Seberapa Sulit Mencintai - Bab 106 Lebih Baik Pergi Kemana Untuk Memungut Sampah

Megan Zhao merasa malu. Selama beberapa hari dalam penjara, emosinya menjadi lebih tenang. Apalagi ketika dia dipukul oleh orang lain karena menolak untuk melakukan sesuatu. Tampaknya Megan Zhao sudah tahu bagaimana untuk menahankan kesabarannya

Royce Yan terlihat seakan dapat mengetahui isi hatinya Megan Zhao. Dia pun menggenggam erat tangan Megan Zhao dan berkata, “Ayok, aku akan membawamu pergi menonton pertunjukan.”

Megan Zhao tidak tahu apa yang dimaksud Royce Yan mengenai menonton pertunjukan itu. Melihat Royce Yan yang bersemangat saja seakan seperti nantinya beneran akan ada pertunjukan yang sangat luar biasa.

Megan Zhao tidak bertanya serta tidak berani bertanya, karena pada saat ini tubuhnya Royce Yan memancarkan aura yang begitu dahsyat yang dapat menarik perhatian orang-orang.

Mereka pun menaiki mobil dan melewati daerah perkotaan Jing State. Megan Zhao terbengong melihat segerombolan orang-orang yang bermondar-mandir.

“Ada apa?”

“Aku, aku sudah lama tidak melihat orang yang begitu banyak. Ternyata kebebasan itu sangat penting.” Megan Zhao tersenyum pucat dan menoleh menatap Royce Yan. “Aku memiliki catatan criminal.”

Royce Yan melihat raut Megan Zhao bersedih, dia pun mengusap kepala Megan Zhao dan mengeluarkan dua kata kepadanya. “Tidak akan.”

Kata “Tidak akan” ini mewakilkan apa? Megan Zhao tidak memahaminya, hanya saja pada saat ini, dia tiba-tiba merasakan kehangatan.

Royce Yan telah pulang Kembali. Dia pulang Kembali tanpa memberikan kabar apapun. Tapi pada saat ini, Royce Yan sedang duduk disebelahnya. Megan Zhao sungguh sangat beruntung.

Meskipun… hanya duduk bersama dengannya saja.

Mobil tersebut telah tiba di sebuah kantor surat kabar.

Megan Zhao mengira bahwa mereka akan benar-benar pergi menonton pertunjukan, pergi menonton di bioskop atau menonton di teater besar.

Tidak disangka bahwa Royce Yan akan membawanya ke kantor surat kabar.

Megan Zhao tidak tahu mengapa mereka bisa berada disini. Dia hanya melihat Royce Yan turun dari mobilnya. Sekujur tubuh Royce Yan terasa dingin, bahkan Megan Zhao yang sedang berdiri di sampingnya pun dapat merasakan auranya yang dahsyat itu.

Sopir di sebelah menyodorkan rokok kepada Royce Yan. Dia menjepit batang rokok itu dan menghisap rokoknya. Royce Yan pun terlihat seperti brandal Provinsi Meng pada saat itu, hanya saja dia yang saat ini sudah menjadi kuat dan tidak ada orang yang dapat menentangnya.

Royce Yan menggenggam tangan Megan Zhao dan mengarahkannya ke atas. Tapi Megan Zhao pada saat ini menyadari bahwa ada tujuh atau delapan paman yang sedang mengikuti dari belakang.

Megan Zhao merasa sedikit ketakutan karena dirinya sudah pernah dipukul di dalam penjara. Dia pun menggenggam erat tangan Royce Yan, seakan sedang memegang erat sebuah harapan.

Begitu menaiki lantai dua, Royce Yan menendang buka pintu kantor surat kabar.

“Prang!” Bunyi pintu kaca pecah akibat tendangan Royce Yan. Dapat dibayangkan bahwa Royce Yan telah menggunakan tenaga yang besar saat menendang.

Bunyi yang besar itu seketika membuat orang-orang terkejut dan berlari keluar.

Royce Yan menghirup rokoknya dan menatap mereka dingin. “Panggil bos kalian keluar,” kata Royce Yan

Semua pegawainya telah dibuat terkejut dengan adegan ini. Mereka pun terdiam di tempat dan tidak tahu harus melakukan apa.

Orang yang sedikit cerdas pun tersadar dan bergegas masuk kedalam.

Tidak lama kemudian, seorang wanita berumur sekitar tiga puluhan dan sedang mengenakan pakaian kasual berjalan keluar.

Megan Zhao sekilas mengenali wanita itu, dia adalah salah satu wartawan yang memaksakan pertanyaan kepada Megan Zhao di dalam penjara.

“Kalian kesini…”

Royce Yan yang menghisap rokoknya seketika maju kedepan saat wanita itu baru saja mengatakan beberapa kata, lalu dia menendang sadis perut wanita itu.

Semua orang yang melihat penampilan yang ganas itu pun terdiam.

Wanita ini jatuh ke lantai akibat tendangan Royce Yan. Wajahnya terlihat kesakitan sambil memegangi perutnya.

Royce Yan tersenyum dingin dan berkata, “Kamu adalah wanita yang kedua kupukul. Sebelumnya saat menerima uang itu, apakah kamu terpikir bahwa ada nyawa yang akan dibayarkan?”

Wanita itu memegangi perutnya dan meraung kesakitan.

Semua pegawainya saking terkejutnya wajah mereka menjadi pucat. Mereka pun berdiri di tempat dan tidak berani bergerak.

Kebanyakan dari mereka tidak mengenal Royce Yan. Hanya saja ketika Royce Yan datang membuat kegaduhan dan ditambah dengan auranya, tidak ada seorangpun yang berani maju kedepan untuk membuka suara mereka.

Di sekelilingnya pun terdiam, kecuali jeritan wanita itu.

Royce Yan berjalan ke meja konter mereka, mengambil sebuah berita gosip dunia hiburan dan membacanya. “Berapa banyak uang yang diberikan keluarga Zheng kepada kalian? Aku akan menggunakan uang untuk membelikan kalian sebuah berita baru.”

Tidak ada seorangpun yang berani berbicara…

Megan Zhao dalam satu sisi tertegun… Jika dikatakan demikian, apakah itu berarti Jessica Zheng yang meminta kantor surat kabar untuk mewawancarai dirinya?

Royce Yan melihat halaman berikutnya, dia melihat diatas surat kabar itu tertulis kalimat “waktu aku menikmatinya”. Sekujur tubuhnya memancarkan amarahnya, orang-orang yang melihatnya pun menjadi ketakutan.

Royce Yan memegang koran itu dan berjalan ke sebelah sisi wanita itu. Kemudian dia menginjak di atas tubuh wanita itu dan menyodorkan berita tersebut. “Aku akan memberimu dua miliar rupiah untuk menulis hubungan yang terjadi antara gadis kedua keluarga Zheng dengan banyak pria terkenal.”

Wanita itu menangis, “Keluarga Zheng… kami tidak berani menyinggung keluarga Zheng.”

Royce Yan membuka mulutnya dan tertawa jahat, lalu berjongkok dan berkata, “Kalau begitu aku takut bahwa kalian tidak akan bertemu hari esok.”

Sekujur tubuh wanita itu bergemetaran. Ketika wanita itu melihat tatapan membunuh Royce Yan, dia segera membuka suaranya, “Ka… kami bisa menulisnya. Besok… berita itu akan muncul di berita utama pada besok hari.”

Royce Yan tampak sangat puas, lalu dia melepaskan wanita itu. “Jika besok aku tidak menemukan berita utamanya, semua pegawai di kantor surat kabar ini lebih baik memikir mau pergi kemana untuk memungut sampah. Aku bisa membuat kalian tidak akan mendapatkan pekerjaan apapun, bahkan dalam bagian kasir juga.”

Setelah selesai mengatakannya, Royce Yan berjalan ke hadapan Megan Zhao dan berkata, “Pada saat itu, masih ada siapa lagi yang mewawancaraimu?”

Megan Zhao menatap Royce Yan terkejut. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa “menonton pertunjukan” yang dia maksud itu adalah membantu membalaskan dendamnya.

Selain itu, Megan Zhao juga tidak tahu mengaoa Royce Yan bisa mengetahui banyak hal yang terjadi pada dirinya dan mengapa Royce Yan bisa tahu bahwa dia telah ditindas oleh kantor surat kabar ini…

Megan Zhao perlahan-lahan mengangkat kepalanya dan melihat para pegawai yang bergetar ketakutan.

Dia pelan-pelan mengangkat tangannya dan menunjuk ke beberapa arah. Satu per satu wajah pegawai yang ditunjuk itu menjadi pucat dan sekujur tubuh mereka pun terus bergemetaran.

“Dia dan masih ada dia…” kata Megan Zhao sambil menunjuk beberapa orang.

Royce Yan menghisap rokok keterakhirnya, lalu memegang tangan Megan Zhao dan mengarahkannya keluar. Dia sambil berjalan sambil berkata, “Lakukanlah. Aku akan membiayai pengobatannya dan kalian cukup jangan menghajar mereka mati.”

Dia menggandeng tangan Megan Zhao dan berjalan ke lantai bawah.

Di lantai bawah itu sangat tenang, tidak ada pertengkaran dan tidak ada kegaduhan.

Di lantai atas itu tersalur jeritan kesakitan yang membuat orang-orang ketakutan.

Royce Yan bersandar di sebelah mobil sambil menatap ke depan, tidak ada yang tahu apa yang sedang dipikirkannya.

Megan Zhao berjalan ke hadapannya dan bertanya hati-hati, “Kamu… kamu bagaimana bisa mengetahui situasiku?”

Royce Yan sedikit tersadar dan menoleh kepalanya menatapi Megan Zhao. “Kamu bodoh ya?”

Megan Zhao tertegun. Sebelum dia dapat menentangnya, Royce Yan segera berkata, “Orang lain mengancam kamu itu urusan orang lain, jadi untuk apa kamu takut? Ketika bertemu masalah seperti ini, kamu harus menghubungiku! Dimana ponsel yang kuberikan padamu?”

Tiba-tiba hidung Megan Zhao berkedut dan matanya berair.

“Aku… aku hanya… takut menganggumu.”

“Apa maksudmu dengan hanya? Biasanya suka memamerkan betapa hebat dirimu, tapi ketika bertemu suatu masalah langsung menjadi ketakutan.” Royce Yan menyindir, “Orang lain tanpa ragu-ragu pergi ke kantor surat kabar untuk melaporkanmu, cukup biarkan dia pergi saja. Lagian dia juga tidak memiliki bukti, kamu menyangkalnya dan menolak untuk tertunduk, sebaliknya itu akan membuatnya kehilangan mukanya.”

Perkataan Royce Yan seketika membuat Megan Zhao tenang.

Megan Zhao sama sekali tidak terpikirakan mengenai bagian ini. Sebelumnya Megan Zhao hanya berpikir untuk tidak membiarkan Jessica Zheng mengatakan keluar hal mengenai dirinya.

“Benar-benar bodoh.” Royce Yan menatapnya dingin dan berkata, “Apakah kamu masih memiliki tenaga?”

“Ada apa?”

“Kita lanjut menonton pertunjukan berikutnya.”

Novel Terkait

A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu