Seberapa Sulit Mencintai - Bab 70 Menemani Bibimu

Royce Yan tidak mengerti dengannya yang biasanya selalu menggertak giginya ketika bertemu dengan Handoko Li, tetapi kini tiba-tiba memohon Adrian Gu untuk menyelamatkan Handoko Li.

Namun, Royce Yan juga tidak akan pernah tahu bagaimana Megan Zhao melalui hari-harinya ketika ia ditahan selama lima hari itu.

Permasalahan ini, serta reaksinya itu, membuat perasaannya yang paling dalam merasa bingung, hal yang paling menakutkan, hal yang paling mengerikan adalah kehilangan Royce Yan.

Ia sudah benar-benar tidak tahu apalagi yang seharusnya ia lakukan, ia bersikap seakan-akan ia sedang tidak sadar, Royce Yan tidak boleh ditahan lagi, ia tidak boleh dipukuli habis-habisan seperti lima tahun yang lalu.

Ia memohon kepada Adrian Gu, penampilannya itu benar-benar membuat orang lain merasa sangat kasihan.

Royce Yan langsung menggenggam bahunya dan berteriak,"Megan Zhao, sadarkan dirimu.

Sadarkan diri? Kenapa sadarkan diri......

Ia menggenggam tangan Royce Yan, lalu menangis dan berkata,"Kamu tidak boleh masuk...... Kamu bisa saja dinyatakan bersalah, kamu tidak boleh mati, jadi ia tidak boleh mati."

Royce Yan perlahan mengerutkan alsinya, lalu menatap tajam sepasang matanya yang kebingungan dan berbisik,"Apakah kamu tahu siapa aku?"

Megan Zhao tercengang, pandangannya yang hitam itu membuat dirinya tidak bisa melihat apapun, namun, ia seakan-akan dapat membayangkan wajah tampan Royce Yan, ia pun menggelengkan kepalanya.

"Aku adalah Royce Yan,"suaranya terdengar sangat tenang.

Megan Zhao tidak pernah tahu apa arti dari dua kata 'Royce Yan' ini di luar negeri.

Ia hanya merasa takut, sangat amat takut.

Royce Yan menghela nafas panjang, menahan amarahnya, lalu mengelus kepalanya yang terdapat darah yang sudah membeku.

"Ia...... Apakah ia akan mati,"Megan Zhao menggenggam tangannya dan masih saja mengkhawatirkan Handoko Li.

Royce Yan teringat akan sesuatu ketika melihatnya seperti ini, ia mengulurkan tangannya, lalu menunduk dan mengelus pipinya.

Ia merasa sedikit takut, hingga melangkah mundur sambil bergemetar.

Ia pun perlahan berkata,"Bodoh."

Megan Zhao bergemetar, sebelum ia sempat berbicara, ia langsung digendong oleh Royce Yan.

Ia menggenggam kemeja di bagian dadanya itu, lalu menatap ke arah Adrian Gu dan bertanya,"Bisakah kamu menyelamatkannya?"

Adrian Gu melihat bekas memerah pada wajahnya dan merasa sedikit lucu, ia hanya tersenyum dan berkata,"Bisa atau tidak itu tidak sepenuhnya tergantung kepadaku."

Megan Zhao tercengang.

"Ia bisa hidup, tetapi ia mungkin tidak akan bisa mempunyai anak lagi,"suara Royce Yan perlahan mendekatinya.

Ketika Megan Zhao mendengar kata 'bisa hidup', seluruh tubuhnya langsung merasa lega hingga melemas dan jatuh ke dalam pelukan Royce Yan.

Kepalanya terasa semakin sakit, hingga ia akhirnya kehilangan kesadaran dirinya......

Ketika ia kembali menyadarkan diri, ia tidak tahu berapa lama waktu sudah berlalu, hanya saja, ketika ia membuka matanya, pandangannya tidak lagi penuh kegelapan, ia dapat melihat sedikit cahaya.

"Apakah kamu sudah sadar?" Ia tercengang, lalu menaydari ada lelaki yang mengenakan mantel putih sedang duduk di belakangnya.

Ketika ia melihat ditengah kekaburan pandangannya, ia meliaht seseorang yang sepertinya memiliki tinggi 180 sentimeter, bertubuh menawan, hanya saja, ia tidak dapat melihat raut wajahnya, benar-benar terlalu kabur.

"Aku...... Sudah berapa lama aku tertidur?"

"Tiga hari, ia memukulimu hingga kamu mengalami gegar otak tingkat sedang, kami sudah melakukan MRI Scan, menyingkirkan kemungkinan otak yang berdarah, matamu juga seharusnya akan kembali seperti biasa dalam beberapa hari."

Ketika mendengar pandangannya akan kembali seperti biasa, Megan Zhao langsung menghela nafasnya dan berbisik,"Terima kasih, Dokter Gu."

"Iya, tidak apa-apa,"Adrian Gu berdiri,"Apakah kamu merasa tidak nyaman?"

Megan Zhao menggelengkan kepalanya.

"Kalau begitu, silahkan beristirahat terlebih dahulu."

"Baik."

Setelah Adrian Gu pergi, kini kembali tersisa Megan Zhao sendiri di dalam ruang pasien tersebut, ia mengelus tubuhnya sendiri dan menyadari bahwa ia sudah mengganti pakaiannya.

Ia hari itu dipukuli oleh Handoko Li hingga berdarah, pakaian dan rambutnya penuh dengan bekas darah, kemudian...... Mungkin Royce Yan yang menggantikannya, walaupun ia sudah tidak ingin berhubungan lagi dengannya, namun mereka kembali lagi berhubungan.

Hanya saja, mengapa tidak ada yang datang mencarinya selama ia menetap di rumah sakit selama beberapa hari ini.

Ia mengelus keadaan di sekitarnya, lalu menyadari ponsel yang berada di sampingnya.

Itu adalah sebuah ponsel model baru.

Ponselnya itu sudah dirusak oleh Handoko LI, milik siapakah...... Ponsel ini.

Megan Zhao membuka ponselnya, lalu perlahan melihat layarnya dengan pandangannya yang kabur, meraba dalam keadaan yang kabur, lalu menelepon Anthony Xu.

Hal yang aneh adalah, ponselnya berada dalam keadaan tidak aktif.

Ia sudah menghilang selama berhari-hari, apakah Anthony Xu pernah datang menjenguknya? Ketika ia sebelumnya tidak pulang ke rumah, walaupun hanya satu malam, Anthony Xu tetap akan menanyakan keadaannya, mengkhawatirkannya, tetapi mengapa kini......

Apakah ia terlalu sibuk bekerja di perusahaan?

Namun, ada sesuatu yang kurang tepat......

Megan Zhao berbaring di tempat tidur, menggenggam ponselnya dan tercengang menatap langit-langit.

Setelah setengah jam berlalu, pintu tiba-tiba terbuka, ia berpaling dan melihat sebuah bayangan yang tidak jelas,orang yang tidak mengenalnya pasti akan mengira orang tersebut adalah seorang mahasiswa, namun, ia tahu, itu adalah Royce Yan, cahaya matahari menghiasi postur tubuhnya yang sangat menawan.

Ketika ia berjalan hingga ke hadapannya, ia melihat Megan Zhao membuka matanya dan menatap ke arahnya,"Apa yang kamu lihat, buta."

Megan Zhao tercengang, lalu mengeluarkan ponsel yang berada dalam genggamannya,"Apakah ini milikmu?"

"Untukmu,"Royce Yan mendorongnya,"Jangan sampai kamu tidak akan memiliki kesempatan untuk meminta tolong lagi ketika bertemu dengan masalah seperti ini lain kali."

Megan Zhao menggelengkan kepalanya,"Aku mempunyai uang, aku bisa membelinya sendiri."

"Kamu tidak akan bisa membelinya,"Royce Yan tesrenyum, lalu mengembalikannya dan berkata,"Barang tua itu sedang menjalankan biopsi eksisi di lantai bawah, apakah kamu ingin pergi melihatnya?"

"Biopsi eksisi?" Megan Zhao mengerutkan alsinya, lalu kembali fokus dan menggelengkan kepalanya,"Aku tidak ingin pergi, aku merasa sangat keji melihatnya."

"Tenang, ia tidak akan memiliki kesempatan bahkan hanya untuk berpikir ke depannya, menyisihkan nyawanya ini dapat membuatnya merasakan tidak bisa mendapatkan apa yang ia inginkan,"setelah selesai berbicara, ia kemudian memberikan jeruk yang sudah ia kupas,"Aku yang membayarnya sendiri, aku menyuruh Adrian Gu untuk tidak perlu menyuntik obat bius."

Megan Zhao tidak dapat menahan tawanya.

Ketika meliaht senyuman manisnya, Royce Yan pun tersenyum puas, ia mengupas jeruk yang tersisa dan meletakkannya di bibirnya.

Ia tercengang dan mengundurkan diri, lalu mengambil jeruk tersebut dan bertanya dengan sedikit perasaan malu,"Anthony Xu......Mengapa ia tidak datang ketika aku dirawat di rumah sakit?"

Royce Yan meninggikan alisnya,"Ia sedang sakit cukup berat, ia berada di rumah dan tidak bisa datang."

"Sakit?" Megan Zhao terkejut,"Mengapa ia bisa jatuh sakit? Penyakit apa, aku ingin pulang dan menemuinya!"

Setelah selesai berbicara, Megan Zhao berdiri dan mencari sepatunya.

Royce Yan tidak bergerak ketika melihatnya terburu-buru, ia hanya duduk di kursi di sampingnya, lalu perlahan berkata,"Kamu hanya perlu mengkhawatirkan dirimu sendiri, ayah dan ibunya sedang menjaganya, kamu hanya memiliki dirimu sendiri."

Anna Zhou dan Andrew Xu sudah mendapat kabar mengenai Megan Zhou yang dirawat di rumah sakit, namun, ketika ia mendengar Megan Zhao dirawat karena bertengkar dengan Handoko Li, mereka benar-benar tidak memiliki keinginan untuk datang menjenguknya.

Anthony Xu sedang sakit, semua anggota keluarganya terus menemannya dengan baik, Megan Zhao sedang sakit, Handoko Li masih ingin menyentuhnya, tidak ada satu orangpun yang datang menjenguknya.

Perkataan Royce Yan ini membuat Megan Zhao merasa sedikit bersedih, sehingga ia pun kembali duduk.

Betul...... Anthony Xu sakit, tetapi ada yang menjaganya, apa yang perlu ia khawatirkan.

Hanya saja...... Apakah Anthony Xu sakit cukup parah hingga tidak mempunyai waktu untuk mengirimkan pesan kepadanya?

Megan Zhao terlihat sedikit kecewa, Royce Yan kemudian berdiri dan berjalan keluar.

Megan Zhao mengangkat kepalanya dan menatapnya, lalu bertanya,"Kemana kamu?"

"Pergi menemani bibimu,"Royce Yan menjawabnya dengan singkat, lalu pergi.

Novel Terkait

My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu