Seberapa Sulit Mencintai - Bab 21 Tidak Ada Kalau Mau Uang

"Andreas Ma? Kenapa kamu kesini?" Megan Zhao bangkit berdiri pelan, tanpa suara mengusap air matanya, pandangannya berputar melihat Handoko Li yang ada dibelakang Andreas Ma.

Handoko Li saat ini sudah tidak arogan seperti dulu, dengan sederhana membalut luka di lehernya, tapi luka di wajahnya masih sangat jelas, kepalanya ditarik orang dari belakang, berdiri di belakang dengan meringkuk, tidak berani mengangkat kepalanya ke atas.

Andreas Ma sekarang kepala geng di kota X, saat dia dan Royce Yan berebut menjadi kepala geng di wilayah itu, Andreas Ma tidak tahu sudah dipukul berapa kali oleh Royce Yan, setiap kali selalu memar dan bengkak di hidung dan wajah, dan setiap kali melihat Royce Yan, Andreas Ma harus berputar berjalan pergi.

Kemudian, Royce Yan lari bersamanya dan meninggalkan dia, setelah meninggalkan Provinsi Meng, Andreas Ma menjadi kepala geng di Provinsi Meng.

Handoko Li suka berjudi dan meminjam tiga puluh ribu dolar dari Andreas Ma, kalah sampai habis, dan dengan tidak mudah meminjam uang untuk membayarnya, Andreas Ma masih menghitung bunga pinjaman, Handoko Li sudah tidak bisa membayar lagi, setiap hari membawa Lucy Wu dan Yunita Li bersembunyi dari hutang.

Tapi tidak menyangka, Andreas Ma rupanya masih datang ke Jing State mencarinya?

Melihat tampang Handoko Li dengan wajah dan hidung yang memar, Megan Zhao langsung tahu, memang pantas dihajar, dia puas, mengambil rokok dari dalam saku kemudian menyalakan dan menghisap: "Kalau kalian mau uang, minta sama orang tua itu, aku tidak punya uang sepersen pun."

Handoko Li melihat Megan Zhao dengan emosi, ingin marah tapi tidak berani, hanya bisa menggertakkan gigi berkata: "Putriku, ayahmu sudah dipukul orang sampai seperti ini, apa kamu tidak bisa membantuku?"

"Membantumu?" Megan Zhao benar-benar merasa jijik, menyebut dirinya "Putri" sungguh enak di dengar, sekarang sudah jadi pengecut, kekejaman yang dulu itu pergi kemana?

Andreas Ma meletakkan tongkat kayu ke atas pundak, berkata dengan kasar: "Megan Zhao, ayahmu mengatakan, kamu mau menikah dengan putra bos supermaket di Jing State, keluarganya kan kaya, kembalikan hutang seratus ribu itu baru aku anggap masalah ini selesai."

"Seratus ribu?" Megan Zhao menghisap rokok dalam-dalam, menunjuk Handoko Li: "Bukankah dia sudah membayar tiga puluh ribu? Dari mana muncul seratus ribu?"

"Seratus ribu itu bunga pinjaman, ayahmu meminjam tiga puluh ribu padaku, tepat setengah tahun baru melunasinya, menurutmu apa tidak ada bunga pinjaman?"

Bunga pinjaman setengah tahun sebanyak seratus ribu, tidak heran Andreas Ma menjadi kepala geng di Provinsi Meng, bunga pinjaman ini lebih menakutkan daripada rentenir.

Megan Zhao tertawa sambil menjepit rokok, menunjuk Handoko Li: "Kamu minta padanya saja, aku tidak punya uang, sepeser pun tidak ada, dan juga, aku bukan putrinya, putrinya ada di belakangnya."

Andreas Ma memejamkan mata, berkata dingin: "Maksudmu, tidak ingin membantunya membayar?"

Begitu mendengar, Handoko Li terkejut sampai gemetar, kalau hari ini Megan Zhao tidak membantunya, Andreas Ma mungkin akan memukulnya sampai mati, wajahnya menjadi pucat, sedikit lagi hampir berlutut di atas lantai.

Megan Zhao menghisap habis rokoknya dan melemparkan puntung rokok ke lantai, berkata dengan dingin: "Aku tidak mau bantu!"

Selesai berkata, Megan Zhao langsung berbalik dan pergi.

Sorot mata Andreas Ma terlihat kejam, dia mengambil tongkat kayu, memukulkannya ke perut Handoko Li.

Handoko Li berteriak dan "brak" langsung berlutut di lantai, wajahnya terlihat kesakitan.

Lucy Wu dan Yunita Li yang berdiri di belakangnya terkejut sampai pucat.

"Istri yang pantas mati, cepat panggil putrimu......" Handoko Li menggertakkan gigi dan berkata, Lucy Wu dengan gemetar dan ketakutan, menatap Andreas Ma dan berteriak pada Megan Zhao: "Me......Megan Zhao, ibu mohon padamu...... Tolong ayahmu......"

Tubuh Megan Zhao terpaku, menghentikan langkahnya: "Untuk apa kamu memohon padaku? Saat dia melakukan hal itu padaku, apa kalian membantuku?"

Lucy Wu tidak bisa menahan ketakutan, air matanya berlinang, memeluk Yunita Li erat, dia mulai menangis.

"Kamu berlutut memohon padanya!" Handoko Li memegang perutnya sambil berteriak sekuat tenaga.

Lucy Wu, istrinya, tidak bisa melihat suaminya dipukul, dan dihadapan orang banyak, "brak", dia berlutut, masih menarik Yunita Li untuk ikut berlutut.

"Megan Zhao, anggap ibu memohon padamu, mereka memukul seperti ini, akan memukul mati ayahmu, kamu mohon sama Anthony, supermaket mereka dalam satu tahun bisa menghasilkan jutaan lebih, uang yang sangat banyak, kamu pergi mohon padanya, seratus ribu dolar bagi mereka juga tidak termasuk apa-apa."

"Kamu anggap aku ini apa?" Megan Zhao membalikkan badan pelan, matanya merah saat melihat semua ini: "Ada masalah baru mencariku, apa kamu sudah lupa apa yang dia lakukan padaku?!"

Mendengar Megan Zhao berkata seperti itu, Lucy Wu menangis, dia tidak bisa berdebat.

Yunita Li melihat Megan Zhao dengan marah dan berkata pelan: "Kakak, kamu pergi saja."

Suara Yunita Li baru berlalu, Handoko Li langsung mengangkat tangan menampar Yunita Li dengan keras: "Orang rendahan yang patut mati, kamu ingin melihat aku mati di hadapanmu?"

Yunita Li dipukul sampai mengeluarkan darah, wajahnya langsung bengkak besar.

Meskipun dia adalah adik dari ibu yang sama dan ayah berbeda, dari kecil juga tidak begitu banyak berbicara dengannya, tapi saat seperti ini dia masih menyuruh Megan Zhao pergi, saat itu, walau Megan Zhao begitu mengeraskan hati, tapi juga sudah tidak bisa bertahan lagi.

Dia menggertakkan gigi, berhenti beberapa saat, sepertinya ada sesuatu yang sedang bergejolak, lima menit kemudian, dia melihat Andreas Ma: "Baik, kamu mau seratus ribu, beri aku tiga hari, dalam tiga hari, asal kamu menjaga Yunita Li dengan baik, tiga hari kemudian aku akan berikan seratus ribu padamu!"

Selesai berkata, dia memandang Yunita Li, berkata sepatah demi sepatah: "Belajarlah dengan baik, kalau tidak semua yang aku lakukan hari ini akan sia-sia!"

Yunita Li menutup wajahnya, walau sakit, dia tidak mengatakan apapun, juga tidak meneteskan air mata, hanya bisa terpaku melihat punggung Megan Zhao......

Megan Zhao berusaha berlari, berlari sampai keluar dari gang, dia tidak tahan, air mata menetes keluar.

Orang tua orang lain mencintai dan melindungi anak mereka, tapi orang tuanya malah bersikap seolah dia adalah seekor anjing, bahkan lebih rendah dari anjing, di dunia ini, siapa yang masih benar-benar menyayangi dia?

Megan Zhao berjalan dalam kebingungan, seratus ribu...... Seperti yang dikatakan Andreas Ma, dua ratus juta bagi keluarga Xu, sungguh tidak termasuk apa-apa, keluarga mereka punya tiga supermaket, perputaran bisnis setiap supermaket mencapai miliaran, dan masih ada beberapa toko lainnya.

Tapi dia tidak ingin berhutang begitu banyak pada Anthony, awalnya menjalin hubungan dengannya demi mengambil alih beberapa toko milik keluarganya, sekarang meminta seratus ribu lagi, bukankah berhutang semakin banyak padanya?

Megan Zhao membolak-balik kartu ATM miliknya, di dalam kartu ini kira-kira ada enam puluh juta yang ditabungnya sekian tahun ini, tapi, dia masih harus mencari seratus empat puluh juta lagi, baru bisa terkumpul dua ratus juta......

Pergi kemana mencari dua ratus juta dalam tiga hari......

Megan Zhao mengepalkan tangannya, membuka telepon dan menelepon.

Tidak lama kemudian: "Herlina Meng, dulu kamu bilang...... Tempat itu...... Apa masih membutuhkan orang?"

"Kamu bersiap terjun ke lapangan? Baik baik baik, dengan wajahmu, pasti bisa menghasilkan banyak uang, aku kirim alamat, sekarang kamu kesini."

"Tunggu dulu...... Aku hanya mau tahu, bukan perawan, satu malam bisa menghasilkan berapa banyak uang?"

"Kamu...... Kamu sudah berikan ke Anthony? Aduh, ini tidak mudah lagi, awalnya aku kira dengan wajahmu, satu malam bisa mencapai lebih dari seratus ribu, sekarang...... bisa dapat beberapa ribu sampai beberapa puluh ribu saja."

"Bisakah...... Membantuku mencari harga beberapa puluh ribu?"

"Baiklah, kamu kesini dulu."

Herlina Meng adalah teman kuliahnya, di tahun kedua dia putus sekolah dan bekerja di pinggiran, teman sekelasnya mengatakan, Herlina Meng sudah terjun ke lapangan, ucapan itu dikatakan dengan ekspresi merendahkan, tapi Megan Zhao tidak menyangka, ada suatu hari dia juga akan seperti Herlina Meng.

Begitu sampai ke hotel yang ditunjuk Herlina Meng, lantai dua adalah tempat mereka berkumpul.

Novel Terkait

Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu