Seberapa Sulit Mencintai - Bab 486 Mengajaknya Kencan
Andy sedikit merasa heran mengapa Kimmy dan Royce bisa saling mengenal, seharusnya, Kelly tidak akan mungkin pernah bisa bertemu dengan Royce.
Tapi ia juga tidak bertanya apa-apa lagi, setelah ia keluar dari kantor Harland, Andy pun menerima sebuah telepon kantor, ia membawa Kimmy langsung menuju ke lokasi pemotretan.
Entah apa karena melihat Joen Wang dan pacarnya, sikap Andy pun berubah menjadi semakin yakin.
Kimmy adalah model yang baru saja direkrut oleh Andy, dan karena posisi dan kedudukan Andy, banyak sekali orang-orang yang mulai bersikap ramah dan baik terhadap Kimmy, tak banyak lagi orang yang bersikap sinis terhadapnya.
Namun sebagai pendatang baru, banyak hal dari Kimmy yang tidak bisa dibandingkan dengan model-model lama lainnya, di saat sesi pemotretan berlangsung, Kimmy sering melakukan beberapa kesalahan.
Setelah memotret beberapa kali, Andy masih merasa kurang puas dengan hasil potretannya, suasana di lokasi pemotretan itu juga terasa sedikit berat, mungkin karena fotografernya adalah Andy, oleh karena itu tak ada satu orang pun yang berani marah ataupun mengungkapkan kekesalannya, mereka memendamkan perasaan mereka dalam hati masing-masing.
Kimmy mengangguk-anggukkan kepalanya sedikit, lalu berjalan keluar dari ruang pemotretan itu bersama dengan Andy.
"Kurasa kau masih belum terlalu mengerti apa arti kata dari model, hari ini kita harus melakukan pemotretan untuk busana-busana merek ini, sebagai seorang model, kau harus menonjolkan busana-busana ini dengan maksimal."
Kimmy memang tidak mengerti, karena sebenarnya dirinya juga belum lama masuk ke dalam dunia permodelan ini.
Namun Andy menjelaskan padanya dengan sangat serius, "Menjadi model, itu tidak lebih dari sebuah bisnis saja, kau harus menonjolkan baju-baju, sepatu, tas atau bahkan barang-barang lainnya dari sebuah merek atau sponsor, saat kau menunjukkan barang-barang ini, kau harus memperbesar keistimewaan dari barang ini, di saat bersamaan, kau juga harus tetap mempertahankan gayamu sendiri, kalau kau bisa melakukan dua poin ini dengan baik, barulah hasilnya akan maksimal, sekarang ini kau sama sekali tidak mengerti bagaimana caranya melakukan kedua poin itu bersamaan, terlalu kacau dan berantakan."
Kimmy mendengarkan ucapan Andy dengan tekun, ia mengangguk-anggukkan kepalanya, berusaha keras untuk memahami ucapannya.
"Contohnya, baju yang sedang kau pakai sekarang ini, kau tidak bisa hanya berdiri diam seperti patung di sana, kau harus memiliki emosi, memiliki latar belakang cerita, bukan hanya untuk melakukan pemotretan saja, meletakkan tangan di pinggang dan sebagainya itu sudah gaya kuno, merek ini adalah merek pakaian yang khusus didesain untuk para remaja-remaja wanita, kau bisa bergaya dengan sedikit lebih manis dan seperti remaja, tarik baju ini ke bawah."
Andy mengulurkan tangannya, lalu menarik baju yang ada di pundak Kimmy itu ke bawah dengan pelan, "Lihatlah, begini kelihatannya jadi lebih baguskan, kenapa wajahmu memerah?"
Kimmy pun segera tersadar, ia menggeleng-gelengkan kepalanya, "Kalau begitu ayo kita masuk dan lanjutkan lagi pemotretannya, kurasa aku sudah lebih memahaminya, coba saja dulu."
"Iya." Andy menganggukkan kepalanya.
Kedua orang itu berjalan masuk ke dalam ruang pemotretan, Andy mengangkat kameranya lagi, lalu berteriak pada Kimmy, "Ingat apa perkataanku tadi, bersikaplah lebih manis, coba lakukan gerakan-gerakan yang biasanya dilakukan oleh remaja-remaja wanita."
Sebenarnya, di usia Kimmy sekarang ini, seharusnya ia bisa mengerti bagaimana caranya untuk bersikap seperti seorang remaja wanita, tapi karena sejak kecil ia hidup di lingkungan yang berbeda dengan gadis-gadis di kota, ia tidak begitu mengerti apa itu lugu, apa itu remaja wanita, yang ia tahu, di desa hanya ada pekerjaan di sawah yang harus ia kerjakan tanpa henti.
Namun sikap Kimmy sudah jauh lebih baik dari sebelumnya, ia terus melihat ke arah Andy, dalam hati ia berpikir untuk bersikap sedikit lebih manis, ia terus memikirkan perlakukan-perlakukan Andy terhadapnya sebelumnya di dalam kepalanya.
Tanpa sadar, wajahnya pun mulai memerah, dan ia pun mulai memperagakan gaya yang sedikit malu-malu.
"Bagus, bagus, tahan terus seperti ini." kata Andy sambil memegang kameranya, "Cantik sekali, Kimmy, sungguh!"
Kimmy menatap Andy, jantungnya berdebar kencang.
Setelah pemotretan selesai, Andy terus memuji foto-foto Kimmy barusan, ia merasa sangat puas dan kagum terhadap hasil foto itu.
Setelah semua selesai, Andy pun mengajak seluruh timnya beserta Kimmy untuk pergi makan, mereka memesan sebuah kamar untuk makan hotpot, Andy yang mentraktir mereka, dan tentu saja, seluruh anggota tim pemotretan itu pun tidak bersikap sungkan lagi.
"Hari ini harus makan semua ya, harus makan sampai puas, jangan sungkan-sungkan padanya, kita sudah sibuk seharian ini."
"Iya, cepat ambil menunya kemari, kita semua harus memesan makanan!"
Seru orang-orang di ruangan itu, Andy yang melihat sikap mereka itu malah tersenyum tenang dan berkata, "Dasar kalian ini, sekarang kalian ingin membuat dompetku menipis, lihatlah saja nanti balasannaya."
Seisi ruangan itu pun penuh dengan canda dan tawa, melihat Kimmy yang duduk diam dan tenang di sudut ruagnan, salah seorang dari mereka pun berkata, "Eh, Kimmy, kenapa kurasa kau dan Kak Andy kita ini sangat serasi sekali ya, gadis cantik dan pria tampan, cocok sekali kalau saling bersanding."
Andy pun melotot ke arah orang itu dan berkata, "Jangan bicara sembarangan, Kimmy itu anak baik, tidak seperti kau, liar seperti monyet."
"Tapi benar lho, saat kau dan Kimmy berdiri bersebelahan, kalian sungguh sangat cocok dan mirip, dia sangat cantik, dan kau sangat tampan, kalau kalian tidak jadian, rasanya bagaimana gitu."
Sebenarnya, mereka tahu jelas tentang cerita antara Andy dan Joen, sebenarnya mereka bercanda seperti itu supaya Andy bisa segera keluar dari bayang-bayang masa lalunya itu.
Tapi kalau Kimmy, mereka hanya merasa Kimmy ini sangat baik dan penurut, tiap hari mengikuti Andy kemana pun ia pergi, oleh karena itu, mereka membawa-bawa dirinya sebagai bahan candaan saja.
Wajah Kimmy pun berubah merah seperti api, namun karena cuaca sekarang sangat dingin, ia mengenakan pakaian yang sangat tebal, ia menyembunyikan kepalanya di balik syalnya, lalu melihat orang-orang di sana tanpa berkata apa-apa.
"Kita ini sangat penasaran, sebenarnya apa hubungan Kak Andy dengan Kimmy ini, coba lihat, ke mana pun Kak Andy pergi, ia selalu membawa Kimmy, tidak mungkin rasanya kalau tidak ada hubungan atau perasaan apa pun."
"Iya, iya, orang-orang yang sedang jatuh cinta memang sama seperti biasanya, tiap hari selalu menempel dan berjalan bersama, tidak bisa dipisahkan, kurasa malam ini kalian berdua tidak perlu pulang ke rumah masing-masing, langsung menginap dalam satu atap saja."
"Eh, tapi mungkin saja kedua orang ini sudah tinggal bersama sejak awal, hanya kita saja yang belum tahu."
Orang-orang itu saling bergosip sambil tertawa gembira.
Andy berlagak tenang dan mengangkat botol birnya, lalu menepuk kepala orang-orang di sampingnya itu dengan tangannya, "Jangan bicara sembarangan, Kimmy itu sangat lugu dan polos, jangan katai dia seperti itu."
"Kenapa memangnya, Kimmy, aku ingin tanya padamu, apa kau punya perasaan terhadap Kak Andy kami ini, perasaan sedikit saja, ada tidak?"
Orang-orang itu pun mulai bersorak, jelas sekali mereka ini ingin membuat Andy lupa akan Joen.
Wajah Kimmy pun bertambah merah, ia tidak tahu harus berkata apa.
Melihat orang-orang yang sepertinya tidak akan menyerah begitu saja jika tidak mendapatkan jawaban yang mereka ingingkan, Andy pun segera membantu Kimmy terlepas dari desakan orang-orang itu, "Jangan persulit Kimmy, tanyai saja aku, ok?"
"Oh, oh, mau berlagak seperti seorang pahlawan ya, hebat sekali Kak Andy." tawa orang-orang itu, "Kak Andy, apa kau juga punya perasaan terhadap Kimmy, kalau memang punya ayo cepat serbu, kau tidak tahu kan, di luar sana ada berapa orang yang suka pada Kimmy dan ingin mengejarnya."
Mendengar ucapan itu, Andy pun mengerutkan keningnya dan berkata, "Memang iya?"
"Jangan tidak percaya seperti itu, beberapa hari yang lalu, perusahaan busana di kalangan kami ini ada orang yang selalu menanyaiku nomor telepon Kimmy, katanya ia sangat menyukainya, ingin mengajaknya berkencan."
"Aku juga, pangeran muda dari DongA's Corp, ia pernah melihat foto-foto Kimmy, ia tahu bahwa Kimmy adalah model kita, ia juga selalu menanyaiku kontak Kimmy, begitu melihat rupanya itu saja aku sudah tahu kalau aku tidak boleh memberikan kontak Kimmy padanya, kalau sampai kuberikan, Kimmy pasti habislah sudah."
Novel Terkait
Cinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaInventing A Millionaire
EdisonEverything i know about love
Shinta CharityMore Than Words
HannyMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraDiamond Lover
LenaGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraSeberapa Sulit Mencintai×
- Bab 1 Malam Itu, Dia Memeluknya Erat
- Bab 2 Ingatkah Malam Itu......
- Bab 3 Apakah Masih Menginginkanku?
- Bab 4 Apakah Merindukan Rasa Yang Dulu?
- Bab 5 Kamu Anggap Aku Bodoh
- Bab 6 Pukul Mati Aku Saja
- Bab 7 Akan Meminta Nyawamu Kalau Menyentuhnya
- Bab 8 Istriku
- Bab 9 Tidak Suka Lelaki Yang Pasrah
- Bab 10 Kenapa Nama Kamu Rian Zhou
- Bab 11 Baju Tersangkut
- Bab 12 Paman, Bajuku Bagus Tidak
- Bab 13 Jangan Menyentuhnya
- Bab 14 Karena Kamu Rendahan
- Bab 15 Jangan Ulangi Lagi
- Bab 16 Pergi Menemui Mereka
- Bab 17 Masih Belum Cukup?
- Bab 18 Anak Perempuanku Sungguh Harum
- Bab 19 Jauhi Mereka
- Bab 20 Paman, Jangan Mengurusi Aku
- Bab 21 Tidak Ada Kalau Mau Uang
- Bab 22 Megan Zhao
- Bab 23 Memaksakan Diri Tersenyum
- Bab 24 Kesenjangan Besar Antar Manusia
- Bab 25 Membuat Kesepakatan
- Bab 26 Aku Akan Menghangatkanmu
- Bab 27 Laparkah?
- Bab 28 Jangan Bersama Dia
- Bab 29 Kalian Menikahlah, Aku Akan Pergi Dari Sini
- Bab 30 Wanita Penggoda
- Bab 31 Tidak Jelas
- Bab 32 Selesai Sampai Disini
- Bab 33 Identitas Kamu Yang Sebenarnya
- Bab 34 Aku Akan Membuatmu Menyesal
- Bab 35 Inilah Yang Kamu Inginkan
- Bab 36 Mari Kita Menikah
- Bab 37 Aku Akan Merebut Dia Kembali !
- Bab 38 Ingin Memperlihatkan Ini Padanya
- Bab 39 Cepat Keluar...... Aku Membutuhkanmu
- Bab 40 Jangan...... Tolong
- Bab 41 Buka Pintu......
- Bab 42 Cara Yang Kurang Tepat
- Bab 43 Ia Hampir Meninggal Beberapa Tahun Yang Lalu
- Bab 44 Biarkan Ia Pergi
- Bab 45 Memainkan Trik Yang Lebih Hebat
- Bab 46 Jika Aku Memperbolehkan Kamu Meninggalkan Anthony Xu
- Bab 47 Kamu Masih Lemah Jika Beradu Denganku
- Bab 48 Paman Sudah Mencarikan Pekerjaan Untukmu
- Bab 49 Rian Zhou Tidak Mengambil Surat Nikah Denganku
- Bab 50 Jelaskan, Aku akan Mendengar
- Bab 51 Jangan Tinggalkan Aku, Jangan Pergi
- Bab 52 Balas Dendam yang Licik
- Bab 53 Aku Tidak Punya Uang, Biarkan Ia Mati
- Bab 54 Mati Tertabrak Mobil
- Bab 55 Mengejek Diri Sendiri
- Bab 56 Kebenaran Yang Mengejutkan
- Bab 57 Apakah Kita Saling Kenal?
- Bab 58 Apakah Kamu Yatim Piatu?
- Bab 59 Aku Telah Hamil
- Bab 60 Kehilangan Semuanya
- Bab 61 Aku Ingin Kamu Menjadi Wanitaku
- Bab 62 Cepat Kembali
- Bab 63 Halo, Paman
- Bab 64 Kamu Yang Memukul
- Bab 65 Aku Tidak Punya Uang Lagi
- Bab 66 Kamu Tidak Bisa Menyingkir
- Bab 67 Tunggu Esok Hari
- Bab 68 Melarikan Diri!
- Bab 69 Sikap Yang Menggila
- Bab 70 Menemani Bibimu
- Bab 71 Melompat
- Bab 72 Anthony Xu Sadar
- Bab 73 Aku Sudah Melepaskannya
- Bab 74 Aku Ingin Sekali Kamu Mati
- Bab 75 Aku Akan Membawamu Pergi
- Bab 76 Kamu Tidak Akan Bisa Melunasinya
- Bab 77 Sangat Tenang
- Bab 78 Mengembalikannya Berkali-kali Lipat
- Bab 79 Sangat Adil
- Bab 80 Dia Sudah Berubah
- Bab 81 Menghilang
- Bab 82 Bunuh Dia
- Bab 83 Aku Bukan Pria Terhormat
- Bab 84 Kuberi Waktu Untukmu Beberapa Jam
- Bab 85 Mencari Mati?
- Bab 86 Jangan Beritahu Dia
- Bab 87 Bisakah Aku Tinggal Di Tempatmu
- Bab 88 Pulang Ke Rumah Untuk Diperiksa
- Bab 89 Kau Akan Pergi
- Bab 90 Tak Akan Kembali
- Bab 91 Hampa
- Bab 92 Aku Tak Punya Uang
- Bab 93 Menyentuhnya
- Bab 94 Masih Ingin Matikah?
- Bab 95 Kau Akan Membiarkannya Masuk?
- Bab 96 Omong Kosong Yang Serius
- Bab 97 Aku Sudah Gila, Aku Akan Memukulnya?
- Bab 98 Pindah Ke Luar
- Bab 99 Ikut Campur Urusan Orang Lain
- Bab 100 Menuntutmu
- Bab 101 Kumohon
- Bab 102 Perkataan Yang Dilebihkan
- Bab 103 Kamu Tunggu Aku
- Bab 104 Menyelamatkanmu Keluar
- Bab 105 Menonton Pertunjukan Bagus
- Bab 106 Lebih Baik Pergi Kemana Untuk Memungut Sampah
- Bab 107 Kamu Berani Memukulku?
- Bab 108 Masih Menginginkan Nyawa, Kah
- Bab 109 Jangan Pergi
- Bab 110 Betul, Dialah Orangnya
- Bab 111 Menyelamatkanmu
- Bab 112 Kamu Berani Memberikan Obat?
- Bab 113 Mengadakan Upacara Pernikahan
- Bab 114 Hanya Bisa Menghormati
- Bab 115 Pergi
- Bab 116 Siapa yang ingin Kau Temui?
- Bab 117 Panggil Ayah
- Bab 118 Kompensasi yang Tidak Sedikit
- Bab 119 Jangan bertindak Gegabah
- Bab 120 Tangisan Samar
- Bab 121 Kamu Tenang Saja
- Bab 122 Apanya Yang Aneh
- Bab 123 Aku Ini Apa?
- Bab 124 Dengar-Dengar
- Bab 125 Anthony Xu, Aku Mohon Padamu
- Bab 126 Kami Ingin Anak Laki-laki
- Bab 127 Pergilah
- Bab 128 Sangat Menakjubkan
- Bab 129 Telah Menyusahkanmu
- Bab 130 Mengkhawatirkanmu
- Bab 131 Tolong Selamatkan Kami
- Bab 132 Tidak Bisa Segera Datang
- Bab 133 Orang Yang Di Kenal
- Bab 134 Kemana Saja Kamu Pergi
- Bab 135 Kak Jin
- Bab 136 Kemajuan dan Tampilan Baru
- Bab 137 Apakah Kamu Pantas untuk menanyaiku?
- Bab 138 Siapa yang Menang, Siapa yang Kalah
- Bab 139 Tumbuh Sangat Mirip Seperti Dirimu
- Bab 140 Terlalu Berisik
- Bab 141 Terlambat
- Bab 142 Bukan Salahmu
- Bab 143 Kakak Beradik
- Bab 144 Kita Ingin Pergi Melayat
- Bab 145 Aku Datang Menjemputmu Pulang ke Rumah
- Bab 146 Kamu Sudah Mempunyai Anak
- Bab 147 Semua Orang Menekanku
- Bab 148 Kamu Tidak Nyaman
- Bab 149 Poligami
- Bab 150 Jahat
- Bab 151 Aku Tidak Bisa Melindungimu Selamanya
- Bab 152 Kita Bercerai Saja
- Bab 153 Menjaga Janji
- Bab 154 Kamu Jangan Mencoba Untuk Kabur
- Bab 155 Mempermainkan Hati Orang
- Bab 156 Jantungmu Berdetak Sangat Kencang
- Bab 157 Dokter Handal
- Bab 158 Lama Tidak Berjumpa
- Bab 159 Semoga Anakmu Mendapat Pasangan Yang Jahat
- Bab 160 Memberimu Jalan Terakhir
- Bab 161 Kau Pernah Berkata, Kau Akan Menemaniku
- Bab 162 Mengapa Kau memperlakukanku Seperti ini
- Bab 163 Ayahmu
- Bab 164 Kebenaran
- Bab 165 Pergi Ke Neraka Bersama
- Bab 166 Aku Mencintaimu, Royce Yan
- Bab 167 Aku Menunggumu Sampai Kau Menemukanku
- Bab 168 Harus Pergi!
- Bab 169 William Jing yang Misterius
- Bab 170 Selamat Tinggal, Royce
- Bab 171 Dia Ada di Atas
- Bab 172 Maaf, Royce
- Bab 173 Hai, Paman
- Bab 174 Apa Saja yang Harus Dikorbankan
- Bab 175 Kalau Kau Ingin Bermain-main, Akan Kutemani
- Bab 176 Orang Yang Dia Cintai
- Bab 177 Tidak Takut
- Bab 178 Jangan Tanya
- Bab 179 Kehidupan Yang Tidak Baik
- Bab 180 Ada Orang Benaran
- Bab 181 Akhirnya Selesai
- Bab 182 Mereka Mati
- Bab 183 Lucu Tidak
- Bab 184 Menyuruh Kamu Menjadi Istri
- Bab 185 Barang Yang Kamu Mau
- Bab 186 Lebih Baik Jangan Ikut Campur
- Bab 187 Jangan Paksa Aku
- Bab 188 Tidak Ada Yang Tidak Mungkin
- Bab 189 Jangan Merasa Bersalah Pada Aku
- Bab 190 Apakah Ini Anak Kamu
- Bab 191 Keluar, dan Pulang
- Bab 192 Jadi Jangan Pergi
- Bab 193 Tamparan
- Bab 194 Tidak Melihat Ke Belakang
- Bab 195 Tidak Ada Halangan
- Bab 196 Kesempatan Berbicara
- Bab 197 Sangat Menakutkan
- Bab 198 Penceraian
- Bab 199 Menggunakan Seluruh Waktu
- Bab 200 Pergilah
- Bab 201 Anak
- Bab 202 Pulang
- Bab 203 Bantu Aku Melakukan Sesuatu
- Bab 204 Aku Menginginkanmu
- Bab 205 Aku Mencintaimu
- Bab 206 Lama Tidak Berjumpa
- Bab 207 Kamu Tidak Mampu
- Bab 208 Tidak Ada Perasaan
- Bab 209 Selamat Menikmati
- Bab 210 Apakah Penting?
- Bab 211 Dituduh Massa
- Bab 212 Marah
- Bab 213 Apakah Kau Percaya
- Bab 214 Gila
- Bab 215 Ditangkap
- Bab 216 Pikirkanlah Baik-Baik
- Bab 217 Jangan Tanya
- Bab 218 Kubantu Kau
- Bab 219 Bukan Miliknya
- Bab 220 Kembalikan Padaku
- Bab 221 Tidak Penting Lagi
- Bab 222 Betapa Sulit Membenci Seseorang
- Bab 223 Kehilangan
- Bab 224 Pergilah Ke Rumahku
- Bab 225 Tidak Ada Uang
- Bab 226 Memang Sangat Jahat
- Bab 227 Sangat Mencurigakan
- Bab 228 Jangan Pergi
- Bab 229 Apa Pedulimu?
- Bab 230 Pergerakkan Besar
- Bab 231 Apa Kamu Ingin Tahu?
- Bab 232 Juga Bukan Sesuatu yang Sulit
- Bab 233 Kembalikan!
- Bab 234 Kamu Pasti Tidak Menyangka Kan?
- Bab 235 Kamu Kenapa Tidak Bisa Menikah Denganku?
- Bab 236 Bercerai Tanpa Membawa Barang
- Bab 237 Takut
- Bab 238 Apa Kamu Tidak Merindukannya
- Bab 239 Terserah
- Bab 240 Tidak Mempunyai Apapun
- Bab 241 Tidak Masalah, Ada Aku
- Bab 242 Jangan Membuat Masalah
- Bab 243 Kamu Berbohong
- Bab 244 Berjanji Sesuatu Untukmu
- Bab 245 Cepat Pergi
- Bab 246 Enyahlah
- Bab 247 Tokoh Besar
- Bab 248 Keindahan yang Disebutkan
- Bab 249 Kamu Jangan Mati
- Bab 250 Tenanglah Sedikit
- Bab 251 Kalian Semua Pantas Mati
- Bab 252 Belasan Buah, Kamu Gila Ya
- Bab 253 Kenapa Malah Dia
- Bab 254 Putus Saja
- Bab 255 Aku Besumpah
- Bab 256 Kau Sesenang Ini
- Bab 257 Hakim Pengadilan
- Bab 258 Kenyataan
- Bab 259 Mengesalkan
- Bab 260 Jangan Berkata Keras di Hadapan Anak Kecil
- Bab 261 Jangan Marah, Aku yang Salah
- Bab 262 Ayo Pulang
- Bab 263 Anakmu Juga Milikku
- Bab 264 Aku Tidak Pergi
- Bab 265 Menyerahlah
- Bab 266 Kalah
- Bab 267 Menikmati Kesenangan Hidup di Waktu yang Tepat
- Bab 268 Kau Bersama Dengannya
- Bab 269 Masa Itu Terasa Lebih Baik
- Bab 270 Jika Cinta, Pergilah
- Bab 271 Aku Sedikit Egois
- Bab 272 Lama Tidak Bertemu
- Bab 273 Apa yang Kau Inginkan
- Bab 274 Dua Pilihan
- Bab 275 Beri Aku Hidup
- Bab 276 Tidak Bisa Menyalahkan Siapa Pun
- Bab 277 Kami yang Salah
- Bab 278 Kau Mau Apa
- Bab 279 Maaf
- Bab 280 Akan Kuperlihatkan Pada Semua Orang
- Bab 281 Mengerti Dengan Jelas
- Bab 282 Dua Pilihan
- Bab 283 Ucapan yang Dingin
- Bab 284 Kartu Memori
- Bab 285 Awal Mula Semua Cerita
- Bab 286 Saya Akan Berebut Dengan Kamu
- Bab 278 Jangan Memaksa Saya, Kamu Sama Sekali Tidak Memilih
- Bab 288 Apakah Boleh ? Saya Mohon Padamu
- Bab 289 Jangan Minta Maaf Untuknya
- Bab 290 Merasa Lega
- Bab 291 Kamu Sudah Pergi
- Bab 292 Kenapa Memaksaku
- Bab 293 Pergilah Denganku
- Bab 294 Tak Berguna
- Bab 295 Senang Yang Tak ada Duanya
- Bab 296 Apakah Kamu Cemburu?
- Bab 297 Apa Yang Membuat Mu Tidak Bahagia
- Bab 298 Kamu Tidak Akan Memberi Aku Harapan Palsu Bukan?
- Bab 299 Sudah Serahkan Padaku
- Bab 300 Tidak Menyentuh
- Bab 301 Bukan Masalahku
- Bab 302 Mengapa Tidak Melepaskannya?
- Bab 303 Bantu Aku
- Bab 304 Kekanakan
- Bab 305 Tidak Perlu Pedulikan Masa Lalu
- Bab 306 Kenapa Kau Menginginkanku
- Bab 307 Sungguh Pemberani
- Bab 308 Apa Kau Baik-Baik Saja
- Bab 309 Membuat Keributan
- Bab 310 Obat Bius
- Bab 311 Sebenarnya Apa Yang Kau Lakukan
- Bab 312 Kesalahpahaman
- Bab 313 Hilang Lagi
- Bab 314 Cinta Yang Tak Bisa Dijelaskan Dengan Kata-Kata
- Bab 315 Setekun Itu Demi Apa
- Bab 316 Sengsara
- Bab 317 Aku Ingin Kamu Selamat
- Bab 318 Menakutkan
- Bab 319 Takut Dia Bangun
- Bab 320 Aku Pergi
- Bab 321 Berlutut Dulu
- Bab 322 Sangat Tenang
- Bab 323 Kebencian Kamu Tidak Bisa Dilampiaskan
- Bab 324 Aku Juga Ada Mimpi
- Bab 325 Pertama Kali Mendengar Pasti Tidak Nyaman
- Bab 326 Kamu Sangat Lucu
- Bab 327 Ingin Bercerai Dengan Aku
- Bab 328 Hati Wanita Paling Kejam
- Bab 329 Dia Bukan Orang Seperti Itu
- Bab 330 Rahasia Yang Tidak Boleh Dikatakan
- Bab 331 Jangan Pergi
- Bab 332 Benci Ketidakmampuanku
- Bab 333 Aku Menyesal
- Bab 334 Mengapa Tidak Bisa Memberikannya Pada Ku
- Bab 335 Bagaimana Bisa Aku Tidak Tahu
- Bab 336 Aku Tidak Akan Masuk
- Bab 337 Tidak Masalah
- Bab 338 Apakah Kau Akan Sedih?
- Bab 339 Ingatan
- Bab 340 Sekali Lagi
- Bab 341 Belum Meninggal
- Bab 342 Mesra Sekali
- Bab 343 Bertanggung Jawab
- Bab 344 Kamu Yang Paling Kurus
- Bab 345 Jangan Pergi
- Bab 346 Terjadi Hal Seperti Ini
- Bab 347 Muda Dan Naif
- Bab 348 Dua Tamparan
- Bab 349 Tidak Peduli Dimanapun Dan Kapanpun
- Bab 350 Hebrew
- Bab 351 Tidak Apa-Apa
- Bab 352 Tidak Membohongiku
- Bab 353 Berapa Banyak Delapan Belas?
- 354 Hidupmu Pasti Bahagia Kan?
- Bab 355 Tidak Pergi Lagi
- Bab 356 Kamu Pergi Makan Saja
- Bab 357 Orang Tua
- Bab 358 Punya Atau Tidak, Tidaklah Penting
- Bab 359 Gaun Pengantin
- Bab 360 Kecuali Kamu
- Bab 361 Tukang Ikut Campur
- Bab 362 Semuanya Adalah Kebetulan
- Bab 363 Permen Pernikahan
- Bab 364 Kebahagiaan Akan Datang
- Bab 365 Dasar Kelinci Kecil
- Bab 366 Bawalah Pulang Saja
- Bab 367 Apa Aku Boleh ke Dalam
- Bab 368 Mengejarnya
- Bab 369 Kenapa Tidak Mau
- Bab 370 Ada Rahasia
- Bab 371 Tidak Bekerja
- Bab 372 Tidak Menginginkanku Lagi
- Bab 373 Konflik
- Bab 374 Kamu Jangan Mencariku
- Bab 375 Masalalu Seperti Asap
- Bab 376 Keputusasaan Yang Tak Berujung
- Bab 377 Aku Tidak Bisa Memberikan Apa Pun
- Bab 378 Sepuluh Tahunan
- Bab 379 Kisah Pendirian
- Bab 380 Menangis Sedih
- Bab 381 Aku Ingin Mencarinya
- Bab 382 Tidak Apa-apa
- Bab 383 Berantakan
- Bab 384 Enakkan
- Bab 385 Ayo Pulang Ke Rumah
- Bab 386 Jangan Banyak Berpikir
- Bab 387 Halo
- Bab 388 Mengusir
- Bab 389 Bawa Kamu Pergi Makan
- Bab 390 Apakah Kamu Marah?
- Bab 391 Maaf
- Bab 392 Tak Tahu Kebenarannya
- Bab 393 Terlalu Terlambat
- Bab 394 Mempedulikannya
- Bab 395 Menghilang
- Bab 396 Jangan Takut
- Bab 397 Kamu Di Mana
- Bab 398 Berikan Uang Itu Padaku
- Bab 399 Tentu Saja
- Bab 400 Jangan Terlambat
- Bab 401 Jadilah Istriku
- Bab 402 Gemetaran Tiada Henti
- Bab 403 Sangat Lezat
- Bab 404 Daging Kepala Babi
- Bab 405 Aku takut
- Bab 406 Andy Liang
- Bab 407 Tidak bisa memberikanmu
- Bab 408 Mengejutkan
- Bab 409 Dia tidak sanggup lagi
- Bab 410 Diluar Dugaan
- Bab 411 Pergilah, Tidak Masalah
- Bab 412 Jadi Modelku
- Bab 413-414 Akhirnya Sudah Sampai
- Bab 415 Cuci Piring Pun Tidak Boleh
- Bab 416 Kamu Sudah Kembali
- Bab 417 Jangan Menyentuhnya
- Bab 418 Sudah Sangat Manusiawi
- Bab 419 Tidak Ada Yang Tersisa
- Bab 420 Tukarkan Dengan Hidup Kalian
- Bab 421 Cekatan
- Bab 422 Menjual Bakcang
- Bab 423 Cara Menggunakannya
- Bab 424 Sudah Mau Rusak
- Bab 425 Sudah Dijual Habis
- Bab 426 Merasa Ketakutan
- Bab 427 Dia Akan Menuruti Perkataan Kamu
- Bab 428 Jangan Asal Bicara
- Bab 429 Masih Mau Pergi Ke Kuil
- Bab 430 Sudah Kaya
- Bab 431 Ayo Ke Kabupaten
- Bab 432 Ternyata Begitu
- Bab 433 Sesulit Ini...
- Bab 434 Jangan Berpikir Terlalu Banyak
- Bab 435 Berpikir
- Bab 436 Bukankah Di Dalam Foto Itu Anda?
- Bab 437 Apakah Kau Ingin Pergi Keluar?
- Bab 438 Cemburu
- Bab 439 Tak Ingin Pergi
- Bab 440 Sudah Cukup
- Bab 441 Berjalan Di Jalanan
- Bab 442 Tidak Ada Jalan Mundur
- Bab 443 Siapa Kamu
- Bab 444 Kamu Lumayan
- Bab 445 Berjalan Sampai Akhir
- Bab 446 Sangat Bahagia
- Bab 447 Kamu Ingin Bagaimana
- Bab 448 Jangan Marah
- Bab 449 Bukan Salah Ku
- Bab 450 Berubah Pikiran
- Bab 451 Melihat Matahari Terbit
- Bab 452 Orang Di Club House
- Bab 453 Kamu Bahkan Tidak Bahagia
- Bab 454 Ikuti Permintaanku
- Bab 455 Jangan Mempermalukan
- Bab 456 Aku Ingin Pergi
- Bab 457 Aku Ingin Bahagia
- Bab 458 Tanpa Harus Berpikir
- Bab 459 Bersiap-siap Untuk Melarikan Diri
- Bab 460 Kamu Akan Kembali
- Bab 461 Jangan Bahas Lagi
- Bab 462 Mengapa Kamu Begitu Baik Padaku?
- Bab 463 Menolak Dia
- Bab 464 Katakan Lagi
- Bab 465 Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 466 Baik Atau Tidak Baik
- Bab 467 Mencetak Rekor
- Bab 468 Sedikit Sedih
- Bab 469 Kamu Sedikit Lambat
- Bab 470 Sangat Dingin
- Bab 471 Sangat Susah
- Bab 472 Selain Cantik
- Bab 473 Jika Sungguh Ada Hubungan...
- Bab 474 Bagaimana Untuk Menghadapinya?
- Bab 475 Sejarah Kepahitan
- Bab 476 Pergilah
- Bab 477 Halo
- Bab 478 Bermimpi
- Bab 479 Apa Yang Kamu Bicarakan.
- Bab 480 Kamu Lakukan Saja.
- Bab 481 Tidak Boleh Memainkan Itu.
- Bab 482 Mengapa Begitu Baik?
- Bab 483 Turun Ke Perut.
- Bab 484 Hari Sudah Terang.
- Bab 485 Tokoh Sangat Penting.
- Bab 486 Mengajaknya Kencan
- Bab 487 Perhatian
- Bab 488 Panik
- Bab 489 Sakit Hati Sampai Mati
- Bab 490 Sedih Karenamu
- Bab 491 Seperti Yang Di Duga
- Bab 492 Karena Masalah Ini
- Bab 493 Tidak Cocok
- Bab 494 Sangat Tua
- Bab 495 Masuk
- Bab 496 Mabuk
- Bab 497 Adakah Hari Itu
- Bab 498 Aku Menunggu
- Bab 499 Bagaimanapun
- Bab 500 Penyiksaaan
- Bab 501 Apakah Kamu Baik Kepadaku?
- Bab 502 Salah Apa
- Bab 503 Sangat Mencintaimu
- Bab 504 Jadi, Aku Mencintaimu
- Bab 505 Makanan Terlezat
- Bab 506 Pernikahan Anak Dijodohkan Orang Tua
- Bab 507 Berpikir Tentang Masa Depan
- Bab 508 Cepat Masuk
- Bab 509 Sambil Berbicara Sambil Bercanda
- Bab 510 Menyebarkan Informasi
- Bab 511 Melipat Selimut
- Bab 521 Kau Bilang Apa
- Bab 513 Kau Tidak Apa-Apa
- Bab 514 Datang Melamar
- Bab 515 Lebih Dari Yang Dibayangkan
- Bab 516 Bertemu Dengan Orang Tua
- Bab 517 Impuls
- Bab 518 Menangis
- Bab 519 Mulai Dari Awal
- Bab 520 Waspada
- Bab 521 Terima Kasih
- Bab 522 Apakah Kau Sudah Berubah?
- Bab 523 Mengenali
- Bab 524 Akhir
- Bab 525 Ekstra Royce Yan dan Megan Zhao
- Bab 526 Ekstra Royce Yan, Megan Zhao
- Bab 527 Ekstra Royce Yan, Megan Zhao
- Bab 528 Ekstra Anthony Xu
- Bab 529 Ekstra Harland Gu