Seberapa Sulit Mencintai - Bab 307 Sungguh Pemberani

“Membencinya?” Joe Jiang tertegun.

Yunita Li juga tertegun.

Saat bekerjasama dengan William Jing, sebenarnya William Jing sudah menunjukkan bahwa ia tak menyukainya, tapi ia juga tak melakukan tindakan yang keterlaluan.

Tapi kini, di hadapan begitu banyak orang, ia mengatakan... ia membencinya?

Saat itu, perasaan Yunita Li terasa campur aduk.

Michelle Sun yang berdiri di belakang William Jing menarik bajunya dengan lembut, “Sudahlah, Joe Jiang sudah memutuskan hendak bekerjasama dengannya, ayo kita pergi.”

“Tidak!” entah kenapa, William Jing tiba-tiba menjadi sangat tegas, “Joe Jiang, aku tak peduli bagaimana pendapatmu, berikan kontrak ini padaku.”

“Aku tak mau.” Kata Joe Jiang sambil tersenyum, “Masalah bisnis seperti ini, tak bisa menuruti semua yang kau katakan, William Jing, kau tak bisa bersikap semena-mena di sini, segera pergilah.”

Akhirnya William Jing pergi dengan jengkel.

Tiba-tiba ia menoleh menatap Yunita Li dan berkata, “Hei, kau sendiri kan yang menulis proposal itu? Atau kau meminta kakak iparmu untuk membuatkannya?”

Perkataannya yang mencemooh membuat Yunita Li merasa tidak terima, ia berkata, “Aku sendiri yang menulisnya, jika kau masih tak percaya, aku bisa melanjutkan menulis proposalnya sesuai standard perusahaan.”

“Pergi kau!” William Jing tiba-tiba membentak Yunita Li, “Kontrak ini untuk Michelle Sun, berikan padanya!”

Yunita Li akhirnya mengerti, kenapa Royce Yan berkata selamanya William Jing selalu membuat pengecualian untuk Michelle Sun.

Kemarahannya saat ini, adalah karena rasa sayangnya pada Michelle Sun.

Tak peduli meskipun kontrak itu telah diberikan padanya, tak peduli meskipun ini masalah bisnis.

William Jing bisa berkata seperti ini demi Michelle Sun.

Yunita Li perlahan bangkit dan berkata sambil tersenyum, “Tuan William Jing, mengenai masalah kerjasama kita, aku akan berkata terus terang juga, aku mendapatkan kontrak ini berkat kemampuanku sendiri, maka, aku takkan melepaskannya.”

Setelah berkata, Yunita Li segera menandatangani kontrak itu di hadapan William Jing dan menyerahkannya pada Joe Jiang, “Senang bekerjasama dengan anda.”

Tapi tak disangka, sebelum Joe Jiang menerima kertas itu, William Jing memukul tangan Yunita Li dan berkata dengan ketus, “Kau berani melawanku, kau tahu apa akibatnya?”

“Apa akibatnya? Kematian kah?” Yunita Li menatap William Jing, “Aku tidak takut mati.”

Mati tidaklah begitu menakutkan.

Setelah melewati berbagai pengalaman, Yunita Li telah memahami, bahwa tidak punya uang, tidak punya hak, dan ditekan oleh orang lain adalah hal yang paling menakutkan.

Ia telah melalui berbagai pengalaman barulah bisa menjadi seperti ini, ia takkan mungkin melepaskannya hanya karena satu masalah kecil.

Tapi William Jing tak menyangka Yunita Li akan bersikap keras kepala seperti ini.

Saat ia mengatakan hal ini, ia tertegun.

Wanita ini.

Ia bilang ia tidak takut mati?

Dan ekspresinya sangat tegas, sama sekali tak tampak bercanda.

Tiba-tiba William Jing tak tahu harus menjawab apa, ia terdiam beberapa saat lalu berkata, “Kuharap kau serius.”

Setelah berkata, ia mengajak Michelle Sun pergi.

Tapi Michelle Sun menatap Yunita Li dan berkata, “Ia bersikap kekanakan, jangan dimasukkan hati.”

William Jing memang bersikap kekanak-kanakan.

Ia tumbuh dengan bergelimang kekayaan, sangat mirip dengan Sonny Bai.

Tapi ia jauh lebih kekanakan dibandingkan Sonny Bai, kadang, jika hanya melihat penampilan luarnya, ia tampak sangat berwibawa.

Tapi sikap dan tingkah lakunya sama saja seperti sebagian besar putra keluarga kaya.

Kekanak-kanakan, semena-mena, bahkan kadang keterlaluan.

Tapi ada 1 sisi, yang membuat Yunita Li merasa ia tidak terlalu buruk.

Yaitu tekad dan keteguhan.

Hari itu, sorenya, William Jing menelepon Yunita Li lagi.

Isi pembicaraannya adalah, jika ia menolak memberikan kontrak itu pada Michelle Sun, ia akan menghancurkan kerjasama di antara mereka.

Yunita Li tak bisa segera menjawab.

Karena William Jing adalah mitra pentingnya, jika ia kehilangan kerjasama dengannya, perusahaannya takkan bisa berkembang dalam waktu yang lama.

Tapi jika ia kehilangan kerjasama dengan Joe Jiang, ia juga akan kehilangan banyak keuntungan.

Dengan kata lain, masalah ini sangat dilematis.

Saat Yunita Li tak tahu harus berbuat apa, William Jing kembali menelepon, “Yunita Li, jika kau menginginkan yang terbaik bagi kedua belah pihak, datanglah ke rumahku.”

Setelah mengatakannya, ia menutup telepon.

Yunita Li mengerutkan kening.

Pergi ke rumah William Jing?

Apa yang akan ia lakukan?

Tapi setelah memikirkannya, Yunita Li tetap pergi ke sana.

Siapa yang tak mau mendapatkan solusi yang terbaik bagi kedua belah pihak.

Tapi tak disangkanya, saat ia tiba, Yunita Li melihat William Jing sedang bersenang-senang dengan 7-8 orang wanita di atas sofa.

Suara musik yang keras memekakkan telinganya, ia mengerutkan kening dan berkata, “Sebenarnya untuk apa kau menyuruhku datang?”

William Jing berpura-pura tak mendengarnya dan lanjut bersenang-senang.

Melihatnya tak menjawab, Yunita Li segera berbalik hendak pergi.

Tapi begitu ia berbalik, terdengar suara William Jing, “Yunita Li, aku dan Joe Jiang telah sepakat, aku akan membiarkan bisnisnya masuk ke platform e-commerce ku, dengan syarat ia harus membatalkan kontrakmu.”

Yunita Li dalam hati terkekeh.

“Maka, ada 2 pilihan untukmu, yang pertama, pergi menemui Joe Jiang lagi, tapi ia sudah sangat lama ingin masuk ke platformku, atau yang kedua, memohonlah padaku.”

Setelah berkata, William Jing tersenyum dan memeluk salah satu wanita itu dan menatap ke televisi sambil tertawa.

Ia tiba-tiba memahami, kenapa William Jing menyuruhnya datang.

Rupanya untuk mempermalukannya.

Dan rupanya, baik William Jing maupun Joe Jiang, tidak memihak kepada Yunita Li.

Yunita Li tak akan bisa menandingi mereka.

Ia menunduk, lalu tiba-tiba tersenyum dan berkata, “Baiklah, sampai jumpa.”

Setelah berkata, ia berbalik dan pergi.

William Jing tertegun, menatapnya dari belakang, “Yunita Li, kau langsung berpamitan? Kau belum memilih!”

Yunita Li tiba-tiba berhenti dan berkata sambil memunggungi William Jing, “Tuan William Jing, tak perlu mempersulitku, aku tak ingin menjadi pengemis seperti itu.”

William Jing mengerutkan kening, tiba-tiba seorang wanita di sebelahnya memeluknya dan mengatakan sesuatu.

William Jing mendorongnya dan bergumam pada dirinya sendiri, “Ia sama sekali tak memilih satupun, sungguh pemberani!”

Sementara, di luar turun hujan deras.

“William Jing, apa yang sedang kau pikirkan, ayo kita bermain.” Wanita di sebelahnya mulai merangkul lehernya.

William Jing mendorongnya dengan kasar dan membentaknya, “Pergi! Beraninya kau menyentuhku!”

William Jing sangat jarang marah pada wanita.

Apalagi para wanitanya.

Maka saat ia marah, semua tertegun.

Matanya perlahan menatap ke hujan yang turun deras di luar.

Di belakangnya tiba-tiba terdengar suara Michelle Sun, “William Jing, bisakah kau lebih tenang? Jika kau berisik lagi, sebaiknya aku pergi saja.”

“Akan kuantar.” William Jing segera berjalan ke sisinya dan mengambil mantelnya, “Aku akan mengantarmu.”

Michelle Sun tertegun tapi tidak menolaknya.

Selama di perjalanan, William Jing terus menatap pemandangan di luar jendela.

Dan di ujung jalan, ia melihat sosok ramping Yunita Li sedang berjalan di tengah hujan deras.

Saat mobil itu melewatinya, Yunita Li memeluk tubuhnya sendiri dengan erat, dan sambil tersenyum berkata, “Semangat, ini bukan apa-apa, jangan biarkan orang lain meremehkanmu, semangat, Yunita Li!”

Setelah ia selesai berkata, tiba-tiba seseorang muncul di hadapannya, “Apakah kau gila, kenapa berjalan di tengah hujan deras seperti ini!”

Novel Terkait

My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu