Seberapa Sulit Mencintai - Bab 28 Jangan Bersama Dia

Megan Zhao membalikkan tubuhnya dan memeluk erat Royce Yan.

Tidak peduli Royce Yan yang sekarang karena apa jadi sangat lembut dan hangat kepadanya tapi yang pasti Megan Zhao tidak rela untuk melepaskannya.

Royce Yan dulu adalah kekasihnya.... Kenapa juga harus memberi jarak jauh mereka...

Megan Zhao menangis di pelukan Royce Yan, menangis seperti anak kecil. Dengan erat meremas baju Royce Yan dan bergumam, “Royce Yan, kamu jangan bersama Michelle Sun lagi ya?”

Tangan Royce Yan tba-tiba tersentak, awalnya ingin mengelus rambut Megan Zhao tapi tiba-tiba malah terhenti.

Royce Yan belum memberi Megan Zhao jawaban yang pasti. Hanya diam cukup lama lalu berkata, “Megan Zhao, banyak hal yang tidak bisa dikendalikan olehmu ataupun aku.”

Megan Zhao tidak mengerti maksud ucapan Royce Yan, cukup Royce Yan bersedia saja maka Megan Zhao rela untuk membuang dan menyerah dengan semuanya.

Tapi setelah cukup lama, Megan Zhao baru bisa mengerti. Setelah waktu berlalu sudah tidak ada lagi gelombang seperti itu.

Megan Zhao mendongak, matanya sangat bengkak.

“Aku tidak mencintai Anthony Xu. Aku hanya menginginkan sebuah supermarket atau ruko. Kamu dulu pernah berkata akan memberiku sebuah supermarket...”

Ucapan Megan Zhao ini secara tak kasat mata membangunkan tahun-tahun pucat dan indah, begitu miskin tapi begitu nyata.

Mata hitam Royce Yan gemetar dan melihat Megan Zhao yang di bawah cahaya bulan, tidak rela, tidak bisa bicara ataupun memaki.

Siapa juga yang menyangka setelah lima tahun, Megan Zhao ternyata masih ingat dengan janji ini.

Begitu banyak kata-kata yang ingin terucap tapi malah hanya mengucapkan satu kalimat, “Megan Zhao, Anthony Xu benar-benar mencintaimu. Aku tidak bisa memberikan sesuatu kepadamu, tapi Anthony Xu bisa memberikannya.”

Megan Zhao memandangi mata Royce Yan, tanpa terasa air matanya menetes.

Rasa sakit terbesar bukan Royce Yan yang akan jatuh cinta kepada orang lain tapi Royce Yan yang dengan relanya bersedia mendorong Megan Zhao untuk bersama pria lain.

Tangan Megan Zhao perlahan terhenti, dia mengangguk sambil berkata, “Aku tahu...”

Selesai bicara, Megan Zhao berbalik dan diam-diam berjalan terus ke depan, bagaikan boneka kayu tak bernyawa begitu kusam dan kaku.

Royce Yan mengerutkan kening dan memandang Megan Zhao yang berjalan sudah cukup jauh lalu barulah dia mengikutinya lagi.

Setelah itu mereka berdua tidak bicara lagi, setelah kembali ke vila, Royce Yan tidak tahu harus pergi kemana. Ada wanita berumur lima puluh tahunan mengantarkan Megan Zhao untuk tidur.

Megan Zhao bertanya, “Dia pergi kemana?”

Wanita itu tersenyum lalu menjawab, “Tuan ada urusan.”

“Dia...dan Michelle Sun kapan menikahnya?”

“Setengah tahun yang lalu, mendaftarkan pernikahannya di Los Angeles Amerika.”

“Oh...” Megan Zhao menjawab asal-asalan.

Setengah tahun yang lalu, baguslah itu bukan lima tahun yang lalu.

Bangunan ini mungkin milik Michelle Sun. Entah kalau Michelle Sun tiba-tiba pulang dan melihat Megan Zhao disini, apakah ada masalah yang akan terjadi.

Megan Zhao menatap sekitarnya dan yang terasa hanyalah rasa rendah diri dan putus asa.

Megan Zhao satu bagian dari vila ini saja tidak mampu membelinya.

Megan Zhao pun meringkuk di ranjang dan kemudian tertidur.

Ketika Megan Zhao bangun, Royce Yan sudah kembali dan duduk di ranjang bagian kepala ranjang.

Megan Zhao mengira itu mimpi, banyak sekali di mimpi Megan Zhao, Royce Yan duduk di sampingnya seperti ini. Megan Zhao bergumam dan perlahan menggenggam tangan Royce Yan, “Royce Yanku...”

“Sudah bangun?” Royce Yan dengan lembut mengelus pipi Megan Zhao.

Megan Zhao mendesah pelan, “Royce Yanku, aku ingin makan pangsit hari ini. Kita pergi ke pasar membeli sayuran ya?”

Tangan Royce Yan perlahan membeku lalu perlahan menjatuhkan satu kata, “Ya.”

Mimpi ini, benar-benar indah...

Megan Zhao perlahan memejamkan kedua matanya. Tidak pernah berpikir, tiba-tiba sepasang tangan besar merangkulnya dan membangkitkannya, “Cepat berdiri, pasar pagi akan segera tutup.”

Gerakan Royce Yan ini langsung membuat Megan Zhao terbangun dan tersadar.

Megan Zhao membelalakkan matanya menatap Royce Yan, barulah dia menyadari kalau ini bukan mimpi.

“Cepatlah!” Royce Yan berdiri lalu berjalan keluar kamar.

Megan Zhao pun segera mengikutinya, Wanita kemarin malam masuk ke kamar lalu memberi Megan Zhao satu setel baju, tersenyum lalu berkata, “Tuan menunggu anda di lantai satu.”

Megan Zhao mengernyit lalu menggenggam kedua tangan wanita itu, “Kemarin malam....apa Michelle Sun pulang?”

Wanita itu tercengah tersenyum dan tidak menjawab pertanyaan Megan Zhao.

Megan Zhao yang masih bingung dan pikirannya terasa kosong. Karena dikejar oleh wanita itu, Megan Zhao pun bergegas mengganti bajunya dan turun ke bawah.

Royce Yan duduk di ruang tamu dan melihat Megan Zhao yang turun ke bawah. Royce Yan meletakkan koran yang ada di tangannya lalu berdiri, “Ayo.”

“Oh..” Jawab Megan Zhao. Berjalan mengikuti Royce Yan masih dengan kebingungannya.

Megan Zhao juga tidak mengerti kenapa dirinya begitu patuh dan menuruti ucapan Royce Yan. Tapi begitu saja melakukannya dan dia tidak tahu bagaimana menjelaskannya.

Megan Zhao diam dan hanya mengikuti Royce Yan dari belakang, pasar pagi tidak jauh, kira-kira tempatnya di pasar malam yang kemarin.

Megan Zhao berjalan beberapa langkah dan Royce Yan melangkah berjalan di belakangnya.

Megan Zhao menunduk dan hanya berjalan terus ke depan lalu menarik bibirnya dan bertanya, “Apa kamu tidak takut kalau Michelle Sun tiba-tiba muncul?”

Royce Yan tidak menjawab.

Setelah berjalan sampai ke pasar pagi, Royce Yan terlihat sangat terbiasa membeli tepung, daun bawang, perut babi dan kol China.

Paras wajah yang tampan sangat menarik perhatian om-om dan ibu-ibu di pasar.

Tubuh yang sangat tinggi dan aura yang sangat berwibawa, tangannya menenteng sayuran lalu berkata kepada Megan Zhao, “Masih ada yang mau kamu makan?”

Di pasar pagi yang sangat ramai ini, Menatap Royce Yan, hati Megan Zhao merasa masam tak terucapkan.

Megan Zhao menarik nafas dalam dan menggelengkan kepalanya.

“Wah, pria yang tampan sekali. Masih mau menemani pacarnya beli sayuran, benar-benar langka sekali.” Ibu-ibu pedagang sayur menyipitkan mata menatap Royce Yan, “Ini mau masak pangsit ya. Aku beritahu ya, daun bawang punyaku ini begitu segar dan pasti sangat enak.”

Megan Zhao menatap Royce Yan, melihat Royce Yan yang mengeluarkan dompetnya dari kantong dan memberikan uang tersenyum sambil berkata, “Terima kasih.”

Setelah membayar, mereka pun berjalan pulang. Megan Zhao melihat Royce Yan yang menenteng banyak sekali barang jadi dia pun berkata, “Berikan beberapa kantongnya kepadaku.”

Sambil bicara, Megan Zhao mengambil beberapa kantong dari tangan Royce Yan.

Royce Yan menghindari tangan Megan Zhao dan mengerutkan keningnya, “Kalau membiarkan wanita kerja keras, buat apa ada pria, sana jalan saja ke depan!”

Megan Zhao mencemberutkan bibirnya sambil berjalan ke depan. Royce Yan mengikuti dari belakang dan keduanya walaupun tidak bicara tapi kehangatan pelan-pelan terasa.

Mungkin hanya anggapan dan imajinasi dari Megan Zhao saja. Teringat ucapan ibu-ibu tadi, Royce Yan tidak membantah, apakah ini berarti kalau Royce Yan masih menyukainya?

Megan Zhao seperti anak-anak yang baru pacaran, menundukkan kepala dan meremas tangannya sendiri, wajahnya memerah tersipu tidak karuan.

Jalannya tidak terlalu jauh, tapi keduanya sengaja memperlambat jalan mereka. Jalan yang bisa dilalui sepuluh menit kali ini jadi setengah jam.

Ketika sudah sampai ke vila, Megan Zhao berhenti dan berdiri di depan gerbang cukup lama.

Royce Yan berkata, “Berdiri di depan gerbang, diam dengan bodohnya?” Megan Zhao menoleh dan menatap Royce Yan, “Apa Michelle Sun pulang?”

“Kamu mengkhawatirkan ini?” sudut bibir kanan Royce Yan terangkat, tersenyum dan berkata, “Dia tidak mungkin kesini.”

Sambil bicara, Royce Yan melewati Megan Zhao dan berjalan masuk ke dalam.

“Tidak mungkin kesini?” Megan Zhao mengerutkan keningnya dan mengulang ucapan Royce Yan.

Apa maksudnya ini, jangan-jangan...Michelle Sun tidak tinggal di sini? Ataukah Michelle Sun membeli ini untuk ditinggali oleh Royce Yan seorang?

Megan Zhao tidak bisa mengerti walaupun memikirkannya jadi dia pun berjalan masuk ke dalam.

Royce Yan dulu pernah membuatkan pangsit untuk Megan Zhao, hanya saja rasanya tidak terlalu enak. Saat itu dia kerja dan sibuk di lokasi konstruksi, Megan Zhao tidak tega menyuruhnya melakukan ini itu jadi dia hanya pernah memakannya satu dua kali.

Sekali adalah pertama kalinya Royce Yan memasakkan untuk Megan Zhao. Rasanya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Yang kedua kali adalah hari ketika dia pergi.

Royce Yan meletakkan kantong sayuran lalu memakai celemek ke tubuhnya. Megan Zhao melihat Royce Yan yang seperti ini jadi tidak tahan untuk menghentikannya.

Ini kira-kira....rasanya tidak seperti orang-orang mengenakan celemek.

Megan Zhao menahan tawanya lalu melihat Royce Yan yang berjalan di depannya, “Bantu aku mengikat ini, kenapa malah tertawa bodoh?”

“Oh...” Jawab Megan Zhao. Lalu maju dan membantu Royce Yan mengikatkan celemek itu.

Tapi tidak disangka, baru saja mengikatnya, ponsel Royce Yan tiba-tiba berdering.

Royce Yan mengangkatnya, Megan Zhao melihat ekspresi Royce Yan jadi serius lalu Royce Yan dengan segera melepaskan celemeknya pergi keluar dari pintu.

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu