat riang, sama sekali berbeda dengan yang sebelumnya dibayangkannya.

Apanya banyak pacar, dia tidak melakukan apapun.

Pria ini bahkan lebih bersih dari kertas putih.

Oleh karena itu wanita itu pun hanya melihatnya, dan tidak mengatakan apapun.

Setelah William Jing selesai menjelaskan, wanita itu baru mengatakan: Kamar kamu, bagus juga ya, seperti kamar anak perempuan."

Kabarnya, kamarnya ini didekorasi oleh ibunya, ibunya adalah orang Cina, oleh karena itu dekorasi kamar pria ini juga sesuai dengan kesukaan ibunya.

Gorden berwarna biru, lemari warna pink, juga karpet berwarna biru. Jika tidak tahu, siapa yang menyangka, kamar ini adalah kamar yang selalu digunakan oleh William Jing sejak kecil sampai sekarang.

William Jing tercekat, saat itu dia baru teringat akan hal ini, hal itu membuatnya semakin gugup: Kamu jangan berpikir aku mempunyai penyakit-penyakit aneh ya, aku tidak mengidap penyakit aneh apapun! Ini bukan aku yang mendekorasinya!

Sambil mengatakannya, dengan gugup pria itu kemudian berjalan menuju ke arah jendela, menujk gorden itu: Ini dari nenekku, katanya bagus, oleh karena itu dia membuatkannya untukku, Aku benar-benar seorang pria sejati, kamu Jangan berpikiran macam-macam!

Sebuah penjelasan yang sangat serius, membuat Yunita Lin tersenyum ringan: William Jing, kamu adalah orang yang cukup baik, mengapa sebelumnya kamu ingin memiliki begitu banyak pacar?

Meskipun tahu jika pria ini mempunyai banyak mantan pacar bukan hal yang aneh, tetapi ketika dia bertanya akan hal ini, William Jing terdiam, setelah berpikir untuk yang lama, pria itu baru mengatakan: Sebelumnya aku sangat menyukai Michelle Sun, aku berpikir, jika aku memiliki banyak pacar, bisakah wanita itu ikut mencintaiku? Sebenarnya aku dan wanita-wanita itu, kecuali makan minum bermain bersama, dan bermain game, tidak pernah terjadi apapun antara aku dan mereka, mereka sama saja seperti Hebrew, seperti hewan peliharaanku!

Mendengarnya, Yunita Lin sebenarnya tidak bisa menahan diri kemudian menyentuh perutnya dan tertawa keras.

“Hebrew...... mereka mirip Hebrew ya?

"Apanya yang berbeda, mengambil uang, kemudian membeli jajan, bermain game denganku, membuat aku bahagia! Bukankah seperti hewan peliharaan?

Dengan susah payah akhirnya bisa berhenti tertawa, lagi-lagi Yunita Li tidak bisa menaha nya: Kalau begitu di matamu, siapa yang bukan hewan peliharaan?

Kamu. William Jing menjawabnya tanpa berpikir panjang: Kamu seperti berlian biru."

Yunita Li tertegun, keinginannya untuk tertawa menghilang.

“Berlian biru...... Wanita itu bergumam kecil......

Kamu pasti tidak tahu, di Australia baru-baru ini muncul sebuah Permata Biru, di dunia ini hanya ada satu, jika kamu menyukainya aku akan pergi dan membelikannya untukmu.

Mendengar hal itu, Yunita Li jelas sekali kelihatannya gugup: Tidak, bukan itu maksudku."

Tidak masalah, aku suka barang yang tidak ada tandingannya, pas sekali dihadiahkan padamu, simpanlah."

Novel Terkait

Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu