Seberapa Sulit Mencintai - Bab 129 Telah Menyusahkanmu

Anak dalam gendongannya menangis dengan begitu kuat dan Megan Zhao hanya bisa dengan tegarnya masuk ke dalam, cahaya didalam ruangan itu sangat gelap, untungnya dalam sekejap dia bisa mengenali adanya sebuah kamar.

Sangat jelas sekali, kamar ini sudah dibersihkan lalu ada sebuah kasur tidur, mungkin Anna Zhou sudah meminta seseorang untuk meletakkannya dan bahkan ada sebuah seprai baru disini.

Megan Zhao berjalan masuk dengan membawa koper kecilnya.

Melihat anak perempuan yang berada dalam pelukannya, air matanya tidak berhenti menetes dan bergumam pada dirinya sendiri: “Anak yang bernasib malang, baru saja lahir sudah harus menerima kepahitan ini bersamaku.”

Terutama pada tahun itu, dia pernah berdiskusi dengan Royce Yan jika suatu hari nanti dirinya melahirkan seorang anak lalu akan memberikan nama apa.

Pada saat itu Royce Yan dengan asalnya berkata: “Jika dia anak laki-laki bermaknakan sebuah perbuatan baik, jika dia anak perempuan maka bermaknakan sebuah senyuman.”

Megan dengan keras memukulnya dan berkata: “Tidak sopan.”

Royce Yan tersenyum dan memeluknya dan tiba-tiba dengan bijaknya berkata: “Jika benaran ada anak, maka anak laki-laki harus diberi nama Ray Yan dan anak perempuan diberi nama Ririn Yan.”

“Kenapa?” Dia mengangkatkan kepalanya dan bertanya.

“Dasar bodoh, apakah kamu masih tidak mengerti?” Royce Yan tersenyum dan memelukinya.

Meskipun dimarahin oleh Megan Zhao karena perkataan yang tidak masuk akal tetapi wajahnya itu menunjukkan senyuman yang bahagia.

Pada saat ini Megan Zhao membelai putrinya dan bergumama sendiri: “Cinta Zhao, kelak inilah namamu.”

Meskipun demikian tetapi di dalam hati Megan Zhao itu masih terasa kosong, semua orang berkata bahwa mempunyai anak kembar laki-laki dan perempuan ini adalah hal yang paling membahagiakan tetapi pada kenyataannya putra berada di tangan orang lain.

Dia menyesal pada dirinya sendiri tidak melihatnya bahkan belum memberi dia nama serta tidak tahu di keluarga Xu anaknya bakalan dianiaya atau tidak.

Hanya berharap Anthony Xu dapat memperlakukan anak kandungnya dengan baik.

Cinta Zhao menangis sebentar lalu Megan Zhao menempatkan anaknya di kasur dan ketika dia masuk di persimpangan jalan tadi dirinya melihat sebuah toko kecil, dia ingin bertanya-tanya apakah di dekat sana dapat membeli susu bubuk, apalagi ASInya sendiri tidak dapat keluar dan dia tidak ingin membuat anaknya menderita.

Dia berjalan keluar kembali mengingat ingatannya dan berjalan ke toko kecil di persimpangan jalan.

Pada saat ini dia baru menyadari bahwa di persimpangan kecil ini seperti buntu, tidak ini ada buah bus yang setiap harinya hanya ada sebuah bus menuju ke kota Xian, sebagian besar orang di kota ini membangun rumah dengan memakai lumpur yang lunak dan batu bata berwarna merah, hanya beberapa rumah yang memakai semen untuk membangun rumah.

Toko kecil ini dibangun menggunakan semen dan terletak di pinggir jalan dan sangat menarik perhatian orang lain.

Pemilik toko duduk di kursi sambil melihat kearah televisi dengan siaran langsung acara berita hiburan.

“Menurut berita yang disiarkan, istri dari ketua grup LY melakukan aksi bunuh diri melompat dari gedung, menurut dari laporan dari seorang anak muda, setahun yang lalu istri ketua itu menerima sebuah ancaman terorisme, ketika diselamatkan terlihat sangat menyedihkan, istri dari ketua LY diselamatkan hampir saja terjatuh kebawah.”

Berita tersebut disiarkan oleh seorang reporter dari luar negeri dan dari video tersebut dia melihat sosok Royce Yan yang sudah lama tidak terlihat.

Pada saat itu dia melihat sosok Michelle Sun dengan perut yang besar secara emosional sedang berdiri di atas gedung yang tinggi, pada saat dia melompat, Royce Yan berlari dengan kencang ke arahnya dan meraih tangannya bahkan dari sini terlihat kepalanya yang telah muncul.

Situasinya begitu kritis.

Untungnya mereka diselamatkan oleh penyelamat.

Di dalam video dia melihat Michelle Sun dengan erat memeluk Royce Yan dan menangis.

Ceritanya sungguh sangat menyentuh jikalau itu bukan Royce Yan.

Selama setahun kehilangan kabarnya, dia sudah meneleponnya, mengirim pesan, dan hanya berharap dia baik-baik saja tetapi di mata orang lain perbuatannya ini dianggap sebagai suatu pelecehan.

Persis seperti yang dikatakan oleh Harland Gu.

Megan Zhao perlahan-lahan memalingkan pandangannya dari layar dan bertanya: “Apakah disini ada menjual susu bubuk?

Pemilik toko dengan segera bangkit setelah mendengar sebuah suara: “Susu bubuk? Ada, tunggu.”

Pemilik toko masuk ke dalam toko dan beberapa saat kemudian mengambil sekaleng susu bubuk keluar.

Susu tersebut tidak memiliki brand sehingga membuat Megan Zhao tidak berani membelinya, takut akan terjadi apa-apa pada anaknya ketika meminumnya.

Sekilas dia melihat di dalam rumah ada tempat untuk memasak nasi, maka dia membeli minyak goreng, garam, cuka, dan juga beberapa beras dan sayur-sayuran.

Dalam perjalanan kembali, perut Megan Zhao mengalami sedikit kesakitan.

Selama di rumah sakit, perawat mengatakan selama operasi caesar pasien tidak diperbolehkan untuk bangun dari tempat tidur selama 25 hari.

Jadi bagaimanapun rasa sakitnya tetap harus dihindari, dengan sekuat tenanga dia memindahkan semua barang ini.

Cinta Zhao menangis dengan kerasnya membuat dia menaruh barangnya dan segera bergegas masuk.

Dia lahir prematur dan ditaruh di ruang inkubator selama beberapa hari lalu kemudian digendong keluar dan dia juga tidak tahu apakah dia bisa bertahan hidup atau tidak.

Megan Zhao memeluknya dengan erat sambil membujuk dia dirinya berjalan mondar mandii tetapi seketika dirinya berpikir untuk bunuh diri.

Ide ini semakin lama semakin kuat.

Bahkan setiap harinya.

Kadang-kadang dia memeluk anaknya dan menangis tanpa adanya alasan.

Ini sama sekali berbeda dengan Megan Zhao yang dulu blak-blakan dan pemberani.

Sekarang dia terlihat seperti seorang perempuan yang penuh dengan dendam.

Bahkan pada hari ketiga, Megan Zhao merasakan ada sesuatu yang salah, selama beberapa hari ini dia terus merasa sedih, dengan air mata yang terus mengalir membuat dia terus berpikir tentang bunuh diri.

Dia masih memiliki seorang anak...

Dia meletakkan cinta Zhao di kasurnya dan dengan paniknya mencari buku pathologi yang diberikan oleh Harland Gu.

Untungnya dia membawanya.

Dengan terburu-buru dia membolak-balik membuka buku pathologi dan mencari ke bagian kejiwaan.

Akhirnya dia menemukan penyakit yang sama dengan dirinya yang bernama depresi pasca kelahiran.

Megan membaca beberapa halaman, tiba-tiba dia menyadari bahwa hatinya sangat sakit dan dengan tanpa alasan air matanya mengalir.

Dia menutup buku, melihat ke cinta Zhao yang berada di kasur dan dari tasnya dia mengambil sebilah pisau sambil bergumam: “Melihat kamu yang menderita setiap harinya, aku yang melihatmu menderita sebaiknya kita mati bersama-sama.”

Setelah selesai berbicara, Megan Zhao memotong sendiri pergelangan tangannya dengan pisau.

Tidak terlalu dalam tetapi darah yang keluar cukup cepat.

Tiba-tiba cinta Zhao menangis, menangis dengan suara yang keras.

Megan Zhao melihat ke wajah anaknya dan seketika memegang pergelangan tangan sambil berteriak : “Apa yang aku lakukan... apa yang sedang kuperbuat... anak ini tidak bersalah!”

Ruangan kecil yang gelap hanya memiliki keputusasaan yang tiada habisnya.

Setelah memikirkannya dengan sangat lama di ruangan yang gelap ini, Megan Zhao akhirnya bersukacita dan memilih untuk bertahan hidup.

Mungkin pada saat ini dipikirannya hanya tidak ingin melibatkan cinta Zhao nya.

Dia menekan tangannya sambil dengan mati-matian berusaha membaca buku patologi.

Di dalam buku dengan singkat menjelaskan metode untuk mengobati depresi pasca kelahiran, intervensi psikolog dan cara pengobatannya tetapi tidak menjelaskan adanya obat, disana tertera bahwa orang yang mengalaminya harus banyak berkomunikasi dan banyak berolahraga.

Megan Zhao dengan cepat membalut lukanya dan sedikit bergumam: “Aku ingin... aku ingin hidup meskipun hidup dengan sembarangan aku tetap harus hidup!”

Sejak saat itu, Megan Zhao tidak bosan lagi di rumah dan dengan semangatnya memeluk anak cinta Zhao mondar-mandir masuk dan keluar rumahnya.

Dia tidak berani jalan terlalu jauh karena takut dirinya akan mengingat untuk bunuh diri, melihat orang yang lewat, dia memaksakan dirinya untuk tersenyum dan kadang-kadang ngobrol beberapa kata dengan mereka.

Pada malam hari, Megan Zhao mengambil seutas tali dan mengikat tangannya, dia takut akan memiliki niat buat bunuh diri.

Pada saat tengah tertidur ditengah malam dia tiba-tiba merasakan ada orang yang memegang pipinya.

Dia seperti mendengar seseorang berkata: “Kenapa kamu mengikat diri sendiri, aku akan merasakan kesakitan.”

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu