Seberapa Sulit Mencintai - Bab 435 Berpikir

Kimmy Ning tahu orang tuanya mencarinya, pasti bukan karena hal yang dulu tapi karena Grant Ning.

Hanya saja dia tidak menyangka, orang tuanya bersikeras datang mencarinya demi Grant Ning.

Kelihatannya Leo Wu benar, pohon besar mengundang angin. Tentang dia membuat bakcang bagi orang luar dia telah untung banyak.

Berpikir sampai disini, Kimmy Ning sedikit tidak senang: “Grant Ning di rumah, ingin angin dapat angin, ingin hujan dapat hujan, sampai di rumah bibi pasti juga merepotkan bibi. Kalau kalian begitu mengkhawatirkan dia, bisa ikut pindah ke Jing State, nantinya kalian tidak lagi khawatir Grant Ning hidup di rumah orang.”

“Apa yang kau bicarakan?!”Ibu Ning mengrenyitkan alis: “Jing state terlalu mahal, kita tidak bisa menyewa rumah disana, bagaimana bisa kesana?”

Pandangan ayah Ning sekelibat mengerti, ia mendorong ibu Ning lalu berkata pada Kimmy Ning: “Sebenarnya dengan saranmu ini, kami bisa pergi ke Jing State, aku tahu kau sebenarnya lembut di hati tajam di mulut, kau pasti khawatir tentang adikmu. Atau begini saja, kau memberi uang sewa untuk kami lalu kami pergi ke Jing state menjaga adikmu, uang perkemahan musim panas tidak perlu kau tanggung.”

Kimmy Ning tidak bisa berkata apa-apa lagi, hampir saja dia memutar matanya, apa katanya, tidak perlu keluar uang untuk perkemahan musim panas? Jadi mereka ingin dia keluar uang untuk perkemahan musim panas?

Apalagi uang sewa ini, kota seperti Jing state ini, walaupun kimmy Ning belum pernah pergi, tapi ia sering lihat iaran televisi, harga rumah disana sangat mahal. Keuntungan dari jualan bakcang dalam sebulan belum tentu cukup untuk menyewa rumah di Jing State.

“Pa, Ma, kalian mau memanjakan Grant Ning seperti apa aku tidak peduli, tapi kalian jangan timpakan semua biaya kepadaku. Aku sudah menikah dengan keluarga Wu, aku orang keluarga Wu. Kalau kalian ingin uang dariku, jangan cari aku!”

Selesai bicara, Kimmy Ning balik badan dan pergi, ia tidak ingin berdebat dengan orang tuanya.

Siapa tahu, sekalianya balik badan, tangannya ditarik ayah Ning, dengan marah menunjuk ke hidungnya sambil berteriak: “Kau anak yang tidka tahu diri! Kami membesarkanmu hingga sebesar ini, beraninya kau berkata begitu kepadaku?! percaya atau tidak, aku bisa menamparmu sekarang ini!”

Kimmy Ning mengrenyitkan dahi, melihat ayahnya yang sangat marah, tanpa ragu ia mundur: “Kalau begitu aku bicara sampai disini, walaupun kau memukulku sampai mati,a ku tidak akan mengurus Grant Ning! Kalau kalian ingin uang,cari saja orang lain!”

“Plak!” Ayah Ning menampar Kimmy Ning, tenaganya besar, membuat wajah Kimmy Ning membengkak.

Dari dalam mulutnya keluar aroma amis darah, tapi Kimmy Ning tetap saja tidak takut, melihat kedua mata ayahnya yang memerah, ia tersenyum dingin: “Kalian membesarkan aku dengan baik, aku akui itu, tapi apa kalian menganggapku anak perempuan kalian? Kalau aku seorang kaka tidka pergi dari rumah apakah bisa bertahan sampai sekarang? Di mata kalian hanya ada Grant Ning! Untuk apa datang meminta uang? Menanyaiku?”

“Kau! Kau!” Ayah Ning mundur dua langkah: “Kau keterlaluan! Tidak tahu malu! Kami membesarkanmu, kau memberi kami uang adalah sewajarnya! Kenapa?! kau menikahi Leo Wu menjadi kurang ajar seperti ini?!”

“Paman Wu memperlakukanku dengan baik, dia tidak pernah memaksaku melakukan sesuatu!” Kata Kimmy Ning memegangi wajahnya, dan akhirnya ia tidak bisa menahan lagi air matanya.

Ibu Ning yang melihat ini, dia segera berkata: “Kimmy Ning, sekarang kau hidup dengan baik, jangan lupakan orang tuamu, hati-hati dengan karma.”

“Iya!” Ayah Ning menambahi: “Usia masih muda, tapi hatimu penuh racun. Jika dari awal kami tahu kau akan seperti ini, saat ibumu hamil kau, kami gugurkan saja harusnya!”

Kimmy Ning mendengar itu, sekujur tubuhnya gemetar, tapi dia tidak mampu berkata apa-apa lagi. Menghadapi orang tua sendri ternyata dia tidak memliki tenaga untuk membalas balik.

Ini yang paling menyedihkan, juga yang tidak bisa diatasi dengan cara apapun lagi.

“Iya! Apa yang kalian katakan benar, aku tidak menurut, kalian mau bilang apa, terserah! Yang pasti aku tidak punya uang pun, kalian idak akan peduli!”Selesai bicara, Kimmy Ning berbalik dan pergi.

Ayah Ning dan Ibu Ning tetap dibelakangnya menghujani dengan makian, Kimmy Ning menutupi wajahnya, melihat orang keluarga Pak Chen melihatnya. Dia segera naik dan membenamkan kepalanya di selimut sambil menangis.

Orang tuanya datang mencari masalah, Kimmy Ning berencana untuk tidak memberitahukannya pada Leo Wu. Dia sibuk mengurus rumah, sudah beberapa hari juga tidak bertemu Kimmy Ning.

Rumah ini sudah dikerjakan 1 bulan, sudah hampir selesai. Batu bata yang dibeli sendiri, ditempel sendiri, sudah mengirit banyak uang.

Leo Wu membuatkan Kimmy Ning sebuah papan hitam kecil, dituliskan ‘Toko Bakcang’.

Saat Kimmy Ning pulang, ia melihat pintu toko itu terbuka, didalamnya sudah ada papan, tungku dan kayu bakar. Disebelahnya ada beberapa ember yang bisa dipakai untu menaruh beras, isian bakcang atau sejenisnya.

“Paman Wu.” Kimy Ning tersenyum dengan manisnya,berjalan menghampirinya sambil berkata: “Capek ya?”

“Tidak.” Leo Wu mengelap keringa: “Lihat, tokomu sudah jadi, bagaimana?”

“Sangat bagus!” Kimmy Ning tepuk tangan: “Aku sangat suka, terma kasih Paman Wu!”

“Kamarmu juga sudah selesai, lihat dulu sana. Pindah hari ini, didalamnya sudah ditutupi dengan semen, tidak akan lembab lagi.”

Tanah di rumah dulu, semuanya berlubang penuh lumpur tanah. Tapi sekarang semuanya sudah dengan semen, terlihat lebih luas dan lebih lega dibanding sebelumnya.

Kimmy Ning menyukai perubahan ini, dengan semangatnya dia menerjang naik melihat kamarnya.

Leo Wu mengerjalannya dengan sangat baik, membuatkan Kimmy Ning jendela langit-langit, ranjang dibuat dari kayu, dengar-dengar dia telah membayar 300 untuk ini. Sebuah kasur besar dengan hiasannya, benar-benar mirip seperti kamar impiannya.

Apalagi sinar lampu yang dipantulkan jendela langit-langit juga sangatlah cantik, tidak akan gelap yang membuat lembab.

“Paman Wu, kamar ini sangat bagus!” Kimmy Ning berteriak dari lantai atas: “Naiklah lihat!”

“Tidak usah, Kimmy Ning. Hari ini aku dan beberapa teman akan ke kabupaten, kau siapkan saja makanan.”

“Baiklah!” Kimmy Ning tahu kamar ini sudah dibuat dengan sangat baik, semua berkat kerja keras Leo wu dan teman-temannya, dia tidak bicara banyak. Segera dia mengambil keranjang pergi ke kebun sayur, memetik tomat, daun bawang, labu hijau, dan loofah.

Saat pulang, dia juga mengambil sosis yang digantung di langit-langit, menaruhnya di dapur, lalu mencuci bersih sayuran.

1 jam kemudian, 5 masakan dan 1 buah sup selesai dibuat. Dia masih berpikir untuk memasak ayam yang ada di kandang, membuatkan kuah daging ayam untuk mereka.

"Kak Wu, kau beruntung sekali! Masakan Kimmy Ning ini membuatmu seumur hidup tidak akan khawatir.”

Saat makan, mereka tidak berhenti memuji masakan Kimmy Ning.

Leo Wu hanya tertawa, tidak bicara.

Selesai makan, Leo Wu mengantar beberapa orang kembali ke kabupaten, Kimmy Ning pun mulai membuat bakcang.

Siapa tahu, setelah membuka toko bakcang yang baru saja dibuat, akan mendatangkan berkat banyak seperti air yang menyiram wajah.

Saat ini walaupun awal musim panas, tapi air panas dengan cepat mendingin.

Kimmy Ning mengangkat wajahnya, seolah melihat orang tuanya membawa air dan mengguyurnya berkata: “Kalau kau tidak memberiku uang, aku akan datang mengganggumu!”

Novel Terkait

Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu