Seberapa Sulit Mencintai - Bab 309 Membuat Keributan

William Jing mengerutkan kening menatap Yunita Li yang sedang tak sadarkan diri.

Wanita yang dari luar kelihatan rapuh ini, terkadang sangat keras kepala dan membuat orang lain menakutinya.

Tapi yang paling membuatnya terkejut adalah rupanya Yunita Li tidaklah sekuat yang dibayangkannya.

Rupanya ia juga bisa merasa takut.

William Jing mengulurkan tangannya dan mengelus kepalanya dengan lembut.

Tapi tak disangka, Yunita Li tiba-tiba siuman dan menatap William Jing, mereka berdua tertegun.

William Jing dengan panik segera menarik tangannya, lalu mengerutkan kening dan berkata, “Apa yang terjadi denganmu, apakah karena belum makan maka kau jatuh pingsan?”

Yunita Li menatap William Jing, dalam hati merasa ketakutan.

Ia bermimpi... bermimpi Handoko Li melakukan hal itu lagi pada Megan Zhao.

Meskipun Lucy Wu selalu menghalanginya, tapi dalam hati ia tahu seharusnya hal ini tidak terjadi.

Hal ini seperti mimpi buruk, apalagi saat turun hujan saat itu, Handoko Li mengunci Megan Zhao di dalam kamar.

Setiap kali ia mengingat jeritannya saat itu, ia selalu merasa ketakutan.

Karena teringat sesuatu, ia dengan panik segera mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Megan Zhao.

“Halo, kak, kau sedang apa?”

“Yunita, di sini masih pagi, aku baru saja bangun.”

Di sebelahnya, Yunita Li juga bisa mendengar suara Royce Yan, ia segera merasa lega.

Sekarang Megan Zhao memiliki Royce Yan di sisinya, apa yang harus ia takutkan?

“Siapa?” Royce Yan dengan linglung membuka matanya dan memeluk pinggang Megan Zhao. “Lanjut tidurlah.”

“Matahari sudah terbit, kau masih saja tidur!” Megan Zhao memelototinya lalu berkata pada Yunita Li di telepon, “Yunita, apakah terjadi sesuatu denganmu?”

“Tidak, tak ada masalah, aku hanya ingin menanyakan kabar kalian.”

“Kalau begitu, kututup dulu teleponnya.”

“Baik.”

Setelah menutup telepon, Megan Zhao menyingkirkan tangan Royce Yan dan berkata, “Aku harus pergi ke rumah sakit hari ini.”

“Untuk apa kau ke rumah sakit, sepertinya tubuhmu baik-baik saja, kemarin malam aku tidak melukaimu, bukan?”

Pipi Megan Zhao memerah dan memelototi Royce Yan, “Bisanya kau berkata seperti itu, aku tak ingin berdebat denganmu, aku harus pergi ke rumah sakit.”

Setelah mengatakannya, Megan Zhao bergegas mandi.

Hari ini adalah ulangtahun Lucy Wu, ia harus pergi mengunjunginya, dan dengar-dengar kondisinya telah jauh membaik.

Setelah berganti baju, Megan Zhao keluar. Royce Yan menatapnya dari belakang sambil tersenyum berseri-seri.

Tapi tak lama kemudian, ponselnya berdering, ia meraihnya, dan dengan segera ekspresinya menjadi dingin.

“Tuan, kondisi Tuan Nickson akhir-akhir ini kurang baik, bisakah anda membawanya ke rumah sakit untuk diperiksa?”

Sambil menggenggam ponselnya, Royce Yan meraih sebatang rokok dan menyalakannya, “Kelly Ning, kau tak perlu menjelaskan kondisinya padaku, di Kastil itu ada dokter bukan, percuma saja kau membuang-buang waktu mengatakannya padaku. “

“Ta, tapi Tuan, Tuan Nickson menyuruhku ke Jing State untuk menghubungi kepala rumah sakit Harland Gu, memintanya menanganinya.”

“Di Prancis ada begitu banyak dokter, untuk apa harus mencari Harland Gu?”

Royce Yan mendengus, “Tak perlu menggunakan trik semacam ini padaku, Kelly Ning, kau tahu sendiri, aku sangat berpengalaman menilai orang, aku tahu apa yang sedang kau pikirkan, jadi sebaiknya enyahkanlah trikmu itu.”

“Aku tidak membohongi anda, Tuan, kondisi Tuan Nickson memang sangat menurun akhir-akhir ini.”

“Baiklah, kapan-kapan aku akan pulang untuk menjenguknya.” Setelah menutup telepon, Royce Yan menghisap rokoknya, lalu tersenyum, “Nickson, yang kau mainkan adalah trik lamaku 10 tahun lalu.”

Megan Zhao telah tiba di rumah sakit, ia telah membelikan sebuah kue dan buket bunga kesukaan Lucy Wu.

Ia tidak membawanya pulang karena kadang kondisi Lucy Wu kurang stabil, di rumah sakit, Royce Yan telah mencarikan suster yang profesional untuknya, maka keamanannya lebih terjamin.

Saat mengingat hidupnya yang tenang sekarang, suasana hatinya juga membaik.

Tapi tak disangka, belum sampai di depan pintu kamar Lucy Wu, ia mendengar keributan dari dalam kamar.

“Apa yang kalian lakukan, ia adalah istriku, kalian seperti burung, dan akulah petaninya, pergi dari hadapanku!”

“Jangan memukulnya, jangan memukulnya!”

Banyak perawat dan pasien berkumpul di sekelilingnya, begitu mendengar suara ini, Megan Zhao segera merasakan ada sesuatu yang tidak beres, ia segera membuang seluruh barang di tangannya dan merangsek masuk ke kerumunan.

Saat ia telah menembus kerumunan, ia melihat Handoko Li sedang menggunakan sebuah kursi untuk memukuli Harry Zhao.

Sebenarnya Harry Zhao bisa balik menyerangnya, tapi karena ia takut Handoko Li akan memukuli Lucy Wu, maka ia hanya meringkuk di sudut ruangan sambil menundukkan kepalanya, membiarkan Handoko Li memukulinya.

Suara ‘bang’ ‘bang’ ‘bang’ itu membuat Megan Zhao mengingat adegan saat Handoko Li memukulinya.

Tiba-tiba amarahnya memuncak, ia segera menghampirinya, mencengkeram tangan Handoko Li, menariknya, dan menekan tubuhnya di lantai.

“Anakku, anakku, jangan bertengkar.” Dengan gemetaran, Harry Zhao berjalan ke sisi Megan Zhao, “Jangan bertengkar, hati-hati ada yang terbunuh.”

“Ia memukuli orang disini, ia sama sekali tak takut akan membunuh orang! Handoko Li, beraninya kau membuat keributan di sini, lihat apa yang kau perbuat pada ibuku!”

Begitu melihat Handoko Li, Lucy Wu langsung ketakutan dan meringkuk di kasur dengan gemetaran.

Hal ini membuat hati Megan Zhao terasa pedih.

Handoko Li membentaknya, “Omong kosong, lepaskan aku! Saat aku menceraikannya, wanita ini tidak setuju. Dan juga, aku adalah ayahmu, apakah ada seorang anak perempuan yang memperlakukan ayahnya seperti ini? Lepaskan aku!”

“Bajingan!” Megan Zhao mengangkat tangannya dan meninju wajah Handoko Li, Harry Zhao bergegas menghentikannya dan berkata, “Anakku, jangan bertengkar, tidak baik jika nanti ada yang terbunuh.”

“Ayah, ia telah memukulimu hingga berdarah-darah, bajingan ini pantas mendapatkan pelajaran!”

Megan Zhao sama sekali tidak takut pada Handoko Li, mereka berdua telah bertengkar selama bertahun-tahun, ia sudah sering dipukuli dan dibentak, ia sudah kebal, ia tak takut lagi.

Saat Megan Zhao akan memukulnya, tiba-tiba terdengar suara Harland Gu dari arah pintu, “Ada apa ini, kenapa begitu ribut?”

Megan Zhao mendongak menatap Harland Gu, lalu perlahan menurunkan tangannya dan mendengus, “Kau beruntung kali ini.”

Lalu ia melepaskan Handoko Li.

Harland Gu menatap Megan Zhao, lalu menatap Handoko Li, lalu mengerutkan kening dan berkata, “Kalian ribut-ribut di rumah sakit?”

“Aku tidak membuat keributan, aku datang untuk menjenguk istriku, tidak bolehkah?”

“Aku akan pergi ke pengadilan untuk mengurus perceraian kalian.” Kata Megan Zhao sambil menggertakkan gigi, “Handoko Li, jangan kira kau bisa seenaknya.”

“Baiklah, kita lihat siapa yang lebih hebat.”

Handoko Li sudah terkenal sebagai bajingan, dan ancaman apapun takkan mempan baginya.

Untungnya semua yang berada di rumah sakit ini adalah bawahan Harland Gu, maka ia tak berani berbuat macam-macam, tapi ia tak membiarkan Harry Zhao mendekati Lucy Wu, bahkan menyebutnya sebagai orang ketiga.

Ia bersikap sangat arogan, seolah ia lupa bagaimana dulu ia memperlakukan Lucy Wu.

Megan Zhao juga tak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa membawa Harry Zhao pulang.

Tapi tak disangka saat ia tiba di pintu, ia tiba-tiba mendengar suara seorang wanita.

“Tapi aku benar-benar sangat menyukai tuan.”

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu