Seberapa Sulit Mencintai - Bab 464 Katakan Lagi

Royce menyipitkan mata, melihat ke arah James kemudian dengan marah melototi dia, sehingga membuat James ketakutan, lalu menjelaskan: "Perkataan tuan benar, tuan selama ini hanya suka pada nyonya, tidak pernah suka pada wanita lain."

Megan melihat tampak mereka juga tertawa: "Sudahlah, aku sudah tahu sikap kalian berdua, juga tahu semua hal tentang Royce, jika dia sudah ada wanita pasti tidak akan bersama dengan aku."

Royce melihat wajah Megan, lalu memeluk pinggangnya, kemudian mencium pipinya dan berkata: "Dari awal sampai akhir aku hanya mencintai kamu."

"Ehuk huk......" James juga merinding, lalu batuk sejenak dan berkata: "Tuan, perhatikan sedikit, ini sedang di rumah sakit."

Wajah Megan juga memerah, lalu mendorong Royce dan melototi dia: "Nanti pulang baru memberi kamu hukuman!"

Royce juga tertawa dengan mempesona, wajah dia benar-benar ganteng, Megan mendadak terpikir Royce dalam hal itu dan wajahnya langsung memerah......

"Pasti memikirkan sesuatu." Royce dengan senyum berjalan ke dalam lift: "Tidak apa-apa, waktu masih sangat panjang."

"Kamu, kamu katakan lagi!" Wajah Megan sudah sangat merah, saat berjalan ke samping Royce, dia juga berpura-pura memukul dia: "Bisakah kamu jangan asal bicara di luar."

"Iya, apa yang dikatakan nyonya sangat benar." Royce juga tertawa lalu masuk ke dalam lift dan menekan tombol lantai lima belas.

"Menurutmu Harland kenapa mendadak pulang, aku sudah lama tidak berjumpa dengannya, tidak tahu bagaimana kabarnya." Megan bersandar dibahu Royce: "Menurutmu, apakah dia sudah menikah? Apakah dia sudah menemukan pacar?"

"Kamu benar-benar peduli padanya." Royce dengan dingin berkata: "Dia menikah atau tidak, bukan urusan kita."

Setelah Harland pergi, Royce tidak pernah di depan dia membahas masalah Harland .

Ada sekali dia dilaptop Royce melihat email dari Harland, dia juga buka di dalam surat Harland mengatakan masalah dia di Amerika, perkiraan sedang mengatakan jangan khawatir tentang dia.

Kelihatannya hubungan mereka sangat baik, tapi di depan dia, Royce tidak pernah katakan.

Setelah sampai lantai lima belas, ada beberapa orang berjalan ke kantor Harland, beberapa tahun lalu, di sini adalah kantor ketua rumah sakit, sekarang Harland sedang duduk di kantor ini.

Setelah Harland kembali, dia tidak memberi kabar pada Royce, juga tidak mengatakan dia ingin ke mana, Royce membawa istri dan anak ke sini untuk merindukan dia.

Royce tidak pernah katakan, dia bukanlah orang yang sensibilitas, menghadapi kerabat, teman baik, meskipun perpisahan dia selalu sangat tenang.

Tapi dalam hatinya sangat hangat, seperti sekarang dia terkadang datang ke kantor Harland, terkadang akan melamun di kantor dia.

Megan tidak tahu dia sedang memikirkan hal apa, mungkin mereka sudah saling memahami, jadi tidak akan mengatakan jelas hal ini dan tidak akan bertanya isi hati dia.

Royce membuka pintu, melihat di dalam kantor duduk seseorang dan berpakain jas duduk di depan meja seolah-olah sangat rindu dengan barang yang di sekitar ini.

"Harland?" Royce mengerutkan dahi, hanya merasa kaget saja lalu menggendong anak masuk ke dalam: "Sudah kembali?"

Kata yang singkat ini penuh dengan tenaga, juga lebih berguna dari kata apapun.

Megan berdiri di depan pintu, melihat Harland yang sudah kembali dia juga merasa sangat senang.

Mereka saling melihat, Harland juga dengan pelan mengulur tangan, lalu tersenyum: "Royce sudah lama tidak berjumpa."

Royce melihat dia mengulur tangan, juga ikut tersenyum lalu memegang erat tangannya: "Masih tahu pulang?"

"Aku sudah paham, jadi aku juga kembali." Kata Harland dengan penuh perasaan.

Menghadapi teman baik yang sudah lama tidak berjumpa, mereka hanya bisa diam, tapi kediaman ini termasuk sedang berbincang.

Sebenarnya dalam hati mereka sangat mengerti, perasaan ini tidak bisa dibuang juga tidak akan karena siapapun dibuang, semua orang bisa bingung, setelah bingung akan menjadi terbuka.

James bersandar dipintu, dengan suara kecil berkata: "Hei, aku menyadari tuan sekarang semakin muda, apakah pertumbuhan dia terbalik dari kita, kamu lihat Direktur Gu jelas-jelas menjadi pria yang mapan dan meyebarkan pesona, lalu lihat tuan kita, em, benar-benar sama seperti mahasiswa, semakin dewasa semakin muda, benar-benar untung."

Megan membereng James: "Jangan banyak omong kosong."

"Yang aku katakan ini kenyataan, kamu bersama dengan tuan pasti sangat senang, dia sangat memanjakan kamu, beberapa tahun ini selain semakin ganteng, dia juga dari sikap dingin menjadi budak istri, benar-benar luar biasa."

James sudah lama mengikuti Royce, dari keadaan saat itu sampai sekarang, kesannya terhadap Royce adalah dingin dan susah ditebak, dia memberikan kedinginan kepada orang lain, memberikan semua kelembutan pada Megan.

Dia tidak menyangka, suatu hari Royce akan menjadi sangat lembut dan sangat penuh perasaan.

Wajah Megan juga memerah, meskipun James sedang bercanda tapi yang dia katakan benar.

Royce semakin tua semakin muda, terkadang saat dia ke perusahaan, karyawan baru akan mengira dia adalah murid yang baru tamat.

Namun dia beberapa tahun ini semakin takut, juga takut......

Harland juga melihat Megan yang di depan pintu, lalu melewati Royce untuk berjalan ke depan Mehan dan mengulur tangan menyapa: "Lama tak berjumpa, Megan."

Megan menengadahkan kepala melihat Harland, sejak tahun itu Anthony mengatakan v suka padanya, dia menjadi takut dan tidak berani mengirim pesan pada dia.

Setelah dia pergi, mereka juga tidak pernah komunikasi, hanya saat dia ulang tahun, dia akan bersama dengan Royce mengucapkan selamat ulang tahun.

Dia dengan pelan memegang tangan Harland: "Lama tidak berjumpa."

"Lepaskan tangan istri aku." Suara Royce dari belakang: "Kamu sudah tidak muda, sudah waktunya cari pacar, jangan terus menatap istri aku lagi."

Harland juga tertawa, lalu melepaskan tangan Megan kemudian menoleh kepala melihat ekspresi Royce yang marah dan berkata: "Aku di luar negri mendengar para penjabat itu mengatakan, CEO LY sekarang sudah menjadi budak istri, awalnya aku tidak percaya, karena Royce yang dulunya bukan seperti ini."

Royce juga tertawa dingin: "Tunggu kamu sudah ada wanita, baru bilang hal ini padaku."

Harland sama sekali tidak peduli, berjalan ke depan dia melihat wanita yang di dalam pelukannya, lalu bercanda: "Anak ketiga? Tidak sama dengan kamu ya."

"Jangan cari masalah, anak perempuan sama seperti istri aku, anak laki-laki sama seperti aku, besoknya aku bawa tiga anak aku keluar untuk kamu lihat."

Harland juga tertawa: "Aku bisa membayangkan posisi anak kamu di rumah, sebagai anak Royce pasti sangat kasihan."

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu