Seberapa Sulit Mencintai - Bab 309 Membuat Keributan
William Jing mengerutkan kening menatap Yunita Li yang sedang tak sadarkan diri.
Wanita yang dari luar kelihatan rapuh ini, terkadang sangat keras kepala dan membuat orang lain menakutinya.
Tapi yang paling membuatnya terkejut adalah rupanya Yunita Li tidaklah sekuat yang dibayangkannya.
Rupanya ia juga bisa merasa takut.
William Jing mengulurkan tangannya dan mengelus kepalanya dengan lembut.
Tapi tak disangka, Yunita Li tiba-tiba siuman dan menatap William Jing, mereka berdua tertegun.
William Jing dengan panik segera menarik tangannya, lalu mengerutkan kening dan berkata, “Apa yang terjadi denganmu, apakah karena belum makan maka kau jatuh pingsan?”
Yunita Li menatap William Jing, dalam hati merasa ketakutan.
Ia bermimpi... bermimpi Handoko Li melakukan hal itu lagi pada Megan Zhao.
Meskipun Lucy Wu selalu menghalanginya, tapi dalam hati ia tahu seharusnya hal ini tidak terjadi.
Hal ini seperti mimpi buruk, apalagi saat turun hujan saat itu, Handoko Li mengunci Megan Zhao di dalam kamar.
Setiap kali ia mengingat jeritannya saat itu, ia selalu merasa ketakutan.
Karena teringat sesuatu, ia dengan panik segera mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Megan Zhao.
“Halo, kak, kau sedang apa?”
“Yunita, di sini masih pagi, aku baru saja bangun.”
Di sebelahnya, Yunita Li juga bisa mendengar suara Royce Yan, ia segera merasa lega.
Sekarang Megan Zhao memiliki Royce Yan di sisinya, apa yang harus ia takutkan?
“Siapa?” Royce Yan dengan linglung membuka matanya dan memeluk pinggang Megan Zhao. “Lanjut tidurlah.”
“Matahari sudah terbit, kau masih saja tidur!” Megan Zhao memelototinya lalu berkata pada Yunita Li di telepon, “Yunita, apakah terjadi sesuatu denganmu?”
“Tidak, tak ada masalah, aku hanya ingin menanyakan kabar kalian.”
“Kalau begitu, kututup dulu teleponnya.”
“Baik.”
Setelah menutup telepon, Megan Zhao menyingkirkan tangan Royce Yan dan berkata, “Aku harus pergi ke rumah sakit hari ini.”
“Untuk apa kau ke rumah sakit, sepertinya tubuhmu baik-baik saja, kemarin malam aku tidak melukaimu, bukan?”
Pipi Megan Zhao memerah dan memelototi Royce Yan, “Bisanya kau berkata seperti itu, aku tak ingin berdebat denganmu, aku harus pergi ke rumah sakit.”
Setelah mengatakannya, Megan Zhao bergegas mandi.
Hari ini adalah ulangtahun Lucy Wu, ia harus pergi mengunjunginya, dan dengar-dengar kondisinya telah jauh membaik.
Setelah berganti baju, Megan Zhao keluar. Royce Yan menatapnya dari belakang sambil tersenyum berseri-seri.
Tapi tak lama kemudian, ponselnya berdering, ia meraihnya, dan dengan segera ekspresinya menjadi dingin.
“Tuan, kondisi Tuan Nickson akhir-akhir ini kurang baik, bisakah anda membawanya ke rumah sakit untuk diperiksa?”
Sambil menggenggam ponselnya, Royce Yan meraih sebatang rokok dan menyalakannya, “Kelly Ning, kau tak perlu menjelaskan kondisinya padaku, di Kastil itu ada dokter bukan, percuma saja kau membuang-buang waktu mengatakannya padaku. “
“Ta, tapi Tuan, Tuan Nickson menyuruhku ke Jing State untuk menghubungi kepala rumah sakit Harland Gu, memintanya menanganinya.”
“Di Prancis ada begitu banyak dokter, untuk apa harus mencari Harland Gu?”
Royce Yan mendengus, “Tak perlu menggunakan trik semacam ini padaku, Kelly Ning, kau tahu sendiri, aku sangat berpengalaman menilai orang, aku tahu apa yang sedang kau pikirkan, jadi sebaiknya enyahkanlah trikmu itu.”
“Aku tidak membohongi anda, Tuan, kondisi Tuan Nickson memang sangat menurun akhir-akhir ini.”
“Baiklah, kapan-kapan aku akan pulang untuk menjenguknya.” Setelah menutup telepon, Royce Yan menghisap rokoknya, lalu tersenyum, “Nickson, yang kau mainkan adalah trik lamaku 10 tahun lalu.”
Megan Zhao telah tiba di rumah sakit, ia telah membelikan sebuah kue dan buket bunga kesukaan Lucy Wu.
Ia tidak membawanya pulang karena kadang kondisi Lucy Wu kurang stabil, di rumah sakit, Royce Yan telah mencarikan suster yang profesional untuknya, maka keamanannya lebih terjamin.
Saat mengingat hidupnya yang tenang sekarang, suasana hatinya juga membaik.
Tapi tak disangka, belum sampai di depan pintu kamar Lucy Wu, ia mendengar keributan dari dalam kamar.
“Apa yang kalian lakukan, ia adalah istriku, kalian seperti burung, dan akulah petaninya, pergi dari hadapanku!”
“Jangan memukulnya, jangan memukulnya!”
Banyak perawat dan pasien berkumpul di sekelilingnya, begitu mendengar suara ini, Megan Zhao segera merasakan ada sesuatu yang tidak beres, ia segera membuang seluruh barang di tangannya dan merangsek masuk ke kerumunan.
Saat ia telah menembus kerumunan, ia melihat Handoko Li sedang menggunakan sebuah kursi untuk memukuli Harry Zhao.
Sebenarnya Harry Zhao bisa balik menyerangnya, tapi karena ia takut Handoko Li akan memukuli Lucy Wu, maka ia hanya meringkuk di sudut ruangan sambil menundukkan kepalanya, membiarkan Handoko Li memukulinya.
Suara ‘bang’ ‘bang’ ‘bang’ itu membuat Megan Zhao mengingat adegan saat Handoko Li memukulinya.
Tiba-tiba amarahnya memuncak, ia segera menghampirinya, mencengkeram tangan Handoko Li, menariknya, dan menekan tubuhnya di lantai.
“Anakku, anakku, jangan bertengkar.” Dengan gemetaran, Harry Zhao berjalan ke sisi Megan Zhao, “Jangan bertengkar, hati-hati ada yang terbunuh.”
“Ia memukuli orang disini, ia sama sekali tak takut akan membunuh orang! Handoko Li, beraninya kau membuat keributan di sini, lihat apa yang kau perbuat pada ibuku!”
Begitu melihat Handoko Li, Lucy Wu langsung ketakutan dan meringkuk di kasur dengan gemetaran.
Hal ini membuat hati Megan Zhao terasa pedih.
Handoko Li membentaknya, “Omong kosong, lepaskan aku! Saat aku menceraikannya, wanita ini tidak setuju. Dan juga, aku adalah ayahmu, apakah ada seorang anak perempuan yang memperlakukan ayahnya seperti ini? Lepaskan aku!”
“Bajingan!” Megan Zhao mengangkat tangannya dan meninju wajah Handoko Li, Harry Zhao bergegas menghentikannya dan berkata, “Anakku, jangan bertengkar, tidak baik jika nanti ada yang terbunuh.”
“Ayah, ia telah memukulimu hingga berdarah-darah, bajingan ini pantas mendapatkan pelajaran!”
Megan Zhao sama sekali tidak takut pada Handoko Li, mereka berdua telah bertengkar selama bertahun-tahun, ia sudah sering dipukuli dan dibentak, ia sudah kebal, ia tak takut lagi.
Saat Megan Zhao akan memukulnya, tiba-tiba terdengar suara Harland Gu dari arah pintu, “Ada apa ini, kenapa begitu ribut?”
Megan Zhao mendongak menatap Harland Gu, lalu perlahan menurunkan tangannya dan mendengus, “Kau beruntung kali ini.”
Lalu ia melepaskan Handoko Li.
Harland Gu menatap Megan Zhao, lalu menatap Handoko Li, lalu mengerutkan kening dan berkata, “Kalian ribut-ribut di rumah sakit?”
“Aku tidak membuat keributan, aku datang untuk menjenguk istriku, tidak bolehkah?”
“Aku akan pergi ke pengadilan untuk mengurus perceraian kalian.” Kata Megan Zhao sambil menggertakkan gigi, “Handoko Li, jangan kira kau bisa seenaknya.”
“Baiklah, kita lihat siapa yang lebih hebat.”
Handoko Li sudah terkenal sebagai bajingan, dan ancaman apapun takkan mempan baginya.
Untungnya semua yang berada di rumah sakit ini adalah bawahan Harland Gu, maka ia tak berani berbuat macam-macam, tapi ia tak membiarkan Harry Zhao mendekati Lucy Wu, bahkan menyebutnya sebagai orang ketiga.
Ia bersikap sangat arogan, seolah ia lupa bagaimana dulu ia memperlakukan Lucy Wu.
Megan Zhao juga tak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa membawa Harry Zhao pulang.
Tapi tak disangka saat ia tiba di pintu, ia tiba-tiba mendengar suara seorang wanita.
“Tapi aku benar-benar sangat menyukai tuan.”
Novel Terkait
Step by Step
LeksUnplanned Marriage
MargeryPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeThe Richest man
AfradenMarriage Journey
Hyon SongPenyucian Pernikahan
Glen ValoraSeberapa Sulit Mencintai×
- Bab 1 Malam Itu, Dia Memeluknya Erat
- Bab 2 Ingatkah Malam Itu......
- Bab 3 Apakah Masih Menginginkanku?
- Bab 4 Apakah Merindukan Rasa Yang Dulu?
- Bab 5 Kamu Anggap Aku Bodoh
- Bab 6 Pukul Mati Aku Saja
- Bab 7 Akan Meminta Nyawamu Kalau Menyentuhnya
- Bab 8 Istriku
- Bab 9 Tidak Suka Lelaki Yang Pasrah
- Bab 10 Kenapa Nama Kamu Rian Zhou
- Bab 11 Baju Tersangkut
- Bab 12 Paman, Bajuku Bagus Tidak
- Bab 13 Jangan Menyentuhnya
- Bab 14 Karena Kamu Rendahan
- Bab 15 Jangan Ulangi Lagi
- Bab 16 Pergi Menemui Mereka
- Bab 17 Masih Belum Cukup?
- Bab 18 Anak Perempuanku Sungguh Harum
- Bab 19 Jauhi Mereka
- Bab 20 Paman, Jangan Mengurusi Aku
- Bab 21 Tidak Ada Kalau Mau Uang
- Bab 22 Megan Zhao
- Bab 23 Memaksakan Diri Tersenyum
- Bab 24 Kesenjangan Besar Antar Manusia
- Bab 25 Membuat Kesepakatan
- Bab 26 Aku Akan Menghangatkanmu
- Bab 27 Laparkah?
- Bab 28 Jangan Bersama Dia
- Bab 29 Kalian Menikahlah, Aku Akan Pergi Dari Sini
- Bab 30 Wanita Penggoda
- Bab 31 Tidak Jelas
- Bab 32 Selesai Sampai Disini
- Bab 33 Identitas Kamu Yang Sebenarnya
- Bab 34 Aku Akan Membuatmu Menyesal
- Bab 35 Inilah Yang Kamu Inginkan
- Bab 36 Mari Kita Menikah
- Bab 37 Aku Akan Merebut Dia Kembali !
- Bab 38 Ingin Memperlihatkan Ini Padanya
- Bab 39 Cepat Keluar...... Aku Membutuhkanmu
- Bab 40 Jangan...... Tolong
- Bab 41 Buka Pintu......
- Bab 42 Cara Yang Kurang Tepat
- Bab 43 Ia Hampir Meninggal Beberapa Tahun Yang Lalu
- Bab 44 Biarkan Ia Pergi
- Bab 45 Memainkan Trik Yang Lebih Hebat
- Bab 46 Jika Aku Memperbolehkan Kamu Meninggalkan Anthony Xu
- Bab 47 Kamu Masih Lemah Jika Beradu Denganku
- Bab 48 Paman Sudah Mencarikan Pekerjaan Untukmu
- Bab 49 Rian Zhou Tidak Mengambil Surat Nikah Denganku
- Bab 50 Jelaskan, Aku akan Mendengar
- Bab 51 Jangan Tinggalkan Aku, Jangan Pergi
- Bab 52 Balas Dendam yang Licik
- Bab 53 Aku Tidak Punya Uang, Biarkan Ia Mati
- Bab 54 Mati Tertabrak Mobil
- Bab 55 Mengejek Diri Sendiri
- Bab 56 Kebenaran Yang Mengejutkan
- Bab 57 Apakah Kita Saling Kenal?
- Bab 58 Apakah Kamu Yatim Piatu?
- Bab 59 Aku Telah Hamil
- Bab 60 Kehilangan Semuanya
- Bab 61 Aku Ingin Kamu Menjadi Wanitaku
- Bab 62 Cepat Kembali
- Bab 63 Halo, Paman
- Bab 64 Kamu Yang Memukul
- Bab 65 Aku Tidak Punya Uang Lagi
- Bab 66 Kamu Tidak Bisa Menyingkir
- Bab 67 Tunggu Esok Hari
- Bab 68 Melarikan Diri!
- Bab 69 Sikap Yang Menggila
- Bab 70 Menemani Bibimu
- Bab 71 Melompat
- Bab 72 Anthony Xu Sadar
- Bab 73 Aku Sudah Melepaskannya
- Bab 74 Aku Ingin Sekali Kamu Mati
- Bab 75 Aku Akan Membawamu Pergi
- Bab 76 Kamu Tidak Akan Bisa Melunasinya
- Bab 77 Sangat Tenang
- Bab 78 Mengembalikannya Berkali-kali Lipat
- Bab 79 Sangat Adil
- Bab 80 Dia Sudah Berubah
- Bab 81 Menghilang
- Bab 82 Bunuh Dia
- Bab 83 Aku Bukan Pria Terhormat
- Bab 84 Kuberi Waktu Untukmu Beberapa Jam
- Bab 85 Mencari Mati?
- Bab 86 Jangan Beritahu Dia
- Bab 87 Bisakah Aku Tinggal Di Tempatmu
- Bab 88 Pulang Ke Rumah Untuk Diperiksa
- Bab 89 Kau Akan Pergi
- Bab 90 Tak Akan Kembali
- Bab 91 Hampa
- Bab 92 Aku Tak Punya Uang
- Bab 93 Menyentuhnya
- Bab 94 Masih Ingin Matikah?
- Bab 95 Kau Akan Membiarkannya Masuk?
- Bab 96 Omong Kosong Yang Serius
- Bab 97 Aku Sudah Gila, Aku Akan Memukulnya?
- Bab 98 Pindah Ke Luar
- Bab 99 Ikut Campur Urusan Orang Lain
- Bab 100 Menuntutmu
- Bab 101 Kumohon
- Bab 102 Perkataan Yang Dilebihkan
- Bab 103 Kamu Tunggu Aku
- Bab 104 Menyelamatkanmu Keluar
- Bab 105 Menonton Pertunjukan Bagus
- Bab 106 Lebih Baik Pergi Kemana Untuk Memungut Sampah
- Bab 107 Kamu Berani Memukulku?
- Bab 108 Masih Menginginkan Nyawa, Kah
- Bab 109 Jangan Pergi
- Bab 110 Betul, Dialah Orangnya
- Bab 111 Menyelamatkanmu
- Bab 112 Kamu Berani Memberikan Obat?
- Bab 113 Mengadakan Upacara Pernikahan
- Bab 114 Hanya Bisa Menghormati
- Bab 115 Pergi
- Bab 116 Siapa yang ingin Kau Temui?
- Bab 117 Panggil Ayah
- Bab 118 Kompensasi yang Tidak Sedikit
- Bab 119 Jangan bertindak Gegabah
- Bab 120 Tangisan Samar
- Bab 121 Kamu Tenang Saja
- Bab 122 Apanya Yang Aneh
- Bab 123 Aku Ini Apa?
- Bab 124 Dengar-Dengar
- Bab 125 Anthony Xu, Aku Mohon Padamu
- Bab 126 Kami Ingin Anak Laki-laki
- Bab 127 Pergilah
- Bab 128 Sangat Menakjubkan
- Bab 129 Telah Menyusahkanmu
- Bab 130 Mengkhawatirkanmu
- Bab 131 Tolong Selamatkan Kami
- Bab 132 Tidak Bisa Segera Datang
- Bab 133 Orang Yang Di Kenal
- Bab 134 Kemana Saja Kamu Pergi
- Bab 135 Kak Jin
- Bab 136 Kemajuan dan Tampilan Baru
- Bab 137 Apakah Kamu Pantas untuk menanyaiku?
- Bab 138 Siapa yang Menang, Siapa yang Kalah
- Bab 139 Tumbuh Sangat Mirip Seperti Dirimu
- Bab 140 Terlalu Berisik
- Bab 141 Terlambat
- Bab 142 Bukan Salahmu
- Bab 143 Kakak Beradik
- Bab 144 Kita Ingin Pergi Melayat
- Bab 145 Aku Datang Menjemputmu Pulang ke Rumah
- Bab 146 Kamu Sudah Mempunyai Anak
- Bab 147 Semua Orang Menekanku
- Bab 148 Kamu Tidak Nyaman
- Bab 149 Poligami
- Bab 150 Jahat
- Bab 151 Aku Tidak Bisa Melindungimu Selamanya
- Bab 152 Kita Bercerai Saja
- Bab 153 Menjaga Janji
- Bab 154 Kamu Jangan Mencoba Untuk Kabur
- Bab 155 Mempermainkan Hati Orang
- Bab 156 Jantungmu Berdetak Sangat Kencang
- Bab 157 Dokter Handal
- Bab 158 Lama Tidak Berjumpa
- Bab 159 Semoga Anakmu Mendapat Pasangan Yang Jahat
- Bab 160 Memberimu Jalan Terakhir
- Bab 161 Kau Pernah Berkata, Kau Akan Menemaniku
- Bab 162 Mengapa Kau memperlakukanku Seperti ini
- Bab 163 Ayahmu
- Bab 164 Kebenaran
- Bab 165 Pergi Ke Neraka Bersama
- Bab 166 Aku Mencintaimu, Royce Yan
- Bab 167 Aku Menunggumu Sampai Kau Menemukanku
- Bab 168 Harus Pergi!
- Bab 169 William Jing yang Misterius
- Bab 170 Selamat Tinggal, Royce
- Bab 171 Dia Ada di Atas
- Bab 172 Maaf, Royce
- Bab 173 Hai, Paman
- Bab 174 Apa Saja yang Harus Dikorbankan
- Bab 175 Kalau Kau Ingin Bermain-main, Akan Kutemani
- Bab 176 Orang Yang Dia Cintai
- Bab 177 Tidak Takut
- Bab 178 Jangan Tanya
- Bab 179 Kehidupan Yang Tidak Baik
- Bab 180 Ada Orang Benaran
- Bab 181 Akhirnya Selesai
- Bab 182 Mereka Mati
- Bab 183 Lucu Tidak
- Bab 184 Menyuruh Kamu Menjadi Istri
- Bab 185 Barang Yang Kamu Mau
- Bab 186 Lebih Baik Jangan Ikut Campur
- Bab 187 Jangan Paksa Aku
- Bab 188 Tidak Ada Yang Tidak Mungkin
- Bab 189 Jangan Merasa Bersalah Pada Aku
- Bab 190 Apakah Ini Anak Kamu
- Bab 191 Keluar, dan Pulang
- Bab 192 Jadi Jangan Pergi
- Bab 193 Tamparan
- Bab 194 Tidak Melihat Ke Belakang
- Bab 195 Tidak Ada Halangan
- Bab 196 Kesempatan Berbicara
- Bab 197 Sangat Menakutkan
- Bab 198 Penceraian
- Bab 199 Menggunakan Seluruh Waktu
- Bab 200 Pergilah
- Bab 201 Anak
- Bab 202 Pulang
- Bab 203 Bantu Aku Melakukan Sesuatu
- Bab 204 Aku Menginginkanmu
- Bab 205 Aku Mencintaimu
- Bab 206 Lama Tidak Berjumpa
- Bab 207 Kamu Tidak Mampu
- Bab 208 Tidak Ada Perasaan
- Bab 209 Selamat Menikmati
- Bab 210 Apakah Penting?
- Bab 211 Dituduh Massa
- Bab 212 Marah
- Bab 213 Apakah Kau Percaya
- Bab 214 Gila
- Bab 215 Ditangkap
- Bab 216 Pikirkanlah Baik-Baik
- Bab 217 Jangan Tanya
- Bab 218 Kubantu Kau
- Bab 219 Bukan Miliknya
- Bab 220 Kembalikan Padaku
- Bab 221 Tidak Penting Lagi
- Bab 222 Betapa Sulit Membenci Seseorang
- Bab 223 Kehilangan
- Bab 224 Pergilah Ke Rumahku
- Bab 225 Tidak Ada Uang
- Bab 226 Memang Sangat Jahat
- Bab 227 Sangat Mencurigakan
- Bab 228 Jangan Pergi
- Bab 229 Apa Pedulimu?
- Bab 230 Pergerakkan Besar
- Bab 231 Apa Kamu Ingin Tahu?
- Bab 232 Juga Bukan Sesuatu yang Sulit
- Bab 233 Kembalikan!
- Bab 234 Kamu Pasti Tidak Menyangka Kan?
- Bab 235 Kamu Kenapa Tidak Bisa Menikah Denganku?
- Bab 236 Bercerai Tanpa Membawa Barang
- Bab 237 Takut
- Bab 238 Apa Kamu Tidak Merindukannya
- Bab 239 Terserah
- Bab 240 Tidak Mempunyai Apapun
- Bab 241 Tidak Masalah, Ada Aku
- Bab 242 Jangan Membuat Masalah
- Bab 243 Kamu Berbohong
- Bab 244 Berjanji Sesuatu Untukmu
- Bab 245 Cepat Pergi
- Bab 246 Enyahlah
- Bab 247 Tokoh Besar
- Bab 248 Keindahan yang Disebutkan
- Bab 249 Kamu Jangan Mati
- Bab 250 Tenanglah Sedikit
- Bab 251 Kalian Semua Pantas Mati
- Bab 252 Belasan Buah, Kamu Gila Ya
- Bab 253 Kenapa Malah Dia
- Bab 254 Putus Saja
- Bab 255 Aku Besumpah
- Bab 256 Kau Sesenang Ini
- Bab 257 Hakim Pengadilan
- Bab 258 Kenyataan
- Bab 259 Mengesalkan
- Bab 260 Jangan Berkata Keras di Hadapan Anak Kecil
- Bab 261 Jangan Marah, Aku yang Salah
- Bab 262 Ayo Pulang
- Bab 263 Anakmu Juga Milikku
- Bab 264 Aku Tidak Pergi
- Bab 265 Menyerahlah
- Bab 266 Kalah
- Bab 267 Menikmati Kesenangan Hidup di Waktu yang Tepat
- Bab 268 Kau Bersama Dengannya
- Bab 269 Masa Itu Terasa Lebih Baik
- Bab 270 Jika Cinta, Pergilah
- Bab 271 Aku Sedikit Egois
- Bab 272 Lama Tidak Bertemu
- Bab 273 Apa yang Kau Inginkan
- Bab 274 Dua Pilihan
- Bab 275 Beri Aku Hidup
- Bab 276 Tidak Bisa Menyalahkan Siapa Pun
- Bab 277 Kami yang Salah
- Bab 278 Kau Mau Apa
- Bab 279 Maaf
- Bab 280 Akan Kuperlihatkan Pada Semua Orang
- Bab 281 Mengerti Dengan Jelas
- Bab 282 Dua Pilihan
- Bab 283 Ucapan yang Dingin
- Bab 284 Kartu Memori
- Bab 285 Awal Mula Semua Cerita
- Bab 286 Saya Akan Berebut Dengan Kamu
- Bab 278 Jangan Memaksa Saya, Kamu Sama Sekali Tidak Memilih
- Bab 288 Apakah Boleh ? Saya Mohon Padamu
- Bab 289 Jangan Minta Maaf Untuknya
- Bab 290 Merasa Lega
- Bab 291 Kamu Sudah Pergi
- Bab 292 Kenapa Memaksaku
- Bab 293 Pergilah Denganku
- Bab 294 Tak Berguna
- Bab 295 Senang Yang Tak ada Duanya
- Bab 296 Apakah Kamu Cemburu?
- Bab 297 Apa Yang Membuat Mu Tidak Bahagia
- Bab 298 Kamu Tidak Akan Memberi Aku Harapan Palsu Bukan?
- Bab 299 Sudah Serahkan Padaku
- Bab 300 Tidak Menyentuh
- Bab 301 Bukan Masalahku
- Bab 302 Mengapa Tidak Melepaskannya?
- Bab 303 Bantu Aku
- Bab 304 Kekanakan
- Bab 305 Tidak Perlu Pedulikan Masa Lalu
- Bab 306 Kenapa Kau Menginginkanku
- Bab 307 Sungguh Pemberani
- Bab 308 Apa Kau Baik-Baik Saja
- Bab 309 Membuat Keributan
- Bab 310 Obat Bius
- Bab 311 Sebenarnya Apa Yang Kau Lakukan
- Bab 312 Kesalahpahaman
- Bab 313 Hilang Lagi
- Bab 314 Cinta Yang Tak Bisa Dijelaskan Dengan Kata-Kata
- Bab 315 Setekun Itu Demi Apa
- Bab 316 Sengsara
- Bab 317 Aku Ingin Kamu Selamat
- Bab 318 Menakutkan
- Bab 319 Takut Dia Bangun
- Bab 320 Aku Pergi
- Bab 321 Berlutut Dulu
- Bab 322 Sangat Tenang
- Bab 323 Kebencian Kamu Tidak Bisa Dilampiaskan
- Bab 324 Aku Juga Ada Mimpi
- Bab 325 Pertama Kali Mendengar Pasti Tidak Nyaman
- Bab 326 Kamu Sangat Lucu
- Bab 327 Ingin Bercerai Dengan Aku
- Bab 328 Hati Wanita Paling Kejam
- Bab 329 Dia Bukan Orang Seperti Itu
- Bab 330 Rahasia Yang Tidak Boleh Dikatakan
- Bab 331 Jangan Pergi
- Bab 332 Benci Ketidakmampuanku
- Bab 333 Aku Menyesal
- Bab 334 Mengapa Tidak Bisa Memberikannya Pada Ku
- Bab 335 Bagaimana Bisa Aku Tidak Tahu
- Bab 336 Aku Tidak Akan Masuk
- Bab 337 Tidak Masalah
- Bab 338 Apakah Kau Akan Sedih?
- Bab 339 Ingatan
- Bab 340 Sekali Lagi
- Bab 341 Belum Meninggal
- Bab 342 Mesra Sekali
- Bab 343 Bertanggung Jawab
- Bab 344 Kamu Yang Paling Kurus
- Bab 345 Jangan Pergi
- Bab 346 Terjadi Hal Seperti Ini
- Bab 347 Muda Dan Naif
- Bab 348 Dua Tamparan
- Bab 349 Tidak Peduli Dimanapun Dan Kapanpun
- Bab 350 Hebrew
- Bab 351 Tidak Apa-Apa
- Bab 352 Tidak Membohongiku
- Bab 353 Berapa Banyak Delapan Belas?
- 354 Hidupmu Pasti Bahagia Kan?
- Bab 355 Tidak Pergi Lagi
- Bab 356 Kamu Pergi Makan Saja
- Bab 357 Orang Tua
- Bab 358 Punya Atau Tidak, Tidaklah Penting
- Bab 359 Gaun Pengantin
- Bab 360 Kecuali Kamu
- Bab 361 Tukang Ikut Campur
- Bab 362 Semuanya Adalah Kebetulan
- Bab 363 Permen Pernikahan
- Bab 364 Kebahagiaan Akan Datang
- Bab 365 Dasar Kelinci Kecil
- Bab 366 Bawalah Pulang Saja
- Bab 367 Apa Aku Boleh ke Dalam
- Bab 368 Mengejarnya
- Bab 369 Kenapa Tidak Mau
- Bab 370 Ada Rahasia
- Bab 371 Tidak Bekerja
- Bab 372 Tidak Menginginkanku Lagi
- Bab 373 Konflik
- Bab 374 Kamu Jangan Mencariku
- Bab 375 Masalalu Seperti Asap
- Bab 376 Keputusasaan Yang Tak Berujung
- Bab 377 Aku Tidak Bisa Memberikan Apa Pun
- Bab 378 Sepuluh Tahunan
- Bab 379 Kisah Pendirian
- Bab 380 Menangis Sedih
- Bab 381 Aku Ingin Mencarinya
- Bab 382 Tidak Apa-apa
- Bab 383 Berantakan
- Bab 384 Enakkan
- Bab 385 Ayo Pulang Ke Rumah
- Bab 386 Jangan Banyak Berpikir
- Bab 387 Halo
- Bab 388 Mengusir
- Bab 389 Bawa Kamu Pergi Makan
- Bab 390 Apakah Kamu Marah?
- Bab 391 Maaf
- Bab 392 Tak Tahu Kebenarannya
- Bab 393 Terlalu Terlambat
- Bab 394 Mempedulikannya
- Bab 395 Menghilang
- Bab 396 Jangan Takut
- Bab 397 Kamu Di Mana
- Bab 398 Berikan Uang Itu Padaku
- Bab 399 Tentu Saja
- Bab 400 Jangan Terlambat
- Bab 401 Jadilah Istriku
- Bab 402 Gemetaran Tiada Henti
- Bab 403 Sangat Lezat
- Bab 404 Daging Kepala Babi
- Bab 405 Aku takut
- Bab 406 Andy Liang
- Bab 407 Tidak bisa memberikanmu
- Bab 408 Mengejutkan
- Bab 409 Dia tidak sanggup lagi
- Bab 410 Diluar Dugaan
- Bab 411 Pergilah, Tidak Masalah
- Bab 412 Jadi Modelku
- Bab 413-414 Akhirnya Sudah Sampai
- Bab 415 Cuci Piring Pun Tidak Boleh
- Bab 416 Kamu Sudah Kembali
- Bab 417 Jangan Menyentuhnya
- Bab 418 Sudah Sangat Manusiawi
- Bab 419 Tidak Ada Yang Tersisa
- Bab 420 Tukarkan Dengan Hidup Kalian
- Bab 421 Cekatan
- Bab 422 Menjual Bakcang
- Bab 423 Cara Menggunakannya
- Bab 424 Sudah Mau Rusak
- Bab 425 Sudah Dijual Habis
- Bab 426 Merasa Ketakutan
- Bab 427 Dia Akan Menuruti Perkataan Kamu
- Bab 428 Jangan Asal Bicara
- Bab 429 Masih Mau Pergi Ke Kuil
- Bab 430 Sudah Kaya
- Bab 431 Ayo Ke Kabupaten
- Bab 432 Ternyata Begitu
- Bab 433 Sesulit Ini...
- Bab 434 Jangan Berpikir Terlalu Banyak
- Bab 435 Berpikir
- Bab 436 Bukankah Di Dalam Foto Itu Anda?
- Bab 437 Apakah Kau Ingin Pergi Keluar?
- Bab 438 Cemburu
- Bab 439 Tak Ingin Pergi
- Bab 440 Sudah Cukup
- Bab 441 Berjalan Di Jalanan
- Bab 442 Tidak Ada Jalan Mundur
- Bab 443 Siapa Kamu
- Bab 444 Kamu Lumayan
- Bab 445 Berjalan Sampai Akhir
- Bab 446 Sangat Bahagia
- Bab 447 Kamu Ingin Bagaimana
- Bab 448 Jangan Marah
- Bab 449 Bukan Salah Ku
- Bab 450 Berubah Pikiran
- Bab 451 Melihat Matahari Terbit
- Bab 452 Orang Di Club House
- Bab 453 Kamu Bahkan Tidak Bahagia
- Bab 454 Ikuti Permintaanku
- Bab 455 Jangan Mempermalukan
- Bab 456 Aku Ingin Pergi
- Bab 457 Aku Ingin Bahagia
- Bab 458 Tanpa Harus Berpikir
- Bab 459 Bersiap-siap Untuk Melarikan Diri
- Bab 460 Kamu Akan Kembali
- Bab 461 Jangan Bahas Lagi
- Bab 462 Mengapa Kamu Begitu Baik Padaku?
- Bab 463 Menolak Dia
- Bab 464 Katakan Lagi
- Bab 465 Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 466 Baik Atau Tidak Baik
- Bab 467 Mencetak Rekor
- Bab 468 Sedikit Sedih
- Bab 469 Kamu Sedikit Lambat
- Bab 470 Sangat Dingin
- Bab 471 Sangat Susah
- Bab 472 Selain Cantik
- Bab 473 Jika Sungguh Ada Hubungan...
- Bab 474 Bagaimana Untuk Menghadapinya?
- Bab 475 Sejarah Kepahitan
- Bab 476 Pergilah
- Bab 477 Halo
- Bab 478 Bermimpi
- Bab 479 Apa Yang Kamu Bicarakan.
- Bab 480 Kamu Lakukan Saja.
- Bab 481 Tidak Boleh Memainkan Itu.
- Bab 482 Mengapa Begitu Baik?
- Bab 483 Turun Ke Perut.
- Bab 484 Hari Sudah Terang.
- Bab 485 Tokoh Sangat Penting.
- Bab 486 Mengajaknya Kencan
- Bab 487 Perhatian
- Bab 488 Panik
- Bab 489 Sakit Hati Sampai Mati
- Bab 490 Sedih Karenamu
- Bab 491 Seperti Yang Di Duga
- Bab 492 Karena Masalah Ini
- Bab 493 Tidak Cocok
- Bab 494 Sangat Tua
- Bab 495 Masuk
- Bab 496 Mabuk
- Bab 497 Adakah Hari Itu
- Bab 498 Aku Menunggu
- Bab 499 Bagaimanapun
- Bab 500 Penyiksaaan
- Bab 501 Apakah Kamu Baik Kepadaku?
- Bab 502 Salah Apa
- Bab 503 Sangat Mencintaimu
- Bab 504 Jadi, Aku Mencintaimu
- Bab 505 Makanan Terlezat
- Bab 506 Pernikahan Anak Dijodohkan Orang Tua
- Bab 507 Berpikir Tentang Masa Depan
- Bab 508 Cepat Masuk
- Bab 509 Sambil Berbicara Sambil Bercanda
- Bab 510 Menyebarkan Informasi
- Bab 511 Melipat Selimut
- Bab 521 Kau Bilang Apa
- Bab 513 Kau Tidak Apa-Apa
- Bab 514 Datang Melamar
- Bab 515 Lebih Dari Yang Dibayangkan
- Bab 516 Bertemu Dengan Orang Tua
- Bab 517 Impuls
- Bab 518 Menangis
- Bab 519 Mulai Dari Awal
- Bab 520 Waspada
- Bab 521 Terima Kasih
- Bab 522 Apakah Kau Sudah Berubah?
- Bab 523 Mengenali
- Bab 524 Akhir
- Bab 525 Ekstra Royce Yan dan Megan Zhao
- Bab 526 Ekstra Royce Yan, Megan Zhao
- Bab 527 Ekstra Royce Yan, Megan Zhao
- Bab 528 Ekstra Anthony Xu
- Bab 529 Ekstra Harland Gu