Seberapa Sulit Mencintai - Bab 313 Hilang Lagi

Megan Zhao tak mengatakan apapun, setelah melihat Michelle Sun berjalan menjauh, ia menarik koper di sebelahnya dan berjalan pergi, sama sekali tak mempedulikan perkataan Royce Yan.

Melihat ada sesuatu yang salah, Royce Yan bergegas mengikutinya dan menatap wajahnya lekat-lekat, “Kau benar-benar marah?”

Megan Zhao mendorongnya ke samping, tetap tak mengatakan apapun.

Tapi dari sikapnya bisa terlihat ia marah.

“Jangan marah, aku hanya menegakkannya.”

Megan Zhao tiba-tiba berhenti, dan sambil tetap memunggungi Royce Yan, ia berkata, “Tadi kau bilang padanya, jika ia tak melakukan hal itu, kalian pasti akan bersama selamanya.”

“Benar.” Royce Yan segera menjawab, tanpa perlu mempertimbangkannya, ia segera menjawab.

Megan Zhao tertegun mendengarnya.

“Apakah aku yang membuat kalian berpisah?”

“Megan, kau mengerti, kan?” Royce Yan perlahan memeluknya dari belakang. “Semua ini sudah berlalu, tak ada hubungannya lagi dengan masa kini.”

Megan Zhao tersenyum pahit dan perlahan mendorong Royce Yan, lanjut berjalan pergi, “Jangan mengikutiku, meskipun aku tahu yang kau katakan masuk akal, tapi aku belum bisa menerimanya, beri aku beberapa waktu.”

Royce Yan mengerutkan kening menatap sosok Megan Zhao dari belakang, wajahnya menunjukkan ekspresi tak berdaya.

Ia tak terlalu mengenal Prancis, tapi ia mempunyai pemandu, dan di sekitar juga ada banyak bawahan Royce Yan, maka Royce Yan bisa membiarkannya pergi berjalan-jalan dengan tenang tanpa perlu merasa khawatir.

Sangat wajar jika ia tidak bisa menerima hal ini.

Tapi tak disangkanya, sekitar sejam setelah Megan Zhao pergi, seorang pria dengan panik menelepon Royce Yan, “Tuan, nyonya menghilang, dan ponselnya tak bisa dihubungi.”

Ia memicingkan mata, dan tangannya yang sedang memegang segelas air menjadi kaku, ia dengan panik segera meletakkannya dan pergi keluar.

Megan Zhao menghilang dan tak bisa ditemukan seharian, ponselnya juga mati, sehingga tak bisa dilacak lokasinya.

Ia menghilang di Prancis yang begitu luas ini.

“Tuan, apa yang harus kita lakukan?” beberapa pria berkumpul di sekitar Royce Yan.

Royce Yan mengepalkan tangannya, berusaha menenangkan diri, “Kembali saja, kita tunggu seseorang menelepon.”

Mereka saling bertatapan, tak memahami apa maksud Royce Yan.

Dan ia tampak lebih tenang sekarang, seolah ia telah mengetahui posisi Megan Zhao.

Tak disangka, 3 jam setelah mereka kembali, mereka menerima sebuah telepon dari orang asing.

“Tuan Yan, istrimu sekarang berada di tanganku, jika kau ingin ia selamat, datanglah ke Pelabuhan Fulin sendirian.”

Royce Yan menunduk, memainkan sebuah kunci di tangannya, “Hanya karena kau bilang ia berada di tanganmu, lantas aku langsung percaya?”

“Tuan Yan, jangan coba-coba memperdaya kami, jika kau menginginkannya, sebaiknya kau berterus terang.”

Kunci di tangan Royce Yan tiba-tiba terjatuh, ia menghela nafas panjang, “Baiklah, jam berapa?”

“Besok jam 10.”

Setelah menutup teleponnya, Royce Yan segera menyerahkan ponselnya ke seseorang di sebelahnya, “Segera cek alamat IP nya.”

“Baik, tuan.”

“.....”

Yunita Li akhirnya menandatangani kontrak dengan Vivian Jiang, dan proyek pertamanya adalah kerjasama dengan sebuah merek kosmetik di Prancis, Yunita Li pergi bersama Vivian Jiang.

Tak disangka, William Jing juga hendak pergi ke Prancis, maka mereka pergi bertiga.

Setibanya di Prancis, William Jing menerima sebuah telepon, ia segera pergi.

Yunita Li ikut dengan Vivian Jiang untuk mendiskusikan masalah kerjasama itu, dan setelah rapat, Vivian Jiang mengajak Yunita Li untuk minum di bar, tapi tak disangka, saat tiba di bar itu, mereka melihat William Jing dan Michelle Sun.

Michelle Sun tampak agak mabuk dan bersandar pada William Jing sambil menangis, “Jika, jika saat itu aku bersikap lebih tenang, jika aku tak membuat masalah dengannya, tidak mengkonfrontasi Megan Zhao, sekarang aku pastilah masih berstatus sebagai Nyonya Zhou, tapi saat ini...”

Sambil berkata, ia kembali meraih sebotol wine dan menuangkannya ke gelasnya.

William Jing merasa sangat pedih, ia segera merebut botol itu dari tangannya, “Jangan minum lagi, dan juga, semua ini sudah terjadi, ia juga telah menikah dengan Megan Zhao, kau menyesali diri seperti ini juga tak ada gunanya.”

“Berikan wine nya padaku! Berikan!” teriak Michelle Sun pada William Jing, “Kau tahu apa, sejak ia masih bekerja sebagai bawahanmu, aku sudah menyukainya! Aku suka kebengisannya, aku suka sikapnya yang mengintimidasi, aku menyukainya, selamanya takkan bisa melupakannya!”

William Jing menatap Michelle Sun dengan tatapan kosong, tangannya tiba-tiba tak bertenaga.

“Klutung klutung” botol itu menggelinding ke tanah.

Vivian Jiang menatap ekspresi Yunita Li dan berkata, “William Jing memang seorang yang sangat mempesona, bukan hanya karena latar belakang keluarganya, tapi juga kepribadiannya, maka para wanita menyukainya, sungguh merepotkan.”

Yunita Li segera kembali tersadar dan tertawa, “Benar...”

Begitu ia selesai berkata, tampak Michelle Sun terhuyung ke depan.

William Jing bergegas bangkit dan memeganginya, dan saat ia melihat Yunita Li dan Vivian Jiang yang sedang berdiri di pintu, tanpa mengatakan apapun, ia segera pergi.

Entah kenapa, saat melihat mereka dari belakang, hati Yunita Li terasa hampa.

Vivian Jiang menyenggolnya dan sambil tersenyum berkata, “Ayo, kutraktir minum.”

Yunita Li tersadar dari lamunannya dan mengangguk.

Setelah minum dengan Vivian Jiang, Yunita Li berencana pulang.

Tapi baru saja ia keluar dari bar, ia menerima telepon dari nomor asing.

“Halo, siapa ini?”

“Tak perlu peduli siapa aku, kakakmu sedang berada di tanganku sekarang, jika kau tak ingin ia mati, bawa Michelle Sun ke Pelabuhan Fulin.”

Setelah mengatakannya, ia menutup telepon.

Yunita Li tertegun, lalu mendengus, ia menganggap orang itu hanya penipu.

Tapi setelah berjalan beberapa langkah, ia tiba-tiba teringat kemarin Megan Zhao berkata padanya ia hendak ke Prancis untuk menemui Royce Yan.

Dengan panik ia segera menelepon Megan Zhao, tapi tak diangkat, lalu ia menelepon Royce Yan.

Begitu tersambung, Yunita Li segera bertanya, “Kakak ipar, apakah terjadi sesuatu pada kakak?”

Mendengarnya, Royce Yan mengerutkan kening.

Bagaimana Yunita Li bisa mengetahui hal ini?

“Bagaimana?” suara Yunita Li di telepon terdengar panik.

Royce Yan tak berencana menyembunyikannya darinya, maka ia memberitahunya.

Jadi, rupanya benar...

Begitu menutup telepon, Yunita Li segera pergi mencari William Jing.

William Jing memiliki banyak properti di Prancis, tapi hanya 1 yang sering dikunjunginya.

Saat ia dengan tergesa-gesa mendatanginya, dari jendela besar, ia bisa melihat Michelle Sun sedang memeluk William Jing erat-erat.

Dilihat dari samping, mereka bagaikan sebuah pasangan yang telah menikah.

Entah kenapa, Yunita Li tak berani menghampiri mereka, hanya tertegun menatap mereka.

Hanya berdiri di sana.

Keesokan harinya pagi-pagi, saat William Jing membuka pintu.

Ia terkejut melihat Yunita Li yang berdiri terpaku di sana.

“Yunita Li? Kenapa kau di sini?”

“Aku...” Yunita Li menunduk, “Aku harus membawa Nona Sun ke Pelabuhan Fulin, kakakku berada di sana, dan ia membutuhkan bantuan.”

Novel Terkait

Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu