Seberapa Sulit Mencintai - Bab 429 Masih Mau Pergi Ke Kuil

"Bukannya dia duda?"

"Iya, dengar-dengar dia menikah dengan gadis."

"Yo, menikah dengannya pasti tidak senang, dia sudah seperti ayahnya, tidak lama dia juga akan mati."

"Benar-benar kasihan, dipaksa suaminya tiap hari untuk jualan, lalu harus memberi uangnya pada orang tua."

"......"

Mendengar komentar mereka, dalam hati Kimmy merasa tidak senang, tapi dia hanya ditarik Leo berjalan ke arah rumah, mungkin karena membenci perkataan mereka jadi Leo berjalan dengan cepat, sehingga Kimmy dengan cara berlari mengejarnya.

Saat sampai depan pintu dia melempar keranjang ke lantai, lalu duduk di dalam ruang tamu, tidak berkata apapun hanya melihat ke depan.

Meskipun begini Kimmy juga tidak berani mendekatinya karena takut, jadi hanya bisa melihat ke depan.

Lewat beberapa menit, Kimmy baru dengan hati-hati berkata: "Paman Wu, mata kamu sepertinya bengkak, aku sekarang masak telur untuk kompres mata kamu dulu!"

Selesai bicara, Kimmy juga masuk ke dalam dapur, setelah menghidupkan api dia meletakkan telur ke dalam panci, setelah matang dia mengupas kulit telur yang panas, lalu memberi pada Leo: "Paman Wu, kamu ambil ini untuk mengelus mata agar meredahkan bengkak."

Selesai mengatakan ini, dia menundukkan kepala, dengan nada minta maaf berkata: "Benar-benar minta maaf, ayah ibu aku sudah berbuat salah, juga membuat Paman Wu malu.

Setelah mendengar perkataan Kimmy, Leo juga menoleh kepala melihat dia, melihat tampak dia yang seperti diganggu orang ini.

Dia juga menerima telur Kimmy dan bertanya: "Ketika kamu di rumah, orang tua kamu juga bersikap begini padamu?"

"Bukan juga......" Kimmy menghela nafas: "Jika adikku tidak ada, maka ayah dan ibu akan baik terhadap aku, tapi jika adikku pulang, ayah ibu akan mengabaikan aku, pekerjaan rumah juga menyerahkan padaku, jadi aku tidak suka dengan adikku, sangat tidak suka."

Di kampung lebih menganggap penting pria dari pada wanita, jadi saat Leo mendengar perkataan Ibu Ning dan Ayah Ning, dia juga tahu bagaimana kondisi Kimmy di dalam rumah.

Tapi dia tidak menyangka Kimmy bisa berkata terus terang, bisa mengatakan dia tidak suka adiknya, sikap dia yang jujur benar-benar sangat lucu.

Leo juga mengulur tangan, lalu mengelus kepalanya seperti dari bayangannya melihat sosok seseorang, jadi dia berkata: "Rossa, kamu benar-benar sama seperti Rossa."

"Rossa?" Kimmy mengerutkan dahi: "Siapa?"

"Putriku." Leo tidak marah hanya dengan tenang menjelaskan padanya: "Sebenarnya aku ada putri yang berumur dua tahun, dia bernama Rossa."

Semua orang mengatakan istri Leo dengan pria lain kabur, tapi semua orang tidak tahu dia ada putri? Kabar ini membuat Kimmy kaget.

"Saat dia lahir ibunya mengantar dia ke rumah kerabat, ibu dia tidak memberi dia bertemu dengan aku, katanya suasana kampung tidak bagus, jadi mengantar dia ke kota sekolah, aku juga mengira ini demi kebaikan anak, jadi tidak menolak, sehingga setiap liburan baru bisa ke kota melihat dia, tapi tidak menyangka......dia kemudian......"

Ekspresi Leo menjadi sedih, seolah-olah ini bukan kesan yang baik.

"Kamu sama dengan Rossa, sangat cantik juga polos, aku masih ingat ada sekali pergi membesuk dia, dia berbaring di tempat tidur, lalu memberikan aku telur, saat itu dia baru berumur dua tahun, sangat lucu."

Kimmy menatap Leo, tidak menyangka saat dia membahas Rossa bisa menunjukkan ekspresi yang senang.

Ini pertama kali dia melihat Leo senyum lembut dan penuh kasih sayang.

"Paman Wu......" Kimmy membujuk dia: "Jangan pikir lagi, lain kali kita juga akan memiliki kehidupan begitu."

Setelah Leo mendengar ini, dia menggelengkan kepala: "Kimmy, yang kamu bilang benar, kamu terlalu kecil......sebelumnya aku ingin bersikap kejam padamu, tapi aku mendadak menyadari aku tidak tega dan kamu lebih pantas menjadi anakku."

Setelah Kimmy mendengar ini, dalam hati merasa hangat: "Paman Wu......"

"Masalah hari ini aku sudah antusias, tapi Kimmy aku tidak melihat penting wanita atau pria, perlakukan orang tua kamu tidak benar dantidak perlu memberi mereka uang, jika merasa tidak tega, kita bisa setiap lebaran membelikan mereka hadiah, ini juga termasuk membalas budi mereka."

Perkataan Leo ini sangat menusuk hatinya dan setiap katanya juga mempertimbangkan posisinya.

Dia dengan sekuat tenaga menganggukkan kepala: "Paman Wu, aku turuti perkataan kamu, kamu duduk dulu, aku buat makan dulu."

"Iya." Leo juga bersuara hmmph, lalu menggunakan telur mengelus wajahnya dan tidak menjawab apapun.

Kimmy berbalik badan masuk ke dalam dapur untuk masak, dia duluan mencuci labu dan tomat yang di lantai, lalu menggosok sedikit minyak babi di atas, kemudian mengoreng telur di dalam panci, kemudian meletakkan tomat yang sudah dipotong, sekejap juga tercium aroma wangi dan Kimmy juga memasak labu, nasi daging babi dan sayur asam daging babi.

Saat menaruh ke meja makan, dia juga melirik mata Leo yang bengkak, sepertinya sudah lebih baik.

"Paman Wu, makan dulu, hari ini aku membuat makanan kesukaan kamu." Kimmy memberikan mangkuk dan sumpit pada dia.

Leo tahu masakan Kimmy sangat enak ditambah sudah lapar, jadi tidak mempedulikan banyak, langsung makan dan selesai makan juga pergi ke halaman bermain dengan anjing berwarna kuning.

Setelah Kimmy membersihkan piring, dia juga berkata pada Leo: "Paman Wu, nanti sore aku mau ke sawah membalikkan bibit yang sudah ditabur."

Setelah Kimmy menikah ke sini, semua pekerjaan pertanian dilakukan oleh Kimmy, sebelumnya Leo suka berjudi, tapi beberapa hari ini sudah jarang pergi.

"Sudahlah, kamu jangan pergi lagi, nanti sore kita ke kuil lagi."

"Ha?" Kimmy mengerutkan dahi: "Masih mau ke kuil lagi?"

"Nanti sore mereka sudah pulang kerja kerja, jadi tidak banyak orang. Nanti kita pergi ke sana lagi."

Kimmy tidak tahu mengapa Leo ingin pergi ke kuil dan tadi pagi mereka masih dikomentari para penduduk itu.

Tapi Leo bersikeras ingin pergi, jadi Kimmy juga tidak bisa menolak.

Tapi sebelum pergi Leo menyuruh Kimmy memakai tas itu.

"Tidak perlu Paman Wu, hanya pergi main-main, ngapain pakai tas."

"Wanita pakai tas baru cantik." Leo meletakkan tas dipunggungnya: "Ayo jalan."

Kimmy tidak bisa melawannya, jadi memakai tas dan mengikuti dia ke Kampung Lotus.

Mereka benar-benar sudah pulang kerja, paginya depan pintu Kuil Dewi Guanyin masih sangat ramai, sekarang tinggal beberapa pedagang saja.

"Paman Wu, kita ngapain ke sini? Sembhayang Dewi Guanyin ya, tapi kita tidak bawa dupa."

"Beli makanan." Leo membawa Kimmy ke tempat penjual jajanan, lalu berkata: "Kimmy, kamu pilih apa yang ingin kamu makan, aku belikan untukmu."

Novel Terkait

Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu