Seberapa Sulit Mencintai - Bab 405 Aku takut

Kimmy Ning mendengar, terkejut sampai raut wajahnya pucat, dan mundur satu langkah, tersipu malu melihat Si botak, dengan gagap berkata:” Kamu, kamu ingin melakukan apa, kamu sudah kasih papa aku 20 juta, kalau kamu menyuruh aku menjadi anak mertua orang lain, kamu tidak bisa menerima kembali uang 20 juta ini, bukankah kamu akan rugi?”

Si botak mendengarnya, tiba-tiba tertawa.

Sejujurnya, Si botak itu ketawa, malah membuat Kimmy Ning lebih tidak tenang di bandingkan dia tidak ketawa.

Wajah yang penuh dengan kerut sekali ketawa, sangat menakutkan:” Ternyata masih mengerti membuat perhitungan, ada arti, kalau begini, kamu lebih rela menjadi istriku?”

Kimmy Ning menganggukkan kepala dengan kuat, lagian para penjudi itu tidak ada yang dia kenal, mengikuti Si botak , setidaknya dia masih ada harapan, mengikuti para penjudi yang tidak manusiawi itu, maka dia akan habis.

Melihat Kimmy Ning mengangguk kepala, Si botak tiba-tiba tidak tersenyum lagi, dan meraih tangannya, berkata dengan dingin:” Baik, mulai hari ini, kamu ikuti aku, asal aku Leo Wu ada sesuap nasi, juga tidak akan membuatmu kelaparan!”

Selesai bicara, dia menggenggam Kimmy Ning berjalan menuju arah pintu barat kasino.

Di bilang kasino, sebenarnya hanya beberapa orang mendirikan sebuah meja, kemudian berjudi dalam satu meja .

Dalam hal berjudi sangat sederhana, maka adalah kartu, atau taruhan besar kecil, sedangkan Si botak yang paling jago adalah taruhan besar kecil, sekali pasang pasti tepat.

Saat Si botak membawa Kimmy Ning sampai di pintu barat, mereka sudah berjudi, sekali melihat Si botak datang, dengan akrab memanggil:” Kakak tertua sudah datang, ayo cepat, mari kita mulai berjudi!”

Si botak menjawab’ Em’, dan memegang Kimmy Ning berjalan kesana.

Beberapa orang tersebut kelihatan tidak tua, sekitar umur 20an, usia tidak tua, tetapi sangat akrab dengan Si botak, beberapa orang merangkul bahu dan berjalan kesana.

Si botak memalingkan kepala dan berkata terhadap Kimmy Ning:” Kamu lebih baik jangan kabur , ingat yang aku katakan!”

Kimmy Ning dengan hati- hati menganggukkan kepala, tidak berani melanggar maksud Si botak, dan berdiri di bawah pohon, dengan malu-malu melihatnya .

Dalam mulut para pemuda itu sedang menggigit rumput ekor anjing, dan melihat Kimmy Ning, berkata dengan tersenyum:” Kakak tertua , ini siapa, gadis kecil ini lumayan cantik.”

Si botak melototnya:” Judi ! Lihat apa !”

Si botak memukul kepala pemuda itu, dan dia ketawa “ hehe’ pandangannya tetap tidak bisa menarik kembali.

Meski Kimmy Ning memakai baju berwarna merah dan rok yang berwarna hijau , kelihatan sangat kuno dan kampungan, tetapi tidak bisa menahan wajah kecilnya yang manis itu, kedua pipinya yang merah, matanya yang bulat dan berair juga sangat indah..

Beberapa pemuda tidak bisa menahan dan meliriknya lagi, Si botak dengan dingin menatap mereka, dan mengeluarkan uang dari sakunya , dan menaruh di atas meja:” Judi, dan pasang!”

“ Iya,iya, pasang!”

Semua di peringati begini oleh Si botak, langsung menarik pandangannya, dan mulai pasang.

Kimmy Ning berdiri di bawah pohon besar, terasa sangat bosan, punggung Si botak sedikit bungkuk, melihat penampilan seperti kakek tua yang berumur 70 sampai 80an.

Lelaki seperti ini mau jadi suaminya, di bilang keluar terasa luci, tetapi dia sama sekali tidak ada kekuatan untuk mengubah semua ini.

Si botak sekali berjudi, tidak ada hati lagi untuk mengurus hal lain, sekali judi sampai setengah hari, dulu sering mendengar orang bilang, Si botak dulu orang pendiam, bahkan bicara sama orang lain suaranya juga tidak terlalu keras, sejak istrinya kabur, setiap hari mengurung dirinya dalam kamar, tidak berkata apa pun, setelah satu bulan keluar, sudah berubah menjadi sikap seperti sekarang .

Sebenarnya, Si botak juga lumayan kasihan, Kimmy Ning melihat dia berjudi, dalam hati berpikir, mungkin dia ingin menghasilkan banyak uang lewat perjudian, tidak mau seperti dulu lagi, tidak ada uang, jadi kehilangan istrinya sendiri?

Bagaimanapun, sampai saat ini, Si botak tidak melakukan apa-apa terhadapnya.

Sampai siang jam 11, Si botak menang 80ribu, meski tidak banyak, tapi akhirnya membuat ekspresi Si botak kelihatan senang .

Dia berjalan ke samping Kimmy Ning, mendorong pundaknya:” Hei.”

Kimmy Ning di bawah pohon sudah menunggu seharian, tidak berani pergi, juga tidak berani melakukan hal apa, menunggu sampai kelelahan, tidur di bawah pohon, di dorong oleh Si botak, langsung terbangun.

“Ayo pulang ke rumah!” kata Si botak , kemudian meraih tangannya dan berjalan ke arah rumah.

Kimmy Ning memperhatikannya dengan hati-hati, kelihatan suasana hatinya baik, jadi berkata:” Aku , aku nanti sore boleh pulang ke rumah sebentarkah? Pakaianku semua ketinggalan di rumah, pakaian ganti juga sudah habis, setelah 10 hari ini menikah , aku pakai baju apa?

Tidak terpikirkan , Si botak tiba-tiba berhenti, dengan dingin melototnya.

Kimmy Ning kaget sampai menutup mulutnya .

Setelah beberapa derik, Si botak baru bilang:” Tidak pulang ke rumah lagi, kita pergi ke kota Xian.”

“ Sekarang?” Kimmy Ning mengangkat kepala dan melihat matahari:” Sekarang sudah jam sebelas, pergi ke kota Xian masih butuh waktu yang lama.”

Si botak tidak berkata apa- apa, juga tidak memberikan Kimmy Ning kesempatan untuk menolak, menggenggam tangannya sampai ke depan gerbang desa dan menaiki mobil ke kota Xian.

Dari sini pergi kota Xian perjalanannya sekitar dua tiga jam, sangat jauh, di tambah badan dan mental yang lelah, Kimmy Ning langsung tertidur, tunggu saat bangun, sudah sampai di kota Xian.

“ Kamu bawa aku kemari buat apa?” Kimmy Ning mengangkat kepala dan melihat Si botak:” Apa ada yang mau dibelikan?”

“ Iya. Beli sedikit barang yang dibutuhkan untuk menikah, sekaligus membelikan pakaian untukmu.” Sambil bicara, Si botak langsung membawa Kimmy Ning masuk ke toko baju, dan memilih sebuah gaun merah untuk Kimmy Ning yang dipakai oleh gadis, masih pergi ke beberapa toko snack, toko lilin bunga, membeli lilin, petasan, camilan, permen, baju pengantin pria dan masih ada petasan.

Saat membeli semuanya, kedua tangan Si botak tidak cukup memegangnya, di tangan Kimmy Ning hanya membawa dua setelan baju, dan selimut.

Semuanya di hitung, kira- kira menghabiskan uang sekitar 4juta .

Terhadap Kimmy Ning, 4juta tidak ada bedanya dengan angka yang tinggi.

Dia melihat Si botak, benar tidak menyangka, lelaki ini yang kelihatan miskin, ternya masih memiliki sedikit uang, memberikan ayah Ning 20 juta, masih ada untuk membeli barang ini.

Bilang menang dari judi, kelihatannya benar.

Saat tiba di rumah, sudah jam 7 malam, Si botak membuatkan satu panci mi , dan mengambil satu mangkok untuk Kimmy Ning, Kimmy Ning dengan lahap makan habis.

“ Makan pelan sedikit.” Si botak mengerutkan kening:” Juga tidak merasa panas, nanti tenggorokanmu kepanasan, aku lihat kamu bagaimana.”

“ Kamu, masakanmu benar-benar enak sekali!” Kimmy Ning sambil menikmati makanan dan berkata dengan tersenyum:” Sebenarnya kamu pergi jadi koki ,pasti ada orang yang mau!”

Jelas-jelas kata pujian, tetapi tidak tahu kenapa, Si botak tiba-tiba berdiri, tidak berkata apa, memegang punggung Kimmy Ning, dengan dingin berkata:” Cepat pergi tidur! Bilang satu kata lagi, aku pukul kamu sampai mati!”

Setelah membuang Kimmy Nin ke dalam kamar, langsung mengunci pintu dari luar.

Kimmy Ning kaget sampai tidak tahu harus bagaimana karena tindakannya yang tiba-tiba.

Ini kenapa? Kenapa tiba-tiba marah?

Kemudian ,Kimmy Ning baru tahu, ternyata Si botak dulu demi istrinya, pernah pergi ke kota Xian untuk belajar memasak, hanya untuk menyenangkan istrinya.

Kimmy Ning beruntung waktu itu Si botak tidak satu tamparan memukulnya mati.

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu