Seberapa Sulit Mencintai - Bab 490 Sedih Karenamu

Ternyata benar, beberapa hari kemudian, masalah ini semakin bertambah heboh, bahkan ada orang yang mulai menyerang Kimmy, mencari lokasi Kimmy, mencari informasi mengenai dirinya di internet, dan meninggalkan pesan di dalam personal websitenya.

Sebagian besar dari pesan itu isinya sangat tidak senonoh, ada beberapa orang yang mencari nomor teleponnya dan meninggalkan pesan yang sangat kasar untuk menyerangnya, bahkan dalam satu hari, ada tiga ratus lebih panggilan yang datang ke telepon Kimmy, Kimmy benar-benar diserang habis-habisan.

Seketika, Kimmy pun mengerti bahwa memang benar ada orang dibalik semua peristiwa ini, kalau tidak, tidak mungkin hal ini akan berkembang menjadi seperti ini, masalah di dunia fashion biasanya hanya akan dibicarakan di seisi dunia fashion saja, namun sekarang masalah ini sudah tersebar ke telinga semya orang.

Setelah Harland mengetahuinya, ia juga menelepon Andy.

"Andy, apa yang terjadi, kulihat beberapa hari belakangan ini kantormu sangat ramai."

"Paman......" Andy mengelus-elus keningnya, "Orang dibalik masalah ini sungguh sangat licik, aku masih belum mengetahui siapa orangnya, aku benar-benar pusing sekarang."

"Kurasa juga begitu." Harland adalah orang yang sudah berpengalaman, ia tahu bahwa masalah ini bukanlah sebuah masalah yang sederhana, "Coba kutanya pada Royce, mungkin dia punya cara untuk menemukan siapa orang di balik semua ini."

"Sudahlah, Paman, waktu itu aku sudah pernah merepotkan CEO Yan, masalah kecil seperti ini, tak usah sampai merepotkannya."

"Merepotkan apanya." Harland tertawa, "Sekarang kehidupan Royce sangat tenang dan bahagia, tiap hari ia selalu menemani anak dan istrinya, tidak ada hal lain lagi yang ia kerjakan, kalau aku memberinya pekerjaan, ia pasti akan sangat berterimakasih padaku, sudahlah begini saja, aku akan memberitahunya, bertahanlah sedikit lagi, masalah ini sudah terlalu panas sekarang, kau dan wanita itu berusahalah untuk tidak menjadi pusat perhatian beberapa hari ini."

Setelah mematikan teleponnya, Harland pun segera menelepon Royce, namun siapa sangka, ternyata Royce dan Megan sedang berlibur di luar negeri, saat Royce menerima telepon Harland, Royce juga langsung mematikannya dengan sengaja.

Harland menyipitkan kedua matanya, dan meneleponnya lagi, kali ini barulah Royce mengangkatnya, dengan santai ia berkata, "Aduh Kakak, tolong beri aku waktu untuk berlibur, jangan telepon aku terus, aku ingin bersenang-senang dengan istriku, tidak ingin diganggu."

"Oleh karena itu kau sengaja mematikan teleponku?" Harlang tersenyum dingin, "Ya sudah, Royce Yan, sekarang kau sudah tidak mau berhubungan dengan sahabat baikmu lagi, tidak mau mengurusi masalah perusahaan lagi, hanya ingin mengajak istri dan anak-anakmu keliling dunia saja."

"Namanya juga hidup, beginilah yang membuatnya menarik." Royce tertawa, lalu berlagak kaget, "Oh...... Aku lupa, kau ini kan hanya sebatang kara, tidak akan mengerti bagaimana perasaanku ini."

Harlan mengepalkan kedua tangannya, "Royce Yan, kau ini benar-benar lucu."

"Terima kasih atas pujiannya, kalau tidak ada apa-apa, akan kumatikan teleponnya, aku ingin mengajak istriku bersenang-senang." Lalu, Royce pun hendak mematikan teleponnya.

"Jangan bercanda, tahun ini kau hanya meneleponku lima kali saja, empat kali di antaranya kau selalu memintaku untuk membantumu, lalu yang satunya lagi kau memintaku untuk mentraktirmu makan, sekarang kau meneleponku, kalau bukan untuk meminta bantuanku, ya untuk memintaku untuk mentraktirmu makan."

Harland tercengang sejenak, lalu tertawa, "Aku memang ada urusan mencarimu, keponakanku sedang terkena masalah, anak muda, aku takut dia menghadapinya dengan tergesa-gesa."

"Kau benar-benar baik terhadapnya." kata Royce sambil tertawa, "Apa karena aku merasa dia sangat mirip dengan dirimu yang dulu?"

"Iya......" Harland menganggukkan kepalanya pelan, "Memang sangat mirip dengan diriku waktu muda dulu, sekarang dia masih kecil, masih belum mengerti banyak hal, ia juga tidak akan tahu kalau dirinya sedang dijebak orang lain, aku tidak ingin dirinya kesusahan."

"Ya aku tahu." Meskipun Royce selalu mengatai Harland di bibirnya, namun ia tetap saja setuju untuk membantu Harland dalam hal ini, "Aku juga sudah membaca masalah keponakanmu itu, kurasa pelakunya adalah orang dekatnya, kalau tidak tak mungkin masalah ini akan diarahkan pada Kimmy, sebaiknya kau beritahu dia untuk berhati-hati dengan orang-orang di dekatnya belakangan ini, aku akan menyuruh orang untuk menyelidikinya."

"Hn......" jawab Harland pelan, sepertinya ia mendengar suara Megan dari telepon itu.

"Royce, cepat lihat, aku dan Gabriel membuat manusia salju, lihatlah bagus atau tidak, mirip tidak denganmu."

"Iya." jawab Royce, "Aku ke tempat Megan dulu, kumatikan teleponnya ya."

Harland pun menundukkan kepalanya, menyembunyikan tatapan kecewa di balik matanya itu.

Sebenarnya...... ia masih menunggu...... mungkin saja, seumur hidup ini ia akan terus menunggu, karena ia sudah yakin dan tidak akan menyerah begitu saja, namun kegigihan ini hanya akan ia pendam dalam-dalam, tak akan pernah ia tunjukkan pada orang lain.

Masalah Andy ini semakin bertambah besar, dan mulai mengaitkan semua orang di sekitarnya, termasuk Culture Mo.

Andy benar-benar panik, tak tahu harus berbuat apa, tiba-tiba Harland pun meneleponnya, menyuruhnya untuk berhati-hati terhadap orang-orang di sekitarnya, jangan bersikap gegabah.

Tapi orang-orang di sekitarnya adalah orang-orang terdekatnya, ia harus berhati-hati pada siapa? Siapa yang ingin menghancurkan dirinya dan Kimmy? Andy terus berpikir keras, namun masih belum juga mendapatkan jawabannya.

Tiba-tiba, Andy menerima sebuah telepon dari Joen, saat nomor telepon yang sangat familiar itu muncul di layar handphonenya, seketika Andy pun tercengang, ia terdiam beberapa saat, dan sampai nada dering telepon hampir berhenti, barulah Andy menekan tombol terima.

Terdengarlah suara Joen dari telepon itu, "Andy, apa kau baik-baik saja? Aku sangat merindukanmu."

Andy mengerutkan keningnya sejenak, belakangan ini, meskipun ia tidak mengatakannya langsung, tapi di dalam hatinya ia sungguh sangat merindukan Joen, namun ia selalu menekan perasaan itu, ia terus mengingatkan dirinya bahwa Joen sudah punya pacar sekarang.

Ia mengira mereka berdua tidak akan pernah berhubungan lagi, namun siapa sangka ternyata Joen malah meneleponnya.

"Aku......" Andy sedikit terbata-bata, ia berusaha keras untuk menahan perasaannya, "Aku baik-baik saja, kau?"

"Aku sudah membaca berita tentangmu belakangan ini, aku sangat mengkhawatirkanmu, apa kita bisa bertemu? Aku ingin bertemu denganmu, ya?"

Tanpa sadar, Andy pun langsung menjawab, "Baik."

"Temui aku di taman tempat kita pertama kali berkencan, jam tiga sore, aku akan menunggumu di sana." Lalu, Joen pun langsung mematikan teleponnya, membiarkan Andy terdiam terbelengu di depan handphonenya selama beberapa saat.

Jam tiga sore......

Beberapa hari ini, karena masalah ini, Andy hampir tidak pernah keluar dari kantornya, ia bahkan tidur di kantor, karena kalau ia keluar, tidak tahu apakah ia akan dipotret diam-diam oleh orang lain......

Andy merasa sangat ragu, ia merasa agak sedikit menyesal karena langsung mengiyakan ajakan Joen tadi tanpa pikir panjang.

Sekarang Joen sudah punya pacar baru, untuk apa menemuinya di saat seperti ini?

Setelah dipikir-pikir, Andy pun memutuskan untuk menelepon Joen kembali dan memberitahu bahwa dirinya tidak bisa pergi soren ini.

Namun tak disangka, saat Andy menelepon Joen, telepon Joen sedang tidak aktif.

Andy pun tak punya pilihan lain, ia hanya bisa pergi ke taman tempat mereka janjian.

Jam tiga sore, Andy pun sampai di taman Jing State tepat waktu.

Ia melihat Joen yang sedang duduk di padang rumput di tengah taman itu, bayangannya tampak begitu cantik nan lembut.

Andy terdiam beberapa saat, memandangi Joen di tempat, dan pada akhirnya barulah ia memberanikan diri untuk berjalan ke arahnya, lalu berkata, "Joen, aku datang."

Joen membalikkan kepalanya, melihat ke arah Andy, seketika matanya pun memerah, "Andy......"

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu