Seberapa Sulit Mencintai - Bab 187 Jangan Paksa Aku

Megan memegang ponsel, dalam hati merasa sangat panas, kehangatan yang tidak bisa dibilang keluar.

Setelah menutup telepon, kembali ke rumah, melihat Anthony sedang menangani dokumennya, Anthony melihat Megan pulang dengan senyum berkata: "Kamu kenapa mendadak keluar negri dua hari, tidak lelah kan?"

Sebelum Megan keluar negri ada mengirim pesan pada Anthony.

Anak dijemput oleh Anthony, dia membeli dua tempat tidur kecil dan diletakkan disampingnya, agar bisa mengurus pekerjaan juga bisa menjaga anak.

Sebelumnya, Megan sangat suka terhadap dua anak ini, tapi sekarang terpikir hubungannya dengan Royce mendadak merasa sakit hati.

Awalnya ingin dengan Anthony mengatakan masalah cerai, tapi tidak tahu harus bagaimana katakan.

Sebenarnya harus bagaimana, baru termasuk baik......

Dia tidak ingin melukai siapapun, tapi pikir sini sana, akhirnya harus melukai orang juga.

Malam itu Megan berbaring ditempat tidur dan berbalik sini sana.

Esok paginya, dia belum bangun sudah karena suara ponsel terbangun.

Adalah nomor tidak asing, dia mengangkat telepon.

Tidak sangka adalah orang tua Sonny.

Hanya saja yang membuat dia merasa terkejut adalah nada Ibu Bai tidak seperti semalam angkuh, malahan lebih lembut.

Ibu Bai mengatakan: "Aku tidak sangka, kamu dengan CEO Zhou ada hubungan begini."

Perkataan kedua adalah: "Masalah adik kamu, aku akan batalkan, tetapi meskipun demikian, adik kamu juga jangan berharap bisa masuk Keluarga Bai."

Belum menunggu Megan berbicara, Ibu Bai sudah menutup telepon.

Megan hanya dengan bingung mengambil ponsel melamun.

Anthony masuk kedalam berkata: "Kenapa?"

Megan menggelengkan kepala.

Anthony merapikan baju, dengan senyum katakan: "Megan, kita lusa pergi ke Australia ya dan aku membawa kamu pergi makan lobster Australia."

"Anthony, aku......"

Kata belum selesai bicara, sudah mendengar suara ketukan pintu.

Anthonya mengerutkan dahi berbalik badan berjalan ke arah pintu dan membuka pintu.

Siapa yang bisa menyangka, Anthony baru membuka pintu sudah dipukul oleh beberapa orang.

Megan mendengar suara bergegas berlari keluar.

Yang datang ada lima orang pria besar, menangkap kepala Anthony dan dengan kuat memukul perutnya.

Anak juga terbangun, mereka berdua juga bersamaan menangis.

Satu pria besar melihat ini berjalan kesamping anak lalu menangkap satu anak.

Megan dengan takut berlari kesana dan berkata: "Kalian siapa, apa yang ingin kalian lakukan! Kalian bisa dituntut karena masuk ke rumah orang tanpa izin!"

"Masuk rumah tanpa izin? Aku bilang pada kamu, kalian tidak ada hak untuk menuntut aku!" Selesai bicara, pria besar itu menggendong keluar Cole yang sedang menangis.

Megan dengan panik menarik bajunya, dengan marah katakan: "Kembalikan anak aku, apa yang ingin kalian lakukan!"

"Buat apa? Lebih baik kamu lepaskan aku, jika tidak aku lempar mati anak ini!" Sambil berkata, orang itu mengangkat anak Megan ke atas kepala.

Suara tangisan anak ini membuat Megan sangat sedih juga panik, bergegas katakan: "Baik, baik, aku tidak pegang kamu, kamu jangan lukai anak aku."

Anthony dipukul sangat parah, hidung berdarah, wajah biruan, berbaring dilantai berkata: "Jangan......jangan sentuh istri aku dan anak aku, ada masalah hadapi aku saja!"

Gedung ini baru buka saja, juga adalah tempat berkelas, jujur saja seperti Megan dan Anthony yang baru pindah tinggal disini tidak banyak, jadi mau mereka bagaimana teriak, lantai ini juga tidak ada orang yang keluar melihat."

Tujuan lawan sangat jelas yaitu merebut anak Megan, jadi memukul Anthony, melihat dia tidak bisa melawan lagi baru pergi.

Megan bergegas mengangkat Anthony berdiri, lalu mengambil ponsel menelepon polisi.

Tapi tidak tahu kenapa salah satu pria kembali lagi dengan dingin berkata: "Jika kamu ingin anak kamu, malam hari ini datang ke kamar 2207 di Hotel Jing State, jika kamu ingin dia tidak ada masalah lebih baik jangan lapor polisi, karena sudah lapor juga tidak berguna."

Selesai bicara, orang itu pergi.

Wajah Anthony memar juga biruan, dia mengambil telepon berkata: "Lapor polisi, Megan, kamu tunggu apa lagi."

Megan dengan bingung melihat kejauhan sana, lalu berkata: "Memang tidak berguna dan tidak boleh lapor polisi."

"Apa yang kamu katakan?" Anthony mengerutkan dahi: "Tidak lapor polisi, apakah kamu ingin lihat anak kita direbut begitu saja?"

Megan pelan-pelan berdiri, masuk kedalam kamar, dengan tenang mengganti baju sekaligus berdandan.

Anthony dengan tidak stabil berdiri, melihat tampak Megan, dia merasa Megan sudah gila.

"Megan?"

"Anthony, kamu jangan ikut, tunggu dirumah saja, adalagi masalah ini jangan bilang pada siapapun."

Selesai bicara, Megan juga keluar, Anthony hanya berdiri dibelakangnya melihat dia, merasa Megan seperti tahu sesuatu.

Hotel Jing State.

2207.

Megan berdiri didepan pintu kamar 2207, dalam hati sangat tenang bahkan tidak ada rasa takut.

Dia mengetuk pintu, pintu kemudian dibuka.

Orang yang berdiri didalam.

Adalah William.

Mereka saling melihat, tidak ada rasa terkejut, sangat tenang, seperti teman baik yang sudah kenal lama.

William membuka pintu, Megan juga berjalan kedalam.

"Kamu memang sangat berani." Suara William terdengar, meskipun bahasa mandarin dia tidak lancar, tapi maksudnya dia masih mengerti.

"Apa yang ingin kamu lakukan." Megan berbalik badan melihat William.

Sejak orang itu katakan, jika ingin anak datang ke Hotel Jing State, dia sudah mulai curigai, orang yang merebut anaknya pasti adalah William.

Karena dengan kemampuan William, baru bisa membuat orang katakan, lapor polisi tidak berguna.

Jadi dia datang seorang, dia ingin lihat apa yang ingin dilakukan William.

William duduk disofa, tangan meletakkan dibagian kanan, dengan pelan mengetuk, kemudian berkata: "Aku dulunya sangat kagum pada pada Rian, dia sangat pintar, aku melatih dia berbagai hal untuk suatu hari bisa melindungi aku, tapi tidak sangka, dia terlalu pintar."

"Jangan basa-basi pada aku lagi." Megan dengan dingin melihat dia: "Aku hanya tanya anak aku dimana?"

"Ok." William melakukan gerakan tangan ok lalu berdiri berjalan kedepan dia: "Kamu tahu tidak, Rian memberikan wanita tercinta aku pada bawahannya, sepuluh orang memperkosai dia."

Tubuh Megan juga menjadi kaku: "Jadi?"

"Jadi......" William mengangkat dagu Megan: "Aku bukan orang yang sangat baik, tapi aku juga bukan sangat kejam, dia mencari sepuluh orang, kamu hanya melawan aku seorang saja, sudah cukup."

Tatapan William sangat dingin.

Megan juga sama, tubuh juga dingin.

Kata James, William tidak bisa menyentuh Royce, pasti akan mencari dirinya.

Memang kata ini tidak baik tapi benar.

Megan memegang erat tangannya: "Jika aku tidak mau?"

"Jika kamu tidak mau juga tidak apa-apa." William berbalik badan kemudian duduk disofa, dengan senyum katakan: "Hanya saja kamu selamanya tidak akan bertemu anak kamu lagi, namun melihat tampak kamu masih begitu muda, anak tidak ada masih bisa lahir lagi, tidak ada masalah."

Megan hanya merasa darah seluruh tubunya berjalan cepat, tubuhnya sangat dingin.

Dia dengan menggigit gigi berkata: "Jangan lukai anak aku, aku......"

"Kamu apa kamu."

Pintu ditendang buka, Royce dengan tegas masuk kedalam.

Belum tunggu William respon, Royce sudah menendang dia, dengan dingin berkata: "William, kamu jangan paksa aku, balas budi dengan cara balas dendam aku tidak ingin buat sekali lagi."

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu