Seberapa Sulit Mencintai - Bab 486 Mengajaknya Kencan

Andy sedikit merasa heran mengapa Kimmy dan Royce bisa saling mengenal, seharusnya, Kelly tidak akan mungkin pernah bisa bertemu dengan Royce.

Tapi ia juga tidak bertanya apa-apa lagi, setelah ia keluar dari kantor Harland, Andy pun menerima sebuah telepon kantor, ia membawa Kimmy langsung menuju ke lokasi pemotretan.

Entah apa karena melihat Joen Wang dan pacarnya, sikap Andy pun berubah menjadi semakin yakin.

Kimmy adalah model yang baru saja direkrut oleh Andy, dan karena posisi dan kedudukan Andy, banyak sekali orang-orang yang mulai bersikap ramah dan baik terhadap Kimmy, tak banyak lagi orang yang bersikap sinis terhadapnya.

Namun sebagai pendatang baru, banyak hal dari Kimmy yang tidak bisa dibandingkan dengan model-model lama lainnya, di saat sesi pemotretan berlangsung, Kimmy sering melakukan beberapa kesalahan.

Setelah memotret beberapa kali, Andy masih merasa kurang puas dengan hasil potretannya, suasana di lokasi pemotretan itu juga terasa sedikit berat, mungkin karena fotografernya adalah Andy, oleh karena itu tak ada satu orang pun yang berani marah ataupun mengungkapkan kekesalannya, mereka memendamkan perasaan mereka dalam hati masing-masing.

Kimmy mengangguk-anggukkan kepalanya sedikit, lalu berjalan keluar dari ruang pemotretan itu bersama dengan Andy.

"Kurasa kau masih belum terlalu mengerti apa arti kata dari model, hari ini kita harus melakukan pemotretan untuk busana-busana merek ini, sebagai seorang model, kau harus menonjolkan busana-busana ini dengan maksimal."

Kimmy memang tidak mengerti, karena sebenarnya dirinya juga belum lama masuk ke dalam dunia permodelan ini.

Namun Andy menjelaskan padanya dengan sangat serius, "Menjadi model, itu tidak lebih dari sebuah bisnis saja, kau harus menonjolkan baju-baju, sepatu, tas atau bahkan barang-barang lainnya dari sebuah merek atau sponsor, saat kau menunjukkan barang-barang ini, kau harus memperbesar keistimewaan dari barang ini, di saat bersamaan, kau juga harus tetap mempertahankan gayamu sendiri, kalau kau bisa melakukan dua poin ini dengan baik, barulah hasilnya akan maksimal, sekarang ini kau sama sekali tidak mengerti bagaimana caranya melakukan kedua poin itu bersamaan, terlalu kacau dan berantakan."

Kimmy mendengarkan ucapan Andy dengan tekun, ia mengangguk-anggukkan kepalanya, berusaha keras untuk memahami ucapannya.

"Contohnya, baju yang sedang kau pakai sekarang ini, kau tidak bisa hanya berdiri diam seperti patung di sana, kau harus memiliki emosi, memiliki latar belakang cerita, bukan hanya untuk melakukan pemotretan saja, meletakkan tangan di pinggang dan sebagainya itu sudah gaya kuno, merek ini adalah merek pakaian yang khusus didesain untuk para remaja-remaja wanita, kau bisa bergaya dengan sedikit lebih manis dan seperti remaja, tarik baju ini ke bawah."

Andy mengulurkan tangannya, lalu menarik baju yang ada di pundak Kimmy itu ke bawah dengan pelan, "Lihatlah, begini kelihatannya jadi lebih baguskan, kenapa wajahmu memerah?"

Kimmy pun segera tersadar, ia menggeleng-gelengkan kepalanya, "Kalau begitu ayo kita masuk dan lanjutkan lagi pemotretannya, kurasa aku sudah lebih memahaminya, coba saja dulu."

"Iya." Andy menganggukkan kepalanya.

Kedua orang itu berjalan masuk ke dalam ruang pemotretan, Andy mengangkat kameranya lagi, lalu berteriak pada Kimmy, "Ingat apa perkataanku tadi, bersikaplah lebih manis, coba lakukan gerakan-gerakan yang biasanya dilakukan oleh remaja-remaja wanita."

Sebenarnya, di usia Kimmy sekarang ini, seharusnya ia bisa mengerti bagaimana caranya untuk bersikap seperti seorang remaja wanita, tapi karena sejak kecil ia hidup di lingkungan yang berbeda dengan gadis-gadis di kota, ia tidak begitu mengerti apa itu lugu, apa itu remaja wanita, yang ia tahu, di desa hanya ada pekerjaan di sawah yang harus ia kerjakan tanpa henti.

Namun sikap Kimmy sudah jauh lebih baik dari sebelumnya, ia terus melihat ke arah Andy, dalam hati ia berpikir untuk bersikap sedikit lebih manis, ia terus memikirkan perlakukan-perlakukan Andy terhadapnya sebelumnya di dalam kepalanya.

Tanpa sadar, wajahnya pun mulai memerah, dan ia pun mulai memperagakan gaya yang sedikit malu-malu.

"Bagus, bagus, tahan terus seperti ini." kata Andy sambil memegang kameranya, "Cantik sekali, Kimmy, sungguh!"

Kimmy menatap Andy, jantungnya berdebar kencang.

Setelah pemotretan selesai, Andy terus memuji foto-foto Kimmy barusan, ia merasa sangat puas dan kagum terhadap hasil foto itu.

Setelah semua selesai, Andy pun mengajak seluruh timnya beserta Kimmy untuk pergi makan, mereka memesan sebuah kamar untuk makan hotpot, Andy yang mentraktir mereka, dan tentu saja, seluruh anggota tim pemotretan itu pun tidak bersikap sungkan lagi.

"Hari ini harus makan semua ya, harus makan sampai puas, jangan sungkan-sungkan padanya, kita sudah sibuk seharian ini."

"Iya, cepat ambil menunya kemari, kita semua harus memesan makanan!"

Seru orang-orang di ruangan itu, Andy yang melihat sikap mereka itu malah tersenyum tenang dan berkata, "Dasar kalian ini, sekarang kalian ingin membuat dompetku menipis, lihatlah saja nanti balasannaya."

Seisi ruangan itu pun penuh dengan canda dan tawa, melihat Kimmy yang duduk diam dan tenang di sudut ruagnan, salah seorang dari mereka pun berkata, "Eh, Kimmy, kenapa kurasa kau dan Kak Andy kita ini sangat serasi sekali ya, gadis cantik dan pria tampan, cocok sekali kalau saling bersanding."

Andy pun melotot ke arah orang itu dan berkata, "Jangan bicara sembarangan, Kimmy itu anak baik, tidak seperti kau, liar seperti monyet."

"Tapi benar lho, saat kau dan Kimmy berdiri bersebelahan, kalian sungguh sangat cocok dan mirip, dia sangat cantik, dan kau sangat tampan, kalau kalian tidak jadian, rasanya bagaimana gitu."

Sebenarnya, mereka tahu jelas tentang cerita antara Andy dan Joen, sebenarnya mereka bercanda seperti itu supaya Andy bisa segera keluar dari bayang-bayang masa lalunya itu.

Tapi kalau Kimmy, mereka hanya merasa Kimmy ini sangat baik dan penurut, tiap hari mengikuti Andy kemana pun ia pergi, oleh karena itu, mereka membawa-bawa dirinya sebagai bahan candaan saja.

Wajah Kimmy pun berubah merah seperti api, namun karena cuaca sekarang sangat dingin, ia mengenakan pakaian yang sangat tebal, ia menyembunyikan kepalanya di balik syalnya, lalu melihat orang-orang di sana tanpa berkata apa-apa.

"Kita ini sangat penasaran, sebenarnya apa hubungan Kak Andy dengan Kimmy ini, coba lihat, ke mana pun Kak Andy pergi, ia selalu membawa Kimmy, tidak mungkin rasanya kalau tidak ada hubungan atau perasaan apa pun."

"Iya, iya, orang-orang yang sedang jatuh cinta memang sama seperti biasanya, tiap hari selalu menempel dan berjalan bersama, tidak bisa dipisahkan, kurasa malam ini kalian berdua tidak perlu pulang ke rumah masing-masing, langsung menginap dalam satu atap saja."

"Eh, tapi mungkin saja kedua orang ini sudah tinggal bersama sejak awal, hanya kita saja yang belum tahu."

Orang-orang itu saling bergosip sambil tertawa gembira.

Andy berlagak tenang dan mengangkat botol birnya, lalu menepuk kepala orang-orang di sampingnya itu dengan tangannya, "Jangan bicara sembarangan, Kimmy itu sangat lugu dan polos, jangan katai dia seperti itu."

"Kenapa memangnya, Kimmy, aku ingin tanya padamu, apa kau punya perasaan terhadap Kak Andy kami ini, perasaan sedikit saja, ada tidak?"

Orang-orang itu pun mulai bersorak, jelas sekali mereka ini ingin membuat Andy lupa akan Joen.

Wajah Kimmy pun bertambah merah, ia tidak tahu harus berkata apa.

Melihat orang-orang yang sepertinya tidak akan menyerah begitu saja jika tidak mendapatkan jawaban yang mereka ingingkan, Andy pun segera membantu Kimmy terlepas dari desakan orang-orang itu, "Jangan persulit Kimmy, tanyai saja aku, ok?"

"Oh, oh, mau berlagak seperti seorang pahlawan ya, hebat sekali Kak Andy." tawa orang-orang itu, "Kak Andy, apa kau juga punya perasaan terhadap Kimmy, kalau memang punya ayo cepat serbu, kau tidak tahu kan, di luar sana ada berapa orang yang suka pada Kimmy dan ingin mengejarnya."

Mendengar ucapan itu, Andy pun mengerutkan keningnya dan berkata, "Memang iya?"

"Jangan tidak percaya seperti itu, beberapa hari yang lalu, perusahaan busana di kalangan kami ini ada orang yang selalu menanyaiku nomor telepon Kimmy, katanya ia sangat menyukainya, ingin mengajaknya berkencan."

"Aku juga, pangeran muda dari DongA's Corp, ia pernah melihat foto-foto Kimmy, ia tahu bahwa Kimmy adalah model kita, ia juga selalu menanyaiku kontak Kimmy, begitu melihat rupanya itu saja aku sudah tahu kalau aku tidak boleh memberikan kontak Kimmy padanya, kalau sampai kuberikan, Kimmy pasti habislah sudah."

Novel Terkait

The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu