Seberapa Sulit Mencintai - Bab 253 Kenapa Malah Dia

Wajah Royce Yan pertama kalinya dilempari barang, apalagi menggunakan benda seperti ini.

Hanya saja, tidak bukanlah pertama kalinya sang pria bermuka tebal, melihat wajah Megan Zhao yang memerah itu, dia tersenyum dengan lebih ceria: "Sepasang kekasih yang normal, melakukannya sehari sekali tidak keterlaluan bukan? Aku sekarang ingin menebus kekurangan sebelum-sebelumnya."

Megan Zhao sungguh tidak menyangka, Royce Yan bisa bermuka tebal hingga tahap seperti ini.

Sang wanita takut anak-anak akan mendengarnya, berusaha mengecilkan suara: "Tempat yang kita tinggali bukanlah villa, melainkan rumah sewaan, tempatnya begitu kecil, bagaimana...... bagaimana caramu melakukannya?"

"Itu berarti, kamu telah setuju?"

Royce, kamu tahu aku bukan bermaksud seperti itu!" Megan Zhao menjelaskannya dengan panik.

Melihat penampilannya yang begitu panik ini, Royce Yan merasa sangat lucu, memeluknya dengan erat: "Aku menginginkan seorang anak."

Setelah mengatakannya, sang pria menciumnya dengan kuat.

Sejujurnya, jika hal ini berada di masa lalu, Megan Zhao pasti akan langsung melepaskan baju tanpa perlu disuruh olehnya, menunggu sang pria.

Tapi, semenjak kejadian sebelumnya itu, Megan Zhao sudah merasa ketakutan terhadap hal ini.

Terutama saat mengetahui dirinya sudah tidak bisa hamil lagi.

Sang wanita menundukkan kepala, merasa sangat bersalah, bergumam: "Royce, maaf, aku tahu hatimu pasti terhadap kegundahan, akulah yang bersalah terhadapmu, karena telah hamil anaknya Anthony."

Dirinyalah yang terlalu bodoh, dan mengecewakan Royce Yan, kalau tidak seperti itu, mungkin saja beban di hatinya tidak akan begitu berat.

Bola mata hitam Royce Yan bersinar, memeluknya dan berkata: "Lupakan saja, kita tidak menginginkannya lagi."

"Kamu tidak akan mencari seorang surogasi?" Megan Zhao mengangkat kepala, melihatnya dengan tatapan kasihan: "Bukankah katanya, jika orang di kalangan bangsawan tidak bisa hamil, akan mencari seorang wanita surogasi, lalu memberikannya sejumlah uang setelah wanita itu melahirkan anak."

"Kamu telah terlalu banyak melihat iklan." Royce Yan mengetuk kepalanya sejenak: "Aku begitu miskin hingga hanya tersisa uang sebanyak 200 ribu di tanganku, bagaimana caranya mencari seorang surogasi?"

Megan Zhao pun terkejut akan perkataan dirinya sendiri, tak tertahankan menjulurkan lidah, berkata sambil tertawa: "Benar juga, tapi Royce, aku akan mencari ramuan obat untuk mencoba, mungkin saja masih bisa hamil."

"Sudahlah, tidak penting."

Perkataan baru dilontarkan, pintu tiba-tiba terbuka.

Cole Zhao melihat benda yang berserakan di lantai, begitu girang untuk memungutnya: "Begitu banyak permen, Mama, aku ingin makan permen."

Megan Zhao dengan panik pergi menggendong Cole Zhao, berkata dengan wajah galak: "Royce, kamu, kamu bereskan sendiri, kalau tidak beres dengan baik, jangan masuk ke dalam!"

Oh." Royce Yan tersenyum.

Wajah Megan Zhao sangat panas, setelah menggendong sang anak dan masuk ke dalam, dia langsung menghidangkan sayuran.

Sekitar beberapa menit kemudian, baru Royce Yan masuk ke dalam, kedua kantong celananya begitu menggembung.

Megan Zhao melototinya: "Memboroskan uang, hanya untuk membeli benda tak berguna!"

"Bagaimana mungkin tidak berguna, nanti saat kugunakan, kamu jangan menangis ya." Royce Yan tertawa lepas, berjalan ke samping ranjang dan menggendong Gerwin: "Waktunya makan, anak-anak."

Ketinggian ruangan rumah sangat pendek, 2 meter lebih sedikit.

Royce Yan yang setinggi 1,8 meter, terlihat menyesakkan di dalam ruangan seperti ini.

Saat dia menggendong Gerwin berjalan kemari, Megan Zhao benar-benar merasa kaget.

Gerwin dan Royce Yan.

Sangat mirip.

Di dalam rumah yang sempit, dan meja yang kecil.

Tidaklah menghalangi kehangatan dan kebahagiaan diantara mereka.

Megan Zhao menghidupi lilin, berkata dengan kening yang sedikit berkerut: "Kue ini kelihatannya dari toko L, kue di toko itu sangat mahal, satu kue saja harus jutaan."

Royce Yan pura-pura tidak mendengarnya, memeluk Gerwin dan Cole Zhao, berkata sambil menunjuk ke lilin: "Setelah meniup lilinnya, katakan padaku, senang memanggilku Kakak, atau Paman?"

"Cole Zhao berkata: "Papa."

Gerwin berkata: "Kakak."

Megan Zhao spontan memperlihatkan senyuman.

Sebenarnya setelah berlalu bertahun-tahun, wajah sang pria benar-benar tidak berubah.

Tidak peduli apakah memakai tuxedo, ataupun kaos seperti ini, semuanya sama-sama membuat orang yang melihatnya memiliki niat untuk mendekatinya.

Makanya Megan Zhao tidak menyalahi perkataan Kelly Ning hari itu.

Dia merasa, apa yang dikatakannya memang benar.

Seorang pria semacam Royce Yan ini.

Tidak peduli dia miskin, ataupun kaya, asalkan orang itu adalah seorang wanita, semuanya pasti akan menyukainya.

Tapi perkataan seperti ini, Megan Zhao tidak berani mengatakannya secara langsung di hadapan Royce Yan.

Setelah kedua anak meniup lilin, Royce Yan dengan begitu perhatian memotong kue untuk mereka.

Megan Zhao spontan bertanya: "Kamu hari ini begitu lembut, apakah telah melakukan sebuah kesalahan?"

Royce Yan berpikir dengan serius: "Hmm, benar-benar ada."

"Kesalahan apa?"

"Mungkin karena telah membeli setumpuk kondom."

Megan Zhao menggertakkan gigi.

Ternyata benar, sungguh tidak bisa menandinginya dalam hal berdalih.

Dalam acara makan kali ini, keempat orang yang ada merasa sangat bahagia.

Hanya saja saat tidur, kiri dan kanan, 4 orang saling berdesakan di atas ranjang yang sempit.

Royce Yan berkata: "Kelihatannya besok, aku harus bekerja dengan giat, kalau tidak, tidak akan mampu menafkahi sekeluarga."

"Papa, kenapa tanganmu diletakkan di atas dadanya Mama?" Cole Zhao melihat Royce Yan dengan tatapan polos, bertanya dengan logat daerah bagian utara.

Wajah Megan Zhao memerah, dan memukul tangan Royce Yan dengan keras, berkata: "Cole Zhao anak baik, sudah waktunya tidur."

Royce Yan batuk sejenak, berkata: "Gerwin, mari, aku tidur memelukmu."

Gerwin melihat Megan Zhao dan Royce Yan sejenak, lalu menganggukkan kepala.

Dibandingkan dengan Cole Zhao yang begitu polos, Gerwin terlihat lebih penurut dan dewasa.

Karena tumbuh besar dalam keluarga seperti itu, dan menerima banyaknya hasutan Michelle Sun.

Sebelumnya di rumah sakit, Gerwin masih memendam kebencian terhadap Megan Zhao.

Tapi setelah saling bersama beberapa saat ini, baru Gerwin mulai berubah.

Hanya saja, hubungan sang putra dengan Royce Yan lebih akrab, makanya akan lebih menuruti perkataan Royce Yan.

Keesokan harinya, Royce Yan tetap pergi ke lapangan kontruksi.

Megan Zhao awalnya tidak membiarkannya pergi, tapi Royce Yan berkata hendak mencari uang, dan harus pergi, juga mengatakan, dia harus mengembalikan biaya rumah sakit kepada Harland Gu.

Sang wanita tidak mampu menahannya, terpaksa membiarkannya pergi.

Tidak begitu lama setelah Royce Yan pergi, sang wanita juga membawa kedua anak-anak pergi ke toko kecil.

Baru saja membuka pintu, tidak lama kemudian, Anthony Xu malah tiba-tiba muncul di depan toko.

Setelah menerawang ke sekitar beberapa saat, dan telah melihat Megan Zhao, baru dia keluar, berkata: "Megan, sang anak berada di tempatmu bukan?"

"Eh, ternyata kamu." Megan Zhao terlihat sedikit kaget: "Kenapa kamu sama sekali tidak datang saat sang anak menginap di rumah sakit? Dia sangat merasa sedih."

"Oh, belakangan ini sedang sibuk, menangani kasus pengadilan."

"Kasus pengadilan?"

Kamu tahu bukan masalah tentang Kepala Gu masuk rumah sakit?"

Megan Zhao menganggukkan kepala, Harland Gu diserang oleh seseorang, masalah ini telah tersebar, juga menimbulkan keresahan yang besar di Kota Jing State.

"Aku belakangan ini sedang mengurus masalah kasus ini, makanya sedikit sibuk."

Setelah mengatakannya, Anthony Xu memeluk Gerwin.

Melihat penampilannya, sang anak terlihat sedikit tidak bersedia.

"Kalau begitu, sudah berhasil menemukan pelakunya tidak?"

Anthony Xu menghela napas, berkata pelan-pelan: "Adalah Michelle Sun."

Megan Zhao hanya sekedar bertanya sembarangan, awalnya tidak pernah mengira siapa yang menjadi pelakunya.

Tapi saat Anthony Xu melontarkannya, raut wajah Megan Zhao ikut berubah.

"Michelle Sun?"

"Hmm, kamu tenang saja, Kepala Gu adalah temannya Paman, itu berarti, dia juga adalah temanku, aku pasti akan membuat Michelle Sun masuk ke bui, dan membuatnya difonis mati, sekalian membalaskan dendammu."

Perkataan Anthony Xu, terdengar sedikit aneh.

Megan Zhao, tidak mampu mengerti untuk seketika.

Kenapa malah Michelle Sun yang melukai Harland Gu.

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu