Seberapa Sulit Mencintai - Bab 26 Aku Akan Menghangatkanmu

Megan Zhao mencoba untuk tidak panik, namanya juga pria, binatang berkaki dua, Megan Zhao sudah melihat terlalu banyak. Walaupun dalam hatinya dia panik tapi dia malah tersenyum dan berkata, “Kakak, aku berpenyakit loh. Lebih baik kamu tidak usah melakukan ini denganku. Kalau tidak, itu tidak baik kalau kamu nanti malah tertular. “

“Tidak apa, cukup pakai kondom saja. Malam masih panjang, kita melakukan berbagai pose.“

Di bawah kegelapan malam, Megan Zhao melihat jelas wajah pria itu. Paras wajahnya tidak tampan, tidak ada aura sehangat Anthony Xu juga tidak ada paras wajah dingin seperti Royce Yan. Melihatnya saja membuat orang tidak nyaman.

Setelah Megan Zhao mundur perlahan, dia tersenyum dan berkata, “Kakak, Tidak ada gunanya kondom. Penyakitku ini benar-benar bisa menular. Di jalanan banyak wanita lain, kenapa juga harus dengan wanita berpenyakit ya kan?”

“Seumur hidupku aku sudah melakukan ini dengan tidak sedikit wanita cantik dari keluarga berada. Walaupun dari luar mereka terlihat anggun dan bermartabat tapi di dalam tulangnya mereka benar-benar murahan. Sebaliknya kamu yang terlihat murahan ini, aku belum pernah coba. Tidak peduli kamu berpenyakit atau tidak, aku tetap harus melakukannya sekali!”

Sambil bicara pria itu ‘srieeett’ merobek pakaian Megan Zhao. Kaos tipis Megan Zhao dalam sekejap dirobek menjadi dua. Di bawah bulan, tubuh Megan Zhao memperlihatkan keindahannya dan pria itu dengan tajam memandangi dada Megan Zhao.

Kesejukan menyerbak, Megan Zhao pun mundur sampai pintu. Pria itu malah meremas pundak Megan Zhao.

Megan Zhao berteriak, tapi sayangnya bibir Megan Zhao malah ditutup oleh pria itu. Pria itu dengan cepat melepaskan celananya dan menekankan diri ke Megan Zhao.

Megan Zhao panik, benar-benar panik. Megan Zhao benar-benar tidak menyangka dirinya tiba-tiba saja ditangkap di dalam mobil oleh seorang pria.

Michelle dimana? Kenapa dalam sekejap dia menghilang?

Bagaimana ini? Bagaimana ini? Jangan-jangan malam ini pria ini akan membuatnya....

Megan Zhao pernah berkata. Seumur hidupnya ini, dia tidak akan melakukan hal semacam ini selain dengan Royce Yan. Jadi Megan Zhao berusaha keras melawan, berteriak, Pria ini juga panik karena bisa-bisa tidak akan mendapatkan pintu masuk ke tubuh Megan Zhao.

Di kegelapan, pria itu menundukkan kepala melihat-lihat. Megan Zhao mengambil kesempatan ini untuk berteriak, “Tolong.”

“Gila!” Pria itu langsung merespon, lalu segera menutup mulut Megan Zhao dengan tangannya, “Jangan berteriak!”

Megan Zhao berusaha keras untuk melawan dan terbebas. Megan Zhao merasakan dengan jelas dirinya tidak punya privasi lagi di depan pria ini.

Megan Zhao memang tidak punya malu, juga begitu murahan. Tapi seberapa murahannya dia, tidak sampai bisa berhubungan seks dengan pria manapun!

Di saat itulah, pikiran Megan Zhao penuh dengan bayang-bayang Royce Yan.

Megan Zhao menangis. Di saat itulah, Megan Zhao baru mengerti. Dia tidak bisa menerima sentuhan dari siapapun selain Royce Yan termasuk juga Anthony Xu!

Megan Zhao menatap bulan dengan putus asa, berusaha melawan tapi tetap saja tidak sanggup melawan. Malam ini sepertinya kira-kira seperti ini.

Nafas berat pria itu berhembus di telinga Megan Zhao. Megan Zhao menutup matanya dan bersiap menggigit bibirnya sampai mati.

Tapi di saat inilah tiba-tiba terdengar suara pria berteriak. Beban berat yang menindih dirinya menghilang.

Megan Zhao pun membuka matanya melihat satu sosok yang membawa sebuah tongkat kayu. Tongkat kayu itu dipukulkan ke tubuh pria tadi.

Megan Zhao belum melihat jelas siapa sosok itu, malah melihat awan berjalan di langit karena pintu mobil dibuka, sosok itu menyeret pria itu seperti menyeret seekor anak ayam. Lalu menyeret pria itu sampai turun dari mobil. Hanya terdengar suara jeritan kesakitan beberapa kali. Sosok itu memukuli pria itu seperti mainan, setelah pria itu berteriak keras beberapa kali, sosok itu memukul kaki pria itu sekali lagi. Sehingga kaki pria itu patah. Di bawah bulan, Megan Zhao benar-benar melihatnya.

Setelah pria itu berteriak dengan suara yang sangat mencekam, sosok itu perlahan berjalan di depan Megan Zhao. Merangkul leher Megan Zhao, menggertakkan gigi sambil berkata, “Apa dia sudah menyentuhmu!”

Di bawah cahaya bulan yang redup, Megan Zhao melihat jelas wajah sosok itu dengan mata yang merah seolah mau meledak, tatapan mata yang gelap dan dalam membawa kemarahan bagaikan keindahan setan yang membuat orang bergidik.

Dia adalah Royce Yan, Bagaimana pun juga Megan Zhao tidak menyangka kalau itu adalah Royce Yan.

Sikap Royce Yan sangat menggila. Sampai Megan Zhao bisa melihat hawa membunuh dari kedua mata hitam Royce Yan.

Megan Zhao merasa, Royce Yan ingin membunuhnya. Karena Royce Yan mengeratkan tangannya dan dengan kerasnya mencekik leher Megan Zhao sambil berteriak dengan marah, “Aku tanya, apa dia menyentuhmu belum! Bicaralah!”

Megan Zhao berusaha mengatur nafasnya, lalu menggelengkan kepalanya dengan susah payah.

Royce Yan menggigit bibirnya mengambil tongkat kayu lalu sekali lagi memukulkannya ke kepala pria itu.

‘Braaakkk’ Megan Zhao melihat kepala pria itu perlahan berdarah. Sedangkan Royce Yan berdiri di samping pria itu dan berkata satu per satu kalimat dengan tegas, “Brian, lihat dengan jelas siapa yang memukulmu, kalau mampu silahkan cari aku Rian Zhou!”

Selesai bicara, Royce Yan melepaskan jaketnya dan berjalan ke samping mobil lalu menutup tubuh Megan Zhao dengan jaket itu. Menggendong Megan Zhao di depan dadanya berjalan sampai ke mobilnya sendiri. Setelah mendudukkan Megan Zhao dengan aman, dia duduk di bangkunya sendiri dan melajukan mobilnya pergi.

Megan Zhao memandangi Royce Yan. Royce Yan yang saat ini membuat Megan Zhao merasa sangat takut. Tubuhnya menegang.

Royce Yan mengendarai mobilnya dengan sangat cepat. Dalam waktu sepuluh menit, mereka sudah sampai di depan vila.

Royce Yan menggendong Megan Zhao turun dari mobil lalu menendang pintu vila dan langsung naik ke lantai dua. Royce Yan mendudukkan Megan Zhao ke dalam bak mandi lalu membuka shower dan mengarahkannya ke Megan Zhao.

“Apa yang kamu lakukan!” Megan Zhao menghindar, melawan, tapi malah digenggam erat oleh Royce Yan. Matanya yang memerah marah dengan nada suara yang sangat dingin, “Jangan bergerak!”

Royce Yan mengernyit lalu berusaha keras untuk membersihkan seluruh tubuh Megan Zhao dengan shower itu. Gerakannya begitu kasar.

Rambut Megan Zhao terasa lengket, dia pun menatap Royce Yan tajam dan berkata, “Kamu ini sedang merendahkan aku kah?”

Baru saja ucapan itu terlontar, Royce Yan langsung melemparkan shower yang ada di tangannya seperti sedang menahan sesuatu. Setelah diam sejenak, tiba-tiba dia pun meledak dan berteriak emosi, “Apa kamu ini tolol? Apa otakmu bermasalah? Larut malam seperti ini apa yang kamu lakukan di jalan? Wajahmu itu apa sebegitu tidak berharganya? Dipukul orang dan lagi-lagi dipukul. Apa kamu tidak sakit? Megan Zhao?!”

Ucapan Royce Yan ini seperti jarum yang langsung menusuk sakit dan dalam ke lubuk hati Megan Zhao.

Megan Zhao menutup wajahnya yang bengkak dan matanya yang sembab.

Meringkuk seperti anak kecil yang tak berdaya.

Dia sakit, bagaimana tidak sakit, tapi siapa juga yang akan mempedulikannya? Ketika dia dianiyaya oleh ayah tirinya, ibunya hanya di samping melihat saja. Ketika dia melewati kehidupan ini, juga melewatinya dengan cara seperti ini. Orang-orang hanya mengatakan kalau Megan Zhao tidak punya malu, tapi siapa yang benar-benar peduli apa dia sakit atau tidak?

Melihat sosok Megan Zhao yang sekarang, Royce Yan menggigit bibirnya lalu berjongkok setengah dan perlahan menyisihkan rambut Megan Zhao, memandang Megan Zhao dan berkata dengan berusaha terdengar lembut, “Megan Zhao, kamu sebenarnya kesakitan atau tidak?”

Megan Zhao menahan tangis, perlahan mendongak dan menatap Royce Yan. Tiba-tiba dia tersenyum membuka mata sambil air matanya menetes, “Paman, aku tidak sakit. Megan Zhao tidak sakit.”

Mata gelap Royce Yan seperti menyembunyikan semua emosi yang dirasakannya, Royce Yan berusaha menahan seluruh gelombang emosi dalam dirinya. Dia menarik tangannya kembali lalu berjalan keluar dari kamar mandi.

Setelah Royce Yan keluar, Megan Zhao pun menangis tapi tidak berani bersuara. Jadi terpaksa hanya bisa menutup mulutnya dengan kedua tangannya dan meluapkan semua emosi dalam dirinya.

Dia mau bagaimana lagi? Apa yang bisa dia lakukan? Sebenarnya dia sudah tidak bisa melakukan apa-apa, sudah sepantasnya menjalani hidup berat seperti ini!

Setelah setengah jam, mata Megan Zhao sangat bengkak, dia pun keluar dari kamar mandi dan dia melihat baju tidur berwarna biru cerah yang diletakkan di atas ranjang.

Biru adalah warna favorit Megan Zhao.

Megan Zhao berjalan ke samping ranjang lalu berganti dengan baju tidur itu. Sangat longgar dan besar, Celananya saja sampai ke mata kaki. Dia berbalik dan melihat Royce Yan yang berdiri di samping pintu.

Royce Yan melihat rambut Megan Zhao yang terurai sampai ke pinggang, memperlihatkan mata besarnya dan kedua kakinya mengelus satu sama lain terlihat bahwa dia malu-malu.

Royce Yan pun berjalan ke samping Megan Zhao, hidungnya mencium aroma yang samar.

“Dingin tidak?” Tanya Royce Yan.

“Tidak dingin.”

“Aku akan menghangatkanmu.”

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu