Seberapa Sulit Mencintai - Bab 262 Ayo Pulang

Anthony pun mencari sebuah restoran untuk mereka, namun entah memang sengaja atau kebetulan, atau sengaja, mereka malah bertemu dengan Royce di restoran yang sama.

Anthony melihat Cole yang berada dalam pelukan Royce, namun kali ini, dia terlihat sangat tenang, dan tidak marah-marah, ia malah tersenyum dan berkata, "Kaela, apa kau senang bermain dengan Paman Besar? Apa Kaela mau bermain bersama Papa, kita jangan merepotkan Paman Besar ya."

Namun, Cole sama sekali tidak menghiraukan Anthony, ia malah memeluk leher Royce, lalu berkata dengan imut, "Papa, dan Mama, juga Kakak, kita makan bersama-sama."

Royce pun melihat ke arah Megan dan Gerwin, tanpa berkata apa-apa, ia langsung menggandeng Kelly masuk ke dalam.

Seketika, Anthony pun merasa sangat malu, ia tersenyum dan berkata, "Paman pasti marah padaku, tapi memang seharusnya begitu, tadi aku sungguh sangat keterlaluan, ayo, kita masuk ke dalam."

Megan punya suatu keinginan.

Ia ingin melihat Royce lebih lama lagi.

Oleh karena itu, ia juga tidak menolak dan langsung masuk ke dalam.

Kedua kelompok itu tidak duduk bersama, Royce duduk di seberang Megan.

Uang Royce yang tersisa sudah tidak banyak lagi, makanan yang ia pesan tidak banyak, namun sebaliknya, makanan yang dipesan oleh Anthony adalah makanan-makanan terbaik yang ada di restoran itu.

"Paman, Kaela mungkin suka makan buah, biarkan dia makan di sini sedikit." teriak Anthony pada Royce.

Royce tidak menghiraukannya, ia duduk diam sambil menggendong Cole.

"Paman, kalau tidak, nanti aku saja yang membayar makanan kalian, pesan saja lagi, jangan sampai Kaela kelaparan."

Perkataan Anthony ini memang baik, namun rasanya kurang enak didengar.

Kelly mengerutkan keningnya sambil menatap Anthony, "Apa maksudmu? Kau merendahkan kami?"

"Tidak, tidak, Bibi, aku hanya takut Kaela kelaparan, lagipula kita kan sekeluarga, sudah sepantasnya aku membayar makanan kalian sekalian."

Megan menundukkan kepalanya, tak berani berkata apa-apa.

Makanan mereka pun datang.

Jujur, sungguh sangat banyak sekali, Anthony memesan belasan porsi makanan untuk tiga orang.

Namun di meja Royce, hanya ada dua mangkuk mi dan semangkuk buah-buahan.

Sungguh miris kalau dibandingkan.

Anthony mengambil sebuah paha ayam, dan berkata pada Cole, "Kaela, ayo sini makan ayam dengan Papa."

Air liur Kaela pun menetes, sambil menatap paha ayam di tangan Anthony ia berkata, "Aku mau makan ayam......"

Namun, Cole malah hanya mengambil ayam itu dan berjalan kembali ke meja Royce, ia bersandar di paha Royce dan makan dengan lahapnya.

Wajah Anthony pun berubah muram, dengan tersenyum ia berkata, "Paman, tak usah kembalikan uang itu padaku, bagaimana pun uang yang tersisa padamu sekarang sudah tidak banyak lagi, simpanlah sedikit, kalau pun kau tidak bisa memulai bisnis baru, setidaknya kau tidak perlu pusing lagi memikirkan kehidupanmu selanjutnya."

"Anthony!" kata Megan pelan, "Cukup, jangan bicara lagi!"

"Aku ini peduli pada Paman, kau lihat dia, sekarang hanya bisa makan mi saja, kasihan sekali."

Royce tersenyum, ia menggendong Cole dan berkata dengan santai, "Baiklah, kau yang bayar mi kita ini, satu lagi, pagi ini aku sudah membawa anak ini pergi ke banyak tempat, aku sudah menghabiskan banyak uang untuknya, kembalikan sekalian padaku, bagaimana pun sekarang ini aku sedang tidak punya uang."

Anthony tercengang, sepertinya ia tidak menyangka Royce akan berbicara seperti itu.

Pria mana pun pasti akan marah, akan berapi-api mendengar sindiran Anthony tadi, namun siapa sangka, Royce tidak marah sedikit pun, ia malah balik meminta uang pada Anthony dengan santainya?

Muka tebal Royce itu sungguh membuat Megan tidak bisa berkata apa-apa.

Sifatnya memang seperti itu, kau tidak akan pernah tahu apa yang akan ia ucapkan selanjutnya.

Melihat rupanya itu, ia terlihat sama sekali tidak peduli, ia malah makan mi dengan santai dan gembira.

Setelah selesai makan, Royce pun langsung pergi dan berkata, "Nanti malam aku akan mengantarkan anak ini ke rumahmu."

Anthony pun merasa kesal, sampai-sampai ia tidak bisa memegang sumpitnya dengan benar, ia sama sekali tidak menyentuh makanan mereka ini, hanya Megan dan Gerwin saja yang makan, dengan kesal ia berkata, "Sekarang dia adalah seorang preman, ia pasti sudah menerima banyak uang keamanan, makanya ia sesombong itu tadi, lihat saja nanti, aku pasti akan membuatnya menderita!"

Begitu mendengarnya, Megan langsung berkata, "Apa yang akan kau lakukan!"

"Aku tidak akan melakukan apa-apa, lihat tingkah Paman itu, kalau dia tidak menderita sedikit, ia pasti tidak tahu bagaimana kehidupan itu, apa ia ingin menjadi preman seumur hidup? Aku melakukan semua ini demi dia!"

Megan pun panik, "Jangan melakukan tindakan yang bukan-bukan, meskipun ia meminta uang keamanan pada orang lain, tapi ia tidak melukai siapa pun, sekaran ini ia hanya bisa melakukan hal ini, jangan sakiti dia."

Mendengar ucapan Megan, Anthony pun tersenyum dingin, "Kau terus membelanya seperti ini, apa kau pernah memikirkan perasaanku?"

Megan tercengang, tak bisa berkata apa-apa.

"Baik, kalau kau tidak ingin aku melukainya, malam ini kau dan aku harus......"

"Anthony Xu!" Megan segera memegangi bajunya dengan erat, wajahnya tampak kesal, "Bisakah kau tidak begini! Kau tahu aku......"

Megan sungguh sangat malu, tak tahu ia harus berkata apa.

Anthony sama sekali tidak peduli, juga tidak mau mengalah, sudah lama sekali ia ingin mendapatkan Megan!

Lalu, Anthony pun mengancamnya, "Kalau begitu besok aku akan mencari orang untuk memberinya pelajaran, agar dia tahu bagaimana akhirnya kalau ia terus menjadi seorang preman, dengan begitu ia pasti akan kembali ke jalan yang benar."

Mendengar perkataan Anthony itu, rasanya sungguh sangat menyedihkan.

Megan sangat mempercayai kemampuan bela diri Royce, bagaimana pun ia bisa melawan belasan orang sendirian di cafe dulu.

Namun sekarang masalahnya, ia sudah tidak punya takhta dan kedudukan, kalau ia berkelahi dengan orang lain dan tertangkap lagi oleh polisi bagaimana?

Megan pun terlihat sedikit panik, "Kau, kau biarkan aku memikirkannya dulu, aku akan memberimu jawabannya nanti malam......"

Anthony tersenyum dingin sambil menyumpit sayuran ke dalam mulutnya.

Malamnya, Royce pun mengantarkan Cole ke rumah Keluarga Xu sesuai janjinya.

Namun pada jam delapan malam itu, rumah Keluarga Xu terlihat sangat gelap.

Sepertinya ada suara yang terdengar dari dalam kamar.

Mata Royce pun bergetar, ia segera menendang pintu rumah itu dengan keras, setelah masuk ke dalam, ia langsung naik ke atas dan menendang pintu kamar Anthony.

Kebetulan sekali, ia melihat Anthony yang sedang mencengkram tubuh Megan, pakaian mereka tampak berantakan.

Kehadiran Royce yang tiba-tiba ini membuat Anthony sangat terkejut.

Megan malah lebih panik, ia tidak tahu harus bagaimana, bahkan pada saat itu, ingin sekali rasanya ia mencari sebuah lubang tikus untuk bersembunyi.

Sesaat kemudian, Anthony pun kembali tenang dan tersenyum, katanya, "Paman benar-benar datang pada waktunya, kenapa, apa Paman ingin melihat kami sebagai suami istri melakukan adegan dewasa?"

Royce menatap Anthony dengan tajam, ia melihat ke arah bagian bawah tubuh Anthony, entah apa yang sedang ia pikirkan.

Tiba-tiba, Cole memeluk paha Royce, ia tersenyum dengan sangat senang dan berkata, "Papa, gendong."

Royce menggendong Cole dengan satu tangannya, lalu berjalan ke arah Anthony perlahan-lahan.

Anthony pun berdiri ke depan seolah sedang pamer dan berkata, "Paman, kenapa, kau sekarang......"

"Brak!" Kepalan tangan Royce pun melayang, setelah itu ia mengelus-elus tangannya, "Jangan sentuh wanita milikku, kalau kau seperti ini lagi, aku akan menyesal."

Ia mengulurkan tangannya ke arah Megan, matanya tampak sangat serius, ia berkata pada Megan dengan pelan, "Ayo, ikut aku pulang."

Saat Royce mengulurkan tangannya, Megan merasa ingin menangis, hatinya terasa sangat sedih dan tidak enak melihat rupa Royce itu.

Ia melihat seorang wanita yang berbaring di atas ranjang pria lain.

Tapi ia sama sekali tidak peduli.

Itulah yang membuat Megan merasa sangat kasihan padanya.

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu