Seberapa Sulit Mencintai - Bab 326 Kamu Sangat Lucu

"Aku......aku hanya ingin tahu kelemahannya, agar bisa menyiksa dia!" William dengan keras berkata: "Kamu tidak tahu, dia bahkan hantu juga tidak takut, aku ingin menyiksa dia, agar membantu Michelle balas dendam."

Jika bilang William kekanak-kanakan, memang benar, tapi terkadang sikap kekanak-kanakannya membuat Royce iri.

"Dia memang tidak takut pada hantu." Royce tertawa dan berkata: "Jika kamu penasaran, kamu bisa tanya dia, aku ingin istirahat."

"Hei, Royce, kamu ini benar-benar tidak baik." William bergegas memegang ponsel: "Aku bilang padamu, jika kamu tidak bilang padaku......"

"William, terkadang aku sangat iri padamu." Royce mendadak berkata: "Kamu tidak perlu khawatir banyak hal, juga tidak memiliki masa lalu yang suram, apa yang ingin kamu lakukan, bisa langsung dilakukan, tidak perlu diam-diam, jangan tunggu sudah kehilangan, baru tahu menyesal."

Selesai bicara, Royce juga batuk beberapa kali.

William mengerutkan dahinya, tidak tahu kenapa perkataan William ini membuat hatinya tidak nyaman.

Dia memegang ponsel: "Apakah kamu masih teringat masalah Europe?"

Royce terkejut kemudian berkata: "Kamu kenapa bisa tahu masalah Europe?"

"Aku, aku pernah menyelidiki." William dengan malu tertawa: "Meskipun kamu sudah menyuruh orang menghapus informasinya, tapi aku tetap bisa mendapatkan, Royce......apakah kamu karena hal ini, jadi sebelum pulang ke Jing State sudah merencanakan hubungan kamu dengan Megan hanya sebatas paman dan keponakan dan tidak ingin memiliki hubungan dengannya?"

Royce mendadak terdiam, kemudian menutup teleponnya.

Terdengar di sana tidak ada suara lagi, William hanya terdiam, dalam otaknya teringat dengan perkataan Royce, lalu menghela nafas berkata: "Jika tidak ada masalah itu, apakah kamu tidak akan setuju menikah dengan Michelle?"

William merasa, jika tidak terjadi hal itu, Royce sama sekali tidak akan menikah dengan Michelle.

Karena sikap Royce sangat keras kepala, masalah yang dia pastikan tidak akan berubah.

Waktu itu dia demi kebaikan Michelle, jadi memaksa Royce menikah dengan Michelle.

Jika mengatakan hal kematian Michelle, dirinya juga ada kesalahan.

Jika masalah waktu itu tidak terjadi, maka Michelle tidak akan mati, Royce juga tidak perlu kembali dan tidak akan bertemu Megan, juga tidak akan terjadi hal seperti ini.

William dengan pelan membuka pintu, dari atas melihat Yunita, lalu terdiam.

Yunita sangat patuh, menyuruh dia berlutut, dia juga berlutut seharian.

Sampai malam juga tidak berdiri.

William merasa bingung, kenapa wanita ini bisa berlutut sangat lama, apakah kakinya tidak sakit?

Dia berjalan turun ke bawah, melihat Yunita kemudian dengan dingin berkata, "Hei, mulut kamu digunakan untuk apa, apakah kamu tidak pandai minta ampun?"

Yunita menengadahkan kepala melihat William, kemudian tersenyum, "Bagaimana cara memohon padamu?"

Menarik sekali, ini menjadi dia ingin Yunita memohon padanya?

William mengepalkan tangannya, lalu menelepon delapan pacarnya untuk ke sini.

Pacarnya William, masing-masing sangat seksi dan sangat cantik.

Setelah mereka datang rumah ini menjadi meriah dan semua orang mengelilingi William.

William terus melihat ke arah Yunita, tapi hanya melihat dia berlutut di sana, tidak ada respon apapun.

Tidak tahu kenapa William menjadi tidak ada mood, hanya berbincang sebentar kemudian menyuruh mereka pulang.

Perubahan sikapnya membuat orang merasa kaget.

"Hei, kamu anggap aku tidak ada ya? Yunita, aku tidak mengerti, wanita lain bisa manja padaku, kenapa kamu tidak pandai! Kamu manja padaku sebentar, aku pasti memperbolehkan kamu berdiri!"

William sangat marah, marah sekali.

Tapi perkataanya membuat Yunita senang.

Yunita dengan diam melihat dia marah, kemudian dengan senyum berkata: "Kamu sangat lucu."

William langsung marah: "Aku suruh kamu manja padaku! Kamu ini sedang bilang apa."

"Kamu ingin aku bagaimana manja padamu?"

Yunita tersenyum, senyumannya sangat cantik.

William dengan kaget melihat ini, sekejap menjadi tidak tahu harus berkata apa.

Yunita berpikir sejenak, kemudian dengan suara lembut berkata: "William......bisakah memperbolehkan aku berdiri?"

Setelah mendengar kata William itu, William langsung gemetar seperti terkena setrum, sangat kebas.

Tidak pernah mendengar wanita dengan cara ini memanggilnya!

Sekejap tubuhnya menjadi kaku, lalu dengan bingung melihat Yunita.

Iya, dia tidak tahu bagaimana menjawabnya.

Apakah ini termasuk pertama kali digoda seorang wanita?

Bukannya ini permintaan dia?

Sekejap itu Yunita melihat wajah William menjadi merah.

Jujur saja, dia tidak akan percaya perkataan ini bisa membuat William malu, karena William pernah berpacaran dengan banyak wanita, banyak sampai tidak bisa dihitung.

Dan juga William sudah lama di dalam tempat pertempuran.

Tapi Yunita benar-benar melihat dia malu, juga menatap sangat lama.

Tidak disangka, William malah berbalik badan, lalu naik ke atas sambil berkata, "Kamu, kamu, kamu terus berlutut! Tidak ada perintah aku, kamu tidak boleh berdiri."

William hanya meninggalkan banyangannya untuk Yunita.

Dia dengan diam melihat bayangan dia, lalu tersenyum.

William......sebenarnya sangat lucu.

Namun terkadang, dia tidak tahu bagaimana peduli pada orang lain.

Karena dia dari kecil sudah hidup senang, semua orang juga mengelilingi dia.

William berlari ke dalam kamar kemudian menutup pintu, lalu bersandar di pintu sambil menarik dasinya dan berkata: "Gila, ternyata dia bisa manja padanya?"

Sambil bicara, dia berjalan ke depan, dalam otaknya hanya teringat momen tadi, kemudian tersenyum.

"Benar-benar aneh, dia ternyata bisa manja juga......" Dia berjalan sampai depan jendela, kemudian melihat pemandangan di luar, dari tatapannya juga terlihat senang, "Senyuman dia sangat cantik, saat dia manja juga sangat lucu."

William menundukkan kepala, kemudian berkata: "Apa yang aku pikirkan! Orang yang aku cintai adalah Michelle!"

Dia bergegas menepis wajahnya: "Hentikan hentikan! Tidak boleh memikir hal ini lagi!"

Sialan, kenapa dalam pikirannya hanya ada senyuman Yunita.

Mendadak teringat dengan masalah Yunita dengan Sonny.

Terpikir sampai sini, dia mengeluarkan ponsel: "Kamu segera menyelidiki masalah Yunita dengan Sonny, harus teliti, teliti sampai setiap kata harus diselidiki."

Selesai bicara, dia menutup telepon, kemudian berbaring di tempat tidur dan satu tangannya memegang dahinya, lalu melihat kaki panjangnya dan berkata: "Tidak seharusnya, jika seorang wanita pasti akan suka padaku......kenapa dia bisa suka Sonny?"

Selesai bicara, dia dengan kuat menampar dirinya, "Gila, apa yang kamu katakan!"

Benar, hanya begini!

Hari kedua, berkas-berkas itu sudah diberikan pada William.

Saat dia membaca informasi ini, ekspresinya menjadi tidak senang.

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu