Seberapa Sulit Mencintai - Bab 408 Mengejutkan

Kimmy Ning semalaman memikirkan berbagai cara, misalkan sakit perut, atau kepala pusing, atau alasan takut , tetapi berpikir lagi, sama sekali tidak berguna, kebohongan yang begitu buruk, jangan bilang orang lain, bahkan dirinya sendiri juga tidak percaya.

Sepanjang malam tidak bisa tidur, keesokan oagi, Si botak langsung membuka pintu kamarnya, dan menariknya pergi naik mobil pergi periksa ke kota Xian.

Saat berjalan sampai di depan pintu, Kimmy Ning tiba-tiba menarik tangannya, dan berbunyi suara ‘Pu tong’ berlutut di depan Si botak, dengan mata yang memerah, dan memohon:” Paman, aku mohon padamu ,jangan bawa aku pergu, aku benar tidak boleh pergi.”

Si botak melototnya dengan dingin:” Kenapa tidak boleh pergi?”

Kimmy Ning menggigit bibirnya, berpikir kebohongannya, asal sampai di kota Xian akan terbongkar, dirinya juga tidak punya kerabat yang kerja di rumah sakit, sampai di sana terbongkar, Si botak mungkin akan langsung memukulnya sampai mati di luar.

Daripada memalukan di luar, lebih baik sekarang mengatakan yang sebenarnya, agar bebas dari kekhawatiran.

Berpikir dengan lama, dia baru punya keberanian untuk berkata:” Masalah ini, aku tidak benar, aku telah membohongimu.” Selesai berkata, kepalanya langsung mengetuk dengan kuat di lantai.

Air mata juga mengalir, dan memegang tangan Si botak, sambil memohon:” Paman, aku masih kecil, aku masih ingin sekolah, ingin kuliah, aku tidak ingin menikah, lebih tidak ingin punya anak, aku mohon padamu, jangan begini terhadap aku, aku benar tidak ingin menikah!”

Sifat Si botak, beberapa hari ini Kimmy Ning juga jelas sedikit.

Kalau dia berjudi menang uang, saat suasana hatinya baik, berbicara juga lebih lembut, yang paling utama adalah keberuntungannya baik, jadi beberapa hari ini, juga tidak begitu memarahi Kimmy Ning.

Tetapi kalau dia kalah judi, hari ini, Kimmy Ning harus dengan hati-hati menjadi orang.

Sampai akhir, Si botak masih bisa di bujuk , asal bisa menuruti perkataannya .

Tetapi tidak terpikir, Si botak mengayunkan pergi tangan Kimmy Ning, tiba-tiba marah, raut wajahnya merah, marah sambil menunjuk Kimmy Ning, dan marah menggunakan bahasa daerah:” Kamu wanita jalang, aku menghabiskan 20 juta membelimu pulang, kamu ternyata berani membohongi aku? Sekolah apa? Kamu mengira dirimu burung phoenix dalam buku? Membaca sebuah buku sudah ingin sukses? Kamu pikir pun jangan pikir, tidak melihat dirimu siapa, juga hanya wanita yang aku rela beli pulang untuk melahirkan anak, kalau tidak? Kamu sudah di anggap sebagai sampah, tahu tidak!”

Si botak kalau emosi, sangat menakutkan, suara sangat keras, saat mengepalkan kedua tinju, Kimmy Ning merasa dia satu tinju bisa menonjoknya mati.

Dia langsung menyeret Kimmy Ning, seperti menyeret ayam kecil, membawanya masuk ke dalam rumah.

Kimmy Ning sekali lihat tahu dia mau buat apa, kaget sampai berontak, berteriak, teriak sampai tenggorokan bolong, kedua tangan juga menarik mati pintu tidak mau masuk, menangis sambil berkata:” Paman, aku mohon padamu! Aku mohon! Kamu suruh aku melakukan apa pun boleh, hanya hal ini tidak boleh, aku mohon padamu! Kamu suruh aku tidur dalam kandang babi, suruh aku makan makanan babi, atau kamu membuatku kelaparan setengah bulan juga boleh! Aku mohon padamu!”

Kali ini Kimmy Ning merasa keputusasaan sudah mengelilinginya, dia bahkan merasa, dirinya sama sekali tidak bisa keluar dari telapak tangan Si botak.

Kalau benar begitu, mendingan mati saja.

Si botak mengangkat tangan ,satu per satu tinju memukul di punggung Kimmy Ning, pukul dengan kuat, benar-benar sakit.

Dulu seorang penanam , kekuatan tangannya lumayan kuat.

“ Wanita jalang! Wanita jalang! Semuanya pembohong! Lihat aku pukul kamu sampai mati!” Si botak masih satu-satu tinju memukulnya, Kimmy Ning memegang erat pintu, seperti memegang sebatang akar penyelamat hidupnya, Kimmy Ning mati pun tidak mau melepaskan, walaupun telapak tangannya sudah di pukul sampai bengkak merah, dia juga tidak mau melepaskan tangan.

Kedua orang tidak mau mengalah, Si botak pukul sampai tangannya juga sudah lelah, melihat Kimmy Ning tetap tidak mau melepaskan tangan, dia tertawa dingin:” Baiklah, tidur kandang babi, makan makanan babi, membuatmu kelaparan setengah bulan, semuanya kamu bilang sendiri, boleh, Kimmy Ning, aku turuti semua permintaanmu.”

Selesai berkata, dia menyeret punggung Kimmy Ning, langsung berjalan ke kandang babi, tanpa berkata apa pun, langsung melemparnya masuk ke dalam, dan menunjuk hidungnya:” Aku lihat kamu bisa bertahan berapa lama, Kimmy Ning, besok adalah hari pernikahan kita, kalau kamu ada nyali, bertahan sampai akhir, asal kamu bisa bertahan, aku tidak akan menyentuhmu, aku lihat ‘phoenix emas’ kamu ini seberapa mulia!”

Si botak dengan hina, dan tersenyum sinis.

Kimmy Ning masih belum sadar kembali dari ketakutan tadi, menangis tersedu-sedu, dan memeluk badannya, tidak berkata apa pun.

Si botak berbalik badan langsung pergi, dan mengurung Kimmy Ning dalam kandang babi.

Dalam kandang ada dua ekor babi, kebersihan di sekitar bisa di bayangkan, aromanya juga bau sekali, tetapi setelah tunggu Kimmy Ning tenang, dia menyadari sebenarnya begini juga baik, setidaknya , tidak perlu melakukan hal semacam itu dengan Si botak.

Kandang babi dia yang membereskannya, di salah satu sudut ada jerami kering, dia membawanya dari ladang, bisa dibilang bersih.

Dia berjalan di samping jerami, dan duduk, menghapus air matanya, menggertakkan gigi dan berkata:” Walau pun aku mati kelaparan, aku juga tidak akan menyerah.”

Kimmy Ning sudah berencana, meski seumur hidup di kurung dalam kandang babi, makan makanan babi, juga tidak mau keluar!

Detik ini, kandang babi sudah menjadi tempat yang bisa dia tempati sekarang.

Hari kedua, hari keberuntungan, adalah hari pernikahan Kimmy Ning dan Si botak, sesuai dengan kartu undangan yang di bahikan, banyak kerabat yang datang ke rumah Si botak.

Si botak juga menyiapkan empat lima meja, dan masih memanggil beberapa orang di desa datang bantu menyiapkan makanan, di ruang tamu juga sudah di hias, menaruh sepasang lilin merah dan masih ada kacang-kacangan dan camilan.

Tunggu semua orang sampai, masih benar mirip dengan suasana pernikahan.

Hanya saja berbeda dengan keramaian di luar, Kimmy Ning duduk di atas jerami, kelihatan sangat kesepian.

Setelah petasan berbunyi, para kerabat juga sudah sampai di rumah Si botak.

Hanya saja yang aneh pernikahan ini, tidak kelihatan pengantin wanita.

Saat ayah Ning dan ibu Ning riba, juga tidak melihat Kimmy Ning, Johny Ning sama sekali tidak peduli, hanya melihat meja yang penuh dengan makanan, tidak berkata apa langsung duduk, tidak menunggu meja lain mulai, dirinya sudah makan dulu.

Ayah Ning melihat ke dalam rumah, tidak melihat sosok Kimmy Ning, dia juga tidak begitu khawatir, tetapi ibu Ning berjalan di samping Si botak, tersenyum dan mencoba bertanya:” Yi, hari ini hari kebahagiaan, kenapa tidak melihat gadis Kimmy Ning itu?”

Si botak melihat ibu Ning, dan menunjukkan pintu belakang:” Dia di situ .”

“ Oh, aku pergi lihat dia.” Ibu Ning tersenyum ,dan berjalan ke arah yang di tunjukkan Si botak.

Ibu Ning mengira pintu belakang itu sebuah kamar , Kimmy Ning memakai baju pengantin merah dan sedang duduk di dalam, dengan senang berjalan ke sana, tidak terpikirkan, pintu belakang sama sekali bukan kamar, tapi kandang babi.

Dan Kimmy Ning duduk di kandang babi, bersandar di atas jerami, membuat orang terkejut.

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu