Seberapa Sulit Mencintai - Bab 12 Paman, Bajuku Bagus Tidak

Megan Zhao sudah bisa menebak gerakan Royce Yan, dulu saat dia bersama dengannya, juga bisa begini, dia tertawa, berjalan ke hadapannya, mengambil tangannya dan meletakkan didepan dadanya.

"Roy, apakah, tiga tahun ini, kamu tidak pernah merindukan aku? Merindukan dulu kita......"

Suara masih belum berlalu, Royce Yan memandang dengan garang, langsung menekan Megan Zhao ke dinding, menundukkan kepala, nafasnya dalam, namun juga seperti sengaja ditekan.

Megan Zhao tertawa, memutarkan jari telunjuknya di bahunya: "Masih ingatkah, ada sekali, kamu sudah buru-buru, kita di dapur......"

Royce Yan tiba-tiba tertawa, matanya yang kelam berubah menjadi gairah, langsung memeluk Megan Zhao, menekan pinggangnya, menciumnya.

Ini pertama kali mereka berpelukan setelah tiga tahun berlalu, Royce Yan begitu antusias, dan setelah Megan Zhao ragu kemudian membalasnya dengan gila!

Saat ini, dia berpikir berapa lama? Orang didepannya adalah kekasihnya, demi apa dia harus mengalah untuk wanita lain? Dia tidak mau! Royce Yan adalah miliknya! Siapapun juga tidak bisa merebutnya!

Tapi, setelah kenikmatan sesaat, Royce Yan mendorong Megan Zhao, berusaha menstabilkan nafasnya, dia berusaha menahan di dalam ruangan yang kecil ini.

"Ren......" Mata Megan Zhao memerah, berbisik pelan.

Royce Yan mengeluarkan jari telunjuk, menekan bibir atasnya, berkata dengan dingin: "Apa kamu tahu apa perbedaan paling besar antara kamu dan Michele?"

Megan Zhao terpaku, di keadaan ini, Royce Yan malah mengungkit Michele.

"Karena dia punya uang dan aku tidak punya, tidak bisa memberikan kehidupan yang kamu inginkan bukan?" Megan Zhao berkata seperti ini dengan sangat tenang, juga tidak tahu sejak kapan air mata jatuh kebawah, hatinya sakit seperti disayat pisau.

Royce Yan memandangnya, tersembunyi berbagai perasaan yang bergelut didalam matanya yang hitam, akhirnya berhasil menekan dan berkata: "Dia selamanya tidak akan begitu rendahan."

Selesai berkata, dia mendorong Megan Zhao dengan garang: "Pakai pakaianmu, kalau lain kali begitu lagi, aku tidak keberatan dilihat semua orang!"

Megan Zhao terpaku melihat bayangannya, begitu asing...... Semua sikapnya barusan, kasar, liar, tidak ada sedikitpun rasa kasihan, lelaki yang bernama Royce Yan ini, sama sekali bukan Royce Yan yang memanjakan dia tiga tahun yang lalu, mereka dua orang yang berbeda.

Hanya tertinggal dia seorang di dalam ruang ganti, tubuhnya gemetar, terduduk lemas diatas lantai.

Royce Yan yang dulu, tidak tega memarahi dan memukulnya, bahkan bersedia memberikan semua barang miliknya kepadanya, tapi sekarang, dia membencinya, kesal padanya, menggandeng tangan wanita lain dan Megan Zhao tidak pantas menghalanginya.

Berpikir sampai disini, air mata jatuh tanpa suara, jatuh ke telapak tangan, dia tersedu, namun tidak berani menangis mengeluarkan suara.

Dari sekian banyak malam, dia hanya bisa seperti sekarang, bersabar, bertahan, tidak melakukan apapun.

Anthony Xu selesai berganti pakaian berjalan keluar, dia juga mengenakan cheongsam untuk laki-laki.

"Paman, kamu lihat pakaian ini bagaimana?" Anthony Xu berputar di depan Royce Yan, wajah tampannya berbinar.

Royce Yan menganggukan kepala, saat yang sama, Megan Zhao juga sudah berganti pakaian berjalan keluar, hanya saja ada sedikit suram, raut wajahnya juga tidak bagus, Anthony Xu berjalan ke hadapannya, bertanya dengan hati-hati: "Kenapa? Ekspresi wajahmu jelek sekali, apa ada yang tidak nyaman?"

Megan Zhao menggelengkan kepala: "Yang ini saja, tapi Anthony Xu, hari ini aku tidak ingin foto, ganti hari lain saja."

Anthony Xu mengenggam tangannya dengan erat: "Baik, kalau kamu tidak mau foto ya sudah, kita pulang."

Suara baru berlalu, telepon Anthony Xu berdering, dia melihat, berjalan menjauh dari Megan Zhao pergi ke pojok.

"Halo, ayah."

"Bukannya kamu bilang mau memberikan uang hantaran padaku? Kenapa masih belum datang?"

"Aku datang sekarang, tunggu sebentar."