Seberapa Sulit Mencintai - Bab 27 Laparkah?

Royce Yan berbicara tanpa bergetar sama sekali, suaranya begitu mantap. Lalu Royce Yan jongkok dan memegang kaki Megan Zhao.

Megan Zhao menatap Royce Yan dengan tatapan aneh, dia pun mundur karena merasa takut. Tapi Royce Yan malah mengeratkan pegangannya di kaki Megan Zhao, “Jangan bergerak.”

Royce Yan yang sekarang sudah tidak seperti pria serabutan seperti dulu. Di tubuhnya seolah ada kemampuan untuk membuat orang tidak bisa menolaknya.

Megan Zhao berdiri di sana dan tidak bergerak.

Beberapa menit kemudian, Royce Yan mengambil sepasang sandal dan memberikannya pada Megan Zhao lalu berkata, “Laparkah?”

Megan Zhao melihat ke ponselnya, jam satu malam.

Ini kebetulan atau ketidaksengajaan....

Megan Zhao yang dulu sangat suka sekali camilan malam, pukul setengah dua belas malam sering sekali tiba-tiba ingin makan sesuatu. Ketika Royce Yan dulu baru bekerja memindahkan batu bata di lokasi konstruksi, Megan Zhao tidak berani menghabiskan uang. Jadi setiap kali cuma berani membeli mie instan jadi kalau lapar tinggal makan mie instan. Dulu Royce Yan kalau sudah tidur tiba-tiba mencium aroma mie dia langsung bangun.

Mereka berdua tinggal di rumah sewaan yang ukurannya hanya beberapa meter persegi, makan mie instan dengan senang hati.

Megan Zhao suka makan warung pinggir jalan, sate, tahu goreng dan pancake buah.

Megan Zhao sangat suka makan semua itu.

Royce Yan biasanya selalu membelikan semua itu untuk Megan Zhao, kebiasaan ini sudah bertahan selama setengah tahun bagi Royce Yan. Hingga kemudian Royce Yan pergi...

Berpikir sampai disini, Megan Zhao pun menggelengkan kepala, “Tidak lapar....”

Tapi belum sempat menyelesaikan ucapannya, perutnya tiba-tiba berbunyi sangat tidak mendukungnya.

Megan Zhao jadi malu.

Royce Yan terbatuk. “Aku belum makan malam, ayo pergi makan camilan malam bersama.”

Megan Zhao tanpa sadar melewati batasannya sendiri dengan menganggukkan kepala dan berjalan mengikuti Royce Yan dari belakang.

Saat ini, Megan Zhao baru menyadari kalau vila mewah ini benar-benar luar biasa tak terbayangkan. Duplex tiga lantai dengan gaya Mediterania. Sampai hiasan di vila itu itu seperti barang ratusan juta bagi Megan Zhao.

Mungkin ini dibelikan oleh Michelle ya?

Megan Zhao diam-diam menebak dalam hatinya, banyak sekali pertanyaan dalam hatinya tapi dia tidak berani menanyakannya.

Royce Yan juga tidak bicara kepada Megan Zhao. Royce Yan memiliki vila di Venice, apalagi tingkat kemewahan vila ini.....Tadi Megan Zhao sudah memperhatikan vila itu. Lokasi vila ini secara geografis ada di wilayah vila terkenal, satu meter perseginya saja bisa ratus ribuan dolar bahkan jutaan dolar. Berdasarkan kemampuan yang dimiliki Royce Yan, kelihatannya tidak akan mampu membeli vila itu...

Setelah keluar dari pintu utama vila lalu lanjut berjalan ke gang kecil dan segera mereka pun menemukan pasar malam.

Pedagang sate, pancake buah, kentang goreng, soto...

Semua makanan itu dalam sekejap mengingatkan Megan Zhao ketika dia masih sangat miskin dulu.

Megan Zhao berkata dengan suara pelan, “Aku pakai baju tidur...” Royce Yan tidak menjawabnya dan terus lanjut berjalan, Megan Zhao terpaksa hanya bisa mengikutinya.

Royce Yan sangat tinggi jadi ketika masuk ke pasar malam dia dengan cepat jadi pusat perhatian. Bagaimanapun paras wajah Royce Yan sekarang bisa dikatakan begitu sangat meledakkan hati. Banyak sekali wanita yang sudah mengeluarkan ponsel mereka dan mulai memotretnya.

Sudah jam segini, tapi orang yang belum tidur ternyata masih begitu banyak.

Akhirnya, Royce Yan berhenti di depan pedagang sate lalu memesan beberapa sate dan kemudian duduk dengan asal-asalan di bangku.

Karena terlalu tinggi dan bangkunya yang sangat pendek jadi malah membuatnya terlihat seperti orang dewasa yang duduk di bangku anak kecil. Megan Zhao melihat tajam Royce Yan yang mengeluarkan kotak rokoknya dari saku. Dia seolah mau merokok tapi anehnya Royce Yan seakan teringat sesuatu dan kemudian memasukkan lagi kotak rokoknya.

Wanita yang ada di sekitarnya terus saja menatapi Royce Yan, Megan Zhao jadi tidak merasa nyaman, “Paman, kita kembali saja ya?”

“Paman?” Royce Yan dengan aura suramnya menatap Megan Zhao tersenyum lalu berkata, “Kamu belum melakukan itu dengan Anthony Xu ya?”

Megan Zhao terkejut, dia tidak menyangka Royce Yan bisa bertanya pertanyaan ini kepadanya.

Tangan kanan Royce Yan diletakkan di atas meja, kesepuluh jemari ramping itu terlihat sangat indah.

“Sudah pernah berhubungan denganku, tapi memanggilku paman? Megan Zhao, kamu mulai kapan suka berpra-pura?”

Megan Zhao mengeratkan kedua tangannya dalam hati berkata, 'Ada apa dengan Royce Yan ini? Padahal dulu jelas-jelas dia yang meminta memutuskan hubungan dengannya, tapi sekarang mengatakan ucapan seperti itu, sebenarnya apa maksudnya?'

Tidak lama kemudian, sate dihidangkan. Royce Yan sudah merapikan terong barbekyu dengan baik lalu meletakkannya di depan Megan Zhao, “Makanlah.”

Di bawah cahaya lampu lalu lintas yang redup, Paras wajah Royce Yan terlihat sangat tampan. Padahal jelas-jelas hanya memakai kaos kasual biasa dan makan di pinggir jalan tapi kenapa malah bisa memberikan orang lain perasaan yang berbeda.

Pemandangan ini seperti kembali ke adegan lima tahun yang lalu, Megan Zhao makan terong dengan patuhnya.

Tiba-tiba ada tangan yang dilulurkan dan menyeka bibir Megan Zhao. Megan Zhao tercengah, lalu mendongak dan melihat ke Royce Yan. Royce Yan tiba-tiba mengangkat sudut bibir kanannya, “Kenapa, apa lebih ingin untuk memakanku?”

Megan Zhao gemetar sejenak dan jantungnya berdegup sangat kencang, padahal sudah melewati banyak sekali hal dan masalah tapi tetap saja hanya karena satu ucapan yang diucapkan Royce Yan, wajah Megan Zhao langsung tersipu memerah.

Karena takut ketahuan malu, Megan Zhao pun langsung menundukkan kepalanya. Di Kegelapan malam, tidak terlihat suasana hati Megan Zhao dan Royce Yan malah tanpa perubahan emosi tetap makan satenya. Suatu hari di bulan september tiba-tiba terasa hangat.

“Royce Yan.....” Banyak suara berisik di sekitar mereka. Megan Zhao perlahan membuka mulutnya dan berkata, “Panggilanmu itu Reno atau Royce Yan?”

Lima tahun lalu, Ketika Megan Zhao mengenal Royce Yan, nama ‘Royce Yan’ ini adalah Royce Yan sendiri yang memberitahu kepada Megan Zhao. Orang-orang yang di luar yang lain memanggilnya bos besar jadi dari awal, Megan Zhao sudah tidak tahu jelas siapa nama pria itu sebenarnya.

Megan Zhao juga tidak pernah mengenal satupun kerabat Royce Yan, tapi sekarang dia sudah mengenal kerabatnya tapi nama yang mereka panggil adalah Reno.

Royce Yan tersenyum, “Kamu sangat peduli dengan namaku, apa karena kamu belum merelakan hubungan kita.”

Megan Zhao dari dulu bukan orang yang tidak berterus terang jadi Megan Zhao menjawab dengan serius, “Aku memang belum bisa merelakannya jadi apa kamu berencana untuk memberi tahu Anthony Xu?”

Mata hitam Royce Yan berputar dan tidak menjawab pertanyaan Megan Zhao. Malah sebaliknya menjawab pertanyaan awal, “Ibu Anthony Xu adalah kakakku yaitu Anna Dewangga, jadi sudah jelas kalau margaku Dewangga. Mengenai Royce Yan.....kamu sudah terbiasa memanggil dengan nama itu jadi panggil saja dengan nama itu.”

“Oh.” Jawab Megan Zhao.

Royce Yan tiba-tiba mengulurkan tangannya dan memukul pelan ke kepala Megan Zhao, “Cepat makan. Sudah menghabiskan uangku sebanyak dua ratus juta ini.”

Megan Zhao terlihat heran lalu mengelus kepalanya dan menatap Royce Yan. Pada waktu yang sebentar itu, Megan Zhao mengira dirinya kembali ke lima tahun lalu, Royce Yan yang saat itu juga sering seperti ini. Memukul kepalanya dengan kasih sayang dan memeluk Megan Zhao ke dekapannya.

Hanya saja Royce Yan yang sekarang, nada bicara dan ucapan Royce Yan bertambah sedikit kemantapan tidak seperti dulu yang terdengar asal-asalan. Hati Megan Zhao menghangat, dia pun mengambil terong dan memakannya dengan senang hati.

Beberapa tusuk dua ratus juta , hampir semua masuk ke dalam perut Megan Zhao. Royce Yan hanya memakan satu dua saja seperti tidak makan.

Ketika membayar sate, Megan Zhao merasa perutnya seakan mau meledak.

Di perjalanan pulang, lampu jalan begitu redup, di sekitar mereka sangat hening, sudah hampir jam dua belas.

Megan Zhao berjalan di depan dan bayangan Royce Yan yang besar itu tiba-tiba beranjak menghampirinya.

Megan Zhao ingat, Royce Yan pernah berkata, dia berjalan di belakangnya karena kalau ada orang jahat bisa langsung memukul orang jahat itu lebih dulu. Dengan begitu Megan Zhao tidak akan terluka.

Megan Zhao saat itu tersenyum dan berkata, “Bagaimana nanti kalau kamu malah mati dipukulin?”

Royce Yan menjawab dengan serius, “Paling tidak aku sudah melindungimu. Aku yang sangat miskin ini tidak punya apapun, kamu sudah bersedia menjalani hidup susah bersamaku. Sedangkan aku tidak bisa memberikan apapun kepadamu. Satu-satunya yang bisa aku berikan kepadamu hanyalah rasa aman saja.”

Ucapan ini, bagaikan sebuah jejak yang terukir dalam di lubuk hati Megan Zhao. Tapi jejak ini seperti belenggu. Sudah lewat lima tahun, Royce Yan mungkin sudah melupakannya sedangkan Megan Zhao berusaha dengan keras untuk melawan kenangan itu.

Tanpa sadar teringat dengan kenangan dulu, Megan Zhao ingin menangis dan matanya pun jadi sembab memerah.

Megan Zhao diam-diam mengusap air matanya, lalu tiba-tiba ada lengan yang diulurkan di belakangnya dan perlahan menariknya masuk ke dekapan. Di atas kepalanya terdengar suara bising yang serak, “Berniat jadi janda siapa, menangis begitu jeleknya.”

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu