Seberapa Sulit Mencintai - Bab 258 Kenyataan

Setelah mematikan telepon, hati Megan terasa sangat galau.

Ia tak ingin mempercayai ucapan Herlina, tapi ia tetap harus mempercayainya.

Bagaimana pun Herlina tidak punya alasan untuk membohonginya.

Namun, bagaimana mungkin Anthony adalah orang yang seperti itu.

Kenapa ia harus melakukan hal seperti itu?

Kecuali...... hanya ada satu kemungkinan, apa yang dikatakan Michelle memang benar, ia memang benar-benar difitnah!

Pemikiran itu terus terbayang-bayang dalam pikiran Megan, seketika ia merasa sangat ketakutan, rasanya hawa dingin pun mulai menyelubungi sekujur tubuhnya dari ujung kaki ke ujung kepala.

Sungguh sangat mengerikan......

Kalau, seumpama, semua ini dilakukan oleh Anthony, apa alasannya?

Ia menimpakan semuanya pada Michelle dan mengkambinghitamkannya, bahkan sampai dijatuhi hukuman mati!

Ya Tuhan! Apa dia adalah Anthony yang ia kenal dulu? Pria sopan yang sangat berseni dan berwibawa?

Megan sedikit panik, ia tak tahu apa yang harus ia lakukan.

Dengan hati yang tidak bisa tenang, Megan pun pulang ke rumah Keluarga Xu.

Baru saja ia sampai di rumah, ia pun melihat Anthony yang sedang memeluk Cole sambil bermain di sofa.

Cole tetap saja menangis tanpa henti, sejak kemarin mereka datang ke rumah ini, ia sama sekali tidak mau berhenti menangis, ia selalu meronta-ronta meminta untuk bertemu dengan Royce.

Dari kaca jendela, Megan melihat Anthony mengguncang-guncangkan tubuh Cole dan berteriak, "Akulah papamu, kenapa kau selalu memanggil orang lain dengan sebutan papa, kalau begitu lagi aku akan memukulmu!"

Kemarahan Anthony itu sungguh membuat Megan begitu ketakutan.

Anthony di hadapannya ini bukanlah Anthony yang ia kenal dulu.

Begitu melihat Anthony melayangkan tangannya hendak memukul wajah Cole, Megan pun segera berlari masuk ke dalam.

Namun terlambat, ia pun melihat Anthony sudah mengayunkan tangannya.

Tiba-tiba, Gerwin maju ke depan dan berdiri di depan Cole.

Tamparan itu pun mendarat di wajah Gerwin.

"Plak!" Tamparan itu tepat mengenai wajahnya.

Seketika, wajah Gerwin pun memerah.

Tangisan Cole bertambah keras.

Dengan mata merahnya, Megan pun berjalan ke depan dan menggendong kedua anaknya, "Anthony, kalau kau tidak suka dengan anak-anak, kau boleh langsung mengatakannya padaku, kenapa kau memukulnya."

Sepertinya Anthony tidak menyadari bahwa Megan berdiri di belakangnya dari tadi, ia pun tercengang sejenak, lalu berkata, "Dia tidak mau menurut, sudah seharusnya dia diberi pelajaran."

"Dulu kau bukan orang yang seperti ini." Megan menggigit bibirnya, "Kau yang dulu tidak akan berbuat seperti ini."

Lalu, Megan pun membawa kedua anaknya naik ke lantai atas.

Anthony menatap bayangan Megan dari belakang, lalu bergumam, "Aku yang dulu seperti apa memangnya? Aku yang dulu terlalu bodoh, terlalu tolol, oleh karena itu kalian bisa menindasku begitu saja, sekarang aku sudah tidak punya siapa-siapa, aku hanya bisa mengandalkan diriku sendiri!"

Megan menggendong kedua anaknya masuk ke kamar dan segera mengoleskan obat pada wajah Gerwin.

Gerwin memandanginya dengan sedikit was-was, rupanya yang seperti itu membuat Megan sedikit sedih.

Dari dipukul tadi sampai sekarang, ia sama sekali tidak menangis, sepertinya, ia sudah terlalu sering dipukuli, oleh karena itu ia sangat diam dan dingin seperti ini.

Megan benar-benar merasa kasihan padanya, ia menggenggam tangan Gerwin dan berkata, "Tante bantu oleskan obat ya?"

Melihat mata Megan berlinang air mata, tampang was-was Gerwin itu pun menghilang perlahan-lahan, dengan menatapnya ia berkata, "Kau itu mamaku atau bukan?"

Megan ingin menganggukkan kepalanya, tapi ia tidak berani.

Dari kecil, Gerwin selalu hidup di situasi seperti ini, keadaan psikologisnya pasti tidak sama dengan anak-anak kecil lainnya.

Ia sangat dewasa, tidak ada gunanya berbicara dengannya dengan menggunakan bahasa anak kecil.

Melihat Megan terdiam, Gerwin pun menggigit bibirnya dan berkata, "Dari kecil mamaku selalu berkata, ia mempunyai seorang musuh, musuh yang sangat sangat jahat, lalu memberikanku fotomu, katanya kau sudah melakukan kesalahan yang sangat besar pada mama."

Memang benar, Michelle mungkin saja bisa melakukan hal seperti itu.

Megan pun menundukkan kepalanya, tak berkata apa-apa.

Gerwin menambahkan, "Kalau aku tidak ingat, ia akan memukulku, tidak sepertimu, kau selalu bersikap lembut terhadapku, terkadang aku jgua berpikir, betapa baiknya jika kau benar-benar mamaku."

Perkataanya itu sungguh sangat dewasa dan membuat Megan merasa sedikit aneh, namun hatinya terasa sakit.

Ia meraba wajah Gerwin perlahan-lahan, lalu berkata, "Tidak apa-apa, kita pelan-pelan saja, setelah kau besar nanti, aku pasti akan menceritakannya padamu, tapi sekarang, kau harus memperbolehkanmu untuk mengoleskan obat ini padamu, ya?"

Lalu, Gerwin pun menganggukkan kepala dengan menurut.

Setelah diolesi obat, Anthony pun mengetuk pintu dan masuk ke dalam.

Sikapnya yang mau mengakui kesalahan memang baik, namun begitu Megan teringat pada tindakannya tadi, ditambah dengan ucapan Herlina, hatinya sama sekali tidak bisa tenang.

"Anthony." Megan berdiri, lalu menatap Anthony, "Ada satu hal yang ingin kutanyakan padamu."

"Katakan."

"Hari itu, Harland bertemu denganmu di kantornya, apa yang kalian katakan?"

Melihat sorotan mata Megan, Anthony pun sedikit mengalihkan pandangannya, tidak berkata apa-apa.

"Kenapa diam saja? Aku sedang bertanya padamu!" kata Megan dengan sedikit membentak.

Jelas sekali, tindakan Anthony yang berusaha menghindar itu pasti ada apa-apanya.

Megan semakin takut untuk mengetahui kebenarnannya, ia sangat takut apa yang sebenarnya terjadi sama seperti apa yang ia bayangkan.

Kalau memang seperti itu, mengerikan sekali...... Anthony Xu mengerikan sekali......

Namun tidak disangka, setelah menghindar sejenak, wajah Anthony pun berubah sangat sedih dan menderita, ia berkata, "Dokter Gu menemuiku untuk mengatakan...... bahwa...... aku sudah tidak bisa ereksi lagi!"

Raut wajahnya yang sedikit malu dan terbata-bata itu membuat Megan sangat terkejut.

"A, Apa?"

"Aku ingin agar Michelle mati, karena dua alasan, pertama ia benar-benar ingin membunuh Dokter Gu, kedua saat ia masih berstatus kawin denganku, ia berselingkuh dengan pria lain, kalau hanya begitu saja mungkin tidak apa, tapi ia malah membawa pria itu pulang ke rumah, lalu di hadapan Gerwin mereka......"

Wajah Anthony tampak sangat marah, apalagi saat ia menyebutkan nama Gerwin, ia semakin marah, ia terdiam sejenak, lalu melanjutkan, "Aku sempat mengatakan padanya agar tidak berbuat seperti itu, namun tak kusangka, ia dan pria itu malah menendang organ bagian bawahku...... Maaf, Megan...... Aku tidak bisa mengatakannya lagi......"

Anthony menggigit bibirnya, wajahnya memucat.

Jelas sekali, ia tidak ingin mengingat-ingat masalah itu lagi.

Mungkin baginya, ini adalah suatu masalah yang sangat menyakitkan.

Megan tidak mengira ternyata 'kenyataannya' seperti ini.

Anthony sudah tidak bisa ereksi lagi?

Megan merasa sangat terkejut, seketika ia tak tahu apa yang harus ia katakan.

Dengan sedih Anthony berkata, "Oleh karena itu aku ingin membantu Dokter Gu untuk mencari keadilan baginya, begitu pula untuk diriku sendiri, apa kau merasa bahwa tindakanku ini berlebihan? Tapi Michelle sudah melakukan begitu banyak kesalahan yang besar, aku ingin agar dia mati, kalau tidak entah berapa orang lagi yang akan tersakiti karena ulahnya!"

Kata Anthony dengan menggebu-gebu.

Namun Megan tetap saja merasa ada yang salah.

Dengan sedikit menundukkan kepalanya, ia berkata, "Tapi apa ia benar-benar harus mati? Kurasa, apa tidak terlalu sadis baginya?"

"Megan, sejak kapan hatimu sebaik ini." Anthony memegang pundak Megan, "Aku sedang menegakkan keadilan, aku sedang membalaskan dendammu padanya, kenapa kau tidak tahu akan semua kebaikanku padamu?"

Melihat pandangan mata Anthony, Megan merasa sedikit aneh.

Ia melangkah mundur ke belakang dan berkata, "Aku, aku tahu......"

Tapi entah kenapa, Anthony juga berjalan mendekat ke arahnya......

Novel Terkait

My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu