Seberapa Sulit Mencintai - Bab 317 Aku Ingin Kamu Selamat

Tujuan Nickson adalah mengulang masalah Anthony lagi.

Hanya saja berbeda dengan Anthony, status William sangat hebat, balas dendam dia, pasti lebih berguna daripada Anthony.

Saat Royce mengerti kembali, sudah melihat William berjalan ke arah Nickson, menunjuk Megan berkata: "Bunuh dia, bunuh dia!"

William sudah gila, sama seperti Anthony yang dulu.

Royce berjalan ke arah William, menekan bahunya berkata: "William, dengar kata aku, masalah ini tidak begitu mudah, kamu tenang dulu."

"Tenang?" William dengan dingin menatap Royce, kemudian menunjuk dada dia: "Karena orang yang mati ini bukan wanita kamu, jika hari ini yang berbaring disini adalah Megan, kamu bagaimana? Semua masalah kebalikan, apakah kamu akan membunuh aku?"

Perkataan William ini, membuat Royce sekejap terdiam.

Jika benar terjadi padanya, dia pasti akan membunuh William.

"Kenapa? Tidak ada kata lagi?" William dengan cemoohan berkata: "Royce, semua orang bukanlah tuhan, wanita yang aku cintai sudah mati, kamu tidak ada alasan untuk mencegah aku balas dendam, karena jika terjadi pada kamu, kamu juga akan lebih gila!"

Royce sedikit mengerutkan dahi, kemudian dengan pelan lepaskan tangan, dari kantong mengeluarkan pisau, menaruh ditangan William: "Baik, aku tidak halang kamu, tapi masalah ini karena aku, Michelle juga demi aku mati, jika kamu ingin membunuh orang untuk melampiaskan emosi, maka kamu bunuh aku."

Selesai bicara, dia memegang erat tangan William, kemudian menunjuk ke dada dia.

Saat Megan melihat ini, dengan kuat melawan.

Nickson melihat adegan ini juga tertawa, lalu membuka lakban yang dimulut Megan.

Sekejap itu Megan langsung berteriak: "Bunuh aku! William kamu bunuh aku saja, jika bukan karena aku, masalah tidak akan menjadi begini! Kamu bunuh aku saja!"

Royce melihat Megan, lalu dengan jari telunjuk meletakkan dimulut, lalu dengan senyum berkata: "Masalah pria, wanita jangan ikut campur."

Baru selesai bicara, dia memegang erat tangan William, lalu dengan pelan menusuk ke dadanya.

Tidak lama darah sudah menodai baju menjadi merah, Megan dengan menangis berkata: "Jangan begini, aku mohon kamu, Royce!"

William melihat Royce begini menjadi mengerutkan dahi, apalagi melihat pisau semakin dalam, tangan dia menjadi gemetar dan lepaskan pisau itu.

Pisau dengan tegak menusuk didada Royce.

William mundur setengah langkah: "Kamu sudah gila!"

"William, siapapun tidak ingin terjadi hal ini, jika bisa mengulang lagi, aku tidak akan membiarkan dia mati."

"Orang sudah mati!" William memegang erat tangannya, dengan marah katakan: "Jika bisa kembali lagi, aku bersedia menggantikan dia mati! Tapi berguna kah? Tidak berguna!"

Royce merapatkan mulut, menahan sakit katakan: "Aku tahu kamu sedih, tidak apa-apa, aku bantu mereka untuk kembalikan pada kamu."

Selesai bicara, dia menusuk pisau ini masuk ke dalam dadanya.

Sekejap itu darah juga mencrot keluar, William melihat adegan ini, malahan menjadi tidak tahu harus melakukan apa.

Dimata Megan, hanya ada tampak Royce terluka, tapi dia tidak bisa melawan, hanya bisa sekuat tenaga berteriak: "Royce, kamu jangan begini......Royce......"

Nickson dengan pelan berjalan kesamping dia, kemudian menarik rambutnya ke belakang: "Beritahu pria kamu, jika ingin menolong kamu, keluarkan semua hartanya."

Megan dengan mata memerah melihat Nickson, lalu membuang ludah ke wajah dia: "Mimpi!"

"Pelacur!" Nickson langsung menampari Megan: "Kamu jangan tidak tahu diri!"

"Kakak! Kakak ipar!" Yunita sangat kaget, bergegas lari kesana untuk menolong Megan.

Tapi dia belum lari ke tepi pantai, sudah di tangkap oleh William, lalu dengan dingin katakan: "Ikut aku pergi, disini tidak ada masalah kamu!"

Selesai bicara, dia menarik baju Yunita, lalu berjalan keluar.

Dia hanya bisa melihat Royce pelan-pelan jatuh, lalu berlutut di tepi pantai dan Nickson juga mengendarai kapalnya semakin jauh......

Didalam mimpi, benar sangat indah, semua orang yang mencintai dia ada.

Dia sebenarnya pernah pikirkan, jika dirinya seperti orang biasa, hidup dilingkungan biasa, SD, SMP, SMA, kuliah, dengan taat belajar, kemudian masuk ke sosial bekerja.

Tidak akan bertemu dengan orang ini, mungkin dirinya akan hidup dengan sederhana untuk selamanya.

Tapi, sama sekali tidak.

Kemudian dia mengerti, hal dan orang yang dia temui, adalah pemandangan dalam hidupnya.

Jika sudah datang, maka dia harus terima.

"Tuan Nickson, orang sudah sadar, bagaimana, selanjutnya harus berbuat apa."

"Royce ini sangat licik, jika ingin melawan dia, mungkin tidak begitu mudah, mungkin saja orang dia sekarang sedang mengawasi kita dan sedang menunggu kesempatan untuk bertindak."

"Aku sudah ada cara, kamu pergi mempersulit Megan."

Saat Megan tidak begitu sadar, merasa ada orang yang menyuntik sesuatu terhadap dia.

Sakit, sangat sakit.

"Royce......" Dia memanggil, kemudian pelan-pelan membuka mata.

Yang terlihatnya adalah langit yang cerah.

Ini dimana......

Dia dengan pelan berdiri kemudian melihat sekitar.

Saat dipelabuhan itu!

William......Michelle......juga Royce, semua teringat jelas.

Dia kenapa bisa keluar? Apakah Nickson melepaskan dia?

Megan dengan panik berdiri, lalu berkata: "Royce......Royce......"

Iya......Royce terluka......dia harus pulang mencarinya!

Megan memegang kantongnya, baru tahu Nickson telah mengembalikan ponselnya, dia tidak pikir banyak, bergegas membuka layanan lokasi, dengan cepat berlari ke arah rumah Royce.

Pelabuhan Fulin dengan rumah Royce sangat jauh.

Megan sekuat tenaga berlari, dalam pikirannya hanya ada satu pemikiran yaitu menemukan Royce.

Dia ingin Royce selamat.

Saat Megan berlari sampai depan rumah Royce, dia menarik nafas, sampai dirinya tenang, dia baru mengetuk pintu.

Namun saat tangan dia belum diulurkan, pintu mendadak terbuka.

Orang yang berdiri didepan dia adalah Kelly.

Saling melihat, Megan mengerutkan dahi, kemudian menunjukkan ekspresi yang aneh: "Kelly? Kamu kenapa disini?"

"Aku kenapa disini? Royce terluka jadi aku datang menjaganya."

Megan mendorong Kelly: "Kamu keluar! Royce adalah pria aku, jika harus jaga juga tidak perlu kamu!"

Kelly didorong Megan, dengan tidak stabil berdiri disamping, dengan dingin melihat dia, lalu tertawa dingin dan dengan bermakna katakan: "Yo, kamu kenapa bisa kembali? Bukannya di culik? Apakah kamu melakukan sesuatu untuk mereka, jadi dia baru lepaskan kamu?"

"Tutup mulut kamu!" Megan buru-buru naik ke lantai dua.

Saat sampai kamar Royce, tercium wangi obat yang menyengat, dia melewati pintu bisa melihat Royce berbaring dan wajahnya pucat.

Dia dengan pelan membuka pintu, melihat Royce berbaring disana, mata dia juga memerah.

Adegan hari itu membuat dia takut.

Jika Royce mati, dia juga tidak akan hidup.

Dilantai bawah.

Kelly dengan suara kecil menelepon: "Tuan, orang sudah kembali, selanjutnya buat apa?"

"Tidak perlu, lihat mereka saling bertengkar saja."

Novel Terkait

Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu