Seberapa Sulit Mencintai - Bab 318 Menakutkan

"Royce....." Matahari yang diluar juga menyinari ke lantai, Megan melihat Royce berbaring di tempat tidur, tidak bergerak, sangat tenang.

Sebenarnya dia tidak menyangka, seperti orang yang sehebat dia, suatu hari bisa berbaring disini.

Dia dengan pelan berjalan ke sampingnya, melihat wajah dia yang pucat, dalam otak terpikir masalah yang di pelabuhan itu.

"Kamu kenapa begitu bodoh......" Dia dengan pelan berlutut disampingnya, memegang tangannya: "Jika kamu pergi begini saja, apakah ada memikirkan perasaan aku?"

Royce sudah pingsan sangat lama dan tidak ada tanda bangun.

Megan setiap malam menjaga disamping dia, berharap dia bisa bangun.

Kelly membuka pintu, melihat Megan duduk didalam, kedua tangan memeluk dada dan bersandar dipintu: "Jika kamu terus menunggu, tubuh juga tidak akan tahan, pergi makan dulu."

Beberapa hari ini Megan sangat jarang makan, dalam pikirannya semua tentang Royce.

Menghadapi Kelly, dia juga tidak ada mood, tidak sangka dirinya sudah mengabaikan dia, dia malah tidak pergi dari villa ini.

Megan juga tidak memiliki perasaan mengusir dia, memikir jika Kelly tidak melakukan kesalahan, maka tidak apa-apa.

"Kamu begitu baik hati kah?" Megan dengan tidak bertenaga melihat dia: "Kamu pergi saja, jangan berdiri didepan aku lagi."

"Megan, tunggu Royce sudah sadar, kamu malahan mati, maka sangat sia-sia." Sambil berkata, Kelly juga membawa makanan berjalan kedepan dia: "Makan dulu."

Megan mengerutkan dahi, melihat Kelly: "Kamu......begitu baik hati kah?"

"Kenapa bilang seperti ini?" Kelly pelan-pelan jongkok: "Bagaimana pun, jika Royce sudah bangun dan melihat kamu mati, dia pasti sangat sedih, aku tidak ingin dia sedih, jadi kamu cepat makan."

Megan tidak percaya Kelly bisa dengan baik membujuk dia makan, sebelumnya dia masih ingin dia cepat mati.

"Tidak ada racun." Kelly seolah-olah bisa melihat jelas pemikiran dia, lalu dengan senyum katakan: "Jika meracuni kamu mati, tunggu Royce sadar pasti akan cari masalah pada aku."

"Aku tidak akan makan." Megan dengan tidak bertenaga mendorongnya: "Aku tunggu dia bangun baru makan."

Jika Megan keras kepala, pasti tidak akan turuti, Kelly hanya bisa menghela nafas, kemudian meletakkan makanan di lantai: "Baik, kamu lihat sendiri, jika kamu sudah lapar, kamu makan saja."

Selesai bicara Kelly berdiri lalu berjalan keluar.

Megan dengan tidak bertenaga melihat Royce, tubuhnya mulai tidak bertenaga, dia memegang erat tangan Royce, tubuh mendadak ada rasa yang aneh.

Rasanya seperti digigit oleh serangga.

Awalnya masih bisa hadapi, tapi seiring waktu berlalu, serangga itu seperti menggigit tubuhnya.

Dia mulai kejang, jatuh ke lantai dan berusaha melawan.

Mengapa bisa begini......mengapa bisa begini......dia menggigit bibir, berusaha menahan, tapi semakin menahan, rasa yang aneh itu semakin terasa.

Disaat ini pintu mendadak terbuka.

Dia dengan kondisi tidak begitu sadar dan melihat Kelly masuk kedalam.

Saat berjalan sampai depan dia, lampu juga terhalang, dengan senyum melihat dia: "Tidak nyaman kan?"

Pemikiran Megan sekejap ini langsung hilang, tubuh dia sangat kejang, dalam otaknya terpikir satu hal, yaitu harus tenang!

Kelly dengan pelan mengeluarkan suntik, menghadapi cahaya lampu mengeluarkan satu botol obat.

Dia juga melihat beberapa tetesan obat itu jatuh dan menetes ke alisnya.

"Megan, tidak apa-apa, aku akan membuat kamu senang." Kelly tertawa, kemudian jongkok dan memegang suntik menyuntik ke nadi Megan.

Megan sama sekali tidak bisa melawan, hanya bisa membiarkan Kelly menyuntik obat ini.

Dengan suntikan dia, membuat Megan yang tidak merasa nyaman ini juga hanya tersisa rasa yang sangat nyaman dan senang.

Saat itu, dia bahkan ingin mati disini, perasaan itu......membuat dia tidak bisa melawan.

Tidak tahu sudah lewat berapa lama, setelah rasa nyaman itu berlalu, Megan baru sadar kembali.

Melihat matahari yang dari jendela, baru menyadari sudah hari kedua.

Kesan sebelumnya juga tidak teringat jelas, dia hanya ingat ada seseorang yang menyuntik sesuatu ke tubuh dia.

Menunduk kepala melihat, dilantai masih ada suntik.

Iya......dia sudah ingat, Kelly, Kelly masuk kedalam, dia yang menyuntik sesuatu padanya, jadi rasa sakit itu baru hilang.

Megan dengan panik mengambil suntik ini, lalu mencium aromanya.

Sekejap tubuh dia menjadi kaku, dengan tidak menyangka melihat suntik ini, kemudian menunjukkan ekspresi yang aneh.

Dia bergegas melempar suntik ini, sangat takut seperti melihat monster saja, setelah panik dia menyusut disudut.

Tidak lama, pintu terbuka, Kelly membawa makan masuk kedalam, melihat Megan menyusut di sudur, kemudian tersenyum: "Ayo, makan dulu."

Megan dengan panik melihat sekitar, dengan pemikiran yang kacau, saat melihat Kelly berjalan ke tempat tidur, dia baru sadar, lalu berjalan kesamping Kelly dan memegang tangannya, lalu berteriak: "Apa yang kamu suntikan ke tubuh aku!"

Kelly mengerutkan dahi, dengan sakit berkata: "Kamu sudah membuat aku sakit, aku tidak melakukan apapun."

"Masih tidak akui, suntik yang dilantai itu jelas-jelas kamu suntik ke tubuh aku!" Megan dengan marah menunjuk suntik yang di lantai.

Kelly juga melihat ke arah sana, saat melihat suntik itu dia juga tidak mengelak, langsung akui: "Iya, aku yang lakukan, jadi kamu ingin apain?"

Mendengar jawaban dia, Megan langsung mundur kebelakang, dengan tampak yang takut.

"Kenapa? Semalam selesai suntik, kamu sangat senang." Kelly melihat tampak dia merasa sangat senang: "Sekarang sudah takut?"

"Mengapa......" Megan dengan suara gemetar, dengan pelan melihat Kelly, tatapan penuh dengan kabut: "Kamu menyuntikan aku narkoba......apakah kamu ingin membunuh aku? Jika kamu ingin begini tidak perlu susah payah."

Kelly tertawa dengan senang tertawa: "Susah payah? Megan kamu sudah salah, aku tidak pernah ingin membunuh kamu, aku hanya ingin kamu sengsara."

Jika sudah kecanduan narkoba, pasti sudah susah untuk berhenti memakainya, Megan sebelumnya dirumah sakit kota juga pernah melihat kasus begini.

Pasien yang ingin melawan narkoba, sekali demi sekali dengan kuat menabrak dinding, berharap bisa cepat sembuh.

Seperti dia semalam, tampak yang mengerikan ini membuat dia tidak berani mengingati lagi.

Dia bagaimana pun tidak menyangka, dirinya suatu hari bisa terlibat dengan barang ini.

Saat itu Megan sangat putus asa, bahkan pemikiran menjadi kacau, tidak tahu harus berbuat apa.

Melihat Megan begini, Kelly dengan senang tersenyum: "Kamu sekarang, pasti sangat sengsara kan?"

Megan pelan-pelan menengadah kepala melihat Kelly: "Paling kejam adalah hati wanita!"

"Megan, tidak perlu berkata tajam, kamu lebih baik pikirkan, jika suatu hari Royce sadar lalu melihat tampak kamu begini, apakah dia masih akan mencintai kamu?"

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu